375 research outputs found

    Understanding Idea of Curriculum 2013 and Its Consistency on Developing Curriculum Document at Level of Education Unit (Ktsp) at Primary School Level

    Full text link
    Penelitian ini dilatar belakangi adanya berbagai permasalahan Kurikulum 2013, baik dari sisi kesiapan guru menerima Kurikulum 2013, pemahaman terhadap ide Kurikulum 2013, maupun dalam implementasi pembelajaran. Dalam landasan teori pengembangan kurikulum, ide kurikulum merupakan komponen penting yang perlu dipahami oleh tim pengembang kurikulum, sehingga pengembangan dokumen kurikulum yang disusun mencerminkan kesinambungan dengan ide kurikulum. Adanya sejumlah permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan meng-eksplorasi pemahaman kepala sekolah dan guru tentang ide Kurikulum 2013 dan konsistensinya terhadap pengembangan dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang Sekolah Dasar di Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratori. Kesimpulan hasil penelitian adalah: (1) pemahaman kepala sekolah dan guru tentang ide Kurikulum 2013 baru pada taraf kenal dan tahu, pemahaman bahwa ide kurikulum memiliki konsistensi dalam pengembangan dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) belum dimiliki; (2) dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan menunjukkan tidak ada konsistensi antara ide Kurikulum 2013 dengan dokumen Buku I KTSP, Buku II KTSP, dan Buku III KTSP; (3) permasalahan yang dihadapi kepala sekolah dan guru berkaitan dengan Kurikulum 2013 adalah masalah penilaian, baik berkaitan dengan teknik dan jenis penilaian maupun teknik pengadministrasian hasil penilaian. Rekomendasi diusulkan kepada pengambil kebijakan, bahwa strategi pelatihan perlu diubah dari bersifat “theory oriented” kearah “practice oriented” dan perlu divariasikan pelaksanaannya di tingkat Kecamatan atau Gugus Sekolah serta ditingkatkan efektifitas pola pendampingan Kurikulum 2013. Bagi kepala sekolah dan guru diharapkan dalam mendiseminasikan Kurikulum 2013 perlu didukung dengan menghadirkan nara sumber ahli pada saat kegiatan workshop, kegiatan K3S atau KKG, sehingga pemahaman ide Kurikulum 2013 yang belum terkaji dalam pelatihan di tingkat Provinsi atau Kabupaten dapat diperkuat dan dimantapkan pada saat kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan Kelompok Kerja Guru (KKG)

    The Effect of Virotherapy, Chemotherapy, and Immunotherapy to Immune System: Mathematical Modelling Approach

    Get PDF
    Medical research and therapeutic interventions continue to evolve, and one interesting area of study is the complex interaction among virotherapy, chemotherapy, and the immune system. Each treatment has its own advantages and disadvantages. In this study, a mathematical model was developed to describe how the immune system, tumor cells, and normal cells interact when all three types of therapy are used to treat cancer patients. To determine the effectiveness of various treatments, numerical simulations of eight different treatment strategies were performed. These simulations measured how much the concentration of immune cells, tumor cells, and normal cells decreased as a result of the treatment. Based on the numerical simulations performed, the application of the three types of therapy provided the greatest reduction (99%) in the concentration of tumour cells but also provided a significant reduction (68%) in the concentration of immune cells in the body

    PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL (PBKL)

