496 research outputs found

    PERENCANAAN TERMINAL MULTIMODA BERDASARKAN PERMINTAAN TERHADAP ANGKUTAN BUS DAN KERETA API DI TERMINAL MANGKANG KOTA SEMARANG

    Get PDF
    ABSTRAK Perencanaan Terminal Multimoda Mangkang ini dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan dan permintaan terhadap prasarana transportasi yang terpadu dan terintegrasi di Kota Semarang. Terminal Multimoda Mangkang ini direncanakan untuk dapat menghubungkan 3 moda transportasi massal sekaligus yaitu bus, kereta api, dan pesawat udara. Perencanaan ini sendiri pada dasarnya merupakan upaya untuk mengoptimalkan potensi yang sudah ada karena Terminal Mangkang sendiri sebenarnya dilewati oleh rel kereta api double track yang aktif beroperasi. Tujuan dari studi ini adalah untuk mewujudkan Terminal Multimoda Mangkang yang terintegrasi. Untuk itu diperlukan perencanaan stop train atau stasiun yang juga berfungsi sebagai intermodal transfer point yang memungkinkan penumpang maupun barang berganti moda dari kereta api ke bus, maupun sebaliknya. Selain itu intermodal transfer point ini juga menyediakan lahan peti kemas. Sementara untuk akses dari Terminal Multimoda Mangkang ke bandara Ahmad Yani akan dilayani oleh Bus Rapid Transit (BRT). Perencanaan Terminal Mutimoda Mangkang ini dilakukan dengan metode preference.Kemudian dilakukan analisis pemilihan moda dengan metode logit binomial. Dari perhitungan ini didapatkan bahwa 16,54% penumpang akan melakukan transfer moda dari bus ke kereta api maupun sebaliknya. Berdasarkan analisis sensitivitas koresponden terhadap waktu didapatkan nilai probabilitas bahwa12,66% penumpang akan melakukan transfer moda dari bus ke kereta api jika selisih waktu kereta api lebih cepat 120 menit daripada bus. Sementara berdasarkan analisis sensitivitas koresponden terhadap tarif diketahui bahwa 6,44% penumpang akan melakukan transfer moda ke kereta api jika harga kereta api lebih murah Rp. 1500,00 dibanding bus. Sementara sebanyak 50% penumpang mulai terganggu dan cenderung melakukan transfer moda jika tarif bus lebih mahal Rp. 35.000,00 daripada kereta api. Dari hasil analisis didapatkan kesimpulan bahwa penumpang lebih dominan menggunakan moda bus daripada moda kereta api. Selain itu dapat disimpulkan juga bahwa waktu merupakan dasar pertimbangan yang paling sensitif untuk pemilihan moda bagi penumpang, bahkan apabila dibandingkan dengan tarif.Hasil perhitungan dan analisis data inilah yang digunakan sebagai dasar perencanaan Terminal Multimoda Mangkang sehingga dapat menciptakan desain yang efektif, efisien, dan realistis untuk diaplikasikan. Kata Kunci: Multimoda, Logit Binomia

    SUBSTITUSI PARSIAL TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG GANYONG (CANNA EDULIS KERR) PADA PEMBUATAN KUE ADEE

    Get PDF
    ABTRAKKata kunci: Subtitusi parsial, Tepung Ganyong, Kue AdeeUmbi ganyong merupakan tumbuhan yang tumbuh liar dan belum banyak dimanfaatkan. Umbi ganyong memiliki kandungan pati dan karbohidrat yang tinggi, umbi ganyong dapat dijadikan tepung dan diolah menjadi penganan tradisional khas Aceh seperti kue Adee. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resep standar, karateristik organoleptik, daya terima konsumen dan kandungan gizi pada kue Adee tepung ganyong. Objek penelitian ini yaitu kue Adee tepung ganyong dengan 3 perlakuan, setiap perlakuan diberikan kepada narasumber dan panelis. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan analisis data menggunakan uji LDS (Least Significant Different) pada taraf signifikan 0.05 melalui uji Acceptability Test dan Sensory Evaluation. Dari hasil analisis uji organoleptik yang dilakukan oleh narasumber, kue Adee dengan penambahan tepung ganyong 30% (75 gr) memperoleh nilai rata-rata 165.25 dan kue Adee dengan penambahan tepung ganyong 50% (125 gr) memperoleh nilai rata-rata 159.5. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa kue Adee tepung ganyong 30% (75 gr) lebih disukai konsumen dibandingkan dengan kue Adee tepung ganyong 50% (125 gr), karena kue Adee tepung ganyong 30 % (75 gr) memiliki warna krem kecoklatan, aroma harum bawang goreng, tekstur lembut dan rasa yang lebih manis, dengan demikian subtitusi parsial tepung terigu dengan tepung ganyong pada pembuatan kue Adee dapat diterima. Kue Adee tepung ganyong mengandung karbohidrat 18.99, protein 2,8 dan lemak 11.07. Disarankan masyrakat dapat memanfaatkan umbi ganyong untuk dijadikan tepung dan dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan penganan sebagai penambah pendapatan keluarga dan peneliti lain dapat mengolah tepung ganyong untuk penganan lain seperti cookies, cake dan jajanan pasar

