3 research outputs found

    Hubungan Persepsi Tentang Mutu Pelayanan dengan Minat Kunjungan Ulang Pasien Rumah Sakit Royal Prima Jambi

    Full text link
    Government policy regarding national health insurance (JKN) has triggered an increase in the growth of the health services sector, where JKN has provided broad opportunities for Indonesians to access health services. As an impact, there was an over demand so that the development of the hospital industry experienced a rapid growth and almost all hospitals participated in "enjoying". This study aims to determine the relationship of perceptions of service quality to the interest of returning patients to the Royal Prima Hospital. The method used in this research is analytical survey method with cross sectional approach. The population in this study were all patients who visited the outpatient installation, the number of samples was 196 respondents, with the sampling technique using purposive sampling. The instrument used for data collection is a questionnaire. The results of the analysis showed that there were 35 (74.5%) patients with poor perceptions of service quality interested in revisiting ( and among patients who assessed the quality of hospital services there were 143 (96.0%) interested in revisiting (Repeated Patient). Based on the results of the chi-square statistical test, the value of p <α (p = 0,000) means that at α = 5%, it can be concluded that there is a significant relationship between perceptions of service quality and interest in revisiting patients. It is expected that outpatient installation officers will improve service quality so that patients are interested in revisiting (Repeated Patient)

    Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penatalaksanaan Diare oleh Ibu pada Balita di Puskesmas Putri Ayu Jambi Tahun 2017

    Full text link
    Diare berbahaya pada anak-anak, karena mengakibatkan kehilangansejumlah besar air dan elektrolit, terutama natrium dan kalium. Ibu yang anaknyamenderita diare harus mengetahui bahaya ini karena penderita diare yangkehilangan banyak air dan garam dapat menjadi sangat lemah dan bisamenimbulkan kematian bila tidak segera ditolong (Bherman, 1999 : 267). Untukmengatasi penyakit diare, sebaiknya dilakukan beberapa prinsip tatalaksana diareantara lain mencegah dehidrasi dengan cairan seperti kuah sayur, air tajin dan airmasak, mengobati dehidrasi dengan membawa Balita ke petugas kesehatan ataupuskesmas terdekat, dan memberi makanan termasuk bagian dari tatalaksana diare(Depkes RI, 2003 : 11-12). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikapibu, dan peran petugas kesehatan dengan penatalaksanaan diare oleh ibu padabalita di Puskesmas Putri Ayu Jambi. Penelitian ini bersifat kuantitatif denganpendekatan cross sectional (potong lintang) dengan mengambil 76 sampel danmenggunakan metode accidental sampling. Data diperoleh dengan wawancaralangsung dengan responden dan mengisi lembar kuesioner. Hasil penelitiandianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan penatalaksanaan diare yang kurang baiksebanyak 42 (55,3%) dan yang baik sebanyak 34 (44,7%), serta terdapat hubunganyang bermakna antara pengetahuan ibu, sikap ibu, dan peran petugas kesehatan dengan penatalaksanaan diare oleh ibu pada Balita.Agar meningkatkan pemberian informasi tentang penyakit diare dengan melakukan kerjasama dengan petugas kesehatan yang ada di puskesmaspuskesmas. Pemberian pengetahua dapat dilakukan dengan penyuluhan danpemberian leaflet dan poster/ iklan tentang diare, cara penularan, pencegahan, danpenatalaksanaan diare baik secara kelompok maupun per individu

    Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penatalaksanaan Diare oleh Ibu pada Balita di Puskesmas Putri Ayu Jambi Tahun 2017

    Full text link
    Diare berbahaya pada anak-anak, karena mengakibatkan kehilangansejumlah besar air dan elektrolit, terutama natrium dan kalium. Ibu yang anaknyamenderita diare harus mengetahui bahaya ini karena penderita diare yangkehilangan banyak air dan garam dapat menjadi sangat lemah dan bisamenimbulkan kematian bila tidak segera ditolong (Bherman, 1999 : 267). Untukmengatasi penyakit diare, sebaiknya dilakukan beberapa prinsip tatalaksana diareantara lain mencegah dehidrasi dengan cairan seperti kuah sayur, air tajin dan airmasak, mengobati dehidrasi dengan membawa Balita ke petugas kesehatan ataupuskesmas terdekat, dan memberi makanan termasuk bagian dari tatalaksana diare(Depkes RI, 2003 : 11-12). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikapibu, dan peran petugas kesehatan dengan penatalaksanaan diare oleh ibu padabalita di Puskesmas Putri Ayu Jambi. Penelitian ini bersifat kuantitatif denganpendekatan cross sectional (potong lintang) dengan mengambil 76 sampel danmenggunakan metode accidental sampling. Data diperoleh dengan wawancaralangsung dengan responden dan mengisi lembar kuesioner. Hasil penelitiandianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan penatalaksanaan diare yang kurang baiksebanyak 42 (55,3%) dan yang baik sebanyak 34 (44,7%), serta terdapat hubunganyang bermakna antara pengetahuan ibu, sikap ibu, dan peran petugas kesehatan dengan penatalaksanaan diare oleh ibu pada Balita.Agar meningkatkan pemberian informasi tentang penyakit diare dengan melakukan kerjasama dengan petugas kesehatan yang ada di puskesmaspuskesmas. Pemberian pengetahua dapat dilakukan dengan penyuluhan danpemberian leaflet dan poster/ iklan tentang diare, cara penularan, pencegahan, danpenatalaksanaan diare baik secara kelompok maupun per individu
    corecore