4,076 research outputs found
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Bidan Desa dalam Pemberian Konseling KB Postpartum pada Ibu Pasca Persalinan di Kabupaten Semarang Tahun 2014
Universitas Diponegoro
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi Kesehatan Ibu dan Anak
2014
ABSTRAK
Nugraheni Kusumawati
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Bidan Desa dalam Pemberian Konseling KB Postpartum pada Ibu Pasca Persalinan di Kabupaten Semarang Tahun 2014
xvii + 139 halaman + 37 tabel + 3 gambar + lampiran
Kepatuhan bidan desa dalam pemberian konseling KB postpartum di Kabupaten Semarang masih sangat rendah. Jumlah PUS yang tidak ikut KB masih cukup banyak, yaitu 19.729 orang dan keikutsertaan KB baru pada PUS mengalami penurunan sebanyak 4.034 orang, sehingga belum bisa mencapai target KB yang diharapkan. Tujuan penelitian ini untuk menguji faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepatuhan bidan desa dalam pemberian konseling KB postpartum pada ibu pascapersalinan di Kabupaten Semarang.
Metode penelitian observasional dengan metode survey dan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan check-list pada 70 bidan desa yang dipilih dengan Stratified Random Sampling. Analisis bivariat menggunakan uji chi square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan bidan desa dalam pemberian konseling KB postpartum pada ibu pasca persalinan masih rendah (54,3%). Karakteristik bidan desa: 77% berumur antara 18-40 tahun, pendidikan terakhir bidan desa 100% D III kebidanan, dan 66% masa kerja lebih dari lima tahun. Sebagian besar bidan desa berpengetahuan baik tentang KB postpartum (82,9%), memiliki motivasi rendah (51,4%), bersikap positif (62,9%), supervisi bidan koordinator masih kurang baik (54,3%), bidan desa masih kurang terampil dalam pemberian konseling KB postpartum (60%), dan sarana yang dimiliki bidan desa sudah lengkap (65,7%). Ada hubungan antara motivasi (p=0,0001), supervisi (p=0,005), dan keterampilan (p=0,021) dengan kepatuhan bidan desa dalam pemberian konseling KB postpartum. Tidak ada hubungan antara pengetahuan (p=1,000), sikap (p=0,491), dan sarana (p=0,812) dengan kepatuhan bidan desa dalam pemberian konseling KB postpartum. Variabel yang berpengaruh secara bersama-sama terhadap kepatuhan bidan desa dalam pemberian konseling KB postpartum adalah motivasi (ExpB=8,534), supervisi(ExpB=5,587), dan keterampilan (ExpB=3,382).
Disarankan Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk lebih meningkatkan motivasi, supervisi, dan keterampilan bidan desa dalam pemberian konseling KB postpartum pada ibu pasca persalinan.
Kata kunci : Faktor yang Mempengaruhi Bidan Desa, Konseling KB Postpartum
Kepustakaan : 63 (1997 – 2013)
Diponegoro University
Faculty of Public Health
Master’s Program in Public Health
Majoring in Maternal and Child Health
2014
ABSTRACT
Nugraheni Kusumawati
Some Factors influencing the Obedience of Village Midwife in Providing Counselling of Postpartum Family Planning to Mothers after Childbirth in Semarang District in 2014
xvii + 139 pages + 37 tables + 3 figures + enclosures
The obedience of village midwives in providing counselling of postpartum family planning in Semarang District was still low. Number of couples of childbearing age who did not follow family planning program was very large, namely 19,729 persons. In addition, new family planning acceptors among those couples decreased about 4,034 persons. Therefore, it had not achieved a target yet. This study aimed to analyze factors influencing the obedience of village midwives in providing counselling of postpartum family planning in Semarang District.
This was observational research with survey method and cross-sectional approach. Research instrument used questionnaires and check-lists interviewed to 70 village midwives selected using Stratified Random Sampling. Furthermore, data were analyzed using bivariate analysis (Chi-Square test) and multivariate analysis (Logistic Regression test).
