1,284 research outputs found
The Effect Of Customer Satisfaction, Customer Trust On Custromer Loyalty Of The Card Users Of PT. Indosat Tbk
The research was conducted on Indosat GSM cellular card customers residing in the city of Bandung. The purpose of this study was to determine whether there is an effect of customer satisfaction and customer trust on customer loyalty in the PT. Indosat Tbk, and how much the level of customer loyalty after using the service provider Indosat. This research was conducted with statistical and descriptive methods. It is intended that the study can obtain accurate results, so the results can be trusted.
Population is both the card users of Indosat for at least 6 months and those who had used the service provider Indosat. The samples were 113 respondents. The method used was the accidental sampling. The process and analytical method employed a path analysis to test hypotheses about the effect of customer satisfaction and customer trust on customer loyalty. Questionnaire instruments were developed and were processed by using a computer-assisted program SPSS 14.0 for windows and Amos 5.0.
The results showed that the best model is a Theoretical Model 2. In model 2 customer trust was described as an antecedent to affect customer loyalty as compared with a Theoretical Model 1 with customer satisfaction as an antecedent. The model shows a significant relationship of trust with satisfaction and customer loyalty.
Key words: Satisfaction, Trust and Customer Loyalty
Penerapan Portofolio Pada Mata Pelajaran Menghias Busana Kompetensi Sulam Pita Kelas XI Busana Butik di SMK Budi Utomo, Perak, Jombang
Abstrak
Peneraan penilaian portofolio ini diterapkan pada siswa SMK Budi Utomo Jombang mengalami hambatan dalam segi pemberian tugas, sehingga nilai tugas kurang maksimal. Keterbatasan yang dimiliki siswa SMK Budi Utomo tersebut membuat peneliti ingin memberikan penilaian portofolio, sehingga siswa bisa semangat belajar dan nilai bisa maksimal. Salah satunya yaitu dengan adanya pemberian materi menghias busana dengan sub kompetensi sulam pita. Rumusan masalah dalam penerapan penilaian portofolio ini adalah “Bagaimana hasil penerapan penilaian portofolio pada kompetensi sulam pita mata pelajaran menghias busana pada kelas XI busana butik di SMK Budi Utomo Perak Jombang”. Sesuai dengan permasalahan yang telah dijelaskan dalam rumusan masalah dan tujuan maka metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode diskriptif kuantitatif yaitu penilaian yang berusaha menggambarkan obyek atau subyek yang diteliti sesuai dengan data, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dan hasilnya. Berdasarkan hasil yang diperoleh penelitian yang telah dilaksanakan yaitu penerapan penilaian portofolio pada kompetensi sulam pita pada mata pelajaran menghias busana pada kelas XI busana butik di SMK Budi Utomo Perak Jombang dapat disimpulkan sebagai berikut hasil nilai portofolio yang di dapat siswa , hampir 100% siswa mendapat nilai ≥ 75.
Kata kunci: Hasil Belajar, Portofolio Sulam Pita
Abstract
Portofolio Assessmen is applied in student of SMK Budi Utomo perak jombang that have on obstacle in assigning task side. So they have no maximum achievement. The weaknesses that student have let the researcher give portofolio. It causes student have a high motivation in studying and achievement. One of them is by giving adorning fashionmaterial with tape embroidery as a sub competency. The research problem of this research is how the implementation of portofolio The Implementation Of Portofolio Assessment in Tape Embroidery Competency in Adorning Fashion at Eleventh Grade of Boutique Fashion in SMK Budi Utomo Perak Jombang. According to the research problem and resear objective, the method used in this study is descriptive quantitative. It is a study that describes object or subject of research based on the data going from data collection, data analysis, and presentation and the result. Based on the data collected from this research the researcher finds that almost 100% of students get score more than 75. It can be concluded that the implementation of portofolio assessment increases the motivation and score of students.
Keywords : Students’ Achievment, Sulam pita Portofolio.
