18 research outputs found

    Breastfeeding Failure and Determinants: A Qualitative Study in Indonesia

    Get PDF
    Exclusive breastfeeding has a significant impact on the growth and development of children. The low coverage of exclusive breastfeeding has significantly contributed to stunting in this country. This study aimed to describe the determinants of the failure of exclusive breastfeeding from the aspect of the mother's knowledge, breast problems, family support, support from health workers, and traditions. The research method was qualitative with a case study design. The sampling technique used purposive sampling with 34 mothers and five cadres. Data was collected using FGD (Focus Group Discussion) and In-depth Interviews. Data analysis using content analysis and data validation using triangulation techniques. The results showed that the dominant mother did not know about exclusive breastfeeding. Breast problems were the dominant determinant of the failure of exclusive breastfeeding. Families and health workers had not provided good social support to mothers. The tradition found was providing sugar water and rice water to infants aged less than 6 (six). This study found that maternal knowledge, breast problems, family support, support from health workers, and traditions were the determinants of the failure of exclusive breastfeeding. This study recommends the need for education for mothers, families, and health workers to understand the urgency of exclusive breastfeeding

    Hubungan Perilaku Dengan Kebijakan Dan Kebiasaan Merokok Siswa Kelas VII Dan VIII Di SMP Negeri 5 Palu Tahun 2015

    Full text link
    Kebiasaan remaja yang sulit dihindari ialah merokok, kebiasaan merokok pada remaja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain karena masa perkembangan anak yang mencari identitas diri dan selalu ingin mencoba hal baru yang ada di lingkungannya. Perilaku siswa juga mempengaruhi kebiasaan merokok di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku dan kebijakan dengan kebiasaan merokok pada siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Palu. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel yaitu 60 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kebiasaan merokok siswa (ρ = 0,000), tidak ada hubungan sikap dengan kebiasaan merokok (ρ = 0,235), ada hubungan tindakan dengan kebiasaan merokok (ρ = 0,007), dan ada hubungan kebijakan dengan kebiasaan merokok (ρ = 0,000). Pengawasan terhadap siswa oleh guru maupun orang tua sangat penting dalam mengontrol agar tidak merokok dan mempertegas aturan merokok bagi siswa dan guru untuk tidak merokok di lingkungan sekolah, serta mengantisipasi akibat lingkungan dan meningkatkan kegiatan untuk pencegahan merokok siswa

    Mothers

    Get PDF
    Nutrition is one of the indicators in building the qualified human resources. Nationally, the prevalence of malnutrition is 19,6%. This shows that the problem of malnutrition in Indonesia is still a public health problem. In Palu Province, malnutrition is also a health problem that continues to be handled.Community Feeding Center is a program of the government in tackling the cases of malnutrition through the supplementary feeding and education in the mothers. This study was aimed to determine the relationship between the mother

    HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KEBIJAKAN DAN KEBIASAAN MEROKOK SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 5 PALU TAHUN 2015

    Get PDF
    Kebiasaan remaja yang sulit dihindari ialah merokok, kebiasaan merokok pada remaja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain karena masa perkembangan anak yang mencari identitas diri dan selalu ingin mencoba hal baru yang ada di lingkungannya. Perilaku siswa juga mempengaruhi kebiasaan merokok di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku dan kebijakan dengan kebiasaan merokok pada siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Palu. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel yaitu 60 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kebiasaan merokok siswa (ρ = 0,000), tidak ada hubungan sikap dengan kebiasaan merokok (ρ = 0,235), ada hubungan tindakan dengan kebiasaan merokok  (ρ = 0,007), dan ada hubungan kebijakan dengan kebiasaan merokok (ρ = 0,000). Pengawasan terhadap siswa oleh guru maupun orang tua sangat penting dalam mengontrol agar tidak merokok dan mempertegas aturan merokok bagi siswa dan guru untuk tidak merokok di lingkungan sekolah, serta mengantisipasi akibat lingkungan dan meningkatkan kegiatan untuk pencegahan merokok siswa. Kata Kunci : Perilaku, Kebijakan, Kebiasaan Meroko

