42 research outputs found

    Etnomatematika: Eksplorasi Konsep Geometri dalam Kearifan Lokal Suku Sasak

    Get PDF
    Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika materi geometri di sekolah dasar terjadi karena pembelajaran kurang relevan dengan kehidupan  siswa, sehingga diperlukan pendekatan  yang mampu membuat pembelajaran menjadi lebih dekat dengan siswa yani melalui pembelajaran berbasis etnomatematika. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan unsur-unsur geometri dalam kearifan lokal suku Sasak sebagai bahan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan  adalah metode kualitatif deskriptif dengan studi literatur sebagai pendekatan penelitian  untuk mengeksplorasi muatan etnomatematika berupa konsep-konsep geometri dalam kearifan lokal suku sasak. Berdasarkan hasil penelitian  yang dilakukan diketahui bahwa terdapat muatan konsep geometri berupa geometri bangu datar dan geometri bangu ruang seperti konsep bangun datar lingkaran, persegi, persegi panjang dan segitiga juga muatan geomeri ruang seperti bangun ruang kubus, balok, limas segitiga, prisma segitiga, kerucut dan tabung. Muatan geometri ini ditemukan produk-produk kearifan lokal seperti kerajinan batu perkasa tradisional yakni cerken dan besek, banguna tradisional sperti masjid kuno Bayan dan rumah adat limbungan, kemudian pada kuliner tradisional yakni cerorot, iwel dan timbung juga pada kesenian tradisional yakni alat musik atau instrumen dalam kesenian gendang beleq. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi rujukan dalam  melaksanakan pembelajaran berbasis etnomatematika  di sekolah dasar

    ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IV DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA OPEN-ENDED DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DI SDN 10 SUMBAWA BESAR

    Get PDF
    Kreativitas merupakan salah satu hal penting dalam pembelajaran matematika. Namun, pada kenyataannya kemampuan berpikir kreatif siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah dengan memberikan soal yang bersifat terbuka (open-ended). Kreativitas setiap siswa dalam memecahkan suatu permasalahan berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya belajar. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas IV dalam memecahkan masalah matematika open-ended ditinjau dari gaya belajar di SDN 10 Sumbawa Besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 10 Sumbawa Besar yang berjumlah 22 siswa, dimana nantinya akan dipilih 3 orang siswa yang mewakili masing-masing gaya belajar untuk diwawancarai secara lebih mendalam untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatifnya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan, untuk uji keabsahan data, penelitian ini menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan siswa dengan gaya belajar visual berada pada TBKM level 3 (kreatif), karena mampu memenuhi dua indikator berpikir kreatif yaitu kelancaran (fluency) dan keluwesan (flexibility). Siswa dengan gaya belajar auditorial berada pada TBKM level 1 (kurang kreatif), karena hanya mampu memenuhi satu indikator berpikir kreatif yaitu kelancaran (fluency). Sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik berada pada TBKM level 3 (kreatif), karena mampu memenuhi 2 indikator berpikir kreatif yaitu kelancaran (fluency) dan kebaruan (novelty). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual dan kinestetik cenderung sudah mampu memecahkan masalah matematika open-ended

    HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN LITERASI MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN GUGUS III KECAMATAN SANDUBAYA TAHUN AJARAN 2023/2024

    Get PDF
    This research aims to determine the correlation between learning motivation and mathematical literacy in class V students at SDN Gugus III, Sandubaya District, academic year 2023/2024. This research was conducted using product moment correlation. The subjects in this research were class V students at SDN Gugus III, Sandubaya District, consisting of 74 students at SDN 8, 37, 28, 44 and 32 Cakranegara. The learning motivation identified in this research is intrinsic learning motivation. The identified mathematical literacy abilities are focused on the data elements and uncertainty of phase c. The data collection technique in this research used a learning motivation questionnaire with 30 statement items and a mathematical literacy test in the form of 10 multiple choice questions. The data obtained were analyzed using the prerequisite test, namely the normality test using the Kolmogorov-Smirnov test with a significance level of 5% (0.05) and continued with the linearity test carried out using the Test of Linearity. Next, test the hypothesis using the Pearson product moment correlation test. Based on the results of data analysis, it is known that the significance value is 0.000, 0.000 < 0.05. Then, looking at the rcount value of 0.418 and rtable for N=74 and a significance level of 0.05, namely 0.2287, 0.418 > 0.2287, where the level of relationship between the learning motivation variable and the mathematical literacy variable is included in the medium categorization. Ho was rejected and Ha was accepted, which shows that there is a unidirectional relationship between learning motivation and mathematical literacy of class V students at SDN Gugus III, Sandubaya District, Academic Year 2023/2024

    PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CTL BERBASIS BUDAYA SASAK TERHADAP LITERASI MATEMATIKA SISWA KELAS III SDN 20 CAKRANEGARA TAHUN AJARAN 2024

    Get PDF
    This research aims to encourage the influence of the Sasak culture-based Contextual Teaching and Learning (CTL) learning model on the mathematical literacy abilities of class III students at SDN 20 Cakranegara. This research uses a quantitative approach with a quasi-experimental non-equivalent control group design. The population consisted of 56 students who were divided into two classes: class III A as the experimental class and class III B as the control class. The sampling technique used was a saturated sample, where the entire population was taken as the research sample. Data was collected through observation and written tests. The research instruments include written tests and observations, which have been tested for validity and reliability. The research results show that the application of the CTL model based on Sasak culture is effective in increasing students’ mathematical literacy. This is shown by the increase in the average posttest score in the experimental class (89.94) compared to the control class (78.57), as well as the results of the N-Gain test which shows a significant increase of 83% in the experimental class. Apart from that, the independent t-test results show a sig value. 2-tailed is 0.000, which is less than 0.05 (sig. 2-tailed < 0.05), so Ha is accepted and Ho is rejected. This shows that there is a significant influence of the Sasak culture-based CTL learning model on the mathematical literacy abilities of class III students at SDN 20 Cakranegara

    ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IV DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA OPEN-ENDED DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DI SDN 10 SUMBAWA BESAR

    Get PDF
    Kreativitas merupakan salah satu hal penting dalam pembelajaran matematika. Namun, pada kenyataannya kemampuan berpikir kreatif siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah dengan memberikan soal yang bersifat terbuka (open-ended). Kreativitas setiap siswa dalam memecahkan suatu permasalahan berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya belajar. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas IV dalam memecahkan masalah matematika open-ended ditinjau dari gaya belajar di SDN 10 Sumbawa Besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 10 Sumbawa Besar yang berjumlah 22 siswa, dimana nantinya akan dipilih 3 orang siswa yang mewakili masing-masing gaya belajar untuk diwawancarai secara lebih mendalam untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatifnya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan, untuk uji keabsahan data, penelitian ini menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan siswa dengan gaya belajar visual berada pada TBKM level 3 (kreatif), karena mampu memenuhi dua indikator berpikir kreatif yaitu kelancaran (fluency) dan keluwesan (flexibility). Siswa dengan gaya belajar auditorial berada pada TBKM level 1 (kurang kreatif), karena hanya mampu memenuhi satu indikator berpikir kreatif yaitu kelancaran (fluency). Sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik berada pada TBKM level 3 (kreatif), karena mampu memenuhi 2 indikator berpikir kreatif yaitu kelancaran (fluency) dan kebaruan (novelty). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual dan kinestetik cenderung sudah mampu memecahkan masalah matematika open-ended

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 1 ALAS

    Get PDF
    The problem-solving ability of class V students at SDN 1 Alas is still low, because out of 27 there are 9 students who cannot be seen from the unsatisfactory grades obtained. This is because the teacher uses the lecture method so that the teacher is more dominant than the students. This research aims to determine the effect of the problem-based learning model on problem-solving abilities in social studies learning for class V students at SDN 1 Alas. This type of research uses quantitative research with the quasi-experimental design method, the nonequivalent control group design type. Data collection methods include observation sheets and tests. Based on the research results of independent sample t test hypothesis testing, it was obtained that t count (8.320) > t table (2.006) and the effect size obtained was 2.265, which is in the range of values > 2.0, which proves that there is a significant influence between problem solving abilities in the class. The experiment used the Problem-Based Learning learning model compared to the control class, which used conventional methods (lectures)