The result of this research showed that most of the research participants had lack of obedience (54.3%). In addition, most of them had age ranging from 18 to 40 years old (77%), graduated from DIII Midwifery (100%), and had working period more than five years (66%). Furthermore, most of the respondents had good knowledge about postpartum family planning (82.9%), low motivation (51.4%), positive attitude (62.9%), lack of supervision by coordinator midwives (54.3%), lack of skill in providing postpartum family planning (60%), and complete means (65.7%). The variables of motivation (p=0.0001), supervision (p=0.005), and skill (p=0.021) had significant relationship with the obedience of village midwives in providing counselling of postpartum family planning. On the other hand, the variables of knowledge (p=1.000), attitude (p=0.491), and means (p=0.812) were not significant. Furthermore, the factors of motivation (Exp(B)=8.534), supervision (Exp(B)=5.587), and skill (Exp(B)=3.382) jointly significantly influenced the obedience of village midwives.
As suggestions, District Health Office and health centers need to improve motivation, supervision, and skills of village midwives in providing counselling of postpartum family planning among mothers after childbirth.
Key Words : Factors Influencing Village Midwife, Counselling of Postpartum
Family Planning
Bibliography : 63 (1997-2013
THE INFLUENCE OF AWARENESS OF LEARNING, FAMILY ENVIRONMENT, SCHOOL FACILITIES AND STUDENT DISCIPLINE TO THE LEARNING ACHIEVMENT OF STUDENT ON THE SUBJECT OF INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY IN SMA N 2 WATES TEMANGGUNG
This study aims to determine: 1) the influence of awareness of
learning to the learning achievment in SMA N 2 Temanggung, 2) the influence
of family environment to the learning achievment in SMA N 2 Temanggung, 3)
the influence of school facilities to the learning achievment in SMA N 2
Temanggung, 4) the influence of student discipline to the learning achievment in
SMA N 2 Temanggung, 5) the influence of awareness of learning, family
environment, school facilities and student discipline be shared equally to the
learning achievement in SMA N 2 Temanggung.
Sample in the study was 128 students in SMA N 2 Temanggung. Data
collection techniques used questionnaires and documentation. This study is
using descriptive, analysis techniques, linearity, multicolinearity tests,
regression and multiple regression analysis. the multiple regressions to
determine the influence of independent variables on the dependent variable.
The result indicate: 1) there is positive and significant awareness of
learning to the learning achievement in SMA N 2 Temanggung, with r2
x1y=0,331
and influence of 25,53% , 2) there is positive and significant family environment
to the learning achievement in SMA N 2 Temanggung, with r2
x2y=0,284 and
influence of 11,19%, 3) there is positive and significant school facilities to the
learning achievement in SMA N 2 Temanggung, with r2
x3y=0,295 and influence of
10,87%, 4) there is positive and significant student discipline to the learning
achievement in SMA N 2 Temanggung, with r2
x4y=0,271 and influence of 6,41%,
5) there is positive and significant awareness of learning, family environment,
school facilities and student discipline to the learning achievement in SMA N 2
Temanggung, with R2
x1234y=0,54, F=36,148 and influence of 54%.
keyword: awareness of learning, family environment, school facilities, student
discipline, information and communication technolog
Improving the Effectiveness of the Dissemination Method in Disaster Early Warning Messages
The dissemination of disaster early warning messages has a significant role
in the effectiveness and serviceability in an Early Warning System (EWS). Providing
the community in a disaster area with an adequate dissemination and communication
of early warning messages will improve people's awareness and reaction to a natural
hazard. People who live in a disaster area play a crucial role in the success of EWS.
Malaysian, Sri Lankan, Bangladeshi and Indonesian authorities employ mobile phone
applications, such as text messages (SMS), as a tool for disaster warning messages.
