84 research outputs found

    Analisis Pengembangan Kemampuan Guru IPA Dalam Menciptakan Lingkungan Inklusif Ramah Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan Kelas1)

    Full text link
    Sekolah yang ramah terhadap anak merupakan sekolah di manasemua anak memiliki hak untuk belajar mengembangkan semuapotensi yang dimilikinya seoptimal mungkin di dalam lingkunganyang nyaman dan terbuka. Menjadi ?óÔé¼?ôramah?óÔé¼?Ø apabila keterlibatandan partisipasi semua pihak dalam pembelajaran tercipta secaraalami dengan baik. Sekolah bukan hanya tempat untuk anakbelajar, tapi guru pun juga ikut belajar dari keberagaman anakdidiknya. Lingkungan pembelajaran yang ramah berarti ramahkepada anak dan guru, artinya: Anak dan guru belajar bersamasebagai suatu komunitas belajar; Menempatkan anak sebagaipusat pembelajaran; Mendorong partisipasi aktif anak dalambelajar; dan Guru memiliki minat untuk memberikan layananpendidikan yang terbaik. Realita yang ada pembelajaran menjadikurang bermakna terlebih kebijakan pemerintah akhir ?óÔé¼ÔÇ£ akhir inimenyatakan bahwa pelajaran IPA termasuk pelajaran yang diujinasionalkan. Sehingga perlu dibutuhkan pembelajaran yang baikyang dapat memudahkan pemahaman siswa. Tingkat pemahamanrendah, pembelajaran kurang bermakna dan hasil belajar rendahbiasa menghiasi pembelajaran IPA. Guru perlu mengelola danmengembangkan kemampuannya dalam meningkatkanpemahaman dan ketrampilan berpikir siswa. Sebagai bentukrefleksi dan perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkankebermaknaan belajar siswa, guru dapat melakukan penelitiantindakan kelas

    ANALISIS PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GURU IPA DALAM MENCIPTAKAN LINGKUNGAN INKLUSIF RAMAH PEMBELAJARAN MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS1)

    Get PDF
    Sekolah yang ramah terhadap anak merupakan sekolah di manasemua anak memiliki hak untuk belajar mengembangkan semuapotensi yang dimilikinya seoptimal mungkin di dalam lingkunganyang nyaman dan terbuka. Menjadi ?óÔé¼?ôramah?óÔé¼?Ø apabila keterlibatandan partisipasi semua pihak dalam pembelajaran tercipta secaraalami dengan baik. Sekolah bukan hanya tempat untuk anakbelajar, tapi guru pun juga ikut belajar dari keberagaman anakdidiknya. Lingkungan pembelajaran yang ramah berarti ramahkepada anak dan guru, artinya: Anak dan guru belajar bersamasebagai suatu komunitas belajar; Menempatkan anak sebagaipusat pembelajaran; Mendorong partisipasi aktif anak dalambelajar; dan Guru memiliki minat untuk memberikan layananpendidikan yang terbaik. Realita yang ada pembelajaran menjadikurang bermakna terlebih kebijakan pemerintah akhir ?óÔé¼ÔÇ£ akhir inimenyatakan bahwa pelajaran IPA termasuk pelajaran yang diujinasionalkan. Sehingga perlu dibutuhkan pembelajaran yang baikyang dapat memudahkan pemahaman siswa. Tingkat pemahamanrendah, pembelajaran kurang bermakna dan hasil belajar rendahbiasa menghiasi pembelajaran IPA. Guru perlu mengelola danmengembangkan kemampuannya dalam meningkatkanpemahaman dan ketrampilan berpikir siswa. Sebagai bentukrefleksi dan perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkankebermaknaan belajar siswa, guru dapat melakukan penelitiantindakan kelas

    Pengaruh Supervisi Akademik Terhadap Kinerja Guru Sd Di Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah kenyataan yang menunjukkan kinerja guru masih rendah. Peran Kepala Sekolah salah satunya adalah supervise akademik adalah faktor yang mempengaruhi rendahnya kinerja guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan jenis penelitian ex post facto. Populasi penelitian adalah semua guru sekolah dasar di Kecamatan Kunduran  Kabupaten Blora berjumlah 301 guru dan sampel penelitian 172 guru. Analisis penelitian ini meliputi analisis uji normalitas, uji homogenitas, uji linieritas, dan uji multikolinearitas. Uji hipotesis meliputi uji regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Supervisi Akademik terhadap kinerja guru yang dinyatakan dengan persamaan regresi sederhana. dengan kontribusi sebesar 5,3%

    Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kompetensi Profesional Guru SMP di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah kenyataan yang menunjukkan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja adalah faktor yang mempengaruhi rendahnya kompetensi profesional guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan jenis penelitian ex post facto. Populasi penelitian adalah semua guru sekolah menengah pertama  di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang  berjumlah 256 guru dan sampel penelitian 156 guru. Analisis penelitian ini meliputi analisis uji normalitas, uji homogenitas, uji linieritas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis meliputi uji regresi sederhana dan uji regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah  terhadap kompetensi profesional guru yang dinyatakan dengan persamaan regresi sederhana Y = 22,421+ 1,048X1 dengan kontribusi sebesar 56,3%; (2) terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kompetensi profesional guru yang dinyatakan dengan persamaan regresi sederhana Y = 26,197 + 0,916X2 dengan kontribusi sebesar 52,9%

