7,543 research outputs found

    PENILAIAN TERHADAP ARSITEKTUR

    Get PDF
    AbstrakPerbedaan penafsiran tentang arsitektur bukanlah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan, dipertentangkan dan diperdebatkan dalam mencari yang benar dan yang salah. Permasalahan ini dibahas dengan maksud untuk mengkaji nilai-nilai keindahan yang dipancarkan lewat karya-karya arsitektur dari masing-masing tafsiran tersebut.Penilaian terhadap arsitektur pada dasarnya berhubungan dengan estetika visual. Sejak zaman dahulu banyak filosof yang memikirkan tentang hakekat estetika / keindahan. Keindahan adalah unsur emosional, sesuatu perasaan terpesona yang menyenangkan pada diri kita, merupakan kesadaran yang bersifat apresiatif, suatu sensasi yang membangkitkan kekaguman dan penghargaan.Tepat atau tidak suatu suatu penilaian terhadap arsitektur harus menggunakan kaca mata yang tepat untuk dapat mendudukan karya tersebut dalam bingkai penilaian yang sesuai.Pendekatan dalam perencanaan merupakan suatu kekuatan yang mempengaruhi hasil rancangan berupa karya arsitektur. Ada dua kekuatan dalam pendekatan perencanaan yaitu, “kekuatan fisik†dan “kekuatan sosial budayaâ€, dimana kekuatan fisik adalah milik tingkatan fungsi dan teknik, sedangkan kekuatan sosial budaya adalah milik dari tingkatan bentuk. Sehingga dengan kekuatan-kekuatan yang berpengaruh terhadap rancangan inilah dapat dilihat pusatperhatian dalam proses perancangan.Preseden dalam arsitektur adalah salah satu metode penilaian terhadap arsitektur yang secara mendalam meliputi tiga aspek, yaitu aspek konseptual, aspek programatik dan aspek formal.Kata kunci: arsitektur, estetika, penilaian, presede

    PUSAT KREATIVITAS SENI DI MANADO. “ARSITEKTUR EKSPRESIONISME”

    Get PDF
    Kreativitas mengalami perkembangan yang pesat di masa kini. Begitu banyak tentang kreativitas yang bisa kita kembangkan untuk menghasilkan ide-ide yang tidak biasa dan inpirasi baru. Insipirasi sangat erat kaitannya dengan perkembangan kreativitas dalam berbagai segi terutama dalam seni.  Peran seni dalam perekonomian sangat penting karena seni menimbulkan reaksi yang positif. Terbukti dengan banyaknya hasil karya seni yang dapat mendorong perekonomian dengan cepat dan kompetitif sampai menyetarakan kesenjangan sosial. Banyak negara maju menyadari selain bidang industri, sumber daya manusia kreatif juga bisa mendorong perekonomian. Kota Manado yang merupakan kota pariwisata yang mengandalkan salah satu perekonomiannya di bidang pariwisata memiliki potensi yang tinggi dalam peningkatan sumber daya manusia kreatif. Dengan wisatawan yang meningkat tiap tahunnya diharapkan agar masyarakat dapat memanfaatkan situasi untuk memajukan perekonomian daerah dengan sumber daya manusia kreatif. Tapi belum tersedianya wadah yang menjadi stimulus menjadi faktor utama penghambat berkembangnya kreativitas. Dengan adanya pusat kreativitas seni di kota Manado dapat menjadi stimulus berkembangnya kreativitas pada masyarakat, dan sadar akan pentingnya produktivitas untuk mengasa kreatif akan kesenian. Dengan fasilitas yang menunjang seperti studio musik, fashion, tari, seni rupa, theater, dan fotografi dengan implementasi arsitektur ekspresionisme dengan massa bangunan, ruangan yang idealis, estetika dari interior, dan juga facad bangunan yang sangat berperan penting menarik minat dan kenyamanan dari pengguna maupun pengunjung

