7 research outputs found

    Batik Incung dan Islam di Kerinci

    Get PDF
    Artikel ini membahas tentang motif batik incung. Jenis apa batik incung itu? Apa adakah budaya dibalik motif batik incung? Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan historis untuk menemukan sejarah dari batik incung. Siapa saja aktor yang melakukan perubahan budaya di Kerinci, terutama terkait dengan kemunculan motif batik incung yang berkaitan dengan islam. Berdasarkan sejarah, akan diketahui mengapa batik incung memiliki motif seperti itu. Hasil penelitian menunjukkan bahas berdasarkan sejarah Kerinci, motif batik mendapat pengaruh dari islam. Batik incung merupakan batik asli dari masyarakat Kerinci. Batik ini disebut sebagai batik incung karena kekhasannya menggunakan aksara incung sebagai motif utama. Aksara incung adalah aksara Kerinci kuno yang digunakan untuk menulis tambo, tanah wilayah suku, hukum adat, kesastraan suci, surat cinta, pantun, mantra-mantra dan kutukan yang dituliskan pada kulit kayu, tanduk kerbau, tanduk sapi, daun lontar, bambu dan kertas. Seiring dengan perkembangannya, aksara incung dijadikan sebagai motif batik di Kerinci yang dilakukan agar masyarakat mudah untuk memahami makna yang terkandung dalam aksara tersebut. Hubungan antara batik incung dengan Islam di Kerinci ini adalah ada beberapa motif incung yang digabungkan dengan unsur-unsur Islam. Motif-motif yang mengandung unsur islam, seperti kaligrafi incung, masjid agung Pondok Tinggi dan sebagainya

    NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MOTIF BATIK INCUNG

    Get PDF
    Abstrak: Motif batik Incung dalam motif batik yang hanya terdapat di wilayah Kerinci (Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh) yang menjadikan batik ini menjadi batik khas dari wilayah Kerinci. Motif batik Incung ini merupakan sebuah karya unik yang mereoresentasikan karakter dari masyarakat wilayah Kerinci itu sendiri. Karakter dan filosofi dari masyarakat Kerinci tang tervisualisasikan melalui motif ini membawa nilai pandidikan karakter yang sarat akan nilai kebaikan. Penelitian ini mengkaji tentang nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam motif batik Incung. Metode penelitian yang digunakan dalam pengkajian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yang menggunakan data wawancara dengan pencipta motif batik untuk melihat motivasi instrinsik karya, pengamatan terhadap batik dan didukung dengan data keoustakaan. Analisis data menggunakan pendekatan hermeneutika, yakni menafsirkan ekspresi yang tampak dalam visual batik Incung. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa batik Incung memuat nilai karakter. Penelitian ini diharapkan dapan menginspirasi para pendidik dan perupa untuk dapat menyelipkan nilai pendidikan karakter dalam karya seni, dan bagi para pembaca untuk dapat memahami makna filosofis batik Incung. Abstract:  The Incung batik motif in batik motifs is only found in the Kerinci area (Kerinci Regency and Sungai Penuh City) which makes this batik a typical batik from the Kerinci region. This Incung batik motif is a unique work that represents the character of the people of the Kerinci region itself. The character and philosophy of the Kerinci society, which is visualized through this motif, brings the value of character education which is full of good values. This study examines the value of character education contained in the Incung batik motif. The research method used in this study is a qualitative descriptive method, which uses interview data with the creators of batik motifs to see the intrinsic motivation of the work, observations of batik and supported by literary data. Data analysis uses a hermeneutic approach, which is to interpret the expressions that appear in the visuals of Incung batik. The results of the study show that the Incung batik contains character values. This research is expected to inspire educators and artists to be able to insert the value of character education in works of art, and for readers to be able to understand the philosophical meaning of Incung batik

    ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT KERINCI

    Get PDF
    Cerita rakyat merupakan salah satu media yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana membangun karakter positif pada anak melalui nilai-nilai moral dan pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita. Data penelitian ini adalah cerita rakyat Kerinci yng diperoleh dari hasil merekam dan dokumen tertulis. Artikel ini didasarkan pada penelitian deskriptif kualitatif yang mengidentifikasi nilai-nilai pembentuk karakter dalam cerita rakyat Kerinci. Pengumpulan data dilakukan teknik rekam catat dan mengidentifikasi data berupa kata kunci yang berkaitan dengan nilai-nilai pembentuk karakter dalam cerita. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita rakyat Kerinci sangatlah baik untuk membentuk karakter manusia sejak dini. Nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita rakyat Kerinci dapat memberikan sumbangsi pada dunia saat ini dikarenakan nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam cerita rakyat Kerinci merupakan nilai pendidikan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga sangat cocok untuk ditanamkan pada diri. dalam cerita rakyat Kerinci khususnya pada dongeng dan legenda nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam dongeng dan legenda Kerinci yaitu religious, mandiri, nasionalis, integritas, gotong royong, kerja keras, tidak memaksanakan kehendak, kerja sama dan CintaDama

    SEJARAH INDUSTRI BATIK INCUNG: DARI MASA KABUPATEN KERINCI SAMPAI MASA KOTA SUNGAIPENUH (1995-2017)

