17 research outputs found

    Pelatihan dan Bimbingan Metode Perbaikan dan Perawatan Mesin Darat Pada Nelayan di Desa Pejala, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara

    Get PDF
    Peningkatan sumber daya kelautan adalah salah satu program utama pemerintah saat ini. Untuk menunjang hal tersebut maka perlu adanya peningkatan SDM didaerah pesisir. Salah satu hal yang sangat dasar dan penting yaitu pengetahuan dasar tentang metode perbaikan dan perawatan mesin. Mahalnya biaya perbaikan dan perawatan mesin darat merupakan salah satu masalah besar yang di alami oleh nelayan, minim dan kurangnya pengetahuan mereka tentang perbaikan dan perawatan mesin mengakibatkan mereka harus mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk biaya perbaikan dan perawatan mesin mereka. Untuk itu, pada program pengabdian yang akan dilakukan ini, masyarakat akan dilatihan dan dibimbing tentang metode perbaikan dan perawatan mesin darat. Dengan melakukan pelatihan dan bimbingan ini diharapkan nelayan dapat mandiri dalam perbaikan dan perawatan mesin kapal mereka. Dengan kegiatan pengabdian ini, maka diharapkan para nelayan dapat menghemat biaya perbaikan dan perawatan mesin kapal mereka, disisi lain mesin kapal mereka juga akan lebih tahan dan dapat meningkatkan tingkat produktivitas dan kesejahteraan masyarakat nelayan terutama di tempat pelaksanaan kegiatan ini yakni di Desa Pejala, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara. Upaya peningkatan pemahaman masyarakat nelayan terkait perawatan mesin darat akan coba diwujudkan melalui program kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) LPPM Institut Teknologi Kalimantan. Dengan kegiatan PKM yang usulkan, diharapkan mampu meningkatkan hasil tangkapan para nelayan. Metode kegiatan yang coba dilakukan pada PKM ini yaitu ceramah dan pembimbingan langsung. Adapun luaran dari kegiatan PKM ini yaitu hasil PKM akan dituangkan dalam karya ilmiah yang akan diseminarkan dalam bentuk prosiding, artikel pada laman LPPM ITK serta akan dipublikasikan kegiatan PKM pada media massa/cetak

    PENDAMPINGAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN TEMA BERKEBUN DENGAN TEKNIK HIDROPONIK UNTUK SISWA TK HARAPAN BUNDA BALIKPAPAN

    Get PDF
    ABSTRAKDalam konsep kurikulum Merdeka Belajar, siswa belajar sesuai minat dan kemampuan, fokus pada menciptakan portofolio yang mencerminkan bakat individu, dan semuanya bertujuan untuk mencapai potensi optimal dengan cara yang menyenangkan. 30 siswa TK Harapan Bunda semester genap tahun ajaran 2022-2023 mendapatkan pendampingan rangkaian aktivitas pembelajaran meliputi pengenalan jenis-jenis tanaman, pengenalan teknik berkebun hidroponik, penanaman benih di instalasi hidroponik, pengamatan pertumbuhan tanaman hingga masa panen, dan memasak hasil panen menjadi masakan bergizi. Metode pengumpulan dan analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang berfokus pada implementasi kurikulum Merdeka Belajar. Informasi dikumpulkan melalui pengamatan, dokumentasi pembelajaran, dan wawancara dengan guru, kepala sekolah, serta wali murid untuk memahami pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah tersebut. Kegiatan pengabdian ini tidak hanya memberikan pengalaman baru yang berharga bagi siswa, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mereka dengan melibatkan mereka dalam aktivitas yang praktis dan relevan. Selain itu, kegiatan ini juga mengembangkan kreativitas siswa dan kemampuan adaptasi guru dalam menghadirkan nuansa segar dalam pembelajaran. Ini adalah langkah positif menuju pendidikan yang lebih interaktif dan berorientasi pada pemahaman konsep melalui pengalaman langsung. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara bersama guru, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program pengabdian ini telah memberikan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk 30 siswa di TK Harapan Bunda Balikpapan semester genap tahun ajaran 2022-2023. Kata kunci: hidroponik; siswa; taman kanak-kanak; berkebun; Merdeka Belajar. ABSTRACTIn the Merdeka Belajar curriculum concept, students learn according to their interests and abilities, focus on creating a portfolio that reflects individual talents, and aim to achieve optimal potential in a fun way. 30 Harapan Bunda Kindergarten students for the even semester of the 2022-2023 academic year received assistance with a series of learning activities including introducing plant types, introducing hydroponic gardening techniques, planting seeds in hydroponic installations, observing plant growth until harvest time, cooking the produce. harvest into nutritious food. The data collection and analysis method used is descriptive qualitative, focusing on implementing the Merdeka Belajar curriculum. Information was collected through observations, learning documentation, and interviews with teachers, school principals, and student guardians to understand the implementation of learning activities at the school. This service activity not only provides valuable new experiences for students but also enriches their learning experience by involving them in practical and relevant activities. Apart from that, this activity also develops student creativity and the teacher's adaptability in bringing a fresh nuance to learning. This is a positive step towards education that is more interactive and oriented towards understanding concepts through hands-on experience. Based on the results of observations and interviews with teachers, it can be concluded that the implementation of this service program has made a significant contribution in improving the quality of learning for 30 students at Harapan Bunda Kindergarten Balikpapan even semester of the 2022-2023 academic year. Keywords: hydroponics; student; kindergarten; gardening; merdeka belajar