    EKSPRESI MATERIAL PADA SELUBUNG RUANG SEBAGAI MEDIA HADIRNYA PENGALAMAN ARSITEKTUR

    Get PDF
    Material merupakan salah satu elemen yang tidak dapat dipisahkan dari arsitektur. Material mampu mendefinisikan ruang, membentuk karakter bangunan hingga mampu membawa pengguna bangunan pada tingkat pengalaman puitis. Material dengan demikian merupakan salah satu medium dalam menghadirkan pengalaman arsitektur. Pengalaman arsitektur ialah berbicarakan tentang bagaimana arsitektur dialami secara nyata melalui pengalaman sensoris kesatuan indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan perabaan. Kecenderungan gerakan arsitektur modern yang lebih menyukai penggunaan material untuk menghasilkan efek abstraksi yang imaterial, dan di sisi lain arsitektur post-modern yang menjadikan sistem tanda dan informasi sebagai pengalaman arsitekturalnya mengarahkan kita pada keadaan dimana arsitektur seolah jauh dari sesuatu yang nyata, dan pula menciptakan pengalaman arsitektur yang hanya pada tingkatan persepsi visual semata. Ekpresi material dapat menjadi medium hadirnya pengalaman arsitektur yang menyeluruh, dimana pengalaman tersebut tidak sekedar pengalaman persepsi visual dari indera penglihatan, namun merupakan suatu kesatuan pengalaman antara indera penglihatan, peraba, pendengaran dan penciuman, yang pada akhirnya menjadikan arsitektur tidak hanya dapat dilihat tapi lebih dari itu dapat dialami. Kata kunci : ekspresi, material, pengalaman arsitektu

    On the Putative Detection of z>0 X-ray Absorption Features in the Spectrum of Markarian 421

    Full text link
    In a series of papers, Nicastro et al. have reported the detection of z>0 OVII absorption features in the spectrum of Mrk421 obtained with the Chandra Low Energy Transmission Grating Spectrometer (LETGS). We evaluate this result in the context of a high quality spectrum of the same source obtained with the Reflection Grating Spectrometer (RGS) on XMM-Newton. The data comprise over 955ks of usable exposure time and more than 26000 counts per 50 milliAngstrom at 21.6 Angstroms. We concentrate on the spectrally clean region (21.3 < lambda < 22.5 Angstroms) where sharp features due to the astrophysically abundant OVII may reveal an intervening, warm--hot intergalactic medium (WHIM). We do not confirm detection of any of the intervening systems claimed to date. Rather, we detect only three unsurprising, astrophysically expected features down to the Log(N_i)~14.6 (3 sigma) sensitivity level. Each of the two purported WHIM features is rejected with a statistical confidence that exceeds that reported for its initial detection. While we can not rule out the existence of fainter, WHIM related features in these spectra, we suggest that previous discovery claims were premature. A more recent paper by Williams et al. claims to have demonstrated that the RGS data we analyze here do not have the resolution or statistical quality required to confirm or deny the LETGS detections. We show that our careful analysis resolves the issues encountered by Williams et al. and recovers the full resolution and statistical quality of the RGS data. We highlight the differences between our analysis and those published by Williams et al. as this may explain our disparate conclusions.Comment: 19 pages/7 figures/4 tables. 060424 submitted to ApJ 060522 re-submitted following ApJ reques

    Exposure Render: An Interactive Photo-Realistic Volume Rendering Framework

    Get PDF
    The field of volume visualization has undergone rapid development during the past years, both due to advances in suitable computing hardware and due to the increasing availability of large volume datasets. Recent work has focused on increasing the visual realism in Direct Volume Rendering (DVR) by integrating a number of visually plausible but often effect-specific rendering techniques, for instance modeling of light occlusion and depth of field. Besides yielding more attractive renderings, especially the more realistic lighting has a positive effect on perceptual tasks. Although these new rendering techniques yield impressive results, they exhibit limitations in terms of their exibility and their performance. Monte Carlo ray tracing (MCRT), coupled with physically based light transport, is the de-facto standard for synthesizing highly realistic images in the graphics domain, although usually not from volumetric data. Due to the stochastic sampling of MCRT algorithms, numerous effects can be achieved in a relatively straight-forward fashion. For this reason, we have developed a practical framework that applies MCRT techniques also to direct volume rendering (DVR). With this work, we demonstrate that a host of realistic effects, including physically based lighting, can be simulated in a generic and flexible fashion, leading to interactive DVR with improved realism. In the hope that this improved approach to DVR will see more use in practice, we have made available our framework under a permissive open source license

    STADION SEPAK BOLA DI MANADO. Struktur sebagai Estetika

    Get PDF
    Sepak Bola sudah menjadi olahraga yang begitu terkenal di dunia, popularitas olahraga ini sudah sangat banyak menarik perhatian masyarakat diseluruh dunia, tak terkecuali masyarakat yang ada di Manado, Sulawesi Utara. Banyaknya minat-minat masyarakat maka dari itu dibutuhkan Stadion olahraga Sepak Bola yang layak. Dilihat dari stadion yang ada di Kota Manado yang masih belum memadai dari segi kualitas maupun fasilitas serta dari segi kapasitas yang belum memenuhi standart. Perancangan Stadion olahraga Sepak Bola di Manado menjadi salah satu cara dan solusi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan menjadi wadah yang representatif untuk meningkatkan kembali prestasi-prestasi dunia olahraga Sepak Bola di Sulawesi Utara.          Perancangan Stadion Sepak Bola tersebut mengangkat tema “Struktur sebagai Estetika” sebagai ciri khas dari objek perancangan, dan dapat memberikan kesan yang kuat dan kokoh untuk objek tersebut, sehingga menghasilkan suatu karya bangunan yang mempunyai daya tarik tersendiri dengan cara menonjolkan struktur yang mempunyai nilai estetika yang tinggi. Kata Kunci : Stadion, Sepak Bola, Struktur, Estetik

