PERBEDAAN METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI TITL

Penelitian ini bertujuan untuk :1) Untuk mengetahui pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI TITL SMK Negeri 1 Kupang Barat setelah menggunakan metode simulasi pada mata pelajaran Instalasi penerangan. 2) Untuk mengetahui pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI TITL SMK Negeri 1 Kupang Barat setelah menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran Instalasi penerangan. 3) Untuk mengetahui perbedaan terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI TITL SMK Negeri 1 Kupang Barat setelah menggunakan metode simulasi dan metode demonstrasi pada mata pelajaran Instalasi penerangan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalahdengan menggunakan teknik tes.Analisis data yang digunakan adalah uji persyaratan analisis dengan uji normalitas dan uji homogenitas serta uji hipotesisdengan analisis regresi sederhana dan uji independent t-test dengan bantuan Statistical Product and Service Solution ( SPSS ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode simulasi Nilai rata-rata kelas simulasi sebesar 88,77 dan kelas demonstrasi 84,50. Selisih antara keduanya adalah 4,27. Maka dapat disimpulkan bahwarata-rata hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode simulasi lebih tinggi dibanding ratarata hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode demonstrasi. Hasil perhitungan uji hipotesistersebut diperoleh hasil sebagai berikut:thitung =-12,337 dan didapatkan nilai= 2.75639 dengan df = 60 karena thutng ˂ttabel(-12,337 ˂ 2.75639) dengan nilai signifikan < 0.005 (0.000 < 0.005) . thitung= -12,271 dandidapatkan nilai= 2.75639 dengan df = 60 karenathitung ˂ttabel(-12,271 ˂ 2.75639) dengan nilai signifikan < 0.005 (0.000 < 0.005)

PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM DENGAN MODEL PJBL DI KELAS XI TITL SMK N 2 KUPANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) implementasi pembelajaran STEM denganmodel PjBL pada kelas XI TITL SMK Negeri 2 Kupang (2) mengetahui tingkat kemampuan berpikirkreatif dengan pembelajaran STEM dengan model PjBL siswa kelas XI TITL SMK Negeri 2 Kupang.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classrom Action Research) partisipan dengan modeldesain Kemmis dan Taggart. Subjek penelitian dilakukan pada kelas XI TITL SMK Negeri 2 Kupangtahun ajaran 2020/2021. Pada penelitian ini dilakukan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II denganmendapatkan perlakuan yang sama pada tiap siklus. Adapun aspek yang diamati dalam penelitian ini yaitua)berpikir lancar; b) ketrampilan berpikir luwes; c) ketrampilan berpikir elaboratif; dan d)ketrampilanberpikir novelty. Teknik pengumpulan data yaitu tes, lembar observasi dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswamenggunakan penerapan pembelajaran STEM dengan model PjBL pada materi rangkaian kendali motor listrik kelas XI TITL 1 SMK N 2 Kupang. Berdasarkan hasil analisis berpikir kreatif siswa padasiklus I sampai dengan siklus II yang mengalami peningkatan hingga mencapai indikator keberhasilanyaitu pada siklus I memperoleh 59% masuk kategori cukup kreatif dan meningkat pada siklus II 74,71% yang masuk kategori kreatif. Juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan hasilanalisis nilai rata-rata ketuntasan klasikan siklus I hingga siklus II yaitu siklus I memperoleh 41,66%dan meningkat pada siklus II menjadi 88,88%. Hal ini didukung juga dengan peningkatan aktivitas siswasiklus I mendapat presentase 62,36% yang masuk kategori cukup baik meningkat pada siklus II menjadi81,94% masuk kategori baik. Maka ada pengaruh yang signifikan setelah menggunakan pembelajaranSTEM dengan model PjBL terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif kelas XI TITL 1 SMKNegeri 2 Kupang. Dengan demikian penerapan pembelajaran STEM dengan model PjBL dapatmeningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI TITL SMK Negeri 2 Kupang tahun ajaran2020/2021

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI TITL SMK NEGERI 2 KUPANG MATA PELAJARAN INSTALASI MOTOR LISTRIK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) adakah pengaruh penerapan model pembelajaran Inkuiri dengan metode simulasi terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran instalasi motor listrik di kelas XI TITL SMK Negeri 2 Kupang; (2) adakah pengaruh penerapan model pembelajaran Inkuiri dengan metode demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran instalasi motor listrik di kelas XI TITL SMK Negeri 2 Kupang; (3) adakah perbedaan pengaruh penerapan model pembelajaran Inkuiri metode simulasi dan metode demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran instalasi motor listrik di kelas XI TITL SMK Negeri 2 Kupang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen eksperimen, desain rencangan penelitian yaitu Quasi-Experimental Design, jenis penelitian ini yaitu Noneequivalent Control Group Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri dengan metode simulasi berpengaruh sebesar 30.2% dan pengaruh secara signifikan antara model pembelajaran inkuiri dengan metode simulasi dengan hasil belajar. Untuk variabel model pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi sebesar 40.2% dan > (4.797 > 2,032) dan P value < α (0,000 < 0,05), maka disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara model pembelajaran inkuiri dengan metodedemonstrasi dengan hasil belajar. Untuk mengetahui perbedaan antara model pembelajaran inkuiridengan metode simulasi dengan model pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi, = -3.347 dan didapatkan nilai = -1.994 dengan df = 70, karena Nilai t hitung > t tabel (-3.347 > - 1,994), dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri dengan metode simulasi dengan model pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi terhadap hasil belajar

