12 research outputs found

    Sustainable economic development : concept, principles and management from Islamic perspective

    Get PDF
    The basic concern of development in Islamic economic system is on human welfare. This is in line with the very basic objective of Islamic jurisprudence (Shari’ah ) which puts important to the welfare of the people and their relief from hardship. Economic development should be consistent with this central objective of shari`ah. The center for development process in Islam relies on man as an economic agent. It is man to be educated on the entire development process by integrating sosial development, economic development and environmental conservation and protection. This paper attempts to explain the concept, principles and management of sustainable economic development from Islamic perspective. The paper would start by defining the concept of sustainable economic development and development goals. Next, the Islamic principles for sustainable economic development would be discussed, followed by the discussion on the management of sustainable economic development from Islamic perspective. In conclusion, the paper strongly suggests the economic development process to fully adhere to the Islamic principles as the key for sustainable development which covers both the material and non-material aspects of life. Keywords: Sustainable development, Economic development, management, Islamic economics, economic syste

    Penggunaan Wasilah Dakwah terhadap Anak-Anak Pemulung Waduk Permai

    Get PDF
    Penelitian ini adalah penelitian participation action research (PAR), dengan pendekatan kualitatif. Sebagai penelitian PAR keterlibatan masyarakat sangat dominan karena merekalah yang mengetahui permasalahannya dan bagaimana pemecahannya (problem solving). Dalam hal ini peneliti dan tim memetakan persoalan mereka dan ikut urung rembuk dalam mencari problem solvingnya. Sehingga, dalam berdakwah bisa ditemukan wasilah yang tepat dan sesuai dengan usia anak-anak pemulung. Sebagai satu kesimpulan dari penelitian pelaksanaan dakwah keagamaan pada anak-anak pemulung Waduk Permai melalui media dakwah di Surau Ikhwanul Muslimin Kota Pontianak, didapatkan beberapa poin penting sebagai berikut: pertama, Kegiatan dakwah keagamaan melalui wasilah ini dilakukan pada anak-anak pemulung yang ada di Waduk Permai, Kota Pontianak; kedua, Kegiatan dakwah keagamaan melalui wasilah pada anak-anak pemulung dapat dilaksanakan dengan baik; ketiga, Secara substansi, kegiatan dakwah keagamaan melalui wasilah telah berhasil menumbuhkan semangat keagamaan, kemandirian sikap, kekompakan anak-anak dan kecintaan mereka terhadap ilmu pengetahuan agama Islam; keempat, Pelaksanaan kegiatan dakwah keagamaan melalui wasilah pada anak-anak pemulung Waduk Permai juga telah mampu memberikan semangat dan perhatian dari para pemerhati dakwah Islam di dunia kampus khususnya IAIN Pontianak sebagai kampus negeri yang berorietasi agama

    PRODUKSI BIODIESEL DARI BIOMASSA Chlamydomonas sp. ICBB 9113 DIKULTIVASI MENGGUNAKAN MEDIA YANG MURAH: EFEKTIFITAS DARI BEBERAPA METODE EKSTRAKSI

    Get PDF
    The main challenges to overcome in biodiesel production from microalgae are lower oil yield, as compared to those derived from plant and animal biomass, and expensive culture media. This work was aimed to compare the effectivity of three extraction methods differed in solvent used, e.g. n-hexane (N-hex), ethanol (Eth), and mixture of chloroform-methanol-water (CMW), to extract crude lipid and biodiesel from dry biomass of Chlamydomonas sp. ICBB 9113. This microalgae was cultivated in a cheap culture media using N and P soil fertilizers as nutrient sources. The results showed that, by using N-hex, Eth, and CMW methods, it could be extracted, respectively, 0.06%, 4.51%, and 20.45% crude lipid, and 384.2, 1333.8, and 2430.6 mg/100g biodiesel. The fatty acid profile of the studied microalgae biomass was: C8:0 (0.11%), C10:0 (0.09%), C14:0 (7.70%), 16:0 (1.39%), C18:0 (0.85%), C14:1 (5.12%), C16:1 (7.09%), C18:1 (8.28%), C18:2 (12.80%), and C18:3 (42.57%). Fatty acid characterization showed that Chlamydomonas sp. ICBB 9113 was dominated by C18: 3 and C16:0. Therefore, these microlagae were suitable to be used as raw material for biodiesel production to substitute the conventional fuel

