8 research outputs found

    Persepsi Generasi Milenial Kabupaten Sumedang terhadap Virtual Tourism Pasca Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Penelitian dilatarbelakangi fenomena pasca pandemi covid-19 yang meyakini virtual tourism tetap menjadi kebutuhan untuk memberikan gambaran dan pengalaman tentang objek wisata bagi kaum generasi milenial yang sudah familiar dengan penggunaan teknologi digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi generasi milenial tentang aplikasi virtual tourism dan persepsi generasi milenial terhadap virtual tourism pasca pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian membuktikan persepsi generasi milenial tentang aplikasi virtual tourism sudah digunakan secara optimal sebesar 25% dan persepsi generasi milenial terhadap virtual tourism pasca pandemi covid-19 terbukti signifikan sangat diperlukan sebesar 85%. Dengan demikian, perubahan platform bisnis menjadi digital melalui virtual tourism akan menjadi peluang dalam mempertahankan dan memulihkan sektor industri pariwisata semakin maju, berdaya saing, dan berkelanjutan terutama bagi generasi milenial pasca pandemi covid-19

    Implementasi Etnosains sebagai Sumber Belajar Antropologi Budaya di Prodi Industri Pariwisata

    Get PDF
    Along with the arrival of globalization, local cultural wisdom has shifted and is often neglected. Therefore, ethnoscience is a learning resource that can be used. The aim of the research is to find out whether the Tourism Industry Study Program has implemented and described ethnoscience in learning cultural anthropology courses using qualitative research methods. The results of the research prove that the implementation of ethnoscience as a source of learning has not been properly planned but has implicitly used an ethnoscience approach through integration between the socio-cultural environment of the community and the material. Evaluation is carried out using authentic assessment. It is hoped that through the implementation of ethnoscience as a source of learning cultural anthropology it can become a bastion of cultural values ​​and local wisdom so that they are not displaced by foreign cultures and remain sustainable amidst the currents of globalization

    Kompromi sebagai Kunci Budaya Demokrasi

    Get PDF
    This article aims to examine the compromise as a key democratic culture. When, tolerance and freedom excluded from the mechanism of the social system, not only makes the further democratic culture of social authority, but social change will be very few are friendly and do not give hope for avoiding conflict. Compromise is the best way and elegant in resolving differences in the interests of democratic culture because it upholds equality, maintaining the balance between rights and obligations, cultivate the attitude of prudence and justice, familiarize consensus in decision making as well as promoting unity and national unity.  Compromise as a key democratic culture is an expression of political intelligence without the interests of the group to achieve stability. Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/sd.v2i2.282

    MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI GEOGRAFI DALAM UPAYA MEMBANGUN KECERDASAN RUANG PESERTA DIDIK :Studi Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Sumedang