Decay Modes of Unstable Strings in Plane-Wave String Field Theory

The cubic interaction vertex of light-cone string field theory in the plane-wave background has a simple effective form when considering states with only bosonic excitations. This simple effective interaction vertex is used in this paper to calculate the three string interaction matrix elements for states of arbitrary bosonic excitation and these results are used to examine certain decay modes on the mass-shell. It is shown that the matrix elements of one string to two string decays involving only bosonic excitations will vanish to all orders in 1/mu on the mass-shell when the number of excitations on the initial string is less than or equal to two, but in general will not vanish when the number of excitations is greater than two. Also, a truncated calculation of the mass-shell matrix elements for one string to three string decays of two excitation states is performed and suggests that these matrix elements do not vanish on the mass-shell. There is, however, a quantitative discrepancy between this last result and its (also non-vanishing) gauge theory prediction from the BMN correspondence.Comment: 11 pages; v2: references added; v3: normalization of interaction vertex and corresponding amplitudes changed by a factor of mu to reflect SFT normalization (must now divide by mu to compare with BMN dual gauge theory), and minor errors correcte

Correlation of invalidation with symptom severity and health status in fibromyalgia

Objective. Invalidation is a new construct in health psychology, especially in diseases with inherently invisible symptoms such as FM. It can potentially affect both the quality of life and disease severity in patients with FM. This study aimed to investigate the correlation of illness invalidation with health status and symptom severity in FM. Methods. A total of 112 consecutive patients with FM referred to the rheumatology clinic were enrolled. Invalidation was measured by the Illness Invalidation Inventory (3*I). To measure patient status and progress of FM, the Revised Fibromyalgia Impact Questionnaire (FIQR) was used and patients' quality of life was assessed by the 12-item Short Form Health Survey (SF-12). Multiple linear regression analyses were performed and Spearman's correlations were calculated. Results. All the patients were female and aged between 18 and 61 years. No significant differences in discounting and lack of understanding between various sources of invalidation were found. The strongest correlation was observed between FIQR symptom score and discounting by work (r = 0.519, P < 0.05). Multiple linear regression analyses revealed that only discounting from the spouse significantly predicted FIQR total scores of FM patients P = 0.03 (CI 0.28, 10.64). Conclusion. Discounting correlated more strongly with SF-12 subscales and FIQR domains than did lack of understanding. The current study revealed that active negative social responses and the source of invalidation are important in predicting symptom severity and quality of life in FM. © The Author 2014. Published by Oxford University Press on behalf of the British Society for Rheumatology. All rights reserved

Experimental Indicators of Accretion Processes in Active Galactic Nuclei

Bright Active Galactic Nuclei are powered by accretion of mass onto the super massive black holes at the centers of the host galaxies. For fainter objects star formation may significantly contribute to the luminosity. We summarize experimental indicators of the accretion processes in Active Galactic Nuclei (AGN), i.e., observable activity indicators that allow us to conclude on the nature of accretion. The Galactic Center is the closest galactic nucleus that can be studied with unprecedented angular resolution and sensitivity. Therefore, here we also include the presentation of recent observational results on Sagittarius A* and the conditions for star formation in the central stellar cluster. We cover results across the electromagnetic spectrum and find that the Sagittarius A* (SgrA*) system is well ordered with respect to its geometrical orientation and its emission processes of which we assume to reflect the accretion process onto the super massive black hole.Comment: 16 pages, 4 figures, conference proceeding: Accretion Processes in Cosmic Sources - APCS2016 - 5-10 September 2016, Saint Petersburg, Russi

Sensorless speed control of five-phase PMSM drives with low current distortion

This paper introduces a design for a sensorless control of a five-phase PMSM drive working at low and zero speeds with low current distortion. The rotor position is obtained through tracking the saturation saliency by measuring the dynamic currents responses of the motor due to the IGBTs switching actions. It uses the fundamental PWM waveform obtained using the multi-phase space vector pulse width modulation only. The saliency tracking algorithm used in this paper doesn’t only improve the quality of the estimated position signals but also guarantees a minimum current distortion through reducing the modifications introduced on the PWM waveform. Simulation results are provided to verify the effectiveness of the proposed strategy for saliency tracking and current distortion minimizing of a five-phase PMSM motor drive over a wide speed ranges under different load conditions

Very Long Baseline Neutrino Oscillation Experiment for Precise Measurements of Mixing Parameters and CP Violating Effects

We analyze the prospects of a feasible, Brookhaven National Laboratory based, very long baseline (BVLB) neutrino oscillation experiment consisting of a conventional horn produced low energy wide band beam and a detector of 500 kT fiducial mass with modest requirements on event recognition and resolution. Such an experiment is intended primarily to determine CP violating effects in the neutrino sector for 3-generation mixing. We analyze the sensitivity of such an experiment. We conclude that this experiment will allow determination of the CP phase $\delta_{CP}$ and the currently unknown mixing parameter $\theta_{13}$, if $\sin ^2 2 \theta_{13} \geq 0.01$, a value $\sim 15$ times lower than the present experimental upper limit. In addition to $\theta_{13}$ and $\delta_{CP}$, the experiment has great potential for precise measurements of most other parameters in the neutrino mixing matrix including $\Delta m^2_{32}$, $\sin^2 2\theta_{23}$, $\Delta m^2_{21}\times \sin 2 \theta_{12}$, and the mass ordering of neutrinos through the observation of the matter effect in the $\nu_\mu \to \nu_e$ appearance channel.Comment: 12 pages, 10 figure