    SOSIALISASI PENTINGNYA KETERAMPILAN SOSIAL GURU DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN UNTUK MENCEGAH KECEMASAN SISWA BERSEKOLAH

    Get PDF
    ABSTRAKKecemasan bersekolah merupakan masalah yang masih dialami oleh siswa di Sekolah Dasar. Masalah ini harus dicegah karena jika dialami oleh siswa dapat mempengaruhi prestasi akademik siswa di sekolah. Proses pembelajaran yang kurang tepat dilakukan oleh guru dapat mempengaruhi munculnya masalah kecemasan bersekolah siswa. Oleh sebab itu diperlukan keterampilan sosial yang baik dari guru dalam melakukan proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari pengabdian ini untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya keterampilan sosial guru dalam melakukan proses pembelajaran sesuai dengan masalah yang terjadi yaitu dapat mengurangi kecemasan bersekolah siswa. Metode yang digunakan meliputi tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Berdasarkan hasil dari kegiatan ini peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan dan berdasarkan angket terbuka sebagai bahan evaluasi yang diberikan diperoleh hasil bahwa semua memahami materi dan dapat merefleksikan terkait pentingnya keterampilan mereka dengan pengalaman yang telah mereka lakukan.. Kata kunci: sosialisasi; keterampilan sosial; kecemasan bersekolah. ABSTRACTSchool anxiety is a problem that is still experienced by students in elementary schools. This problem must be prevented because if it is experienced by students it can affect students' academic achievement in school. The learning process that is not properly carried out by the teacher can affect the emergence of students' school anxiety problems. Therefore, good sosial skills are needed from the teacher in carrying out the learning process. Based on this, the purpose of this service is to provide an understanding of the importance of teachers' social skills in carrying out the learning process in accordance with the problems that occur, namely to reduce the school anxiety. The method in this service are preparation, implementation, and evaluation are the methods in this service. Based on the results of this activity the participants were very enthusiastic in participating in the activity and based on an open questionnaire as an evaluation material provided, it was found that all understood the material and could reflect on the importance of their skills with the experiences they had done. Keywords: sosialization; teacher sosial skills; school anxiety

    ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KONSEP MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI PADA KELAS IV SD ISLAM AD DIINUL QAYYIM TAHUN PELAJARAN 2022/2023

    Get PDF
    The purpose of this study was to describe the level of understanding of fourth grade students towards mathematical concepts in solving geometric shapes problems. This study uses a quantitative descriptive method that aims to describe the level of students' understanding of mathematical concepts in solving geometry problems. The research subjects were all fourth grade students at Ad Diinul Qayyim Islamic Elementary School, totaling 20 students. The population and sample in this study were fourth grade students at Ad Diinul Qayyim Islamic Elementary School, totaling 20 students. In addition, data collection techniques were also used. written tests, interviews and documentation. The results of this study were to determine the level of students' understanding of mathematical concepts in solving geometry problems, related to the level of students' understanding of concepts in solving geometry problems in class IV at SD Islam Ad Diinul Qayyim. The highest average percentage for the level of understanding of the concept of flat shapes in solving problems is 80% in the medium category and the value range is 33.34-66.67. Students with a high understanding level of 15% with a range of 66.68-100. And 5% of students with a low level of understanding

    EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SD KELAS V SDN 2 TERONG TAWAH

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan memecahkan masalah matematika siswa kelas V SDN 2 Terong Tawah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian Quasi Eksperimental tipe Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian ini berjumlah 37 siswa yang terdiri dari kelas eksperimen sebanyak 23 siswa, dan kelas kontrol 24 siswa di SDN 2 Terong Tawah. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Tekhnik pengumpulan data daam penelitian ini menggunakan tes essay (pre-test dan post-test). Efektifitas model PBL terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika dilihat berdasarkan hasil uji T. Berdasarkan hasil perhitungan uji t Independent samples t-test diperoleh nilai signifikansi  nilai Sig. (2-tailed) 0.000 ≤ 0,05 pada taraf signifikansi 5% dengan df 45 maka Ha di terima dan Ho di tolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa model Problem Based Learning efektivitas terhadap kemampuan penyelesaian masalah matematika siswa kelas V SDN 2 Terong Tawah tahun ajaran 2023/202
    corecore