    SUKU FABACEAE DI KAMPUS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH, JAKARTA, BAGIAN 1: TUMBUHAN POLONG BERPERAWAKAN POHON

    Get PDF
    Abstrak Suku Fabaceae (polong-polongan) merupakan salah satu kelompok tumbuhan berbunga bernilai ekonomi tinggi. Berbagai jenis yang ditanam sebagai tanaman hias dan pohon peneduh di tempat umum, termasuk di kampus UIN Syarif Hidayatullah. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai keanekaragaman jenis tumbuhan polong berperawakan pohon di kampus UIN Syarif Hidayatullah. Penelitian dilakukan dengan metode jelajah dan studi pustaka. Pengamatan lapangan dilakukan di kampus I dan II. Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sebanyak 10 jenis anggota suku Fabaceae berperawakan pohon di lingkungan kampus. Kesepuluh jenis tersebut tercakup dalam 3 anak suku, 8 puak, dan 10 marga. Suku Fabaceae juga dipakai sebagai bahan ajar untuk mata kuliah Sistematika Tumbuhan.Abstract Fabaceae (legumes family) is one of the flowering plant families, which is economically important. Various species of Fabaceae were planted as ornaments and shade trees in public places, including in UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Therefore, this research aimed to provide information on the diversity of legume trees in UIN Syarif Hidayatullah. Research was conducted by using survey method and literature review. Field observations were conducted in Campus I and II. This research obtained 10 species of Fabaceae family members, which were grouped into 3 subfamilies, 8 tribes, and 10 genera. Fabaceae family is also used as teaching material in Plant Systematics study/course

    Morfologi Daun Durian (Durio zibethinus L.) dan Keanekaragaman Genetiknya Berdasarkan Marka ISSR

    Get PDF
     AbstrakData keanekaragaman durian (Durio zibethinus L.) yang terbatas merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam pengelolaan dan pengembangannya di Indonesia. Keanekaragaman genetik dapat ditinjau berdasarkan ciri morfologi yang didukung dengan ciri molekuler. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekerabatan antar aksesi berdasarkan dendrogram yang menggabungkan data morfologi daun dan polimorfisme Inter Simple Sequence Repeats (ISSR). Pengamatan ciri morfologi mengacu pada deskriptor durian dan ektraksi DNA dengan metode CTAB yang telah dimodifikasi. Setelah berhasil diekstraksi, DNA durian diamplifikasi dengan tujuh primer ISSR untuk analisis polimorfisme. Konstruksi dendrogram yang terbentuk merupakan hasil analisis menggunakan program NTSYS. Berdasarkan 15 ciri morfologi yang diamati terdapat 5 ciri yang sangat membedakan antara kelompok aksesi durian. Lai (D. kutejensis) memiliki daun lebih panjang hingga 24 cm dan lebar hingga 16 cm dibandingkan 28 aksesi durian dengan panjang hingga 16 cm dan lebar hingga 9 cm. Hasil amplifikasi diperoleh sebanyak 35 pita dan 31 pita bersifat polimorfik dengan persentase polimorfisme berkisar antara 66,7–100%. Persentase polimorfisme pada penelitian ini dapat mencapai 100% dengan primer ISSR 842, PKBT 4, dan PKBT 5. Konstruksi dendrogram ciri morfologi mempunyai koefisien kemiripan sebesar 0,56–0,91 dan membentuk dua kelompok yang tidak memisahkan aksesi-aksesi durian dengan Lai. Ciri polimorfisme ISSR dapat digunakan untuk merekonstruksi dendrogram menjadi dua kelompok dengan koefisien kemiripan sebesar 0,48–0,96. Dendrogram ciri polimorfisme ISSR secara tegas memisahkan aksesi-aksesi durian dengan Lai. Pohon kekerabatan 28 aksesi durian dan Lai di Kecamatan Serpong telah direkonstruksi untuk pertama kalinya.AbstractLimited data on the diversity of durian (Durio zibethinus L.) is one of the obstacles encountered in its management and development in Indonesia. Genetic diversity can be reviewed based on morphological characteristics supported by molecular characteristics. This study aimed to determine the relationship between accessions based on a dendrogram that combines leaf morphology and Inter Simple Sequence Repeats (ISSR) polymorphism data. Observation of morphological features refered to durian descriptors and DNA extraction using the modified CTAB method. After successful extraction, durian DNA was amplified with seven ISSR primers for polymorphism analysis. The dendrogram construction is formed the NTSYS program. Based on the 15 morphological characteristics observed, 5 characteristics greatly distinguished the durian accession group. Lai (D. kutejensis) had longer up to 24 cm and wider up to 16 cm leaves than 28 durian accessions with a length (16 cm) and width (9 cm). The amplification results were obtained 35 bands and 31 out of them were polymorphic with polymorphic PCR product ranged 66.7–100%. The percentage of polymorphism could reach 100% with ISSR 842, PKBT 4, and PKBT 5 primers. The dendrogram construction based on morphological characteristics had an interaction coefficient of 0.56–0.91 and formed two groups which did not separate durian accessions with Lai. The ISSR polymorphism feature can be used to reconstruct the dendrogram into two groups with a slope coefficient of 0.48–0.96. The dendrogram based on the ISSR polymorphism feature explicitly divides durian accessions with Lai. The cluster analysis of 28 durians and Lai accessions in Serpong District has been reconstructed for the first time

    NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL CAHAYA DI PENJURU HATI KARYA ALBERTHIENE ENDAH

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini mendeskripsikan nilai pendidikan karakter pada novelCahaya di penjuru Hati karya Alberthiene Endah dengan menggunakanpendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berupa data verbal berupadialog antar tokoh, narasi, tanda-tanda yang menggambarkan pendidikankarakter, serta kutipan yang menggambarkan pendidikan karakter.Hasil dari penelitian ini mencakup tiga hal, yakni nilai pendidikan karakterhubunagannya dengan Tuhan, diri sendiri dan sesama.Kata kunci: nilai, pendidikan karakter, nove

    THE EFFECTS OF AN EFL TEXTBOOK ON LEARNERS’ IDENTITY CONSTRUCTION

    Get PDF
    It has been generally accepted that language learning, to some extent, affects identity construction and such a complex relationship has generated a considerable amount of research papers and literature. Few studies, however, have looked into and discussed how teaching media (e.g., language textbooks) contributes to learners’ identity construction particularly in the context of Indonesia. This study attempts to address this gap by analyzing an EFL textbook and then, grafting on several theoretical frameworks, discussing its contribution to the formation of learners’ identity. Its pedagogical implications are also discussed

    EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIKA PADA PASIEN KANKER NASOFARING DENGAN KEMOTERAPI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 200

    Get PDF
    Penggunaan obat kemoterapi dapat menyebabkan mual dan muntah, obat kemoterapi pada kanker nasofaring merupakan obat dengan emetogenisitas tinggi dan sedang. Efek ini dapat menurunkan efektivitas penggunaan kemoterapi bila tidak ditangani dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kerasionalan penatalaksanaan terapi mual dan muntah dengan standar Protokol Kemoterapi RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan metode deskriptif, pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dari kartu rekam medik. Data yang diambil berupa identitas pasien (nama dan umur), stadium kanker, episode kemoterapi, regimen kemoterapi (macam dan dosis kemoterapi), regimen antiemetik (macam dan dosis antiemetik). Evaluasi obat antiemetika yang dilakukan terhadap 45 pasien kanker nasofaring yang memenuhi kriteria inklusi. Evaluasi kesesuaian meliputi tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, dan tepat pasien berdasarkan Protokol Kemoterapi RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Evaluasi kesesuaian menurut Protokol Kemoterapi dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta menghasilkan ketepatan indikasi sebesar 95,55 %, ketepatan obat premedikasi sebesar 48,89 % dan 0 % untuk paskamedikasi, ketepatan dosis 48,89 % dan ketepatan pasien 95,55

    Soil Transmitted Helmint on Lettuce (Lactuca sativa L.) From Plantation and Post-Irradiation