However, there are many challenges in methods for disseminating early warning
messages. One of the challenges is the dissemination method in which only
notification messages are sent. In this paper, we propose confirmation or verification
messages, as part of disaster early warning messages, by using text messages.
Confirmation messages are messages that use a verification channel to provide up-to-
date official information about the latest natural disaster conditions.
Keywords: disaster management, early warning messages dissemination, SM
Analisis Evaluasi Program One Student One Client Pendampingan Ibu Hamil oleh Mahasiswa Keperawatan di Kota Semarang Tahun 2016
Universitas Diponegoro
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
2017
ABSTRAK
Mukhamad Musta’in
Analisis Evaluasi Program One Student One Client Pendampingan Ibu
Hamil oleh Mahasiswa Keperawatan di Kota Semarang Tahun 2016
xvi + 9 halaman + 15 tabel + 3 gambar + 14 lampiran
Angka kematian ibu (AKI) di Kota Semarang mengalami kenaikan dari
tahun 2013-2015. Salah satu upaya penurunan AKI dengan program OSOC
pendampingan ibu hamil. Tetapi dalam pelaksanaannya belum berjalan optimal.
Tujuan penelitian untuk menganalisis evaluasi program OSOC dengan
pendekatan system meliputi aspek input, proses, output. Jenis penelitian
kualitatif yang disajikan secara deskriptif eksploratif melalui wawancara
mendalam dan diskusi kelompok terarah terhadap informan utama; Kasie SDM
Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Kasie KIA Dinas Kesehatan
Kota Semarang, 2 Kepala Puskesmas dan 2 perawat/ bidan koordinator, 2 Ketua
program studi, 2 dosen pembimbing lapangan, dan informan triangulasi 14
mahasiswa S1 keperawatan dan 7 ibu hamil/ nifas. Pengolahan dan analisis data
menggunakan metode content analysis.
Hasil penelitian pada aspek input: SDM dianggap sudah mencukupi,
dana belum mencukupi, sarana prasarana dan metode sesuai, kebijakan
program belum bersifat tertulis, belum adanya MoU antara dinas kesehatan
dengan institusi pendidikan. Aspek proses meliputi perencanaan bahwa tujuan
program menurunkan AKI dan meningkatkan ketrampilan mahasiswa dan
sasarannya adalah ibu hamil dengan laporan kegiatan berupa asuhan
keperawatan, pengorganisasian bahwa kelompok kerja melibatkan tim perawat/
bidan puskesmas dan pembagian tugas bersifat situasional. Aspek pelaksanaan/
penggerakan bahwa SDM sudah bekerja sesuai tupoksi dan aspek penilaian/
evaluasi didapatkan bahwa pencatatan dan pelaporan belum seragam dan
lengkap. Aspek output: pelaksanaan program belum sesuai dengan jadwal, ibu
hamil semua terdampingi oleh mahasiswa, ibu hamil rutin melakukan
pemeriksaan ANC, ibu hamil belum semua mengikuti kelas prenatal, semua ibu
hamil melakukan persalinan di pelayanan kesehatan dan mahasiswa yang
terlibat sejumlah 20 mahasiswa tiap institusi dan laporan telah terkumpul.
Kesimpulan dana dianggap sesuai, kebijakan belum tertulis, belum ada
MoU dinas dengan institusi, dan keikut sertaan ibu hamil dalam kelas prenatal
belum sesuai target. Disarankan meningkatkan jumlah anggaran, membuat
kebijakan dan MoU secara tertulis dan memaksimalkan kelas prenatal.