 
CROSS CULTURAL PRAGMATICS: POLITENESS STRATEGY USED IN RUSH HOUR MOVIE
Strategi kesopanan erat kaitannya dengan budaya. Setiap budaya memiliki bentuk strategi yang berbeda-beda. Strategi kesantunan dapatdiamati di setiap percakapan antar manusia termasuk juga dalam film.Film Rush Hour merupakan film seri terkenal yang karakter utamanya adalah Jackie Chan dan Chris Tucker yang keduanya memiliki latar belakang budaya berbeda.Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan jenis-jenis strategi kesantunan yang digunakan oleh kedua karakter utama dan menjelaskan persamaan dan perbedaan dari strategi kesopanan yang digunakan oleh kedua karakter utama tersebut. Pengumpulan data menggunakan non-participant observation dengan teknik note taking. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode padan.Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua karakter menggunakan keempat strategi kesopanan, yaitu strategi bald on record, positive politeness, negative politeness, dan off record.Detective James menggunakan 224 jenis strategi kesantunan dan Detective Lee menggunakan65 jenis strategi kesantunan. Ada beberapa perbedaan dan persamaan dalam strategi kesantunan yang digunakan kedua karakter utama.Persamaannya adalah kedua karakter utama menggunakan keempat strategi kesantuna yang paling sering digunakan oleh keduanya adalah bald on record, dan keduanya juga menggunakan beberapa multiple strategies.Beberapa perbedaannya adalah (1) Detective James lebih leluasa menggunakan strategi bald on record kepada semua orang dalam berbagai situasi sedangkan Detective Lee menggunakannya untuk orang yang lebih rendah dari atau sama dengan statusnya dan pada keadaan yang mendesak, (2) dalam menggunakan positive politeness strategy, Detective James cenderung menggunakan use in-group identity markers sedangkan Detective Lee cenderung menggunakan include both S and H in the activity, (3) dalam menggunakan negative strategy, Detective James cenderung menggunakan question, hedge dalam bentuk interrogative sedangan Detective Lee dalam bentuk inperative, dan (4) Detective James lebih banyak menggunakan multiple strategies daripada Detective Lee
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Kartu Angka Pada Anak Kelompok B Di TK ‘Aisyiah Full Day Wedi Klaten Tahun Ajaran 2012/2013
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berhitung
permulaan melalui permainan kartu angka pada anak kelompok B di TK
‘Aisyiyah Full Day Wedi Klaten tahun ajaran 2012/2013. Sebelum dilakukan
tindakan, motivasi belajar berhitung anak kurang dan guru berusaha
mengupayakan alternatif pemecahannya dengan menggunakan beberapa metode.
Penerapan metode tersebut ternyata belum mampu meningkatkan kemampuan
berhitung anak. Solusi yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan permainan kartu angka. Subjek pelaksanaan tindakan adalah anak
kelompok B TK ‘Aisyiyah Full Day Wedi yang berjumlah 26 anak. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan
catatan lapangan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan melalui dua siklus.
