16 research outputs found

    Pemanfaatan Microsoft Excel Untuk Media Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Dengan Bantuan Camtasia Studio 4

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil UN mata pelajaran IPAtahun pelajaran 2007/2008 untuk Kabupaten Kendal masih relatifrendah. Hal ini mengindikasikan masih kurangnya pemahaman siswaSMP tentang mapel IPA khususnya Fisika. Padahal sebenarnya siswamemiliki potensi yang baik, tetapi karena ditangani oleh suatu prosespembelajaran yang kurang berkualitas dan belum optimal, ditunjangdengan kurangnya sarana dan prasarana pendidikan maka hasilnyaumumnya masih relatif rendah.Metode penelitian adalah pengembangan yang meliputi 6 tahap,yaitu : Concept, Design,Collecting materials, Assambly, Uji Coba,Distribution.Setelah Media pembelajaran selesai dibuat, kemudian dilakukanpenelitian tentang uji coba produk kepada Ahli PemrogramanKomputer, Ahli pembelajaran/ guru fisika, dan kepada siswa kelas VIISMP sebagai pengguna produk ini.Data yang diperoleh melalui uji coba menunjukkan bahwa mediapembelajaran Fisika dengan memanfaatkan Microsoft Excel denganbantuan Camtasia 4 layak digunakan untuk media pembelajaran bagiguru dan siswa secara mandiri. Setelah dilakuakn ujicoba di kelaskecil menunjukkan ketertarikan siswa dengan media pembelajaran ini.Hasil evaluasi di akhir pembelajaran juga menunjukkan nilai yangbaik yaitu rata-rata 7,8

    Model Pengembangan Modul Ipa1terpadu Berdasarkan Perkembangan Kognitif Siswa1)

    Full text link
    Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh kesesuaian tingkatberfikir dengan materi yang diajarkan. Permasalahan dalampenelitian ini adalah : (1) bagaimanakah tingkat perkembangankognitif siswa SMP di Kota Semarang ? (2) bagaimanakah desainmodel pengembangan modul IPA Terpadu berdasarkanperkembangan kognitif siswa ?.Tujuan dilakukannya penelitian iniadalah menyelidiki tingkat perkembangan kognitif (kemampuanberpikir abstrak) siswa SMP di Kota Semaran dan) mendesainmodel pengembangan modul IPA Terpadu berdasarkanperkembangan kognitif.Penelitian ini diharapkan dapat memberikanpengetahuan kepada guru IPA untuk menyusun modul berdasarkanperkembangan kogniti dan dapat memberikan sumbangan pemikirantentang pentingnya penyusunan bahan ajar terutama modul yangdisesuaikan berdasarkan perkembangan kognitif siswa.Penelitian iniadalah R & D (Research and Development), dan dilakukan sampaipada mendesain model pengembangan modul berdasarkanperkembangan kognitif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan : (1)perkembangan kognitif (kemampuan berpikir abstrak) siswa-siswiSMP di Kota Semarang (Siswa kelas VII di SMP 10 Semarang, SMP13 Semarang, SMP 14 Semarang dan SMP 20 Semarang) rata-ratamasih rendah, (2) kemampuan berpikir abstrak rendahmenyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar IPA, (3) telahberhasil didesain model pengembangan modul IPA Terpaduberdasarkan perkembangan kognitif siswa yang langkah-langkahnyaterdiri dari penentuan mata pelajaran yang menjadi objekpengembangan, analisis kebutuhan modul, penyusunan danpengembangan draft modul IPA Terpadu, tinjauan ahli dan uji coba

    Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif dan Video Menggunakan Program Camtasia oleh Kelompok Guru-guru Sdit

    Get PDF
    PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN VIDEO MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA OLEH KELOMPOK GURU-GURU SDI

    Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Berkomunikasi Ilmiah Pada Kelas X Di SMA Negeri 1 Rembang

    Get PDF
    . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning melalui pendekatan saintifik terhadap kemampuan berkomunikasi ilmiah pada kelas X di SMA Negeri 1 Rembang. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Rembang, mulai tanggal 2 Februari sampai dengan 7 Maret 2015. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X yang diambil secara acak, untuk menentukan sampel. Terdapat dua kelas sampel yaitu kelas X-MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan X-MIA 4 sebagai kelas kontrol. Data awal diambil dari nilai Ulangan Tengah Semester Gasal dan data akhir dari hasil observasi. Analisis data terdiri dari analisis awal (uji normalitas dan uji homogenitas) dan analisis akhir (uji t- dan uji N-Gain). Hasil analisis akhir uji hipotesis diperoleh thitung (5,3557) > ttabel (1,68) maka Ho ditolak maka Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning melalui pendekatan saintifik terhadap kemampuan berkomunikasi ilmiah pada kelas X di SMA Negeri 1 Rembang memberikan pengaruh secara siginifikan. Uji N-Gain kemampuan berkomunikasi ilmiah pada kelas eksperimen 0,894 dengan kategori tinggi dan kelas kontrol 0,624 dengan kategori sedang. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning menggunakan pendekatan saintifik berpengaruh terhadap kemampuan berkomunikasi ilmiah siswa kelas X SMA N 1 Remban