Kata Kunci
: Evaluasi, Sistem Kesehatan, One Student One Client, Program
Kepustakaan : 64 (1995-2016)Diponegoro University
Faculty of Public Health
Master’s Study Program in Public Health
Majoring in Administration and Health Policy
2017
ABSTRACT
Mukhamad Musta’in
Evaluation Analysis of One Student One Client Program of Pregnant
Women Accompaniment by Nursing Students in Semarang City in 2016
xvi + 9 pages + 15 tables + 3 figures + 14 appendices
Maternal Mortality Rate (MMR) in Semarang City increased during the
period of 2013-2015. One of the efforts to decrease MMR was by conducting a
program of One Student One Client (OSOC) of pregnant women
accompaniment. However, the implementation of the program was not optimal.
This study aimed at analysing the program of OSOC by using a system
approach consisted of aspects of input, process, and output. This was a
qualitative study presented using descriptive and explorative methods. Data were
collected by conducting indepth interview and Focus Group Discussion towards
main informants namely head of Human Resource Section of Central Java
Province Health Office, head of Maternal and Child Health of Semarang City
Health Office, two heads of health centres, two nurses/coordinator midwives, two
heads of study programs, and two field supervisors. On the other hand,
informants for triangulation purpose consisted of 14 students of nursing and
seven pregnant women/post natal. Data were analysed using a method of
content analysis.
The results of this research showed that in terms of the input aspect,
human resource was sufficient, budget was insufficient, means and methods
were appropriate, a policy of a program was not written, and MoU between
health office and educational institutions was not available. The process aspect
that encompassed a planning demonstrated that a goal of the program was to
decrease MMR and to increase students’ skills whereas pregnant women were
as a target group. An activity report comprised nursing care. In terms of
organising, a work group involved teams of nurses/midwives of health centres,
and sharing jobs were conditional. The implementing/actuating aspects showed
that human resource had worked in accordance with a guidance. The
assessing/evaluating aspect demonstrated that recording and reporting were not
uniform and incomplete. Regarding the output aspect, the implementation of the
program had not been in accordance with a schedule, all pregnant women were
accompanied by the students, pregnant women routinely did ANC, not all
pregnant women attended a prenatal class, all pregnant women visited a health
service for the process of their childbirths, as many as 20 students involved in
each institution, and a report had been submitted.
To sum up, budget was appropriate, a policy was written, MoU between
health office and educational institutions was not available, a level of participation
of pregnant women in a prenatal and class had not been in accordance with the
target. Budget allocation needs to be increased, a policy needs to be made, MoU
needs to be arranged, and a prenatal class needs to be maximised.
Keywords: Evaluation, Health System, One Student One Client, Program
Bibliography: 64 (1995-2016
Analisis Program Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif di Puskesmas Wilayah Kabupaten Purbalingga
Universitas Diponegoro
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
2016
ABSTRAK
Rismawati
Analisis Program Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif di Puskesmas Wilayah Kabupaten Purbalingga
xv + 99 halaman + 6 tabel + 3 gambar + 13 lampiran
Penyebab kematian anak di Indonesia salah satunya disebabkan masalah gizi yang erat kaitannya dengan pemberian ASI Eksklusif. Pada tahun 2014 kasus gizi buruk di Kabupaten Purbalingga terdapat 80 kasus. Keberhasilan program ASI Eksklusif tidak terlepas dari peran dari sistem manajemen program. Data cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2014 sebesar 63,40%. Masih dibawah target yang diharapkan yaitu sebesar 80%. Tujuan penelitian untuk menganalisis aspek input, proses, output dari program pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas wilayah Kabupaten Purbalingga. Jenis penelitian kualitatif yang disajikan secara deskriptif eksploratif melalui wawancara mendalam terhadap 4 informan utama; petugas gizi dan 8 informan triangulasi; 4 Kepala Puskesmas dan 4 bidan koordinator. Pengolahan dan analisis data menggunakan metode content analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek input pada Puskesmas cakupan ASI Eksklusif rendah; SDM kurang dan terbatas, tidak pernah mengikuti pelatihan, tidak ada dana khusus, sarana prasarana belum memadai, tidak ada SOP, dan Perda sepenuhnya belum diketahui oleh pelaksana program. Aspek proses pada Puskesmas cakupan ASI Eksklusif tinggi; perencanaan ditentukan melalui alur kerja, supervisi, pengarahan dan sosialisasi rutin dilaksanakan, dan masih terdapat kendala-kendala didalam pelaksanaan program baik pada Puskesmas cakupan tinggi maupun rendah. Aspek output menunjukkan tidak ada KP-ASI pada Puskesmas cakupan rendah, berbeda dengan Puskesmas cakupan tinggi bahwa telah ada KP-ASI yang dibentuk.