    Get PDF
    Kajian tesis ini mengungkapkan tentang industri batik incung dari masa Kabupaten Kerinci sampai masa Kota Sungaipenuh (1995-2017). Hal yang menarik pada industri batik adalah peran perempuan sebagai pengusaha dan sekaligus pengrajin. Perkembangan dimulai pada tahun 1995 dengan berdirinya 2 sanggar batik. Penulisan tentang batik diakhiri tahun 2017 saat Sungaipenuh memiliki 8 sanggar batik. Metode penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap. Pertama, dimulai dengan pengumpulan data (heuristik) yaitu mencari dokumen tentang batik motif koleksi pengusaha, buku-buku tentang batik, dan surat kabar Kompas, dan Singgalang yang berkaitan dengan industri batik. Kedua, kritik yaitu menguji akurasi dan keabsahan sumber sejarah berdasarkan analisa yang tajam. Ketiga, interpretasi yaitu menetapkan makna dan saling keterkaitan hubungan dari fakta yang telah diperoleh. Keempat, historiografi yaitu penulisan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah tahun 1995 menumbuhkan 7 sanggar batik. Industri berkembang sampai krisis moneter tahun 1997 dan hanya 2 sanggar batik yang bertahan. Pada tahun 1999 pemerintah memberikan modal kepada sanggar yang masih bertahan dengan cara melakukan perlombaan membatik dan yang memenangkan perlombaan tersebut mendapat subsidi dari pemerintah. Perkembangan pesat terjadi pada tahun 2013 dengan dikeluarkannya surat edaran Walikota Sungaipenuh untuk mengembangkan motif khas Kerinci, yaitu motif aksara incung. Hal ini juga menjadi pemicu munculnya motif-motif baru. Perkembangan ini terlihat pada tahun 2017 di Kota Sungaipenuh terdapat 8 sanggar batik incung dengan penyerapan tenaga kerja didominasi oleh perempuan karena membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Model pemasaran dilakukan dengan beberapa cara yaitu pemesanan langsung, melalui media sosial (instagram, whatsaap, dan facebook), hal ini menyebabkan produknya tidak saja dipasarkan di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh saja, namun juga ke daerah lain seperti di Jambi, Sumatera Barat, Jakarta, Bandung, dan Solo. Jadi, perkembangan industri batik incung di Kota Sungaipenuh ini sebabkan oleh dua faktor yaitu adanya kebijakan pemerintah dan potensi yang dimiliki oleh pengusaha. Kata Kunci: Industri Kecil, Batik, Incung, Kerinci, Sungaipenuh

    Kota Sungaipenuh sebagai Kota Sentral Batik Incung

    Get PDF
    Penelitian ini menjelaskan hubungan antara batik incung dengan Kota Sungaipenuh. Kota Sungaipenuh merupakan salah satu kota penghasil batik di Indonesia. Kota Sungaipenuh sebagai pusat pengembangan kerajinan batik incung. Batik incung di Kota Sungaipenuh digunakan oleh masyarakat sebagai aset ekonomi dan identitas budaya. Batik incung adalah batik khas Kota Sungaipenuh dengan menjadikan aksara incung (aksara Kerinci kuno) sebagai motif batiknya. Adanya penggunaan motif aksara incung menjadikan batik incung di Kota Sungaipenuh memiliki keunikan dengan mengembangkan kearifan lokal masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan masyarakat Kota Sungaipenuh memiliki rasa bangga terhadap batik sebagai sesuatu yang indah untuk dijadikan sebagai karya seni. Sehingga, mereka memiliki kewajiban untuk membangkitkan serta mengembangkan batik incung. Selain itu, motif tulisan Kota Sungaipenuh yang dituliskan dalam aksara incung juga dijadikan sebagai motif batik di daerah ini. Hal ini juga disebabkan karena Kota Sungaipenuh menjadi sentral atau pusat pengembangan batik incung. Pengembangan motif pada batik incung di Kota Sungaipenuh juga berkaitan dengan adanya budaya setempat, karena generasi muda belum mengenal aksara incung secara keseluruhan, maka dijadikan sebagai motif batik untuk memperkenalkan kembali aksara incung kepada masyarakat setempat terkhususnya kepada generasi muda

    PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SEKOLAH

    Get PDF
    Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. keberhasilan pendidikan sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMPN 2 Banjarnegara.  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa kepemimpinan kepala sekolah  dan motivasi kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru, baik secara parsial maupun simultan. Hal ini terbukti dari kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana dan prestasi belajar siswa yang berjalan dengan baik dan sesuai standar kinerja guru. Tanggapan atau respon guru terhadap pendekatan kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah cukup baik. Oleh karena itu, kinerja guru dapat ditingkatkan melalui peningkatan peran  kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja. Top of For

    Examining the Values of Character Education Based on Local Wisdom in the Baseloa Tradition in the Sungai Liuk Community

    No full text
    Sungai Liuk is an area that has various traditions, one of which is baseloa. Baseloa is a tradition carried out when one of its community members wants to make a house foundation, this tradition is still carried out by the people of Sungai Liuk until now. This research aims to explore what character education values are contained in baseloa activities in the Sungai Liuk community; in addition, it is also to see how the development of this tradition so that it can be preserved until now which will later become a character or moral for the local community of Sungai Liuk.The method used in this research is the historical method. The results showed that character education can be formed from the local wisdom of the local community, this is because in the implementation of certain traditions there are special rituals that are usually carried out by the community. So that from this habit, an attitude or behavior is created which will increasingly form a community character. In this case, the baseloa tradition of the Sungai Liuk community contains character education values, namely religious, tolerance, democratic, love for the country, friendly/communicative, and social care that need to be instilled in the nation's next generation
    corecore