    PERILAKU AKSEPTOR DALAM MEMILIH METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DI POSKESDES ANUTA SINGGANI KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

    Get PDF
    Akseptor Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang salah seorang dari padanya menggunakan salah satu alat kontrasepsi jangka panjang. Di Kota Palu pengguna IUD sebanyak 235 orang, MOW 195 orang, Implant 169 orang. Pada Kecamatan Mantikulore Kelurahan Tondo RW 13 diketahui pengguna MKJP Implan sebanyak 3 orang dan IUD  sebanyak 3 orang. Masalah dalam penelitian ini mengenai rendahnya pengunaan MKJP di wilayah Poskesdes Anuta Singgani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku akseptor dalam memilih Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini diketahui bahwa informan tidak mengetahui konsep dari MKJP, selain itu informan memilih sikap yang pesimis terhadap MKJP, sedangkan untuk aspek kepercayaan informan tidak memilik kepercayaan larangan dalam penggunaan MKJP. selain itu penyebab rendahnya penggunaan MKJP yaitu rendahnya kualitas pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baku mutu pelayanan KB. Informan tidak juga mendapatkan dukungan dari keluraga (suami) selain itu kader di yang ada di wilayah kerja Poskesdes Anuta Singgani hanya memiliki kader posyandu. Kesimpulan bahwa akseptor belum mengetahui konsep MKJP dan informan juga tidak mendapatkan dukungan yang positif dari keluarga dan rendahnya fasilitas pelayanan MKJP yang ada.Kata Kunci: Perilaku, Akseptor, MKJ

    ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN SCHISTOSOMIASIS DI DESA PUROO KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI TAHUN 2014

    Get PDF
    ABSTRAK Schistosomiasis merupakan penyakit parasitik yang disebabkan oleh infeksi cacing yang tergolong dalam kelas trematoda, genus Schistosoma. Penyakit ini merupakan penyakit zoonosis sehingga sumber penularan tidak hanya pada penderita manusia saja tetapi semua hewan mamalia yang terinfeksi. Sulawesi Tengah merupakan satu-satunya provinsi dari 34 provinsi di Indonesia yang endemis Schistosomiasis. Penyakit ini terdapat di 2 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Tengah, tepatnya di Kabupaten Sigi Kecamatan Lindu dan Kabupaten Poso. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian Schistosomiasis di Desa Puroo Kecamatan Lindu Kabupaten Sigi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control study. Jumlah sampel yaitu 64 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan semua variabel tidak dapat dianalisis dengan uji OR karena terdapat sel bernilai 0 akan tetapi dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dengan melihat nilai Fisher’s Exact. Jenis pekerjaan merupakan faktor risiko terhadap kejadian Schistosomiasis dengan nilai (ρ = 0,000), penggunaan jamban merupakan faktor risiko terhadap kejadian Schistosomiasis dengan nilai (ρ = 0,000), penggunaan air bersih merupakan faktor risiko terhadap kejadian Schistosomiasis dengan nilai (ρ = 0,000), keberadaan tempat tinggal merupakan faktor risiko terhadap kejadian Schistosomiasis dengan nilai (ρ = 0,000). Para pekerja seharusnya memiliki kesadaran diri yang tinggi agar menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja serta selalu berperilaku hidup bersih dan sehat.   Kata Kunci : Jenis Pekerjaan, Penggunaan Jamban, Peggunaan Air Bersih, Keberadaan Tempat Tinggal, Schistosomiasis

    SISTEM INFORMASI PENGADUAN PELANGGAN BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN UMUM DAERAH PENGELOLA AIR LIMBAH DOMESTIK BANJARMASIN

    Get PDF
    Penelitian yang dilakukan adalah pemecahan masalah yang dialami Perusahaan Umum Daerah Pengelola Air Limbah Domestik Kota Banjarmasin memerlukan perngelolaan pelayanan pengaduan pelanggan yang baik dan benar sebagai penunjang efektivitas kerja dan kelancaran dalam melakukan pelayanan pengaduan pelanggan. Tujuan dari penelitian Sistem Innformasi Pengaduan Pelanggan Berbasis Web pada Perusahaan Umum Daerah Pengelola Air Limbah Domestik Banjarmasin yaitu merancang dan mendesain sistem informasi pengaduan pelanggan berbasis Web agar user mudah menggunakannya (user friendly)

