26 research outputs found

    Estimasi Nilai Ekonomis Sisa Makanan Melalui Pendekatan Perilaku Konsumen

    Get PDF
    One of the important food issues to pay attention to is food waste. Restaurants have a high contribution in producing the amount of leftover food. The restaurant is one of the places that is visited by the public every day from various circles. The high level of buying and selling activity can cause an increase in the amount of food waste heaps. This study aims to: (1) analyze the influencing factors of uneaten food at Kedai Makan Garasi in Pamekasan City and (2) estimate the amount and economic value of unconsumed food at Kedai Makan Garasi in Pamekasan City. The method used is logistic regression analysis, descriptive analysis, and survey methods. This study uses primary data and secondary data. The sampling method in this study used a non-probability sampling method. In this study, the number of samples taken was 55 respondents. The results showed that the factors that significantly influenced the behavior of leaving food at Kedai Garasi were gender. Food waste from consumer plates is dominated by vegetable and complementary side dishes, which is 27 percent. The total economic value due to food waste from 32 consumers reaches Rp. 12,759,344 per year, and Rp. 428,700,000 per year from the projected garage shop. As well as the value of economic losses due to food waste from food waste on consumers' plates reaches 12.7 million rupiah per year

    Pelatihan Manajemen Sumberdaya Manusia pada Kelompok Tani Padi

    Get PDF
    The HRM problem faced by the Harapan Jaya Farmers Group is the overlapping of the duties and responsibilities of the sections/divisions, resulting in less orderly administration. The purpose of this Community Partnership Program (PKM) activity is to make the HR management of the Harapan Jaya Farmer Group well-organized and the functions and tasks of the division to be more administratively orderly. The results of the service activities showed that (1) 13 people, or 65% of farmer group members, considered that the extension material on human resource management was essential, and as many as seven people, or 35% considered the extension material on human resource management critical, (2) after the holding of human resource management counseling, the average score of the participants' understanding level of the human resource management counseling material experienced a significant increase, namely to 1.41 or a significant increase of 96.20% and (3) After holding the human resource management training, each section The Harapan Jaya Farmers Group division has been able to compile and fill out a monthly activity plan template.ABSTRAKPermasalahan MSDM yang dihadapi oleh Kelompok Tani Harapan Jaya adalah terjadinya tumpeng tindih tugas dan tanggung jawab seksi/divisi sehingga kurang tertib administrasi. Tujuan Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah agar manajemen SDM Kelompok Tani Harapan Jaya tertata dengan baik, fungsi dan tugas divisi menjadi lebih tertib administrasi. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa (1) Sebanyak 13 orang atau sebesar 65% anggota kelompok tani menilai bahwa materi penyuluhan tentang manajemen sumberdaya manusia sangat penting dan sebanyak 7 orang atau sebesar 35% menilai penting terhadap materi penyuluhan tentang manajemen sumberdaya manusia, (2) setelah diadakannya penyuluhan manajemen sumberdaya manusia, skor rata-rata tingkat pemahaman peserta terhadap materi penyuluhan manajemen sumberdaya manusia mengalami kenaikan yang signfikan yaitu menjadi 1,41 atau naik secara signifikan sebesar 96,20% dan (3) Setelah diadakannya pelatihan manajemen sumberdaya manusia, setiap seksi/divisi Kelompok Tani Harapan Jaya sudah mampu menyusun dan mengisi template rencana kegiatan per bulan