    Effect of Post Weld Heat Treatment on Tensile Strength of ASTM A36 Welded Joints: Application on Hull Vessel Material

    Get PDF
    In fact, in the welding process, there are many problems that arise. Such as cracking caused by excessive stress Residual stress can result in a decrease in the mechanical properties of a material such as brittle fracture, fatigue, and cracking. The purpose of this study was to determine the comparison of tensile strength in ASTM plate welded joints A36 with variations of single vee butt and single bevel butt and knowing the comparison of the effects ofpost-weldd heat treatment on welded joints with variations of single v butt and single bevel butt joints. The method used in this research is experimental. The results of the data obtained in this study The value of the tensile strength of the Single Bevel Butt joint without the influence of Heat Treatment is 153.87 MPa, the tensile strength of the Single Vee Butt joint without the influence of Heat Treatment is 161.75 MPa and the tensile strength of the seam Single Bevel Butt with the effect of Heat Treatment is 196,65 MPa. The tensile strength of the Single Vee Butt seam with the effect of Heat Treatment is 173,36 MPa

    Aplikasi Teknologi Pengelasan dalam Mendukung Industri Rumah Tangga di Karang Joang, Balikpapan

    Get PDF
    Salah satu teknologi saat ini yang banyak digunakan untuk menghasilkan pendapatan yaitu teknologi penyambungan material logam yang biasanya disebut pengelasan (welding). Salah satu contoh produk hasil pengelasan yang kini punya pasar (market) dan menjadi opsi berwirausaha yaitu kanopi rumah. Namun, produk hasil pengelasan lain yang dapat dikomersilkan masih banyak seperti rak sepatu, tiang lampu dan lain-lain. Semakin berkembangnya Kota Balikpapan dengan masifnya pembangunan kawasan perumahan dari tahun ke tahun menjadikan permintaan produk hasil las sangat tinggi. Dengan demikian, untuk memenuhi permintaan pasar yang begitu besar terhadap kebutuhan keahlian mengelas, maka perlu dilakukan pelatihan kepada masyarakat terkait pemanfaatan teknologi pengelasan ini. Dalam hal ini, masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan pelatihan dan unjuk kerja teknologi pengelasan yaitu salah satu kelompok masyarakat yang terdapat di Kelurahan Karang Joang. Karang Joang sebagai salah satu kelurahan di kecamatan Balikpapan Utara menjadi salah satu daerah yang memiliki pembangunan perumahan yang sangat tinggi utamanya di wilayah jalan Batu Ratna KM. 11. Terdapat kurang lebih 9 perumahan yang saat ini masih melakukan tahap pembangunan yang terbentang sepanjang ± 3 KM. Olehnya itu, tingkat kebutuhan akan produk hasil las sangat tinggi. Mitra yang akan dijadikan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu kelompok Pengurus Mushollah Baitussalam Karang Joang KM. 11 yang terdiri dari 20 orang anggota pengurus. Mitra ini dipilih karena anggota pengurus belum memiliki pemahaman dan keterampilan terkait teknologi pengelasan. Selain itu, potensi usaha produk hasil las untuk di kawasan ini sangat tinggi. Mitra diberikan bekal penyuluhan teori teknologi pengelasan dan kewirausahaan. Selain itu mitra berkesempatan unjuk kerja mengelas dan berhasil menghasilkan produk hasil las berupa tiang lampu dari bahan pipa carbon steel sebanyak 15 batang

    Patrol Ship Design to Guard the Natuna Seas

    Get PDF
    Natuna is one of the regencies in the Riau Archipelago Province, the area of Natuna Regency is 224,684.59 km2 with a land area of 2,000.85 km2 and an ocean area of 222,683.74 km2. According to the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, Natuna occupies the first position for the purpose of exporting fishery products from the SKPT location (Integrated Marine and Fishery Centers in Small Islands and Border Areas), namely marine fisheries resources reaching more than 1 million tons per year. The extent of Natuna waters and the large potential of existing capture fisheries resources cause the Natuna waters to be included in the Fisheries Management Area (WPP 711) which is prone to illegal fishing activities. It has been proven recently that in the waters of North Natuna there are coast guard ships from foreign countries escorting fishing vessels belonging to their countries that are carrying out illegal, unreported, and unregulated fishing activities. The purpose of this research is to design a patrol ship to carry out security missions around the Natuna waters. The method used in this design is the Parent Design Approach method. This method is known in designing ships, namely by taking a comparison ship that has the same characteristics as the ship to be designed. The main dimensions of the ship obtained in this final project are Lwl = 50.2 m, B = 9.32 m, H = 4.45 m, T = 3.5 m, Vs (max) = 25 Knots, Crew = 40 Indonesian navy. Armaments used on this ship are Oto-Melara 76/62SR 76 mm, Oerlikon Millennium 35 mm, RWS Machine Gun, and SS1-V1 Kal hand rifle. 5.56 mm