    Intention Determinant Factors Of Muzakki To Pay Zakat During Covid 19 Pandemic 2020 In Wilayah Persekutuan

    Full text link
    The study examines the intention determinant factors of muzakki to pay zakat. The determinant factors under studied include compliance to pay zakat, trust, knowledge about zakat, motivation for paying zakat, zakat payment methods, zakat regulation and zakat board management members. The framework of the study is based on the Theory of Planned Behavior. Population of the study is the 2020 PPZ MAIWP zakat payers. The population is divided into four sub groups which are: (i) New Zakat Payers, (ii) Zakat payers in 2020 who pay more than 2019, (iii) Zakat payers who have not paid zakat for 5 years or more and pay back in 2020, and (iv) Consistent zakat payers for a minimum period of 10 years. The samples of the study are 400 zakat payers selected based on stratified random sampling technique. The research instrument is questionnaires. The questions are adapted from various previous studies and the measurements used a 5-point Likert scale. Open-ended questions were also asked in the questionnaires. Data were analyzed using SPSS software, descriptive analysis were carried out to analyze the demography of the respondents, the influence level of each factor towards intention to pay zakat, and also to rank the determinant factors according to their priority list based on the mean score value of each factor. Correlation analysis to measure the relationship of quotation performance factors with the intention to pay zakat. The findings showed that the score mean of each factor are either very high or high, indicating very high or high influenced level of each factor towards intention to pay zakat by the respondents. There is also positive relationship between the factors and the intention to pay zakat. The results of this study will give good indication to the PPZ management to improvise the zakat collection management in the Federal Territor

    IMPLEMENTASI DAKWAH MELALUI PEMBINAAN KEAGAMAAN PADA KOMUNITAS PEREMPUAN PENOREH GETAH DI NANGA JAJANG KAPUAS HULU

    No full text
    Nanga Jajang merupakan perkampungan di pedalaman Ulu Kapuas yang dihuni oleh mayoritas muslim dengan pekerjaan sebagai penoreh getah, khususnya kalangan perempuan. Harga karet yang rendah mengakibatkan perekonomian mereka terpuruk. Kesulitan ekonomi dibarengi juga dengan pemahaman keagamaan yang rendah. Karena tidak adanya pendidikan formal atau putus sekolah dan Sumber Daya Manusia yang tidak memadai. Walaupun begitu, mereka memiliki semangat beragama yang tinggi. Kondisi inilah yang melatari kami melaksanakan kegiatan dakwah melalui pembinaan keagamaan dengan pendekatan PAR (participation action research), dimana perempuan penoreh getah yang menemukan masalahnya sendiri, dan mencari solusinya secara bersama-sama. Pembinaan keagamaan melibatkan Majelis Taklim Asy-Syuhada Nanga Jajang, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pengkadan (Nanga Jajang bagian dari kecamatan Pengkadan), Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai organisasi keagamaan di kabupaten Kapuas Hulu, dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Kalimantan Barat dalam bentuk pendampingan dan penguatan mental bagi perempuan penoreh getah. Pembinaan keagamaan meliputi: bimbingan keagamaan dan motivasi beragama, bimbingan ibadah (fiqh), bimbingan kemuslimatan (fiqh muslimah), bimbingan psikologi dan akhlak, bimbingan fardu kifayah dan bimbingan al-Quran. Hasil pembinaan keagamaan terhadap perempuan penoreh getah nampak dengan tumbuhnya semangat keagamaan, kemandirian sikap, dan kecintaan mereka terhadap ilmu pengetahuan Islam. Mereka menyadari akan kekurangan dan ketidakmengertian mereka mengenai banyak hal dalam persoalan agama. Munculnya para pemerhati dakwah, khususnya mereka yang kami libatkan dalam pembinaan keagamaan baik secara perorangan maupun organisasi. Akhirnya pembinaan keagamaan terhadap perempuan penoreh getah masih tetap berlangsung sampai sekarang melalui majelis taklim Asy-Syuhada sebagai mitra kami dalam pembinaan keagamaan ini