Prosedur dalam penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Indikator dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah diharapkan dengan permainan kartu angka dapat meningkatkan
kemampuan berhitung permulaan pada anak kelompok B di TK ‘Aisyiyah Full
Day Wedi Klaten tahun ajaran 2012/2013 meningkat rata-rata 87,2% dari 26 anak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata rata kemampuan berhitung
permulaan sebelum diadakan tindakan dengan menggunakan permainan kartu
angka sebanyak 7 anak (42,9%). Setelah dilakukan tindakan yaitu menerapkan
permainan kartu angka pada siklus I kemampuan berhitung permulaan pada
peserta didik meningkat menjadi 12 peserta didik (64,2%) dan pada siklus II
meningkat menjadi 16 peserta didik (87,2%). Berdasarkan hasil analisis data pada
penelitian tindakan ini, hipotesis yang menyatakan “Terdapat peningkatan positif
terhadap kemampuan berhitung permulaan melalui permainan kartu angka pada
anak kelompok B di TK ‘Aisyiyah Full Day Wedi Klaten tahun ajaran
2012/2013” terbukti dan dapat diterima kebenaranny
EMPOWERING NON-NATIVE ENGLISH SPEAKING TEACHERS THROUGH CRITICAL PEDAGOGY
Critical pedagogy is a teaching approach that aims to develop students’ critical thinking, political and socialawareness, and self esteem through dialogue learning and reflection. Related to the teaching of EFL, this pedagogy holds the potential to empower non native English speaking teachers (NNESTs) when incorporated into English teacher education programs. It can help aspiring NNESTs to grow awareness of the political and sociocultural implications of EFL teaching, to foster their critical thinking on any concepts or ideas regarding their profession, and more importantly, to recognize their strengths as NNESTs. Despite the potential, the role of critical pedagogy in improving EFL teacher education program in Indonesia has not been sufficiently discussed. This article attempts to contribute to the discussionby looking at a number of ways critical pedagogy can be incorporated in the programs, the rationale for doing so, and the challenges that might come on the way
Perkembangan Perkebunan Dan Masalah Pangan Di Sumatera Timur, 1870-1942
Abstract:
Akhir abad XIX bagi sejarah masyarakat Indonesia merupakan abad perubahan, yaitu berubahnya masyarakat Indonesia dan tradisional ke bentuk modern. Proses modernisasi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda telah mengakibatkan berbagai perubahan di dalam masyarakat. Perubahanperubahan dalam bidang sosial. ekonomi. politik dan budaya terjadi karena diberlakukannya intensifikasi politik kolonial Belanda melalui proses birokratisasi, komersialisasi, industrialisasi, edukasi. inoyasi dan renovasi teknologi pertanian yang berpengaruh besar bagi daerah-daerah di Indonesia. Renovasi teknologi pertanian ini membawa perubahan pada sektor kehidupan pertanian yang sistematis melalui kebijakan ekonomi ke arah produksi kapitalis.\u27
Sekalipun perubahan dan pembahanian itu terjadi terutama di pulau Jawa. namun hal tersebut merupakan awal bagi pembaharuan yang akan terjadi di beberapa bagian kepulauan Indonesia. Perubahan itu terutama terjadi karena munculnya undang-undang barn yang disebut dengan Undang-Undang Agraria atau lebih
dikenal dengan Agrarische Wet
Keywords:
Perkebunan, Sumatera Timur
Pangan, masalah, Sumatera Timur
Agrarische We
Proses Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Program Kemitraan pada PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk
Abstrak
Pemberdayaan pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan upaya yang telah di tetapkan oleh pemerintah kepada penduduk Indonesia. Hal ini, bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tapi untuk semua lapisan masyarakat. Karena hal tersebut sudah diatur oleh Undang–Undang, untuk melakukan pembinaan, pengembangan,dan pembiayaan usaha kecil. Program Kemitraan sebagai salah satu program yang kegiatannya adalah memberdayakan UMKM yang berada dalam naungan PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk, dan merupakan salah satu peran dunia usaha melalui CSR untuk memberdayakan UMKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui Program Kemitraan pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni berupa wawancara, dokumentasi. Adapun focus penelitian yang digunakan dalam proses pemberdayaan UMKM dengan menganalisis menggunakan pendekatan 5P Suharto 1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dari pendekatan pemungkinan yang menyangkut kemudahan akses dalam proses sosialisasi program kemitraan untuk menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan untuk pelaku usaha berkembang secara optimal, penguatan menyangkut menguatkan mitra binaan dengan memberikan bantuan pinjaman dana sebagai upaya agar mitra percaya diri dalam mengembangkan usaha mereka, perlindungan menyangkut prioritas dalam melindungi usaha kecil agar tidak terdeskriminasi dari persaingan usaha yang semakin berkembang di pasaran, penyokongan menyangkut menfasilitasi mitra dengan pembekalan ilmu dengan membimbing dan memberikan pelatihan untuk keberlangsungan usaha mitra, dan yang terakhir pemeliharaan menyangkut pemberian pembinaan dan pemasaran hal tersebut dilakukan agar menjaga kestabilan produk mitra dari pesatnya perkembangan produk pesaing di pasaran. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, secara keseluruan proses pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui program kemitraan pada Pt. Semen Gresik (Persero) Tbk, sudah berjalan dengan baik, Namun, upaya pemberdayaan tersebut masih belum optimal dikarenakan Berkaitan dengan akses informasi tentang perkembangan usaha masih belum nampak, kurangnya mitra yang bergerak di sektor pertanian, perikanan serta peternakan. Saran yang di berikan dalam penelitian ini meliputi diharapkan program kemitraan membuat perkumpulan, ataupun paguyuban agar anggota mitra dapat saling bertukar pikiran tentang perkembangan dan pengalaman tentang usaha mereka, dan pemberian dana hibah diperluas kesektor pertanian, peternakan dan perkebunan.