    Pengaruh Peran Kepala Sekolah dan Budaya Kerja Guru Terhadap Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah kenyataan yang menunjukkan kompetensi profesional guru masih rendah. Peran kepala sekolah dan budaya kerja guru adalah faktor yang mempengaruhi rendahnya kompetensi profesional guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan jenis penelitian ex post facto. Populasi penelitian adalah semua guru sekolah dasar di Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora berjumlah 158 guru dan sampel penelitian 113 guru. Analisis penelitian ini meliputi analisis uji normalitas, uji homogenitas, uji linieritas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis meliputi uji regresi sederhana dan uji regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh peran kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru yang dinyatakan dengan persamaan regresi sederhana Y = 25,125 + 0,469X1 dengan kontribusi sebesar 48,6%; (2) terdapat pengaruh budaya kerja guru terhadap kompetensi profesional guru yang dinyatakan dengan persamaan regresi sederhana Y = 34,781 + 0,742X2 dengan kontribusi sebesar 43,9%; dan (3) terdapat pengaruh peran kepala sekolah dan budaya kerja guru terhadap kompetensi profesional guru yang dinyatakan dengan persamaan regresi ganda Y = 18,368 + 0,310X1 + 0,344X2 dengan kontribusi sebesar 51,5%. Saran dari peneliti adalah : (1) Dinas pendidikan merencanakan pembinaan program secara berkala terkait peningkatan peran kepala sekolah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, peningkatan budaya kerja guru dalam bersikap dan berperilaku terhadap pekerjaan, dan peningkatan kompetensi profesional guru; (2) Kepala sekolah menjalankan perannya secara maksimal dalam memberikan pembinaan dan sebagai pendidik dalam menciptakan budaya kerja guru yang baik, dan peningkatan kompetensi profesional guru; dan (3) Guru seharusnya mempunyai budaya kerja yang baik yaitu aktif dalam pengembangan kegiatan keprofesian, tidak bergantung pada penugasan kedinasan, mengikuti diklat secara mandiri, dan melaksanakan publikasi ilmiah sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi profesional guru

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa-fisika Melalui Pembelajaran Praktikum Dengan Memanfaatkan Alat Dan Bahan Di Lingkungan Sekitar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang Tahun Ajaran 2008/2009

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakahpeningkatan hasil belajar melalui pembelajaran praktikum denganmemanfaatkan alat dan bahan di lingkungan sekitar pada pokokbahasan kalor di SMP Negeri 4 Kragan Rembang. Subjek penelitianini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 38 siswa.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodePenelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yangterencana. Masing- masing siklus merupakan rangkaian tahapanPerencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Siklus IIbertujuan untuk memperbaiki kekurangn yang ada pada siklus I. Daridata yang telah didapat pada siklus I nilai rata- rata tes awal siswa5,7 dan nilai rata- rata tes akhir/ ulangan harian siswa 6,3.Presentase ketuntasan klasikal tes awal 42,1% atau 22 siswa, setelahpraktikum diberikan presentase ketuntasan naik menjadi 68,42% atau26 siswa. Pada siklus II rata- rata tes awal 6,4 dan nilai rata- rata tesakhir 7,1. Presentase ketuntasan klasikal pada tes awal adalah73,68% atau 28 siswa dan presentase ketuntasan klasikal tes akhir84,21% atau 32 siswa. Jika dilihat dari tiap siklus ketuntasan belajarmengalami kenaikan. Dan jika dilihat dari ketuntasan belajar tesakhir/ ulangan harian dari siklus I 68,42% ke siklus II 84,21%mengalami kenaikan sebesar 15,79%. Berdasarkan hasil penelitiantindakan kelas siklus pertama dan suklus kedua, dapat disimpulkanbahwa pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan alat danbahan di lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar IPAFisika di SMP Negeri 4 Kragan rembang dalam kegiatanpembelajaran IPA Fisika pokok bahasan Kalor

    Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMK Negeri di Kabupaten Blora Tahun 2021

    Get PDF
    Kinerja guru merupakan hasil kerja atau prestasi kerja yang telah dicapai oleh guru dalam menjalankan tanggung jawabnya. Kinerja guru dipengaruhi oleh berbagai faktor, dua diantaranya adalah kepmimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Blora Tahun 2021. Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Populasi pada penelitan adalah seluruh guru SMK Negeri di Kabupaten Blora Tahun 2021 yang berjumlah 304 guru diambil sampel 173 responden. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik dan uji regresi dengan aplikasi SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan: 1) hasil uji regresi sederhana X1 terhadap Y diperoleh nilai r=0,741 yang berarti sangat kuat, dengan nilai R2=0,546 yang berarti terdapat pengaruh antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 54,6%; 2) hasil uji regresi sederhana X2 terhadap Y diperoleh nilai r=0,592 yang berarti kuat, dengan R2=0,324 yang berarti terdapat pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja guru sebesar 32,4%; 3) hasil uji regresi ganda X1 dan X2 terhadap Y diperoleh nilai R2=0,638, artinya terdapat pengaruh antara kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Simpulan penelitian terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja secara simultan terhadap kinerja guru