    IMPLEMENTASI DAKWAH MELALUI PEMBINAAN KEAGAMAAN PADA KOMUNITAS PEREMPUAN PENOREH GETAH DI NANGA JAJANG KAPUAS HULU

    No full text
    Nanga Jajang merupakan perkampungan di pedalaman Ulu Kapuas yang dihuni oleh mayoritas muslim dengan pekerjaan sebagai penoreh getah, khususnya kalangan perempuan. Harga karet yang rendah mengakibatkan perekonomian mereka terpuruk. Kesulitan ekonomi dibarengi juga dengan pemahaman keagamaan yang rendah. Karena tidak adanya pendidikan formal atau putus sekolah dan Sumber Daya Manusia yang tidak memadai. Walaupun begitu, mereka memiliki semangat beragama yang tinggi. Kondisi inilah yang melatari kami melaksanakan kegiatan dakwah melalui pembinaan keagamaan dengan pendekatan PAR (participation action research), dimana perempuan penoreh getah yang menemukan masalahnya sendiri, dan mencari solusinya secara bersama-sama. Pembinaan keagamaan melibatkan Majelis Taklim Asy-Syuhada Nanga Jajang, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pengkadan (Nanga Jajang bagian dari kecamatan Pengkadan), Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai organisasi keagamaan di kabupaten Kapuas Hulu, dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Kalimantan Barat dalam bentuk pendampingan dan penguatan mental bagi perempuan penoreh getah. Pembinaan keagamaan meliputi: bimbingan keagamaan dan motivasi beragama, bimbingan ibadah (fiqh), bimbingan kemuslimatan (fiqh muslimah), bimbingan psikologi dan akhlak, bimbingan fardu kifayah dan bimbingan al-Quran. Hasil pembinaan keagamaan terhadap perempuan penoreh getah nampak dengan tumbuhnya semangat keagamaan, kemandirian sikap, dan kecintaan mereka terhadap ilmu pengetahuan Islam. Mereka menyadari akan kekurangan dan ketidakmengertian mereka mengenai banyak hal dalam persoalan agama. Munculnya para pemerhati dakwah, khususnya mereka yang kami libatkan dalam pembinaan keagamaan baik secara perorangan maupun organisasi. Akhirnya pembinaan keagamaan terhadap perempuan penoreh getah masih tetap berlangsung sampai sekarang melalui majelis taklim Asy-Syuhada sebagai mitra kami dalam pembinaan keagamaan ini

    Implementasi Dakwah melalui Pembinaan Keagamaan pada Komunitas Perempuan Penoreh Getah di Nanga Jajang Kapuas Hulu

    Full text link
    Nanga Jajang merupakan perkampungan di pedalaman Ulu Kapuas yang dihuni oleh mayoritas muslim dengan pekerjaan sebagai penoreh getah, khususnya kalangan perempuan. Harga karet yang rendah mengakibatkan perekonomian mereka terpuruk. Kesulitan ekonomi dibarengi juga dengan pemahaman keagamaan yang rendah. Karena tidak adanya pendidikan formal atau putus sekolah dan Sumber Daya Manusia yang tidak memadai. Walaupun begitu, mereka memiliki semangat beragama yang tinggi. Kondisi inilah yang melatari kami melaksanakan kegiatan dakwah melalui pembinaan keagamaan dengan pendekatan PAR (participation action research), dimana perempuan penoreh getah yang menemukan masalahnya sendiri, dan mencari solusinya secara bersama-sama. Pembinaan keagamaan melibatkan Majelis Taklim Asy-Syuhada Nanga Jajang, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pengkadan (Nanga Jajang bagian dari kecamatan Pengkadan), Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai organisasi keagamaan di kabupaten Kapuas Hulu, dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Kalimantan Barat dalam bentuk pendampingan dan penguatan mental bagi perempuan penoreh getah. Pembinaan keagamaan meliputi: bimbingan keagamaan dan motivasi beragama, bimbingan ibadah (fiqh), bimbingan kemuslimatan (fiqh muslimah), bimbingan psikologi dan akhlak, bimbingan fardu kifayah dan bimbingan al-Quran. Hasil pembinaan keagamaan terhadap perempuan penoreh getah nampak dengan tumbuhnya semangat keagamaan, kemandirian sikap, dan kecintaan mereka terhadap ilmu pengetahuan Islam. Mereka menyadari akan kekurangan dan ketidakmengertian mereka mengenai banyak hal dalam persoalan agama. Munculnya para pemerhati dakwah, khususnya mereka yang kami libatkan dalam pembinaan keagamaan baik secara perorangan maupun organisasi. Akhirnya pembinaan keagamaan terhadap perempuan penoreh getah masih tetap berlangsung sampai sekarang melalui majelis taklim Asy-Syuhada sebagai mitra kami dalam pembinaan keagamaan ini
    corecore