    Efektivitas Model Project Based Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas X SMAN 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2014/2015

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kreatif siswa Kelas X SMA N 1 Wonosegoro, Boyolali. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pendidikan dengan desain non-equivalent control group design. Data dalam penelitian ini merupakan data hasil kemampuan berpikir kreatif dan keterampilan proses sains. Data dianalisis menggunakan analisis uji t dua sampel. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal antara kelas yang mengikuti pembelajaran model project based learning dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional (thitung = 0,419 ttabel = 1,672) dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional. Terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti pembelajaran model project based learning (thitung = 13,49 > ttabel = 1,672) dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model project based learning lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar yang berupa kemampuan berpikir kreatif dan keterampilan proses sains siswa

    Studi Penelusuran Alumni Jurusan Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang Untuk Menyempurnakan Kurikulum Berdasarkan Kebutuhan Di Lapangan (Pasar Kerja )

    Full text link
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1) bagaimanakah profil alumni jurusan Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang tahun 2006-2008?, 2) bagaimanakah informasi atau masukan yang diberikan oleh alumni Jurusan Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang tahun 2006-2008 sehingga dapat menyempurnakan kurikulum berdasarkan kebutuhan di lapangan? Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui profil alumni jurusan Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang tahun 2006?óÔé¼ÔÇ£2008. 2) untuk mengetahui banyaknya alumni Jurusan Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang yang terserap pada pasar kerja atau yang sudah bekerja pada sektor formal (guru, dosen, pegawai administrasi, karyawan, pemerintah) maupun sektor informal, 3) untuk mendapatkan berbagai informasi yang berkembang di lapangan, yaitu tentang kesesuaian atau ketidaksesuaian kurikulum yang sedang dilaksanakan dengan kebutuhan di lapangan, 4) menyempurnakan kurikulum jurusan Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang berdasarkan informasi atau masukan dari alumni. Penelitian ini diharapkan memberi kontribusi sebagai berikut: 1) sebagai bahan masukan untuk perbaikkan proses belajar mengajar di Jurusan Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang, sebagai bahan untuk mengevaluasi kurikulum yang berlaku, 3) sebagai bahan untuk mengevaluasi materi-materi perkuliahan, 4) sebagai bahan untuk mengevaluasi daya adaptasi lulusan di tempat kerja, 5) sebagai bahan untuk mengevaluasi angka pengangguran alumni mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika IKIP PGRI semarang, dan mencari solusinya, 6) mendapatkan masukkan yang berharga dari alumni guna perbaikkan mutu lulusan, 7) sebagai bahan untuk mengevaluasi mutu lulusan Jurusan Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang, dan 8) bagi alumni, dapat dijadikan alat untuk membentuk jaringan informasi, sehingga mereka selalu mendapat informasi yang mereka butuhkan setiap saat. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) sebanyak 9 % alumni Jurusan Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang memiliki predikat kelulusan memuaskan, 87 % dengan predikat sangat memuaskan dan 4 % dengan predikat cumlaude; 2) sebanyak 1 % alumni Jurusan Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang menyelesaikan studi dengan waktu 4,5 tahun, 67 % dengan waktu 4 tahun, dan 32 % dengan waktu 3,5 tahun; 3) sebanyak 35 % alumni Jurusan Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang mendapatkan pekerjaan dengan waktu tunggu yang pendek pendek (3?óÔé¼ÔÇ£5,9 bulan), 31 % dengan waktu tunggu sedang (6?óÔé¼ÔÇ£11,9 bulan), 16 % dalam dengan waktu tunggu lama (>12 bulan), dan 18 % belum mendapatkan pekerjaan; 4) sebanyak 89 % alumni Jurusan Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang mendapatkan pekerjaan sesuai bidangnya dan 11% tidak sesuai dengan bidangnya; dan 5) keberadaan alumni saat ini atau tempat kerja alumni sebagian besar sesuai dengan daerah asal (kampung halaman) mereka. Informasi atau masukan para alumni sebagai umpan Balik dalam penyempurnaan kurikulum berdasarkan kebutuhan di lapangan yaitu: penambahan peralatan laboratorium serta memperbanyak kegiatan praktikum, peningkatan kemampuan dan jumlah dosen, penambahan bahan ajar/buku ajar, penambahan jam microteaching, dan peningkatan kualitas pembelajaran dengan mengaplikasikan IPTEK. ?é?