    Get PDF
    Fokus penelitian ini adalah upaya membangun kecerdasan ruang. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menemukan sosok model pembelajaran berbasis literasi geografi dalam upaya membangun kecerdasan ruang peserta didik di SMP. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan, dengan prosedur (1) studi pendahuluan, (2) pengembangan model, hasilnya diujicobakan secara terbatas dan luas dalam bentuk PTK, dan (3) validasi model. Penetapan sampel dan lokasi penelitian adalah sembilan sekolah berdasarkan pembagian empat wilayah sub rayon di Kabupaten Sumedang. Instrumen dan teknik pengumpulan data meliputi: wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Data dianalisis secara deskriptif dan dilengkapi analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran berbasis literasi geografi terbukti secara signifikan dapat membangun kecerdasan ruang sekaligus hasil belajar peserta didik. Faktor pendukung keberhasilan model ini adalah terdapatnya peningkatan kinerja guru dan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran, implikasinya dapat mendorong peserta didik untuk membentuk cara berpikir dan berkomunikasi secara keruangan, serta mampu membuat solusi terhadap segala masalah keruangan dimulai dari pengenalan objek melalui persepsi dan aktivitas di lingkungannya. Hasil validasi empiris menghasilkan model final, sebagai temuan akhir studi, yaitu: Model Pembelajaran Berbasis Literasi Geografi. Model ini terdiri atas: deskripsi, asumsi dasar, komponen, prosedur, karakteristik, keterbatasan, dan keluwesan model. Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan agar guru dapat mengembangkan model pembelajaran berbasis literasi geografi sebagai salah satu alternatif model pembelajaran IPS yang dalam implementasinya akan berhasil apabila diikuti dengan kesungguhan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kata Kunci: Model Pembelajaran, Literasi Geografi, Kecerdasan Ruang. The focus of this research is an effort to develop spatial intelligence. Generally, this study aims to find the figure geographic literacy-based learning model for spatial intelligence development in state junior high school. The method used is a research and development, with the procedure (1) a preliminary study, (2) model development, results are tested limited and extensive in the form of PTK, and (3) validation of the model. Determination of sample and study site is nine schools based on the division of the four sub regions rayon in Sumedang District. Instruments and techniques of data collection: interviews, observation, documentation, and testing. Data were analyzed by descriptive and statistical analysis features. The results showed geographic literacy-based learning model proved to be significantly can develop spatial intelligence as well as learning outcomes of students. Factors supporting the success of this model is the presence of increasing the performance of teachers and learners' active participation in the learning process, implications can encourage learners to form a way of thinking and communicating spatial, and able to create a solution to any problem starts from the introduction of spatial objects through perception and activity in the environment. Results of empirical validation produce the final model, the final findings of the study, namely: Geographic Literacy-Based Learning Model. This model consists of: a description, basic assumptions, components, procedures, characteristics, limitations, and flexibility of the model. Based on the research results, it is recommended that teachers can develop geographic literacy-based learning model as an alternative social studies learning model, that the implementation will be successful if followed with sincerity ranging from planning, implementation and evaluation. Keywords: Models of Learning, Geographic Literacy, Spatial Intelligence

    Google Maps-Based Puzzle Media for Spatial Intelligence Development on Social Studies Learning

    No full text
    The focus of this research is an effort to develop spatial intelligence used google maps-based puzzle media on social studies learning in class VII A SMPN 1 Cimalaka. The method used is classroom action research. Determination of sample and study site is 38 students. Technical data using observation data, documentation and records. Data were analyzed by descriptive and statistical analysis features. The results showed that the individual activities of students had a significant increase with an average of 71.4% in cycle I, 78.4% in cycle II, and 84% in cycle III. Meanwhile, the group of learners experienced anaverage increase of 20% in the first cycle, 60% in cycle II, and 80% in cycle III. The results showed google maps-based puzzle media proved to be significantly can develop spatial intelligence as well as learning outcomes of students. Based on the research results, it is recommended that teachers can develop google maps-based puzzle media as an alternativesocial studies learning media, that the implementation will be successful if followed with sincerity ranging from planning, implementation and evaluation

    Kompromi sebagai Kunci Budaya Demokrasi

    No full text
    Artikel ini bertujuan menelaah kompromi sebagai kunci budaya demokrasi. Ketika, toleransi dan kebebasan tersisih dari mekanisme sistem sosial, bukan hanya membuat budaya demokrasi semakin jauh dari otoritas sosial, namun perubahan sosial akan sedikit sekali bersifat ramah dan tidak memberi harapan untuk terhindarnya konflik. Kompromi merupakan cara terbaik dan elegan dalam menyelesaikan berbagai perbedaan kepentingan dalam budaya demokrasi karena menjunjung tinggi persamaan, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, membudayakan sikap bijak dan adil, membiasakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Kompromi sebagai kunci budaya demokrasi merupakan ekspresi kecerdasan politik tanpa mengutamakan kepentingan kelompok untuk mewujudkan stabilitas

    PERAN KIAI DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MODERN DI PONDOK PESANTREN

