98 research outputs found

    The Effectiveness of Lateral Hop and Leg Press Training on Limb Strength and Explosive Power for Athletes

    Get PDF
    The aim of the study was to examine the effectiveness of fast lateral hop (LHC), slow lateral hop (LHL) and leg press (LLP) training on increasing the strength and explosive power of the leg muscles simultaneously. The approach method is in the form of an experiment using a Randomized Pretest-Posttest Control Group Design. The sample is 51 people divided into three groups using the ordinal pairing matched technique. Data were obtained using test and non-test instruments and collected using experimental techniques, observation and physical condition tests. Data analysis using one-way Manova technique Hotelings Trace method. The results of the analysis found that the F test = 25,413 and the significance of F = 0.000 < 0.05, meaning that LHC, LHL and LLP training were effective in increasing the strength and explosive power of the leg muscles simultaneously. The results of the Between-Subjects Effects analysis in the form of partial eta squared variation KOT 15.6% and variation DEOT = 63.4%. The conclusion of the study was that there was a significant effect of LHC, LHL and LLP training on increasing the strength and explosive power of the leg muscles simultaneously. LLP training is more effective in increasing leg muscle strength, and LHC training is more effective in increasing the power of leg muscles

    HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK USIA 3 TAHUN DI PAUD JABAL NOER DESA GELURAN KECAMATAN TAMAN SIDOARJO

    Get PDF
    Orang tua yang mengabaikan perannya dalam mengasuh anak sehingga berdampak negatif pada perkembangan emosional anak. Masih ditemukan 3orang tua kurang berperan dalam perkembangan emosional anak di PAUD Jabal Noer Desa Geluran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan perkembangan emosional anak usia 3 tahun. Desain studi ini menggunakan metode analitik dengan rancangan Cross sectional. Populasi anak usia 3 tahun dalam sebesar 27 orang. Sampel sebesar 25 responden diambil secara simple random sampling. Variabel independen adalah peran orang tua dan variabel dependen adalah perkembangan emosional anak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pengamatan langsung, untuk analisis data menggunakan uji Mann Whitney melalui SPSS dengan tingkat kemaknaan Ī± = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (56%) peran orang tua kurang baik, dan sebagian besar (60%) perkembangan emosionalnya tinggi. Didapatkan nilai Ļ = 0,005 < Ī± = 0,05, oleh karena Ļ<Ī± maka H0 ditolak artinya ada hubungan antara peran orang tua dengan perkembangan emosional anak usia 3 tahun di PAUD Jabal Noer Desa Geluran Kecamatan Taman Sidoarjo. Peran orang tua yang mempunyai anak usia 3 tahun di PAUD Jabal noer esa Geluran Kecamatan Taman Sidoarjo sebagian besar adalah kurang baik. Diharapkan perlu diadakan penyuluhan kepada orang tua tentang pentingnya perkembangan emosional dan faktor-faktor yang mempengaruhi

    THE INFLUENCE OF THE APPLICATION OF GUESSING GAMES STRATEGY ON STUDENTSā€™ SPEAKING ABILITY OF THE FIRST YEAR STUDENT OF MTs DARUā€™L HIKAM CIREBON

    Get PDF
    SITI NURROCHMAH: THE INFLUENCE OF THE APPLICATION OF GUESSING GAMES STRATEGY ON STUDENTSā€™ SPEAKING ABILITY OF THE FIRST YEAR STUDENT OF MTs DARUā€™L HIKAM CIREBON Speaking is significant to an individualā€Ÿs living processes and experiences. Speaking is also the most natural way to communicate. Without speaking, people must remain in almost total isolation from any kind of society. This study aims to : 1) To find out the studentsā€Ÿ response towards the application of guessing games strategy. 2) To find out the studentsā€Ÿ speaking ability at the first year student of MTs Daruā€™l Hikam Cirebon. 3) To find out the positive and significant influence of guessing games strategy on studentsā€Ÿ speaking ability at the first year students at Mts Daruā€™l Hikam Cirebon. Guessing game is game in which the participate compete individually or team in the identification of something indicate obscurely (as in riddle or charades). The strategy of guessing games are discriminate, guess, speculate. The learner is challenged to identify something which is. Furthermore, the mean score of studentsā€Ÿ response of guessing game strategy and their ability in speaking were computed for the subject in the study. Then, the computation used the correlation formula by Pearson. It aimed to determine if a contribution exist between the application of guessing game strategy and studentsā€Ÿ speaking ability. The method of research that used by researcher is quasi experiment design. Finally, the test were considered sufficient categorization with the mean score 75.5 of studentsā€Ÿ response of guessing games strategy and 61.1 of the mean score of the studentsā€Ÿ speaking ability. Then, the research got positive an significant at the 0.61 level. Hence, the contribution of the application of guessing game strategy on studentsā€Ÿ speaking ability was 37.21 %. The rest, 62.79 %, was influenced by other factors related to the speaking skil

