201 research outputs found

    STRATEGI PEMBERDAYAAN GURU MILITER PADA LEMBAGA PENDIDIKAN JAJARAN KODIKLAT TNI AD DI WILAYAH CIMAHI

    Get PDF
    Strategi pemberdayaan guru militer (Gumil) merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus mendapat perhatian serius dari pihak Administrasi Pendidikan. Terjadinya permasalahan antara sumber daya pendidik/guru dihadapkan dengan tuntutan kompetensi Gumil merupakan tantangan bagi pengelola pendidikan untuk mencari solusi. Tujuan penelitian ini adalah mendapat gambaran empirik mengenai strategi pemberdayaan guru militer, baik strategi pemberdayaan diri sendiri Gumil, fasilitasi pemberdayaan maupun strategi pemberdayaan oleh pimpinan. Informan penelitian ini adalah Guru militer yang ekspert, Komandan lembaga pendidikan, Katim Gumil, peserta didik yang merasakan kinerja Gumil secara langsung dan Dirdik Kodiklat TNI AD. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengolahan data menggunakan tehnik analisis SWOT, setelah data terkumpul dilakukan pemilahan dan klasifikasi data, pemberian kode data untuk membangun kinerja analisis data, memeriksa keabsahan data, kemudian dilakukan analisis data berdasarkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman untuk mendapatkan strategi pemberdayaan Gumil yang maksimal. Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah bahwa pemberdayaan diri sendiri Gumil kurang maksimal, fasilitasi/ pemberdayaan oleh lembaga cukup baik dan pemberdayaan oleh pimpinan lembaga pendidikan masih kurang maksimal. Peneliti melihat bahwa aspek penggerak utama pemberdayaan adalah terletak pada pola kerja pimpinan. Sehingga rekomendasi yang disarankan agar strategi pemberdayaan Gumil maksimal adalah pola kerja pimpinan yang menerapkan strategi kombinasi antara top down strategy dengan bottom up strategy dengan konsep kepemimpinan transformasional, dimana diperlukan pimpinan yang mampu memotivasi dan menginspirasi bawahan (inspirational motivation), pimpinan yang mampu menggali ide-ide baru dan solusi yang kreatif serta inovatif (intellectual stimulation), pimpinan yang mampu menjadi role model bagi anggota (idealized influence) serta pimpinan yang mampu menghargai dan memahami perbedaan individual (individualized consideration). ;---Military teacher empowerment strategy is very important and should be given serious attention from Education Administration field. A raising problem between teachers/educators human resource with the demands of competent military teachers has been a challenge for education administrators which need solutions. The purpose of this study is to get an empirical picture of the military teachers’ empowerment, which can be found in military teachers’ self-empowerment, empowerment facilitation and empowerment by the leaders. The informants of this research are expert military teachers, commander of the educational institutions, leader of military teachers, learners who experience military teachers’ performance directly and chief of the educational institution. Qualitative approach is used in this study. The method used is descriptive method with case study research. Data processing is using SWOT analysis techniques, after data are collected, sorting and classification of data are conducted, the data are coded to build data analysis performance, validity of the data is checked, and then analyse the data based on the strengths, weaknesses, opportunities and threats to get an optimal military teachers empowerment strategy. The conclusion taken from the study is that the military teachers’ self-empowermentis not optimal, the empowerment by leaders of educational institutions is not optimal, even though facilitation/empowerment by institutions is quite good. Researcher saw that the main drive for empowerment is on the leader’s working patterns. The recommendation suggested to have an optimal empowerment strategies for military teachers is leaders’ working pattern which combines top-down strategy and bottom-up strategy with transformational leadership concept, which needs motivating and inspiring leaders (inspirational motivation), leaders who are able to explore new ideas and give creative solutions as well as innovative (intellectual stimulation), good role model leaders to their members (idealized influence) as well as leaders who respect individual differences (individualized consideration)

    ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai masalah yang diteliti yaitu tentang pengaruh analisis pengaruh cash position, debt to equity ratio, dan return on assets terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini bagi manajemen perusahaan, diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan kebijakan deviden dan Bagi investor, dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan investasi sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan Go Public yang terdaftar di BEI selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, terdapat dua puluh perusahaan yang sesuai dengan kriteria. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas data, multikolonieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji signifikan simultan (uji – F), uji signifikan parsial (uji – t) dan adjusted R square. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima Cash Position berpengaruh terhadap Devidend Payout Ratio. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, dan thit = 2,636 lebih besar dari ttab=1,960. H2 ditolak, variabel Debt to Equity Ratio tidak memberikan pengaruh terhadap Devidend Payout Ratio disebabkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dan thit = 0,439 lebih kecil dari ttab=1,960. H3 ditolak, Return on Assest tidak memberikan pengaruh terhadap Devidend Payout Ratio dapat dilihat dari nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dan thit = -1,640 lebih kecil dari ttab=1,960. Secara simultan (uji F), variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan nilai Fhitung (3,668) > Ftabel (2,840) dan nilai signifikansi sebesar 0,020 < 0,05. Koefisien determinasi sebesar 0,208 atau 20,8%, jadi variasi perubahan Dividend Payout Ratio dipengaruhi perubahan variable bebas yang terdiri dari. Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Asset. Sedangkan sisanya 79,2% dijelaskan oleh variabel diluar model penelitian

    Kajian Yuridis Status Hukum Tenaga Guru Honorer Pemerintah Kota Surakarta Pada Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Surakarta Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaturan tenaga guru honorer Pemerintah Kota Surakarta pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Kepegawaian, serta untuk mengetahui status hukum tenaga guru honorer Pemerintah Kota Surakarta pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Kepegawaian Penelitian ini merupakan penelitian normatif bersifat preskriptif, menemukan pengaturan tenaga guru honorer menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Kepegawaian, mengetahui status hukum tenaga guru honorer tersebut. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder. Sumber data sekunder yang digunakan mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Teknik Pengumpulan data yang digunakan yaitu studi kepustakaan. Analisis data yang dilaksanakan menggunakan cara menginventarisasi sekaligus mengkaji penelitian dari studi kepustakan, aturan perundang-undangan beserta dokumen-dokumen yang dapat membantu menafsirkan norma untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan, Kesatu bahwa Pengaturan mengenai tenaga honorer dalam hal ini profesi guru dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian terdapat dalam Pasal 2 ayat (3), dan dirinci dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi CPNS yang pelaksanaannya telah diselesaikan pada tahun 2009 yang lalu. Kedua, Status hukum tenaga honorer dalam hal ini profesi guru dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian tidak diatur secara jelas bahkan menjadi bias dan cenderung terpilah karena keberadaan peraturan pemerintah mengenai pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya pengakuan secara hukum oleh pemerintah mengenai keberadaan tenaga honorer

    PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITF DAN MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XII MIPA 2 SMA NEGERI 2 TABANAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan minat belajar siswa kelas XII MIPA 2 SMA 2 Tabanan tahun pelajaran 2019/2020 melalui penerapan model siklus belajar 7E. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian tindakan pada siswa kelas XII MIPA 2 di SMA 2 Tabanan yang berjumlah 29 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus belajar 7E. Obyek penelitian berupa hasil belajar kognitif dan minat belajar biologi siswa. Untuk mengukur hasil belajar kognitif digunakan tes tes hasil belajar yang berbentuk objektif. Data minat belajar dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang berjumlah 20 butir. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan kriteria keberhasilan tindakan sesuai penilaian pembelajaran yang berlaku di SMA 2 Tabanan. Penelitian ini dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari siklus I ke siklus II dan mencapai ketuntasan minimal memiliki rata-rata skor 72 dan minat belajar siswa dari siklus I ke sikus II dan mencapai ketuntasan minimal dengan predikat tinggi. Hasil analisis data diperoleh bahwa: (1) penerapan model siklus belajar 7E dapat meningkatkan hasil belajar kognitf siswa kelas XII MIPA 2 SMA 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020. Hasil ini terlihat dari siklus I rata-rata hasil belajar siswa adalah 71 meningkat sebesar 22% menjadi 87 pada siklus II; dan (2) penerapan model siklus belajar 7E dapat meningkatkan minat belajar biologi siswa kelas XII MIPA 2 SMA 2 Tabanan Tahun Pelajaran 2019/2020. Rata-rata minat belajar siswa pada siklus I sebesar 72 dengan kualifikasi sedang, dan pada siklus II meningkat sebesar menjadi 87 dengan kualifikasi tinggi. Hasil ini mengindikasikan terjadi peningkatan minat belajar siswa sebesar 21%