    KERAGAAN USAHATANI DAN PEMASARAN BUAH NAGA ORGANIK

    Get PDF
    Salah satu faktor penting dalam agribisnis hortikultura adalah kelembagaan pemasaran dan salah satu komoditi yang menjanjikan adalah buah naga organik. Penelitian ini bertujuan mengetahui penerimaan petani dan marjin pemasaran buah naga organik di Kabupaten Pamekasan. Hasil analisis usahatani menunjukkan adanya keuntungan dalam usahatani buah naga organik, hal ini ditunjukkan oleh nilai R/C=2,34. Bila dibandingkan dengan nilai R/C rasio usahatai tembakau Madura yaitu sebesar 1,38 maka dapat disimpulkan bahwa usahatani buah naga organik lebih efisien sehingga dapat dikatakan usahatani buah naga organik dapat dijadikan sebagai alternatif usahatani tembakau Madura. Kisaran (Acquirement) marjin pemasaran antara lembaga-lembaga pemasaran cenderung bervariasi dan timpang. Besarnya marjin pemasaran pada tengkulak dan pedagang pengumpul masing-masing Rp 5.000/kg dan Rp 4.000/kg. Besarnya bagian petani (farmer share) buah naga organik pada tengkulak dan pedagang pengumpul masing-masing 10%dan 10,67%. Secara ekonomi, buah naga organik masih menguntungkan. Keuntungan ini masih dapat ditingkatkan dengan memperbaiki sistem produksi, sehingga produktivitas dapat ditingkatkan. Diperkirakan dengan proses produksi ini dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas, terutama pada tingkat lebih tinggi lagi, sehingga memiliki peluang mengakses pasar lebih luas, khususnya pasar luar negeri (ekspor).  ABSTRACTOne important factor in the agribusiness of horticulture is institutional marketing and one of the commodities that prospecive is organic dragon fruit. This study aims to determine the revenue of farmers and marketing margin of organic dragon fruit in Pamekasan. Results of the analysis showed profit in organic dragon fruit farming, this is indicated by the value of R / C = 2,34. When compared with the value of R / C ratio of Madura tobacco farming in the amount of 1.38 it can be concluded that organic dragon fruit farming more efficient so that it can be said dragon fruit organic farm can be used as an alternative to tobacco Madura farming. Range (acquirement) marketing margin between marketing agencies tend to vary and lame. The amount of marketing margin on middlemen and traders respectively Rp 5,000 / kg and Rp 4,000 / kg. The portion of the farmer (farmer share) organic dragon fruit on middlemen and traders respectively 10% and 10.67%. Economically, organic dragon fruit is still profitable. This advantage can be increased by improving the production system, so that productivity can be improved. It is estimated that the production process can improve the quality and quantity, especially at higher levels, so it has the opportunity to access larger markets, especially foreign markets (exports)

    ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PPHT) SKALA KAWASAN PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa L) DI PADEMAWU BARAT, PAMEKASAN

    Get PDF
    The application of management integrated pest scale area is a solution in the problems of organisms bully plant scale area and the management of synergism strategy pest by farmers in the same region so contribute real measurable against the program of farming production rice. The application of management integrated plant scale must be efficient area technically in order to get rice production maximum. The farmer can improve production and rice productivity by using the production factors efficiently. The objectives of the research are analyze the production factors which affect the rice farming and analyze of technical efficiency of rice farming. The stochastic frontier is used in this research to analyze technical efficiency. From the frontier analysis will be obtained the factors which give impact to the rice farming organic fertilizer, chemical fertilizers, botanical pesticides and chemical pesticides. The average of technical efficiency is 0,93, it means the farmers are attains 93% of production from the potential production of rices and there is still 7% to improve rice production. Within the value of average technical efficiency is 0,93 will be obtained the income of this farming is Rp. 22.332.779,- per hectare in once growing season. Keywords: intregeted pest management, factor of productions, stochastic frontier, efficiency

    Usaha Pemanfaatan Lahan dengan Tanaman Cabe Jamu (Piper retrofractum Vohl)

    Get PDF
    Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usaha pemanfaatan lahan dengan tanaman cabe jamu (piper retrofractum vohl). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2018 di Desa Desa Bajur Kecamatan Waru. Metode analisa data menggunakan analisis usahatani dan kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usaha pemanfaatan lahan dengan tanaman cabe jamu (piper retrofractum vohl) yaitu sebesar Rp. 1.743.850 dengan nilai R/C rasio sebesar 1,79  artinya bahwa usaha pemanfaatan lahan dengan tanaman cabe jamu layak untuk di kembangkan / menguntungkan