    PENERAPAN PEMBERIAN MADU PADA PASIEN GEA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DIARE DI RUANG MELATI DI RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI SURABAYA

    Get PDF
    Diare hingga kini masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak. Anak yang masuk rumah sakit 2 hari biasanya ditandai dengan dehidrasi sebagai akibat kehilangan air dan elektrolit melalui tinja yang tidak diganti secara seimbang. Penerapan ini bertujuan untuk mengetahui peranan intervensi keperawatan pemberian madu pada pasien GEA dengan masalah keperawatan diare. Metodenya yaitu deskriptif dengan rancangan studi kasus menerapkan pemberian madu 3x1 sendok teh dengan menggunakan 1 responden pada pasien diare yang mengalami dehidrasi ringan dalam waktu perawatan selama 3 hari. Hasil penerapan inovasi ini didapatkan frekuensi BAB mengalami penurunan yang signifikan. Pada hari pertama defekasi 5x cair, hari kedua defekasi 4x cair + ampas, hari ketiga defekasi 2x lembek. Simpulan dari studi kasus ini ada penerapan pemberian madu membuktikan bahwa adanya penurunan frekuensi defekasi sebelum dan sesudah mengkonsumsi madu. Untuk dapat menurunkan frekuensi defekasi perawat pelaksana harus dapat menerapkan pemberian madu di rumah sakit

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMI3ELAJARAN KIMIA BERBANTUAN KOMPUTER TENTANG KOLOID UNTLJK SISWA SMA / MA KELAS XI SEMESTER 2 SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI

    Get PDF
    Penelitian ini mcl'upakan penelitian pengcmbangan yang bertujuan untuk menghasilkav media pembelajaran kimia berbantuan komputer dalam bentuk CD untuk siswa SMA / MA kelas XI semester 2 dan mengetahui hasil kualitas dari media pembelajaran kimia tersebut bcrdasarkan penilaian reviewer yaitu J orana guru kimia SMA / MA. Model pengembangan yang di(Iunakan adalah model prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif; menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Ycngembavgan dimulai dcngan cara mengumpulkan referensi tentana materi koloid sampai diperoleh produk awal yang berupa CD pembelajaran kimia tentang koloid. Instrumen yang digunakan terdiri dari 5 kriteria, yaitu kebenaran, keluasan dan kedalaman konsep; kebahasaan; keterlaksanaan; tampilan; dan kemudahan mengoperasikan. Guru kimia sebagai reviewer menilai CD pembelajaran kimia berdasarkan kriteria tcrsebut berikut penjabarannya. Hasil penelitian adalah telah berhasil dikeanbangkan CD pembelajaran kimia tcntang koloid clan dapat dikctahui kualitasnya. Skor (.'D media pembelajaran kimia tentang koloid ini pada materi pokok sistem koloid adalah 229, 8; pada materi pokok sifat-silat koloid adalah 232, 4; dan pada materi pokok pembuatan sistem koloid adalah 234, 6 sehingga CD media pembelajaran kimia tentang koloid yang dihasilkan termasuk kategori kualitas sangat baik (SB)

    A PRELIMINARY RISET BUKU AJAR KINESIOLOGI OLAHRAGA BERBASIS M-LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

    Get PDF
    Peserta didik mengalami kesulitan dalam mempelajari Kinesiologi Olahraga, karena belum ada buku ajar mata kuliah tersebut. Tujuan penelitian mendeskripsikan dan analisis is kebutuhan buku ajar Kinesiologi Olahraga bentuk bukuĀ  ajar cetak dan non cetak Ā bentuk m-learning untuk pembelajaran blended learning. Penelitian menggunakan pendekatan survey deskriptif kuantitatif. Populasi Mahasiswa Departemen PJKR FIK-UM jumlah 194 orang dan sampling menggunakan purposive systematic proportionate random sampling porsi 90%, berjumlah 175 orang. Penelitian menggunakan instrumen angket. Temuan hasil praktisi rata-rata 91,88% sangat membutuhkan, dan responden mahasiswa analisis is rata-rata 92,34% kriteria sangat membutuhkan, kebutuhan rancangan materi dalam buku ajar diperoleh rata-rata tingkat kebutuhan 87,89% sangat membutuhkan. Kesimpulan penelitian bahwa responden praktisi lapangan Ā dan mahasiswa Departemen PJKR sangat membutuhkan buku ajar cetak dan non cetak Ā bentuk m-learning, dan responden sangat menginginkan buku ajar/bahan ajar yang menarik, bermanfaat, dan materi yang mudah dipahami dan tepat untuk mengatasi kesulitan belajar Kinesiologi.Ā Ā 