    SISTEM INFORMASI PENGADUAN PELANGGAN BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN UMUM DAERAH PENGELOLA AIR LIMBAH DOMESTIK BANJARMASIN

    Get PDF
    Penelitian yang dilakukan adalah pemecahan masalah yang dialami Perusahaan Umum Daerah Pengelola Air Limbah Domestik Kota Banjarmasin memerlukan perngelolaan pelayanan pengaduan pelanggan yang baik dan benar sebagai penunjang efektivitas kerja dan kelancaran dalam melakukan pelayanan pengaduan pelanggan. Tujuan dari penelitian Sistem Innformasi Pengaduan Pelanggan Berbasis Web pada Perusahaan Umum Daerah Pengelola Air Limbah Domestik Banjarmasin yaitu merancang dan mendesain sistem informasi pengaduan pelanggan berbasis Web agar user mudah menggunakannya (user friendly)

    The village government’s communication model: A promotion strategy for stunting prevention in Indonesia

    Get PDF
    Background: Stunting remains a significant social issue among the population in Indonesia. Inadequate treatment has led to numerous cases of suboptimal height in children aged 19 years. Objective: This study aimed to explore the strategy of the village government in formulating communication messages, utilizing communication methods, and employing communication media for the stunting alleviation program. Methods: A phenomenological approach was employed, with the research conducted in Pulau Harapan Village, Nine Island District, Sinjai Regency. Data were gathered from the government officials of Pulau Harapan Village through observations, interviews, and documentation. Subsequently, the collected data underwent analysis involving reduction, presentation, verification, and conclusions drawing, facilitated by Atlas TI 8 software. Results: The village government's strategy in crafting stunting alleviation program messages, from socialization to implementation in Harapan Island Village, Nine Island District, Sinjai Regency, revolves around the Two-Step Flow Communication model. The communication methods used include information repetition, channelization, persuasion to alter the target mothers' perceptions, educational methods, and coercion (coerfindings). Media employed include print media, electronic media, and human resource mobilization within Harapan Island Village. Conclusion: The findings of the study provide valuable insights to address the stunting issue in Indonesia

    PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN BIROBULI SELATAN KECAMATAN PALU SELATAN

    No full text
    ABSTRAK Pentingnya pemberian ASI Eksklusif terlihat dari peran dunia yaitu pada tahun 2006, WHO (World Health Organization) mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang kemudian diterapkan di seluruh dunia yang isinya adalah menekankan pentingnya pemberian ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Birobuli Kecamatan Palu Selatan. Jenis penelitian studi kasus informan penelitian ini meliputi 5 informan biasa dan 1 informan kunci. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) atau menyusui bayi dilakukan di berbagai lapisan masyarakat diseluruh dunia, karena banyak manfaat yang diperoleh dari ASI Eksklusif dan praktik menyusui selama 2 tahun. Pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam tentang pokok pertanyaan yang diajukan meliputi tentang perilaku ASI Eksklusif, Observasi yaitu pengamatan dilakukan untuk melihat bagaimana tiap-tiap proses berjalan, serta mengamati bagaimana proses masukkan dan keluaran serta penyajian data yang ada. Pengetahuan tentang ASI Eksklusif masih kurang, masih ada ibu yang tidak memberikan ASI kepada bayinya karena kurangnya produksi ASI dan pekerjaan. Bidan memberikan penyuluhan kepada ibu tentang pentingnya ASI agar ibu mengetahui tentang ASI Eksklusif. Suami membantu ibu mengurus bayi pada saat ibu tidak dirumah. Jika bayi menangis karena haus, suami memberikan air taji atau air beras dan pisang kepada bayi. Kata kunci : Perilaku, ASI Eksklusi
    corecore