Disarankan untuk advokasi berulang kepada pemerintah daerah agar formulasi Peraturan Daerah segera disahkan dan dapat segera diterapkan. Mengadakan dan menyediakan ruang laktasi. Memprioritaskan program pemberian ASI dan alokasi dana khusus. Menyusun perencanaan dan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan SDM kesehatan dan menambah jumlah konselor sebagai tenaga terlatih ASI di instansi pemerintah dan swasta.
Kata kunci :Sistem Kesehatan, ASI Eksklusif, Program
Kepustakaan :52 (1968 – 2015)
Diponegoro University
Faculty of Public Health
Master’s Study Program in Public Health
Majoring in Administration and Health Policy
2016
ABSTRACT
Rismawati
Analysis of Exclusive Breastfeeding Program at Health Centres in District of Purbalingga
xv + 99 pages + 6 tables + 3 figures + 13 appendices
One of the causes of mortality among children in Indonesia was nutritional problems in which it was related to exclusive breastfeeding. In 2014, number of malnutrition cases in Purbalingga District were 80 cases. The success of exclusive breastfeeding program could not be separated with a role of management system of the program. Coverage of exclusive breastfeeding in Purbalingga District in 2014 was 63.40% (below the target of 80%). The aim of this study was to analyse aspects of input, process, and output of the exclusive breastfeeding program at health centres in Purbalingga District. This was a qualitative study presented using descriptive and explorative methods. Data were collected by conducting indepth interview to four main informants working as nutritionist and to 8 informants for triangulation purpose, namely 4 heads of health centres and 4 coordinator midwives. Data were analysed using content analysis.
The results of this research showed that input aspects at health centres with low coverage of exclusive breastfeeding were as follows; number of human resource was insufficient; there was no training followed; there was no specific budget allocated; facilities were insufficient; there was no SOP; and not all implementers of the program knew an available regional regulation. Process aspects at health centres with high coverage of exclusive breastfeeding were as follows; a planning was determined by work steps; supervision, guidance, and socialisation were routinely conducted; there were some obstacles in the implementation of the program in both kinds of health centres. Output aspects demonstrated that there was no KP-ASI at health centres with low coverage of exclusive breastfeeding, otherwise KP-ASI was available at health centres with high coverage of exclusive breastfeeding.
Advocacy needs to do to the local government in order to approve a draft of the regional regulation and to implement it. A lactation room needs to be provided. The program of exclusive breastfeeding and allocation of specific budget needs to be prioritised. There needs to arrange planning and training to fulfil human resource of health and to add number of counsellor as a trained worker for exclusive breastfeeding at public and private institutions.
Keywords : Health System, Exclusive Breastfeeding, Program
Bibliography: 52 (1968-2015
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) SMP NEGERI 1 SALAM
Program PPL, merupakan salah satu mata kuliah wajib tempuh setelah mengambil mata kuliah lainnya yang berkaitan dengan PPL. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik atau tenaga kependidikan dan merupakan penerapan ilmu yang didapat dari perkuliahan maupun diluar perkuliahan, sehingga mampu mengembangkan potensi diri atau pengalaman mengajar secara real teaching di lingkungan sekolah.Kegiatan PPL di SMP Negeri 1 Salam, merupakan salah satu kesempatan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan kependidikan dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan secara nyata di lingkungan sekolah. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam menerapkan kemampuan mengajar materi baik apresiasi maupun ekspresi yang telah diperoleh selama perkuliahan.