    Pengaruh Pembelajaran Ipa-fisika Menggunakan Modul Berdasarkan Perkembagan Kognitif Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa

    Full text link
    Perkembangan kognitif tiap siswa tidaklah sama. Sebagian darisiswa mungkin sudah mampu mengembangkan pola pikirabstraknya, namun tidak menutup kemungkinan bahwa masihterdapat pula siswa yang belum dapat menggunakan penalaranabstraknya secara optimal. Permasalahan dari penelitian ini adalahbagaimana pengaruh penggunaan modul berdasarkanperkembangan kognitif terhadap keterampilan proses sains siswa.Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalahmenyelidiki pengaruh penggunaan modul berdasarkanperkembangan kognitif terhadap keterampilan proses sains siswa.Metode penelitian dalam penelitian ini adalah penelitianeksperimen. Dalam penelitian ini dibentuk kelompok eksperimen dankelompok kontrol. Sampel penelitian adalah siswa kela VIII SMP N20 Semarang yang berjumlah 78 siswa. Dari hasil analisis akhiryang menggunakan uji anava satu jalur diketahui bahwa Fhitung =61,3. Pada derajat bebas (1) (76) untuk taraf nyata 5% dapatdiketahui Ftabel = 3,96 dan taraf nyata 1% dapat diketahui Ftabel= 6,96 . Ternyata Fhitung = 61,3 ?ïãÆ Ftabel = 3,96 maupun Ftabel =6,96, artinya tak ada kesamaan dari kelompok eksperimen dankelompok kontrol yang berarti penggunaan modul berdasarkanperkembangan kognitif berpengaruh terhadap keterampilan prosessains siswa dalam pembelajaran IPA-Fisika. Saran yang dapatpeneliti sampaikan diantaranya hendaknya guru mampumengembangkan modul berdasarkan perkembangan kognitif,hendaknya pembelajaran dapat berjalan dua arah yakni dari guruke siswa maupun sebaliknya, dan hendaknya tiap guru Fisika tidakmalas melakukan praktikum dalam pembelajarannya

    Pengaruh Model Pembelajaran Ipae terhadap Kemampuan Berpikir Analitis dan Sikap Ilmiah Siswa pada Pembelajaran IPA di SMP

    Full text link
    Based on the results of the literature studies showed that the implementation of teacher-centered learning model is still frequently performed and causes a lower analytical thinking ability and scientific attitude of students, so it is necessary to develop. Inquiry-based learning can be implemented through the application of learning models IDAE so expect the analytical thinking ability and scientific attitude of students can be increased. This study aims to determine the effects of the IDAE learning model to analytical thinking ability and scientific attitude of students in science teaching in the junior high class VII in the materials of heat. The design of this study is Pre Experimental Design by using one group pre-test and post-test. Data collected by test method for analytical thinking ability , questionnaires and observations for scientific attitude. The results showed that the implementation of learning models IDAE have a positive and significant influence but it is included in the low criteria for analytical thinking ability and scientific attitude of students

    Pengaruh Model Discovery Learning Berbantuan Video Pembelajaran terhadap Pemahaman Konsep Siswa pada Pokok Bahasan Optika Geometris Kelas X SMA Negeri 2 Pati Tahun Pelajaran 2014/2015

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model discovery learning berbantuan video pembelajaran terhadap pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan optika geometris siswa kelas X SMA Negeri 2 Pati. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen quasi eksperimen nonequivalent pre-test post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah kelas X MIA SMA Negeri 2 Pati yang diampu oleh guru yang sama. Penulis mengambil sampel dengan teknik cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas secara acak, kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran dengan model discovery learning berbantuan video pembelajaran sedangkan kelas X MIA 3 sebagai kontrol yang hanya menggunakan model discovery learning. Data dianalisis dengan menggunakan uji gain yang ternormalisasi dan uji-t. Berdasarkan hasil analisis, secara umum uji hipotesis dari penelitian ini diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,195 > 3,1667 dari data tersebut menunjukkan ditolak dan = diterima. Disimpulkan bahwa model discovery learning berbantuan video pembelajaran berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan optika geometris kelas X SMA Negeri 2 Pati Tahun Pelajaran 2014/2015
    corecore