    Nilai Pendidikan Karakter Pada Tindak Tutur Ilokusi dan Perlokusi Dalam Kumpulan Teks Humor Buku Mukidi: Ruang Tertawa Bebas Pajak Karya Soetantyo Moechlas

    Get PDF
    This study aims to (1) Know the value of character education on the form of speech acts of illocution in a collection of humor text books Mukidi: Tax Laughing Laughter room by Soetantyo Moechlas; (2) Knowing the value of character education in the form of speech acts perlokusi in a collection of humor text books Mukidi: Tax Laughing Laughter of Soetantyo Moechlas. (3) Knowing the model of teaching materials that can be developed based on the value of character education in the form of speech acts of illocution and perlokusi in a collection of humor texts book Mukidi: Tax Laughing Room Soetantyo Moechlas. This research is qualitative descriptive research. Data collection method applied in this research is method refer to advanced technique note. The data collected in the study was analyzed by the equivalent method. The matching method in this study uses referential equivalents. The results of this research are (1) The form of the act of speech of illocution in the novel there are 8 values of character education that is religious value, honest value, discipline value, hard work value, democratic value, curiosity value, love value peace, environmental caring value, and the value of responsibility; (2) The form of speech acts perlokusi in the novel there are 10 values of character education that is religious value, discipline value, hard work value, curiosity value, spirit value of nationality, friendly / communicative value, reading value, environmental caring value, social, and value of responsibility. (3) The result of research of character education value in the form of speech act of ilokusi and perlokusi in the collection of text of humor book Mukidi: Tax Laughing Soeh Room by Soetantyo Moechlas can be developed as teaching material in First VIII Junior High School Semester 1 KD 3. 5 and KD 4.5

    Kajian Yuridis Status Hukum Tenaga Guru Honorer Pemerintah Kota Surakarta Pada Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Surakarta Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaturan tenaga guru honorer Pemerintah Kota Surakarta pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Kepegawaian, serta untuk mengetahui status hukum tenaga guru honorer Pemerintah Kota Surakarta pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Kepegawaian Penelitian ini merupakan penelitian normatif bersifat preskriptif, menemukan pengaturan tenaga guru honorer menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Kepegawaian, mengetahui status hukum tenaga guru honorer tersebut. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder. Sumber data sekunder yang digunakan mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Teknik Pengumpulan data yang digunakan yaitu studi kepustakaan. Analisis data yang dilaksanakan menggunakan cara menginventarisasi sekaligus mengkaji penelitian dari studi kepustakan, aturan perundang-undangan beserta dokumen-dokumen yang dapat membantu menafsirkan norma untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan, Kesatu bahwa Pengaturan mengenai tenaga honorer dalam hal ini profesi guru dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian terdapat dalam Pasal 2 ayat (3), dan dirinci dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi CPNS yang pelaksanaannya telah diselesaikan pada tahun 2009 yang lalu. Kedua, Status hukum tenaga honorer dalam hal ini profesi guru dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian tidak diatur secara jelas bahkan menjadi bias dan cenderung terpilah karena keberadaan peraturan pemerintah mengenai pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya pengakuan secara hukum oleh pemerintah mengenai keberadaan tenaga honorer

    Implementasi Pengendalian Kualitas Produk Orenz Soft Cake dengan Menggunakan Metode Six Sigma pada PT. Graha Pangan Sentosa di Mojokerto