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lemahnya pemahaman dan kepedulian peserta didik terhadap nilai-nilai keunggulan lokal. Hal tersebut merupakan akibat dari kurang tergarap dan terabaikannya potensi keunggulan lokal dalam proses pendidikan di sekolah. Tujuan penelitian adalah: (1) memperoleh gambaran tentang pengembangan kurikulum PBKL yang dilaksanakan oleh sekolah meliputi orientasi, perencanaan, implementasi, dan evaluasi kurikulum PBKL; (2) mengeksplorasi hubungan antara orientasi PBKL dengan perencanaan, implementasi, dan evaluasi kurikulum PBKL; (3) memperoleh gambaran perbedaan hasil belajar peserta didik berdasarkan implementasi pembelajaran PBKL. Lokasi penelitian adalah dua SMA penyelenggara PBKL di Kabupaten Sukabumi dan Kota Bogor. Metode penelitian menerapkan metode deskriptif evaluatif. Responden penelitian meliputi kepala sekolah, guru penanggung jawab program PBKL, guru pengampu mata pelajaran terintegrasi PBKL, dan siswa, yang ada di dua sekolah penyelenggara PBKL. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data yang dikumpulkan mencakup data kuantitatif dan data kualitatif (mixed data), dan data kualitatif berfungsi sebagai pendukung. Teknik analisis data kuantitatif menggunakan analisis Z-score dan T-score, uji korelasi menggunakan rumus korelasi Spearman Brown, dan uji beda menggunakan Mann Whitney U Test. Hasil penelitian ditemukan: (1) orientasi kepala sekolah dan guru di sekolah penyelenggara PBKL termasuk kategori sedang; (2) pengembangan kurikulum PBKL yang dilaksanakan oleh sekolah peyelenggara berbeda dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi kurikulum; (3) Orientasi PBKL yang berada pada kategori sedang di sekolah penyelenggara tidak berdampak pada perencanaan, implementasi, dan evaluasi kurikulum PBKL, karena rasa memiliki kurikulum lebih didasari oleh inisiatif dan komitmen bersama; (4) hubungan antara orientasi PBKL dengan pengembangan kurikulum (perencanaan, implementasi, evaluasi) di sekolah penyelenggara menunjukkan bahwa orientasi PBKL yang dimiliki kepala sekolah dan guru menentukan baik dan tidaknya pengembangan kurikulum PBKL; (5) terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik di sekolah penyelenggara PBKL untuk mata pelajaran terintegrasi PBKL. Rekomendasi peneltian agar dilaksanakan penelitian tentang pengembangan kurikulum dengan menerapkan metode penelitian lain dan untuk meneliti hasil belajar peserta didik sebaiknya digunakan instrument dan sistem penilaian terstandar, serta gunakan mixed-data karena mixed-data dapat menghasilkan data dan informasi lebih obyektif dan komprehensif. Kata Kunci: pengembangan kurikulum, Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL), orientasi, integrasi, hasil belajar kognitif dan psikomotor. The background to this research was the students' weak understanding and concern for local excellence values. The weakness was an impact of the ignored and less cultivated local excellence potentials in the educational processes in schools. The research aimed to: (1) Gain a description of the development of curriculum of local excellence-based education implemented in schools, covering orientation, planning, implementation, and evaluation of the curriculum of local excellence-based education; (2) Explore the correlation between the orientation of local excellence-based education and the planning, implementation, and evaluation of its curriculum; and (3) Find the differences in students' learning outcomes based on the implemented teaching and learning of local excellence-based education. The research took place in two senior secondary schools administering local excellence-based education in Sukabumi Regency and Bogor City. It employed evaluative-descriptive method. The respondents consisted of principals, teachers responsible for local excellence-based education programs, teachers teaching subjects integrated with local excellence-based education, and students in the two schools administering local excellence-based education. The technique of sampling used was purposive sampling. Data were collected using the techniques of questionnaire, interview, observation, and documentary study. The data gathered covered quantitative and qualitative data (mixed data), where the qualitative data functioned as supporting data. The techniques of quantitative data analysis were Z-score and T-score, correlation test using Spearman-Brown formula, and test for the difference using Mann Whitney U-Test. The research outcomes were: (1) The orientations of principals and teachers in the schools administering local excellence-based education were categorized as mediocre; (2) The development of curriculum of local excellence-based education by the administering schools was different in terms of planning, implementation, and evaluation of the curriculum; (3) The mediocre orientations of local excellence-based education in the two schools did not have an impact on the planning, implementation, and evaluation of the curriculum of local excellence-based education due to the sense of belonging that was based more on shared initiative and commitment; (4) The correlation between the orientations of local excellence-based education and the curriculum development (planning, implementation, evaluation) in the administering schools showed that the orientations owned by the principals and teachers determined whether the development of the curriculum of local excellence-based education would be good or not; (5) There were differences in the students' learning outcomes in the schools administering local excellence-based education for the subjects integrated with local excellence-based education. The research recommends that further research on curriculum development implementing other research methods be done and research on students' learning outcomes should use standardized systems of instrument and assessment and use mixed data, because mixed data can result in more objective and comprehensive data and information. Keywords: curriculum development, Local Excellence-Based Education (LEBE), orientation, integration, cognitive and psychomotor learning outcomes