    No full text
    The purpose of this research is to determine the Role of Kiai in the Development of Modern Education in Islamic Boarding Schools. The method used is qualitative research with a literature review approach. The steps in this research include identifying literature sources, such as books, scientific journals, research papers, and other relevant documents related to the research topic. There are several steps that researchers must undertake in this study, including: a. Determining the research topic, b. Finding relevant literature sources, c. Selecting relevant and quality literature sources, d. Reading and evaluating the selected literature sources, e. Organizing data and extracting relevant information, f. Analyzing data, and g. Preparing a research report. The conclusion of this study is that the difference between Salafiyah and Khalafiyah Islamic boarding schools lies in their approach and view of Islamic teachings. Islamic boarding schools have many advantages and benefits for students in developing themselves. They provide a comprehensive and in-depth learning experience, as well as preparing students to live independently and contribute to society. The leadership style of Kiai has characteristics that can help develop Islamic boarding schools effectively. The transactional and transformational leadership applied by Kiai can bring Islamic boarding schools to a higher level of quality education. Additionally, effective leadership characteristics of Kiai can create a conducive environment for students to learn, for teachers to engage and grow, and for community support to help improve the quality of education provided by the Islamic boarding schools.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Peran Kiai Dalam Pengembangan Pendidikan Modern Di Pondok Pesantren. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitataif dengan pendekatan studi pustaka. Adapun langkah-langkah dapam penelitian ini yaitu Sumber pustaka yang dimaksud dalam metode penelitian studi pustaka meliputi buku, jurnal ilmiah, makalah, laporan penelitian, dan dokumen-dokumen lain yang relevan dengan topik penelitian yang akan dilakukan. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan peneliti dalam penelitian ini, antara lain: a. Menentukan topik penelitian, b. Mencari sumber pustaka yang relevan, c. Menyeleksi sumber pustaka yang relevan dan berkualitas, d. Membaca dan mengevaluasi sumber pustaka yang telah dipilih, e. Menyusun data dan mengekstrak informasi yang relevan, f. Analisis data, g. Menyusun laporan penelitian. Adapaun kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan antara pesantren Salafiyah dan pesantren Khalafiyah terletak pada pendekatan dan pandangan mereka terhadap ajaran Islam, pendidikan pesantren memiliki banyak keunggulan dan manfaat bagi santri dalam mengembangkan diri. Pesantren memberikan pengalaman belajar yang komprehensif dan mendalam, serta mempersiapkan santri untuk hidup mandiri dan berkontribusi bagi masyarakatpola kepemimpinan Kiai memiliki karakteristik yang dapat membantu mengembangkan pesantren dengan baik. Kepemimpinan transaksional dan transformasional yang diterapkan oleh Kiai dapat membawa pesantren menjadi lembaga pendidikan yang lebih berkualitas. Selain itu, karakteristik kepemimpinan kiai yang efektif dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi Santri untuk belajar, para ustadz terlibat dan bertumbuh, serta dukungan dari komunitas dapat membantu pesantren dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diselenggarakan.&nbsp

    PERAN KIAI DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MODERN DI PONDOK PESANTREN

    No full text
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Peran Kiai Dalam Pengembangan Pendidikan Modern Di Pondok Pesantren. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitataif dengan pendekatan studi pustaka. Adapun langkah-langkah dapam penelitian ini yaitu Sumber pustaka yang dimaksud dalam metode penelitian studi pustaka meliputi buku, jurnal ilmiah, makalah, laporan penelitian, dan dokumen-dokumen lain yang relevan dengan topik penelitian yang akan dilakukan. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan peneliti dalam penelitian ini, antara lain: a. Menentukan topik penelitian, b. Mencari sumber pustaka yang relevan, c. Menyeleksi sumber pustaka yang relevan dan berkualitas, d. Membaca dan mengevaluasi sumber pustaka yang telah dipilih, e. Menyusun data dan mengekstrak informasi yang relevan, f. Analisis data, g. Menyusun laporan penelitian. Adapaun kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan antara pesantren Salafiyah dan pesantren Khalafiyah terletak pada pendekatan dan pandangan mereka terhadap ajaran Islam, pendidikan pesantren memiliki banyak keunggulan dan manfaat bagi santri dalam mengembangkan diri. Pesantren memberikan pengalaman belajar yang komprehensif dan mendalam, serta mempersiapkan santri untuk hidup mandiri dan berkontribusi bagi masyarakatpola kepemimpinan Kiai memiliki karakteristik yang dapat membantu mengembangkan pesantren dengan baik. Kepemimpinan transaksional dan transformasional yang diterapkan oleh Kiai dapat membawa pesantren menjadi lembaga pendidikan yang lebih berkualitas. Selain itu, karakteristik kepemimpinan kiai yang efektif dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi Santri untuk belajar, para ustadz terlibat dan bertumbuh, serta dukungan dari komunitas dapat membantu pesantren dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diselenggarakan
    corecore