ATTITUDES OF YOUNG STUDENTS TOWARDS THE USE OF ACEHNESE IN BANDA ACEH (QUALITATIVE STUDY AT SMAN 3 BANDA ACEH AND SMAN 1 KR.BARONA JAYA ACEH BESAR)

Keywords: Language Attitude, the Acehnese language, SMAAcehnese younger generations seem to have unfavorable attitudes of their mother tongue and switch their language into Bahasa Indonesia. This study is intended to find out the attitudes of the SMAN 3 Banda Aceh and SMAN 1 Kr. Barona Jaya Aceh Besar students towards the use of the Acehnese language. The sample of this study were 60 students (30 students from each school). They were chosen by using purposive sampling technique. The data of this study were collected through questionnaire that consists of 34 statements, interview guide that consists of 10 questions, and open ended observation. The questionnaire data were responded through five-point Likert scale. The data from questionnaire was analyzed to find out the percentage of the responses given by the respondents. The data from interview was transcribed by rewriting all the result of interview and the data from observation was transcribed in list form. The findings showed that students of SMAN 3 Banda Aceh and SMAN 1 Kr. Barona Jaya Aceh Besar tend to have positive attitude towards the Acehnese language. They still use the Acehnese language in daily communication although occasionally it is replaced with Indonesian language

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)RNPADA MATERI STATISTIKA DI KELAS VII RNSMP NEGERI 8 BANDA ACEH

ABSTRAKKata kunci : penerapan, model pembelajaran problem based learning (PBL), statistika, hasil belajar Kurikulum 2013 mengamanatkan pembelajaran dilaksanakan melalui pendekatan scientific. Pada pendekatan scientific siswa diberi kesempatan untuk memahami bahwa informasi dapat berasal dari mana saja dan kapan saja serta diharapkan lebih mandiri. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan mempermudah guru melaksanakan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang disarankan dalam Kurikulum 2013 ialah Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran PBL terdiri atas lima tahap yaitu (i) orientasi siswa pada masalah, (ii)mengorganisasikan siswa, (iii) membimbing penyelidikan individual atau kelompok, (iv) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan (v) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Penerapan model pembelajaran PBL diharapkan membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu perlu dikaji hasil belajar siswa setelah model pembelajaran PBL diterapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan ModelPembelajaran PBL pada materi Statistika di Kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang dijalankan ialah Exprimental dengan desain one-shot case study. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh dan yang menjadi sampel adalah siswa kelas VII2. Teknik pengumpulan data adalah data tes hasil belajar. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji-t pihak kanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa melalui penerapan Model Pembelajaran PBL pada materi Statistika di kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh dapat mencapai ketuntasan belajar. Implikasi dari penelitian ini adalah menyarankan kepada guru matematika untuk melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran PBL supaya dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk membangun sendiri pemahamannya melalui pemecahan masalah yang dekat dengan pengalamannya. Hal ini dapat membantu siswa mencapai ketuntasan belajar seperti yang diharapkan

KETIDAKSETARAAN GENDER DAN PERTUMBUHAN EKONOMI (STUDI KOMPARASI: ANTARWILAYAH KOTA DI PROVINSI ACEH)

ABSTRAKJudul: Ketidaksetaraan Gender dan Pertumbuhan Ekonomi (Studi Komparasi: Antarwilayah Kota di Provinsi Aceh)Nama: Khairun NisakNIM: 1201101010142Fakultas/Jurusan: Ekonomi/ Ekonomi PembangunanDosen Pembimbing: Dr. Abd Jamal, S.E., M.Si.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Gender Antarwilayah kota di provinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan model analisis data panel dengan regresi lin log dari lima kota di Provinsi Aceh dengan periode analisis lima tahun (2010-2014) dan metode yang digunakan adalah statistik deskriptif. Data yang digunakan yaitu Indeks Pembangunan Gender lima kota di Aceh dan log dari PDRB atas dasar Harga Konstan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, PDRB berpengaruh positif terhadap Indeks Pembangunan Gender, dimana setiap meningkat nilai PDRB sebesar satu rupiah, maka dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Gender sebesar 0,1166 persen. Secara statistik, Kota Lhokseumawe dan Kota Subulussalam memiliki intersep di bawah rata-rata dibandingkan dengan kota lainnya karena nilai konstanta yang dimiliki adalah negatif. Maka dari itu untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Gender, Pertumbuhan Ekonomi harus tetap tumbuh. Kata Kunci : ketidaksetaraan Gender, Pertumbuhan Ekonomi, Indeks PembangunanGender (IPG), data panel

PENGGUNAAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING OLEH MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENJALANKAN SESI KONSELING INDIVIDU DI UIN RADEN INTAN LAMPUNG