    Pengaruh Peran Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya: (1) Pengaruh peran kepala sekolah terhadap kinerja guru, (2) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru, (3) Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru, dan (4) Pengaruh peran kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. Populasi penelitian adalah semua guru sekolah dasar di Kecamatan Sambong Kabupaten Blora berjumlah 172 guru dan sampel penelitian 120 guru dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Analisis penelitian ini meliputi analisis uji normalitas, uji linieritas, uji homogenitas, dan uji multikolinearitas. Uji hipotesis pada penelitian ini meliputi uji regresi sederhana dan uji regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan peran kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 0,352 atau 35,2% dengan persamaan Y = 43,719 + 0,384X1; (2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja guru sebesar 0,646 atau 64,6% dengan persamaan Y = 28,341 + 0,715X2; (3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja guru sebesar 0,368 atau 36,8% dengan persamaan Y = 34,035 + 0,664X3; dan (4) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan peran kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru sebesar 0,675 atau 67,5% dengan persamaan Y = 24,653 + 0,002X1 + 0,502X2 + 0,257X3

    PENGARUH PERAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG

    Get PDF
    The problems in this study are: 1) whether there is an influence of the role of the school principal on teacher work motivation; 2) whether there is an influence of the school climate on teacher work motivation; 3) whether there is an influence on the role of the principal and the school climate on the motivation of the teacher's work.The purpose of this study is to analyze and find out: 1) the influence of the role of the principal on teacher motivation to work; 2) the influence of the school climate on teacher work motivation; 3) the influence of the role of the principal and the school climate on teacher motivation.This type of research is survey research with a quantitative approach. The population in this study were all public elementary school teachers in Kaliwungu District with a total of    teachers. The sampling technique used proportionate stratified random sampling, with a sample of  teachers. Data collection techniques use interviews and questionnaires. While the data analysis technique uses simple regression analysis and multiple regression analysis.The results of the study concluded that: 1) The role of the principal has a significant effect on the motivation of the work of public elementary school teachers in Kaliwungu District. The influence of the principal's role on teacher work motivation is 17.5% and 82.5% is influenced by other variables outside of the role of the principal; 2) The school climate has a significant effect on the motivation of the work of public elementary school teachers in Kaliwungu District. The influence of the school climate on teacher work motivation is 14.3% and 85.7% is influenced by other variables outside of the school climate; 3) The role of the head as if and the school climate together have a significant effect on the competency of professional SD teachers in Kaliwungu District. The influence of the role of the principal and the school climate together is 21.9%. The role of the principal has a greater influence than the school climate, although the difference is not too far away.Keywords: School Principal's Role, School Climate, Motivation of Teacher's wor

    BUDAYA SEKOLAH BERBASIS MUTU DI SMP TAKHASSUS AL QUR’AN TARUB KABUPATEN TEGAL

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: (1) nilai-nilai dasar budaya sekolah berbasis mutu di SMP Takhassus Al Qur’an Tarub Kabupaten Tegal, (2) cara penanaman nilai-nilai budaya sekolah di SMP Takhassus Al Qur’an Tarub Kabupaten Tegal, (3) cara mempertahankan budaya sekolah berbasis mutu di SMP Takhassus Al Qur’an Tarub Kabupaten Tegal.Pendekatan yang digunakan dalam pemelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian menggunakan jenis penelitian naturalistik. Tempat penelitian adalah di SMP Takhassus Al Qur’an Tarub Kabupaten Tegal. Desain dan langkah penelitian dilaksanakan dengan mengadakan pra penelitian terlebih dahulu, kemudian menyusun instrumen penelitian dan melaksanakan pengumpulan data dengan kehadiran peneliti sebagai instrumen utama pengambil data. Teknik pengumpulan data adalah melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Teknik analisis data yaitu dengan mereduksi data yang diperoleh, menyajikan data kemudian membuat kesimpulan dari data yang didapatkan. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik.Hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa nilai-nilai dasar budaya sekolah berbasis mutu yang dikembangkan SMP Takhassus basis mutu adalah nilai-nilai akhlak mulia, disiplin, dan tanggung jawab. Cara penanaman nilai-nilai budaya sekolah berbasis mutu adalah dengan menggunakan cerita, ikon, dan ritual budaya sekolah. Untuk mempertahankan nilai-nilai budaya sekolah berbasis mutu adalah dengan melakukan seleksi, manajemen puncak, dan sosialisasi
    corecore