Program PPL di SMP Negeri 1 Salam, dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015. Dalam kegiatan PPL, praktikan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan rutin apel pagi, dan praktek mengajar di kelas IX A,IX B, IX C, IX D, IX E,dan IX F. Praktek mengajar diisi dengan materi apresiasi dan ekspresi . Selain praktik mengajar praktikan juga membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari: RPP/pertemuan, media pembelajaran, evaluasi. Dalam kegiatan praktik mengajar di Sekolah, secara langsung praktikan dibimbing oleh guru pembimbing.. Dengan adanya pengalaman tentang penyelenggaraan sekolah ini diharapkan praktikan mempunyai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional. Hasil dari pelaksanaan PPL ini adalah terlaksananya kegiatan pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan di awal pembelajaran.
Dalam melaksanakan kegiatan PPL, penyusun berusaha sebaik mungkin dalam menjalankan tugas dan berusaha menjalin kerjasama dengan semua pihak yang terkait demi kelancaran proses PPL tersebut
LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI UPT TIMUR YOGYAKARTA JALAN TAMANSISWA NO 04 YOGYAKARTA
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu kegiatan pembelajaran dimana
mahasiswa diberikan bentuk pendidikan secara langsung turun ke lapangan, bentuk
pendidikan ini memberikan efek positif kepada mahasiswa untuk bisa berlatih dan
berlatih berhubungan secara langsung dengan dunia kerja yang nyata. Praktik
Pengalaman Lapangan mengupayakan kepada mahasiswa untuk bisa
mengaplikasikan kegiatan ini yang berupa materi yang didapatkan dari proses
perkuliahan dan ketrampilan mahasiswa dalam berkerja. Praktik Pengalaman
Lapangan ini diharapkan mampu menjadikan calon tenaga kependidikan yaitu
mahasiswa untuk memiliki ketrampilan yang berkualitas dalam dunia kerja secara
nyata. Kegiatan ini dilaksanakan di UPT Timur yang beralamat di Jalan Tamansiswa
No. 04 Yogyakarta dan dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus hingga 12 September
2015. Kegiatan PPL ini meliputi perekapan data, pengecapan, distribusi surat
undangan, verivikasi, pencetakan dan pengadministrasian TK dan SD di wilayah
UPT Timur.
Praktik Pengalaman Lapangan ini secara langsung memberikan gambaran
kepada mahasiswa tentang dinamika dan masalah yang ada dalam dunia kerja
khususnya di bidang kependidikan. Kegiatan lain yang dilakukan oleh mahsiswa
yaitu penelitian, dimana penelitian tersebut dilaksanakan di sekolah. Penelitian ini
membuat mahasiswa mengetahui kebijakan sekolah dalam meningkatkan kreativitas
anak di sekolah, kegiatan siswa di sekolah, dan proses belajar mengajar di sekolah.