    PERAN GURU DALAM MENERAPKAN KURIKULUM MERDEKA MANDIRI BERUBAH DI SDIT DAARUL HUDA

    Get PDF
    Artikel ini  merupakan  hasil  beberapa  sumber yang  menggambarkan  seberapa  besar  peran  guru  dalam menerapkan  kurikulum merdeka mandiri berubah .   Guru   yaitu  seseorang   yang memiliki  peran   penting   dalam   proses mengajar  dan  harus  mampu  mengaplikasikan  suatu  kurikulum  di  sekolah,  sedanglan  kurikulum  adalah suatu  sistem  rencana    yang  diterapkan  dalam  aktivitas belajar  mengajar.  Artikel  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  bagaimana  peran  guru  dalam menerapkan kurikulum Merdeka berubah. Artikel ini menggunakan metode kualitatif subjek dalam penelitian adalah Guru SDIT Daarul Huda serta insturmennya menggunakan lembar wawancara. Hasil yang didapat oleh penulis menunjukkan adanya  peran  penting  menerapkan kurikulum merdeka. Selain itu juga upaya    guru  dalam menerapkan kurikulum erdeka berubah ini  dibuatnya komuntas belajar, Pelatihan guru, sert membuat kelompok kerja guru

    Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Kegiatan Ektrskurikuler di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pandemi Covid-19 tehadap kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif berbasis studi deskriptif. Untuk memperoleh data, penulis mengambil data berdasarkan observasi dan wawancara ke lima sekolah dasar, yaitu SDN 15 Pangkalpinang, SDN Percobaan, SDN Cibiru 09, SD Labschool, dan SDN Cibiru 06. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan begitu berpengaruhnya pandemi Covid-19 terhadap kegiatan ekstrakurikuler. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan ekstrakurikuler ada yang berjalan, tetapi dengan berbagai hambatan dan bahkan ada yang tidak berjalan sama sekali. Sekolah dasar yang mengadakan kegiatan ekstrakurikuler secara online atau daring yaitu, SDN Cibiru 09 dan SDN Cibiru 06. Kegiatan ekstrakurikuler yang masih diselenggarakan dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Setiap SD yang menjalankan secara daring ini memiliki banyak hambatan seperti keterbatasan waktu, fasilitas, serta kondisi siswa yang berbeda-beda. Sedangkan yang tidak berjalan karena dibutuhkan praktik didalamnya. Diperlukan sarana dan prasarana yang memadai untuk keberjalanannya. Dapat disimpulkan kegiatan ekstrakurikuler masa pandemi Covid-19 belum berjalan secara optimal dan motivasi siswa menurun. Selagi menunggu keadaan pulih kembali, pihak-pihak sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan terus berinovasi menghadirkan solusi bagi permasalahan ini karena kegiatan ekstrakurikuler sangat menunjang keterampilan siswa dan memberikan manfaat untuk masa yang akan datang

    ANALISIS CLIENT ATTRIBUTES DALAM PENETAPAN FEE AUDIT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor client attributes (kompleksitas, pengendalian internal, struktur kepemilikan, corporate governance, ukuran perusahaan, inherent risk, profitabilitas, leverage) yang berpengaruh paling dominan terhadap penetapan fee audit. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kausal. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2017. Jumlah sampel sebanyak 31 perusahaan diperoleh dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Alat analisis yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) dengan Reflective Measurement Theory (RMT). Hasil penelitian ini menunjukan jika faktor client attributes yang berpengaruh dominan adalah ukuran perusahaan dan pengendalian internal. This study aims to determine the client attribute factors (complexity, internal control, ownership structure, corporate governance, company size, inherent risk, profitability, leverage) which have the most dominant influence on audit fee determination. The analytical method used is descriptive causal method. The population in the study are financial sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2016-2017. The number of samples is 31 companies obtained by purposive sampling method. The data used in this study is secondary data collected by documentation techniques. The analysis tool used is Partial Least Square (PLS) with Reflective Measurement Theory (RMT). The results of this study indicate that client attributes factors that have dominant influence are firm size and internal control