    Get PDF
    Penerapan pengendalian kualitas metode Six Sigma dengan pola DMAIC bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis dan sebagai sistem pengukuran untuk memperkecil variasi. Diharapkan dengan penerapan metode Six Sigma dengan pola DMAIC pada PT. Graha Pangan Sentosa dapat menjadi strategi perusahaan untuk berkinerja menjadi lebih baik. Penelitian ini menggunakan data cacat produksi selama 3 bulan (Januari 2010 – Maret 2010) dan hanya berfokus pada proses produksi untuk melakukan pengukuran pencapaian tingkatan Sigma oleh PT. Graha Pangan Sentosa, mengukur UCL (upper control Limit) dan LCL (Lower Control Limit) untuk mendapatkan keadaan yang terkendali, dan mengukur biaya kualitas yang dikeluarkan perusahaan. Selain menggunakan pola DMAIC penelitian ini juga menggunakan alat-alat pengendalian kualitas seperti: histogram, diagram pareto, control charts, dan diagram Ishikawa. Temuan penelitian ini yaitu: (1) tingkat cacat tidak berpola/tidak menentu, (2) cacat berminyak mendominasi sebesar 46%, (3) kinerja proses produksi mendekati pencapaian 4 Sigma sedangkan batas toleransi cacat yang ditetapkan perusahaan sebesar 1% berada di 3 sigma, (4) proses produksi tidak terkendali dengan terdapatnya 5 titik yang keluar dari batas kendali atas, (6) faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja perusahaan secara menyeluruh adalah SDM, oleh karena tahap improve dimulai dari faktor SDM untuk mengurangi kegagalan cacat produksi

    Faktor Determinan Penolakan Imunisasi di Desa Bonjor Kabupaten Temanggung Tahun 2018

    Get PDF
    Determinant factors immunization refusal in Bonjor Village Temanggung DistrictPurpose: Temanggung district is one of two districts in Central Java that have refusal immunization. Highest refusal immunization in Temanggung district located in Bonjor Village. Based on this, researchers wanted to see determinants of refusal immunization in Bonjor Village. Method: Study design was sequential explanatory mixed method used 1: 1 paired case-control study, which was equipped with qualitative sequential explanatory. Research sample were parents who refused and did not refuse their children to be immunized who lived in Bonjor Village. Quantitative analysis using bivariate analysis and multivariate analysis, while qualitative analysis using data triangulation.Results: Sample collected was 114 heads of families. The results of study showed that 58% respondents had education level of junior high school, 57% working as farmers and the average age of 31.75 years with youngest age was 19 years and oldest was 48 years. The results of multivariate analysis showed that mother's belief in breastfeeding (OR=5.54; 95% CI=1.91-16.05), vaccine was not an option in increasing immunity (OR=20.32; 95% CI=3, 98-103.68), and the experience of mothers that after immunization her child became fussy (OR = 3.92; 95% CI=1.32-1156) had a relationship with the refusal immunization in Bonjor Village, Temanggung District in 2018. Belief and experience of mothers about immunization supporting occurrence of vaccines is not an option in increasing immunity.Conclusion: Increasing knowledge and restoring public belief are initial choices for increasing immunization coverage. Refusal immunization problem cannot be solved by one sector but requires cross-sector cooperation.Tujuan: Kabupaten Temanggung merupakan satu dari dua kabupaten di Jawa Tengah yang terdapat penolakan imunisasi. Pada Kabupaten Temanggung penolakan imunisasi tertinggi yaitu pada Desa Bonjor. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melihat faktor determinan penolakan imunisasi di Desa Bonjor. Metode: Desain studi sequential explanatory mixed method, menggunakan case control study berpasangan dengan perbandingan 1:1 yang di lengkapi dengan kualitatif sequential explanatory. Subjek penelitian adalah orang tua yang menolak dan tidak menolak anakanya untuk diimunisasi yang tinggal di Desa Bonjor. Analisis kuantitatif menggunakan analisis bivariat dan analisis multivariate sedangkan analisa kualitatif menggunakan triagulasi data. Hasil: Besar sampel yang berhasil dikumpulkan adalah 114 kepala keluarga. Hasil penelitian menunjukan 58% responden pendidikan SMP dengan 57% bekerja sebagai petani dan rata-rata usia 31,75 tahun dengan usia termuda 19 tahun dan usai tertua 48 tahun. Hasil analisis multivariate menunjukan bahwa kepercayaan ibu terhadap pemberian asi (OR=5,54; 95% CI= 1,91-16,05), vaksin tidak sebagai pilihan dalam meningkatkan kekebalan tubuh (OR=20,32; 95% CI=3,98-103,68) dan pengalaman ibu setelah imunisasi anak menajdi rewel (OR=3,92; 95% CI=1,32-1156) memiliki hubungan dengan penolakan imunisasi di Desa Bonjor Kabupaten Temanggung tahun 2018. Kepercayaan dan pengalaman ibu tentang imunisasi mendukung terjadinya vaksin tidak sebagai pilihan dalam meningkatkan kekebaan tubuh. Kesimpulan: Peningkatan pengetahuan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat menjadi pilihan awal untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Permasalahan penolakan imunisasi tidak bias diselesaikan oleh satu sektor tetapi  memerlukan kerjasama lintas sektor.