    STUDI PERFORMA VERTICAL-AXIS WIND TURBINE (VAWT) SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA FLOATING PLATFORM

    Get PDF
    Indonesia memiliki banyak sumber energi alternatif/terbarukan salah satunya adalah energi angin. Energi angin diIndonesia memiliki kecepatan yang rendah sehingga membutuhkan jenis turbin angin yang dapat beroperasi padakecepatan angin rendah yakni turbin vertikal. Turbin vertikal yang digunakan adalah tipe Savonius dan DarrieusSavonius dengan variasi 2 daun dan 4 daun pada kecepatan angin 4 m/s sampai 15 m/s. Hasil yang telah diperolehmenunjukkan bahwa model yang memiliki performa terbaik dari model lainnya yang telah diuji pada penelitian iniyaitu tipe model turbin angin tipe Savonius 2 daun dengan daya maksimum mencapai 6.71 watt dan efisiensitertinggi mencapai 6.32% pada kecepatan angin 4 m/s dan tipe Darrieus-Savonius 4 daun dengan daya maksimummencapai 7.79 watt dan efisiensi tertinggi mencapai 14.84% pada kecepatan angin 4 m/s

    PERENCANAAN DISTRIBUSI PENERANGAN UNTUK RUANGAN DI ATAS KAPAL TB LIBERTY 217 GT MENGGUNAKAN METODE ZONAL CAVITY

    Get PDF
    Perencanaan kelistrikan kapal harus dilakukan secara cermat dan akurat karena akan berpengaruh terhadap besar daya generator yang akan digunakan. Generator kapal dirancang untuk mampu mendistribusikan listrik untuk kebutuhan power (pompa), Penerangan (Lightning), Komunikasi dan Navigasi untuk berbagai kondisi pelayaran.  Sama halnya dengan kapal lainnya, TB Liberty  juga memerlukan distribusi tenaga dari generator untuk suplai kebutuhan listrik di atas kapal khususnya untuk penerangan kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran daya listrik yang dibutuhkan untuk distribusi penerangan diatas kapal dengan menggunakan lampu Light-Emitting Diode (LED). Metode yang digunakan adalah metode zonal cavity dengan konsep dasar membagi setiap ruangan menjadi tiga bagian yaitu height ceiling cavity (hcc), height room cavity  (hrc), dan height floor cavity (hfc) serta penentuan nilai iluminasi sesuai dengan standar yang telah di tetapkan oleh American Bureau of Shipping (ABS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar beban listrik untuk distribusi penerangan pada kapal TB Liberty dengan menggunakan lampu LED yaitu deck buttom plane sebesar 0.633 Kw, pada main deck sebesar 0.6625 Kw dan pada geladak navigasi didapatkan sebesar 0.238 Kw. Penelitian ini mampu menjadi rujukan dalam penentuan kelistrikan di atas kapal khususnya untuk instalasi penerangan kapal

    Design a Phinisi-Type Tourist Ship to Increase Tourist Interest in Vacationing at Taka Bonerate National Park

    Get PDF
    Tourism ship with the Phinisi ship concept for the Selayar Islands tourist area are designed to increase the number of tourist attractions in the area. With beach tourism destinations and coral reefs, the Selayar region is very possible to become an alternative tourist destination in Indonesia besides Bunaken, Raja Ampat, Labuan Bajo, and the island of Bali. This ship is designed with wood materials and carries the theme of the traditional Phinisi ship which is the hallmark of ships made by the Bugis-Makassar tribe since 3000 years ago and has been recognized by UNESCO as one of the world's cultural heritage (Art of Boatbuilding in South Sulawesi). This study aims to obtain a tourist ship design that can be an attraction for tourists to vacation in the Selayar Islands. The method used in this study is the parent ship design approach method, this method is very commonly used in the ship design process, namely by using a comparison ship as a reference in the design of a new ship. The main ship dimensions obtained from this research are Loa = 26 m, B = 6.1 m, H = 2.48 m, T = 1.6 m, Vs (max) = 10 Knots, and Crew = 6 persons. The room on the ship is made like a classy hotel room and other services can pamper tourists
    corecore