    MITIGASI BENCANA TSUNAMI DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

    Get PDF
    Kabupaten Bolaang Mongondow Timur merupakan salah satu Kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Utara, secara struktur ruang berada di wilayah pesisir, dan berbatasan langsng dengan Laut Maluku yang intesitas gempa tektoniknya cenderung tinggi, sehingga bencana tsunami sangat mungkin terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan daerah rawan tsunami dan merencanakan mitigasi bencana di wilayah pesisir kab.Boltim. Tahap penanganan bencana sejatinya harus melihat bagaimana tingkat keterpaparan dan kerugian dari bencana tsunami atau analisis terhadap risiko sebuah bencana. Tingkat risiko bencana melihat indeks bahaya, kerentanan suatu bencana, untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat risiko tsunami. Untuk mengidentifikasi risiko bencana, menggunakan Peraturan Kebijakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 2 Tahun 2012 Pedoman Umum Penilaian Risiko Bencana. Hasil dari tingkat risiko yang ada selanjutnya akan menjadi rekomendasi untuk pengurangan bencana tsunami baik secara struktural maupun non struktural, Kata Kunci : Mitigasi Bencana, Tsunami, Kawasan Pesisi

    Pengembangan Kawasan Pariwisata Alam di Kecamatan Motoling dan Motoling Barat

    Get PDF
    AbstrakObjek wisata di Kecamatan Motoling dan Motoling Barat memiliki daya tarik tersendiri seperti objek wisata air mujizat Lalumpe, air terjun Lalumpe, dan air terjun Toyopon. Objek-objek tersebut tidak dikembangkan sehingga tampil apa adanya. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kurang berkembangnya objek wisata dan mengetahui strategi pengembangan apa yang perlu dilakukan pengelola dalam pengembangan di objek wisata tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, untuk mengukur ifas dan efas menggunakan metode pengukuran analisis SWOT dan analisis distribusi frekuensi dengan bantuan software SPSS, dan ArcGIS dalam pemetaan. Hasil menunjukkan bahwa fasilitas umum yang masih kurang dan perlu adanya lahan parkir memadai yang membuat ketiga objek wisata tidak berkembang juga rencana jalan sepanjang 294m untuk air mujizat, 1029m untuk air terjun Lalumpe, 511m untuk air terjun Toyopon dan rencana jalan penghubung sepanjang 7303m atau 7km. Dari hasil analisis SWOT ketiga objek wisata masuk di kuadran I, kuadran ini menempatkan posisi usaha sangat menguntungkan. Strategi yang dapat dilakukan adalah strategi agresif atau strategi pertumbuhan (Growth Strategy). Dari hasil perhitungan kategorisasi Ifas dan efas program prioritas utama ketiga objek wisata berpusat pada pengembangan spot-spot tempat berfoto serta tambahan jaringan listrik di objek wisata. Kata kunci: Pengembangan, Pariwisata Alam, SWOT, Motoling, Motoling BaratAbstractTourist attractions in Motoling and Motoling Barat Districts have their own specialties such as the Lalumpe miracle water tourist attraction, Lalumpe waterfall, and Toyopon waterfall. These objects are not developed so that they appear as they are. The research objective is to identify the factors that cause the underdevelopment of tourist objects and to find out what development strategies the manager needs to do in developing these attractions. This research used quantitative descriptive method, to measure ifas and efas using SWOT analysis measurement method and frequency distribution analysis with the help of SPSS software, and ArcGIS in mapping. The results show that public facilities are still lacking and there is a need for adequate parking which makes the three tourist objects not developing as well as a 294m long road plan for miracle water, 1029m for Lalumpe waterfall, 511m for Toyopon waterfall and a connecting road plan of 7303m or 7km. From the results of the SWOT analysis, the three tourist objects are included in quadrant I, this quadrant puts a very profitable business position. Strategies that can be used are aggressive strategies or growth strategies. From the calculation results of Ifas categorization and efas, the three main priority programs are centered on developing photo spots as well as additional electricity networks at tourist attractions. Keyword: Development, Nature Tourism, SWOT, Motoling, Motoling Bara
    • …
    corecore