Kata kunci: Proses Pemberdayaan, Program Kemitraan
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SUKOHARJO PERIODE FEBRUARI – APRIL 2011
Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien
membandingkan dengan apa yang dirasakan. Pasien akan merasa puas apabila
kinerja pelayanan kesehatan yang diperoleh melebihi harapan. Penggunaan obat
yang tidak benar bisa membahayakan pasien maka perlu dilakukan pelayanan
informasi obat yang mana dengan adanya pelayanan itu pasien akan merasa puas
terhadap pelayanan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan informasi obat di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukoharjo Periode Februari – April
2011.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian observasional (non eksperimental)
yang dianalisis dengan metode deskriptif. Sampel penelitian berjumlah 264
sampel dari bulan Februari-April tahun 2011. Pengambilan sampel dilakukan
secara purposive sampling. Data diperoleh dari kuesioner kinerja petugas Instalasi
Farmasi dan kepuasan pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Umum Daerah Sukoharjo yang ditinjau dari segi lima dimensi, yaitu: keandalan
(reliability), ketanggapan(responsiveness), jaminan(assurance), empati (emphaty),
dan berwujud (tangible).
Hasil penilaian kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan informasi
obat menunjukkan secara keseluruhan nilai rerata dari kelima dimensi dengan
nilai tingkat kepuasan pasien 0,73 yang berarti pasien merasa cukup puas terhadap
pelayanan informasi obat yang diberikan oleh petugas di Instalasi Farmasi RSUD
Sukoharjo
ANALISIS DEIKSIS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X FARMASI SMK N 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendiskripsikan jenis dan wujud deiksis dalam karangan narasi siswa kelas X Farmasi SMK N 1 Sawit Kabupaten Boyolali, (2) Mendeskripsikan jenis dan wujud deiksis yang dominan muncul dalam karangan narasi siswa kelas X Farmasi SMK N 1 Sawit Kabupaten Boyolali. Objek penelitian ini adalah deiksis yang terdapat dalam karangan narasi siswa kelas X Farmasi SMK N 1 Sawit Kabupaten Boyolali. Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan narasi siswa kelas X Farmasi SMK N 1 Sawit Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan teknik simak. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode padan dan metode agih. Hasil penelitian ini menunjukkan jenis dan wujud deiksis yang terdapat dalam karangan narasi siswa kelas X Farmasi SMK N 1 Sawit Kabupaten Boyolali yakni deiksis persona I bentuk tunggal maupun jamak dengan wujud ku baik lekat kiri maupun lekat kanan, saya, aku, kami, dan kami semua, persona II bentuk tunggal dengan wujud kamu, persona III bentuk tunggal maupun jamak dengan wujud –nya, dia, ia, dan mereka. Deiksis tempat dengan penunjukkan tempat yang dekat, agak dekat, jauh, dan menunjuk secara eksplisit. Deiksis waktu yang menunjukkan waktu kini, lampau, yang akan datang, dan netral. Deiksis wacana berupa anafora, dan katafora. Deiksis sosial. Dalam penelitian ini deiksis yang dominan muncul secara berurutan ialah deiksis persona sebanyak 214 data baik persona I, II, III tunggal maupun jamak, deiksis tempat sebanyak 36 data, deiksis waktu sebanyak 34 data, deiksis wacana sebanyak 18 data, dan deiksis sosial sebanyak 17 data
- …