    Layanan Pengelolaan Administrasi Peserta Didik di Sekolah Dasar di Masa Pandemi

    Get PDF
    Penelitian kali ini penulis menjelaskan bagaimana sistem pengelolaan yang berada dilingkungan pendidikan terutama di sekolah dijalankan selama di masa pandemi. Pengelolaan pendidikan di sekolah ini terdapat bagian pengajar, kepegawaian, keuanagan, administrasi, bagian labotarium, bagian keperpstakaan, dan sebagainya. Menjelaskan pengelolaan administrasi pendidikan sebagai salah satu komponen yang harus ada disetiap sekolah untuk tercapainya sebuah tujuan pendidikan.   Tujuan dari penulisan ini memberitahu kepada pembaca seluruh komponen di sekolah memiliki peran masing-masing dalam hal pengelolaan sekolah untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yang selayaknya. Tugas administrasi siswa adalah mengatur kegiaatan peserta didik dari mulai masuk hingga peserta didik lulus sekolah. Metode penulisan artikel ini melalui studi literatur dengan berbagai sumber tepercaya sebagai referensi seperti jurnal, e-book, buku setak, tesis, maupun sumber lainnya. Hasil dari penulisan artikel ini ialah berharap adanya upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga administrasi dalam peningkatan mutu pelayanan meliputi perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi dalam meningkatkan Mutu pelayanan yang diberikan sekolah-sekolah di Indonesia, sekolah juga harus memerhatikan pengelolaan administrasi demi terjalannya semua komponen atau unsur yang ada di sekolah. Dampak yang diharapkan dengan adanya penelitian ini supaya sekolah memiliki inovasi dan langkah-langkah baru dalam meningkatkan mutu layanan pengelolaan administrasinya dimasa pandemi. Kebaruan dari hasil penelitian ini adalah adanya perbandingan kualitas layanan pengelolaan administrasi di sekolah, sebelum dan sesudah terjadinya pandemi. Kebaruan dari hasil penelitian ini adalah adanya perbandingan kualitas layanan pengelolaan administrasi di sekolah, sebelum dan sesudah terjadinya pandemi. Dampak yang diharapkan dengan adanya penelitian ini supaya sekolah memiliki inovasi dan langkah-langkah baru dalam meningkatkan mutu layanan pengelolaan administrasinya dimasa pandemi

    Manajemen Diri Tenaga Kependidikan Selama Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Pandemi ini membawa perubahan yang signifikan terhadap sektor pendidikan, hal ini membuat tenaga kependidikan harus mengelola dan membuat berbagai rancangan atau program untuk berlangsungnya kegiatan belajar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis permasalahan mengenai penyesuaian tenaga kependidikan dalam masa pandemi dan tetap memberikan pelayanan yang terbaik. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literatur atau kepustakaan dengan menggunakan sumber bacaan berupa jurnal ilmiah, buku teks, e-book serta bacaan lainnya.   Hasil penelitian ini dapat menunjukan bahwa pada masa pandemi ini harus memiliki beberapa keterampilan bagi tenaga kependidikan dalam menghadapi permasalahan baik media, waktu serta sarana dan prasarana pada masa pandemi ini. Dengan adanya penelitian ini terdapat beberapa kesulitan para tenaga kependidikan dalam melakukan perbaikan permasalahan yang ada pada lembaga pendidikan untuk mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk masa ini dan masa yang akan datang. Situasi ini harus dapat memanajemen diri dalam mengelola pendidikan serta lebih meningkatkan kemampuan diri dalam teknologi dan memberikan motivasi belajar yang bai
    • …
    corecore