Kegiatan penelitian ini memberikan rekomendasi juga untuk dunia pendidikan guna
membuat kebijakan yang membuat siswa menjadi kreativ dan berprestasi di bidang
non akademik. Dari keseluruhan kegiatan PPL dan penelitian di sekolah bisa
berjalan lancar dan memberikan banyak informasi yang bermanfaat
PEMBAGIAN KERJA DAN CURAHAN WAKTU KERJA WANITA DALAM RUMAH TANGGA PETANI KARET DI DESA KARANG AGUNG DAN SUMBER MULYA KECAMATAN LUBAI ULU KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pembagian kerja antara suami dan istri dalam pengelolaan usahatani karet; 2) Curahan waktu kerja wanita dalam aktivitas domestik, ekonomi produktif, dan sosial;3) Resiko bahaya bagi wanita yang bekerja di kebun karet; dan 4) Total pendapatan rumah tangga petani karet.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah keruangan dengan tema analisis komparasi keruangan. Populasi dalam penelitian ini adalah suami dan istri petani karet yang menggarap kebun milik sendiri berjumlah 1688 RT. Perhitungan sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10% dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportional simple random sampling diperoleh hasil sampel sebanyak 65 responden di Desa Karang Agung dan 29 responden di Desa Sumber Mulya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data meliputi editing, coding, dan tabulasi. Teknik analisis data menggunakan tabel frekuensi.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Pembagian kerja antara suami dan istri dalam pengelolaan usahatani karet di Desa Karang Agung dan Sumber Mulya dominan dilakukan oleh suami. Istri hanya terlibat dalam pekerjaan penyadapan karet dan pengumpulan getah karet; 2)Curahan waktu kerja wanita dalam aktivitas domestik di Desa Sumber Mulya memiliki rata-rata curahan waktu kerja lebih tinggi daripada Desa Karang Agung masing-masing sebesar 122 jam per bulan dan 107 jam per bulan. Rata-rata curahan waktu kerja dalam aktivitas ekonomi produktif di Desa Karang Agung lebih tinggi daripada Desa Sumber Mulya masing-masing sebesar 222 jam per bulan dan 183 jam per bulan. Rata-rata curahan waktu kerja dalam aktivitas sosial di Desa Sumber Mulya lebih tinggi daripada Desa Karang Agung masing-masing sebesar 10 jam per bulan dan 12 jam per bulan; 3) Resiko bahaya bagi wanita yang bekerja di kebun tergolong kecil, persentase wanita yang tidak pernah mengalami bahaya di Desa Karang Agung sebesar 86,15% dan Desa Sumber Mulya sebesar 79,31%; dan 4) Rata-rata total pendapatan rumah tangga di Desa Karang Agung lebih tinggi dari pada Desa Sumber Mulya masing-masing sebesar Rp. 5.546.461 per bulan dan Rp. 5.209.310 per bulan.
Kata Kunci: Petani Karet, Pembagian Kerja, Curahan Waktu Kerja Wanita, Total Pendapatan Rumah Tangg
Analisis Hubungan Faktor Internal dan Eksternal dengan Kinerja Bidan Desa dalam Deteksi Dini dan Penanganan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Kabupaten Grobogan Tahun 2015
Universitas Diponegoro
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi Kesehatan Ibu dan Anak
2015
ABSTRAK
Rosmala Kurnia Dewi
Analisis Hubungan Faktor Internal dan Eksternal dengan Kinerja Bidan Desa dalam Deteksi Dini dan Penanganan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Kabupaten Grobogan Tahun 2015
xviii + 154 halaman + 32 tabel + 3 gambar + 14 lampiran
Kejadian KEK merupakan salah satu penyebab AKI dan AKB secara tidak langsung. Jumlah AKI di Kabupaten Grobogan tahun 2011 sebanyak 26 kasus (114,03/100.000 KH), tahun 2012 meningkat menjadi 34 kasus (AKI 151,15/100.000 KH), dan tahun 2013 menurun menjadi 22 kasus (AKI 102,03/100.000 KH). Sedangkan AKB tahun 2011 sebesar 194 kasus, terjadi kenaikan pada tahun 2012 sebesar 240 dan kembali turun pada tahun 2013 sebesar 166 kasus. Salah satu penyebab AKB adalah BBLR, karena pada masa kehamilan ibu mengalami KEK. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor internal dan eksternal dengan kinerja bidan desa dalam deteksi dini dan penanganan ibu hamil dan penanganan KEK.
Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan data dengan kuesioner terstruktur. Populasi adalah 243 bidan desa di Puskesmas Kabupaten Grobogan. Jumlah sampel adalah 71 bidan desa yang dipilih secara Stratified Random Sampling. Analisis hubungan dengan uji Chi Square dan multivariat dengan Regresi Logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden 20-35 tahun (76,1%), masa kerja tergolong baru/≤ 6 tahun (53,5%) dan responden pernah melakukan penanganan KEK (81,7%). Ada hubungan antara fasilitas kesehatan (p=0,001), dukungan rekan kerja (p=0,016), dukungan masyarakat (p=0,001), dukungan pimpinan (p=0,0001) dengan kinerja bidan desa dalam deteksi dini ibu hamil KEK. Faktor yang berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja adalah fasilitas kesehatan (p=0,000; Exp(B)=25,395), dukungan pimpinan (p=0,001; Exp(B)=10,278).
Disarankan kepada instansi terkait (Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten) memberikan fasilitas kesehatan yang lengkap dan memadai agar meningkatkan kinerja tenaga kesehatan dalam pelayanannya.
Kata Kunci : Bidan Desa, Kinerja, Deteksi Dini dan Penanganan Ibu Hamil
KEK
Referensi : 53 (1990-2012)
Diponegoro University
Faculty of Public Health
Master’s Program in Public Health
Majoring in Maternal and Child Health
2015
ABSTRACT
Rosmala Kurnia Dewi
Relationship Analysis of Internal and External Factors with Performance of Village Midwives in Conducting Early Detection and Handling Pregnant Women with Chronic Energy Deficiency (CED) in Grobogan District in 2015
xviii + 154 pages + 32 tables + 3 figures + 14 enclosures
Chronic Energy Deficiency (CED) is one of the causes of maternal and infant mortality indirectly. Maternal Mortality Rate (MMR) in Grobogan District increased gradually during the period of 2011 – 2012 from 26 cases (114.03/100,000 live births) to 34 cases (151.15/100,000 live births), and decreased sharply to be 22 cases (102.03/100,000 live births) in 2013. Meanwhile, Infant Mortality Rate (IMR) was 194 cases in 2011, rose dramatically in 2012 to be 240 cases, and declined sharply in 2013 to be 166 cases. Low Birthweight Babies (LBWB) was one of the causes of infant mortality because pregnant women suffered from CED during their pregnancies. The aim of this study was to analyse internal and external factors with performance of village midwives in conducting early detection and handling pregnant women with CED.
This was an observational-analytic study using cross-sectional approach. Data were collected using structured questionnaires. Population was 243 village midwives at health centres in Grobogan District. As many as 71 village midwives were selected randomly using a technique of stratified random sampling. Data were analysed using analyses of bivariate (chi square test) and multivariate (logistic regression test).
The results of this research showed that most of the respondents aged ranging from 20-35 years old (76.1%), had working period less than or equal to 6 years (53.5%), ever handled CED (81.7%). Variables of health facilities (p=0.001), fellow worker support (p=0.016), community support (p=0.001), leader support (p=0.0001) had significant relationship with the performance of village midwives in conducting early detection of pregnant women with CED. Factors jointly influencing the performance were health facilities (p=0.000; Exp(B)=25.395), and leader support (p=0.001; Exp(B)=10.278).
As suggestions, health centres and District Health Office need to provide complete health facilities to improve performance of health workers in providing services.
Key Words : village midwives; performance; early detection and handling
pregnant women with CED
Bibliography : 53 (1990-2012
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION ( RME ) PADA SISWA KELAS V SD N I PUCUNG TAHUN AJARAN 2010/2011
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Realistic Mathematic Education (RME). Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 01 Pucung yang berjumlah 22 siswa, dan obyek penelitian ini adalah adalah hasil belajar siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refeksi.Teknik analisis data dilakukan secara diskriptif dengan analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa sebelum tindakan adalah 40,90%. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan RME pada siklus I hasil belajar siswa meningkat menjadi 54,54% pada siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi menjadi 72,73% . Secara keseluruhan dengan penggunaan pendekatan RME tersebut mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri I Pucung
- …