ABSTRAK Keterampilan dasar konseling ini kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan konseling dengan menggunakan teknik atau keterampilan yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan keterampilan dasar konseling yang digunakan dalam proses sesi konseling individu oleh mahasiswa bimbingan dan konseling pendidikan islam fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Raden Intan Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian Case Studies, data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi juga melibatkan mahasiswa yang menjadi partisipan dalam penggunaan keterampilan dasar konseling yang digunakan dalam proses sesi konseling individu. Hasil penelitian tentang Penggunaan Keterampilan Dasar Konseling oleh Mahasiswa Bimbingan Konseling Pendidikan Islam Dalam Menjalankan Sesi Konseling Individu di UIN Raden Intan Lampung, terdapat 13 keterampilan dasar konseling digunakan informan dalam proses sesi konseling individu sebagai berikut: attending, refleksi, eksplorasi, konfrontasi, bertanya terbuka, bertanya tertutup, memimpin, fokus, menyimpulkan sementara, menjernihkan, memudahkan, menyimpulkan dan penutup. Terlihat informan belum maksimal dalam penggunaan keterampilan keterampilan konseling pada sesi konseling karna masih ada beberapa keterampilan dasar konseling yang belum digunakan yaitu sebagai berikut: paraphsing, dorongan minimal, interprestasi, menggarahkan, diam, mengambil inisiatif, memberikan nasehat, memberi informasi. Kata kunci: keterampilan dasar konseling, sesi konseling

Peran Pendidikan IPS dalam Membentuk Sikap Pluralis Siswa MTs Titi Merah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pendidikan IPS dalam membentuk sikap pluralis siswa kelas 9 MTs Titi Merah serta faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap pluralis pada siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan di MTs Titi Merah kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara. Adapun informan dalam penelitian yaitu guru bidang studi IPS, siswa kelas 9 dan kepala sekolah MTs Titi Merah. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian diperoleh simpulan bahwa: (1) siswa kelas 9 MTs Titi Merah memiliki pengetahuan yang baik mengenai pluralitas dan keragaman budaya bangsa Indonesia, (2) dalam mengajar guru berpedoman pada buku teks IPS dan menggunakan metode ceramah, (3) peran pendidikan IPS dalam membentuk sikap pluralis siswa MTs Titi Merah yaitu mengenalkan kergaman dan pluralitas di Indonesia dan memberikan teladan serta contoh yang baik kepada siswa, (4) faktor yang mempengaruhi sikap pluralis siswa yaitu masyarakat lingkungan sekolah yang bersifat homogen dan siswa yang sulit diatur

Seleksi Segregan Transgresif pada Populasi F2 Hasil Persilangan Ceredek Merah × Inpari-21

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat keragaman populasi dan parameter genetik serta mendapatkan segregan transgresif yang berpotensi untuk menghasilkan varietas inbrida dari populasi F2 hasil persilangan Ceredek Merah × Inpari-21. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan November 2019 sampai Juni 2020, di Lahan Basah, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen tanpa rancangan dengan metode head to row. Setiap individu populasi F2 dijadikan tanaman sampel kecuali tanaman pinggir. Pengamatan dilakukan pada lima karakter kualitatif dan delapan karakter kuantitatif. Pengujian untuk karakter kualitatif menggunakan Analisis Chi Square berdasarkan hukum Mendel. Pengujian untuk karakter kuantitatif menggunakan parameter populasi, parameter genetik dan segregan transgresif. Hasil penelitian menunjukkan seluruh pewarisan karakter kualitatif sesuai dengan nisbah Mendel. Keragaman karakter kuantitatif populasi F2 hasil persilangan Ceredek Merah dengan Inpari-21 memiliki keragaman yang luas kecuali karakter bobot gabah total per malai dan bobot gabah isi per malai. Heritabilitas pada populasi F2 memiliki kriteria sedang hingga tinggi pada semua karakter kuantitatif yang diamati, kecuali pada karakter persentase gabah isi per malai. Keragaman genetik pada populasi F2 memiliki kriteria sedang hingga luas pada semua karakter kuantitatif kecuali karakter umur berbunga, umur panen dan persentase gabah isi per malai. Segregan transgresif terdapat pada karakter jumlah gabah total per malai, bobot gabah total per malai, bobot gabah isi per malai, bobot gabah total per rumpun, dan bobot isi per rumpun serta direkomendasikan sebagai karakter seleksi. Rumpun-rumpun yang tumpang tindih (overlap) merupakan rumpun potensial yang akan dilanjutkan ke-F3 untuk penggaluran dengan seleksi pedrigree. Kata kunci: Segregan transgresif, varietas inbrida, heritabilitas, overla

The Making of Travel Guide Book of Rupat Island for Kids

There are several Subdistricts in Bengkalis Regency. One of them is Rupat Island. The main purpose of this final project is to make a book of tourist destinations in North Rupat Subdistrict. This research method is classified into descriptive method. This book consists of 19 pages. Consisting of a highlight of Rupat Island, an explanation of tourist objects in the North Rupat district, and also a map of Rupat Island. There are several stages in the making of this book such as data collection, material supply, editing process, and book printing process. This book is expected to encourage tourism objects in North Rupat District. This book can be used to help Tourism Office of Bengkalis Regency, local community, and especially international community to get information about tourism objects in North Rupat Subdistrict