    Get PDF
    AbstractSoil-Transmitted Helminth (STH) is a group of intestinal parasitic nematode worms that can infect humans. One of the transmissions to humans is consuming lettuce grown on soil media. This study aims to identify the types of intestinal parasitic nematodes found in lettuce and soil from plantations based in the Regency of Bogor, Cianjur, and Bandung and analyze the prevalence, intensity, and dominance categories before and after irradiation. The irradiation dose used was 5 kGy with a gamma irradiation source [60Co]. The descriptive method used in this study where the samples were collected from 9 sampling points at each study site. Identification showed that there were 3 types of intestinal parasitic nematodes found in lettuce, namely Ascaris lumbricoides (1,833 eggs), Strongyloides stercoralis (2 larvae), and Trichuris trichiura (91 eggs). The highest prevalence was found in A. lumbricoides (100%) which is classified %) classified as very severe contamination, very severe, and superinfection intensity of contamination criteria. The highest dominance of intestinal parasitic nematodes was found in A. lumbricoides. In the post-irradiated lettuce and soil samples was found eggs of A. lumbricoides and T. trichiura. The eggs of A. lumbricoides were the most common, 321 eggs were found in the post-irradiated lettuce, while 11 eggs of T. trichiura were found therein. Irradiation techniques can be used for the application of free-STH lettuce in the future, however, maintaining fresh food sanitation shall always be a priority preventive effort.AbstrakSoil Transmitted Helminth (STH) merupakan kelompok cacing nematoda parasit intestinalis yang dapat menginfeksi manusia. Salah satu transmisi kepada manusia adalah mengonsumsi selada yang ditanam pada media tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis cacing nematoda parasit intestinalis yang ditemukan pada selada dan tanah asal perkebunan di Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bandung serta menganalisis kategori prevalensi, intensitas, dan dominansinya sebelum dan pascairadiasi. Dosis iradiasi yang digunakan adalah 5 kGy dengan sumber iradiasi gamma [60Co].  Metode deskriptif digunakan pada penelitian ini, sampel dikoleksi dari 9 titik sampling pada setiap lokasi. Identifikasi menunjukkan terdapat 3 jenis cacing nematoda parasit intestinalis yang ditemukan pada selada yaitu Ascaris lumbricoides (1.833 telur), Strongyloides stercoralis (2 larva), dan Trichuris trichiura (91 telur). Prevalensi tertinggi ditemukan pada A. lumbricoides (100%) tergolong tingkat kontaminasi kategori selalu dengan kriteria kontaminasi sangat parah, intensitas kontaminasi kategori super infeksi. Dominansi cacing nematoda parasit intestinalis tertinggi ditemukan pada A. lumbricoides. Pada selada dan sampel tanah pasca iradiasi ditemukan telur A. lumbricoides dan T. trichiura. Telur A. lumbricoides merupakan yang terbanyak, pada selada pasca iradiasi ditemukan 321 sedangkan T. trichiura ditemukan 11. Teknik iradiasi dapat digunakan untuk aplikasi selada bersih dari STH di masa datang namun menjaga sanitasi pangan segar merupakan usaha preventif prioritas.

    Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Kegiatan Organisasi Tapak Suci (Studi Kasus pada Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci di Universitas Muhammadiyah Surakarta Periode Kepengurusan 2013)

    Get PDF
    Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan organisasi tapak suci (studi kasus pada unit kegiatan mahasiswa tapak suci di Universitas Muhammadiyah Surakarta periode kepengurusaan 2013). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus, keabsahan data menggunakan dua macam trianggulasi yaitu sumber data dan teknik pengumpulan data. Sumber data didapatkan dari narasumber (informan), tempat penelitian, arsip maupun dokumen. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang meliputi; pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dan pembahasan di hasilkan simpulan yaitu (1) muatan nilainilai nasionalisme pada organisasi tapak suci terlihat pada tradisi sebagai karya budaya yang mengedepankan makna perjuangan bangsa serta nilai-nilai moral dalam pelaksanaan kegiatan seperti upacara saat pembukaan, adanya bendera Merah Putih, terdapat burung garuda dalam UKM, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya ketika kejuaraan (2) pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan organisasi tapak suci terlihat dalam bentuk rasa cinta tanah air dan bangsa, mengembang rasa bangga berkebangsaan dan bertanah air Indonesia, meningkatkan semangat Bhineka Tuggal Ika kecintaan bangsa yang ditunjukkan dengan kegiatan yang berkaitan dengan prestasi yang diraih sehingga membentuk jiwa nasionalisme serta membawa nama baik bangsa. Melaksanakan peraturan seperti halnya instruksi, sikap hormat, menanamkan sikap prestasi dan kedisiplinan seperti halnya melengkapi atribut seragam serta mengamalkan Ikrar Tapak Suci. (3) kendala pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan organisasi yaitu dipengaruhi oleh dua faktor antara lain: faktor eksternal terdiri dari lingkungan organisasi. Sedangkan faktor internal yaitu keluarga dan diri sendiri
    • …
    corecore