    Study on optimal dwell time at Jakarta International Container Terminal

    Get PDF

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI MAN YOGYAKARTA II

    Get PDF
    Mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk membekali mahasiswa agar memiliki kemampuan berupa keterampilan dalam bidang pembelajaran dan manajerial sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan. Tujuan yang lain adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari, mengenal dan menghayati permasalahan yang dihadapi lembaga pendidikan, menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ke dalam kehidupan nyata. Mahasiswa juga dapat belajar dari lembaga sekolah sekaligus dapat menyumbangkan pemikiran dan tenaga guna pengembangan lembaga pendidikan yang bersangkutan. Tujuan utama dari kegiatan PPL adalah melatih mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya dalam suatu proses pembelajaran sesuai dengan bidang studinya, sehingga mahasiswa dapat memiliki pengalaman faktual yang dapat digunakan sebagai bekal untuk mengembangkan kompetensinya di masa yang akan datang, dalam kaitannya sebagai tenaga pendidik. Pelaksanaan PPL yang dilaksanakan pada semester khusus yang dimulai tanggal 2 Juli 2014 sampai 17 September 2014 Pelaksanaan program PPL di MAN Yogyakarta II yang beralamat di Jl. KHA. Dahlan No 150 Yogyakarta ini telah terkoordinir dengan baik, sehingga pelaksanaan praktik pengajaran dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Melalui kegiatan PPL, praktikan telah melaksanakan pertama kali proses Bimbingan Klasikal di Kelas X IIS 1. Sebelum praktik membimbing, praktikan harus membuat layanan Need Assesment dengan menggunakan instrumen Media Lacak Masalah kemudian diketahui permasalahan empat bidang yaitu (Pribadi, Sosial, Belajar dan Karier) siswa kelas X MAN Yogyakarta II sebagai landasan untuik melakukan bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konseling individual maupun home visit ke rumah siswa. Dari Analisis Need Assesment tersebut juga diketahui media yang siswa inginkan untuk bimbingan seperti membuat media, (Papan Bimbingan, Leaflet, Video Motivasi, Bimbingan Kelompok, dsb) dan Satuan Layanan (SATLAN) serta mempelajari materi yang akan dibimbingkan kepada siswa melalui kegiatan Bimbingan Hambatan yang dirasakan praktikan PPL BK yaitu tidak adanya jam masuk kelas sehingga praktikan merasa kesulitan dalam mencari jam untuk menyampaikan materi bimbingan kepada siswa. Hambatan berikutnya adalah antusiasme siswa selama layanan atau bimbingan berlangsung, seperti kurang memeperhatikan Hambatan terakhir yang dialami mahasiswa praktikan adalah hambatan dari segi teknis yaitu LCD yang terdapat kelas tidak mempunyai kabel penghubung LCD, sehingga hal tersebut membuat kegiatan layanan agak sedikit terganggu. Solusi untuk maslah yang pertama adalah dengan mencari jam pelajaran yang kosong, sehingga pemberian layanan dapat berjalan dengan lancar, mengingat tidak semua siswa antusias datang keruang BK untuk melakukan kegiatan layanan bimbingan ataupun layanan konseling. Solusi masalah yang kedua yaitu dengan mengkondisikan siswa dengan permainan, video motivasi dan mengajak siswa terlibat aktif dalam memberikan layanan di kelas.Kemudian, solusi yang ketiga adalah menghubungi teknis sekolah untuk segera melakukan pengecekan terhadap LCD dan speakernya, untuk kemudian ditindaklanjuti oleh pihak sekolah apakah LCD dan speakernya, masih layak pakai atau tidak

    Survei Keterampilan Gerak Dasar Lokomotor, Nonlokomotor dan Manipulatif pada Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama

    Get PDF
    Abstract: Basic movement skills in physical education have been taught at the elementary school level. But the reality of the results of observations while participating in PJOK learning, most of the students in grade VII SMP N 8 Malang have difficulty practicing sport techniques. The results of interviews with teachers said that the condition was because students came from different primary school education backgrounds. Physical education teacher also said that he has never been held a basic motion skills test for grade VII students. The purpose of this study was to obtain and examine information the condition of locomotor, nonlocomotor and manipulative basic motion skills in grade VII students of SMP Negeri 8 Kota Malang. This research uses a quantitative descriptive design with a survey method. It can be concluded basic motion skills in grade VII students of SMP Negeri 8 Kota Malang (1) locomotor base motion in quite good condition, (2) nonlocomotor base motion in poor condition, (3) manipulative base motion in quite good condition. So it can be concluded that the basic locomotor, non-locomotor and manipulative movement skills of the VII grade students of SMP 8 Malang City are at a low and good enough level.Ā Abstrak:Keterampilan gerak dasar dalam pendidikan jasmani telah diajarkan di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD). Namun kenyataannya, hasil observasi saat mengikuti pembelajaran PJOK, sebagian besar siswa kelas VII SMP N 8 Malang mengalami kesulitan melakukan praktik teknik olahraga. Hasil wawancara dengan guru mengatakan bahwa kondisi itu karena siswa berasal dari latar belakang pendidikan sekolah dasar yang berbeda. Guru PJOK juga mengatakan belum pernah mengadakan tes keterampilan gerak dasar untuk siswa kelas VII. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh dan mengkaji informasi kondisi keterampilan gerak dasar lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif pada siswakelas VII di SMP Negeri 8 Kota Malang.Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif dengan metode survei.Berdasarkan analisis data keterampilan gerak dasar siswa kelas VII di SMP Negeri 8 Kota Malang (1) gerak dasar lokomotor tergolong pada kondisi cukup baik, (2) gerak dasar nonlokomotor tergolong pada kondisi kurang baik, (3) gerak dasar manipulatif tergolong dalam kondisi cukup baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan gerak dasar lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif siswa kelas VII SMP 8 Kota Malang pada taraf kurang dan cukup baik

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI MAN YOGYAKARTA II

    Get PDF
    Mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk membekali mahasiswa agar memiliki kemampuan berupa keterampilan dalam bidang pembelajaran dan manajerial sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan. Tujuan yang lain adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari, mengenal dan menghayati permasalahan yang dihadapi lembaga pendidikan, menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ke dalam kehidupan nyata. Mahasiswa juga dapat belajar dari lembaga sekolah sekaligus dapat menyumbangkan pemikiran dan tenaga guna pengembangan lembaga pendidikan yang bersangkutan. Tujuan utama dari kegiatan PPL adalah melatih mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya dalam suatu proses pembelajaran sesuai dengan bidang studinya, sehingga mahasiswa dapat memiliki pengalaman faktual yang dapat digunakan sebagai bekal untuk mengembangkan kompetensinya di masa yang akan datang, dalam kaitannya sebagai tenaga pendidik. Pelaksanaan PPL yang dilaksanakan pada semester khusus yang dimulai tanggal 2 Juli 2014 sampai 17 September 2014 Pelaksanaan program PPL di MAN Yogyakarta II yang beralamat di Jl. KHA. Dahlan No 150 Yogyakarta ini telah terkoordinir dengan baik, sehingga pelaksanaan praktik pengajaran dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Melalui kegiatan PPL, praktikan telah melaksanakan pertama kali proses Bimbingan Klasikal di Kelas X IIS 1. Sebelum praktik membimbing, praktikan harus membuat layanan Need Assesment dengan menggunakan instrumen Media Lacak Masalah kemudian diketahui permasalahan empat bidang yaitu (Pribadi, Sosial, Belajar dan Karier) siswa kelas X MAN Yogyakarta II sebagai landasan untuik melakukan bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konseling individual maupun home visit ke rumah siswa. Dari Analisis Need Assesment tersebut juga diketahui media yang siswa inginkan untuk bimbingan seperti membuat media, (Papan Bimbingan, Leaflet, Video Motivasi, Bimbingan Kelompok, dsb) dan Satuan Layanan (SATLAN) serta mempelajari materi yang akan dibimbingkan kepada siswa melalui kegiatan Bimbingan Hambatan yang dirasakan praktikan PPL BK yaitu tidak adanya jam masuk kelas sehingga praktikan merasa kesulitan dalam mencari jam untuk menyampaikan materi bimbingan kepada siswa. Hambatan berikutnya adalah antusiasme siswa selama layanan atau bimbingan berlangsung, seperti kurang memeperhatikan Hambatan terakhir yang dialami mahasiswa praktikan adalah hambatan dari segi teknis yaitu LCD yang terdapat kelas tidak mempunyai kabel penghubung LCD, sehingga hal tersebut membuat kegiatan layanan agak sedikit terganggu. Solusi untuk maslah yang pertama adalah dengan mencari jam pelajaran yang kosong, sehingga pemberian layanan dapat berjalan dengan lancar, mengingat tidak semua siswa antusias datang keruang BK untuk melakukan kegiatan layanan bimbingan ataupun layanan konseling. Solusi masalah yang kedua yaitu dengan mengkondisikan siswa dengan permainan, video motivasi dan mengajak siswa terlibat aktif dalam memberikan layanan di kelas.Kemudian, solusi yang ketiga adalah menghubungi teknis sekolah untuk segera melakukan pengecekan terhadap LCD dan speakernya, untuk kemudian ditindaklanjuti oleh pihak sekolah apakah LCD dan speakernya, masih layak pakai atau tidak
    • ā€¦
    corecore