    DETERMINAN KESADARAN WAJIB PAJAK, SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK DAN PENERAPAN SISTEM E-FILING TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

    Get PDF
    Penelitian ini mempunyai tujuan diantaranya : mengungkapkan pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan individu wajib pajak, melihat pengaruh antara sistem penarikan pajak terhadap kepatuhan individu wajib pajak, kemudian pengaruh antara implementasi sistem e-filing terhadap kepatuhan individu wajib pajak serta pengaruh antara kesadaran wajib pajak, sistem pemungutan pajak serta implementasi sistem e-filing terhadap kepatuhan individu wajib pajak. Lokasi penelitian bertempat pada KPP Pratama wilayah Gianyar. Populasi yang digunakan yakni keseluruhan WPOP yang teregistrasi dalam KPP Pratama Gianyar selama periode tahun 2021 atau setara dengan 303.004 orang wajib pajak. Teknik pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling melalui sejumlah kriteria wajib pajak yang melaporkan dan membayarkan pajaknya sendiri. Jumlah sampel yang dipakai berjumlah 100 orang wajib pajak. Teknik penarikan data dengan memberikan kuisioner yang penyebarannya dengan google form. Teknik analisis data yakni dengan analisis regresi linear berganda. Hasil studi mengungkapkan bahwasanya kesadaran wajib pajak, sistem pemungutan pajak serta penerapan dari sistem e-filing memberikan pengaruh secara positif serta signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi

    Analisis Kebutuhan Program Promosi Pencegahan Diare pada Anak Berusia di Bawah Dua Tahun

    Full text link
    Background: Diarrhea is one of environmental based diseases and still the cause of major health problems in Indonesia. It is attributed to the poor condition of basic sanitation, physical environment and the poor behavior of community in personal hygiene. Diarrhea is considered as one of the infectious diseases and the main cause of mortality and morbidity in children under-five particularly under two-years old. Various health promotion activities have been conducted to control diarrhea disease, yet the diarrhea incident rate still high. Even for certain period there has been an increasing number of diarrhea patients.Objective: This research was aimed at describing the community's need for the health education of diarrhea prevention.Method: This was a qualitative research using case study approach. Data collection was conducted by in depth interview, focus group discussion, observation and document study. Research informants were mothers who have children below two years old and health education stakeholders. Data was analyzed using interactive analysis.Result: The promotion program for diarrhea prevention that has been conducted in Primary Health Care of Piyungan was not able to diminish various inappropriate perceptions and assumptions toward diarrhea. The community could not see the relation between diarrhea with environment and breastfeeding. Community's need toward diarrhea information was all materials related with diarrhea. The method to convey was through speech that used leaflet, folder and booklet. The information source that suitable to give information was health care provider in regulars meeting every month.Conclusion: the suitable health promotion for diarrhea is speech by health provider using leaflet, booklet and folder. Education material should be focused on diarrhea prevention, especially on the relationship between environment and breastfeeding and diarrhea incidents
    • …
    corecore