    Kelayakan Investasi dan Prospek Pengembangan Agribisnis Buah Naga Organik

    Get PDF
    Usahatani yang berkembang saat ini di Kabupaten Pamekasan, khususnya di Desa Blumbungan adalah usahatani buah naga organik. Usaha tani buah naga organik ini dapat dikatakan baru berkembang karena berjalan selama kurang lebih lima tahun. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa dua tahun terakhir produksi usahatani buah naga organik di Desa Blumbungan mengalami penurunan yaitu tahun 2017 produksi buah naga organik sebanyak 1.358,13 kg dan tahun 2018 sebanyak 766,60 kg. Penurunan produksi ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya perawatan terhadap tanaman buah naga organik itu sendiri. Disamping itu, dalam 2 tahun terakhir, harga buah naga organik pada tahun 2017 adalah sebesar Rp. 26.752,60/kg dan pada Tahun 2018 harganya sebesar Rp. 29.160,34/kg. Berdasarkan data dua tahun terakhir tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan produksi namun harga mengalami peningkatan. Dibalik harga yang semakin meningkat tersebut, terdapat pertanyaan baru, apakah dengan harga tersebut, petani memiliki bargaining position dalam berusahatani buah naga organik? Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan investasi dan prospek pengembangan agribisnis buah naga organik. Metode analisis data yang digunakan adalah Net Present Value (NPV) dan Benefit Cost Ratio (BCR). Sedangkan untuk menganalisis prospek pengembangan agribisnis buah naga organik menggunakan nilai ARR, Payback periode dan IRR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi agribisnis buah naga organik layak untuk terus diusahakan karena menghasilkan nilai NPV positif yaitu sebesar Rp. 197.588.200,38 dan nilai BCR sebesar 2,23. Sementara itu nilai  ARR, Payback periode dan IRR menunjukkan bahwa agribisnis buah naga organik layak untuk diusahakan dan dikembangkan. Sehingga dapat dikatakan agribisnis buah naga organik memiliki prospek yang cukup baik untuk terus diusahakan dan dikembangkan

    PELESTARIAN PERTANIAN ORGANIK BUAH NAGA: VALUASI EKONOMI DAN SIMULASI KEBIJAKAN

    Get PDF
    Organic agriculture is the implementation of the sustainable agriculture concept promoted by the World Food Organization (WHO) since 1989. Later, this concept become a global movement for sustainable agriculture (Suryana, 2005). In its development, organic farming of dragon fruit tends to decrease its sustainability. The main contributing factors is natural and environmental degradation phenomena. This study aims to analyze the NPV of corn farming activities, which incidentally are farming activities outside organic dragon fruit farming, by comparing to the NPV of corn farming activities and organic dragon fruit farming NPV and conducting sensitivity analysis toward the benefits and social costs of the dragon-fruit organic farming environment. The analytical method used is cost-benefit analysis. The results showed that there are differences in the value of benefits and costs between corn farming and organic dragon fruit farming. The difference between the benefits and costs, NPV and BCR between corn farming and organic dragon fruit farming occurred because organic dragon fruit farming considers the value of social benefits and social costs, which includes elements of benefits and environmental costs while corn farming does not. Likewise, sensitivity analysis with a 10% increase in costs and a 5% decrease in benefits indicates that the NPV and BCR values are still positive. This shows that both types of farming found in the organic farming environment of dragon fruit are feasible to be developed so that they can maintain their existence for future generations and realize organic farming preservation of dragon fruit.Organic agriculture is the implementation of thesustainable agriculture concept promoted by the World Food Organization (WHO) since 1989. Later, this conceptbecomea global movement for sustainable agriculture (Suryana, 2005). In its development,organic farming of dragon fruit tendsto decrease its sustainability. The main contributing factors isnatural and environmental degradation phenomena. This study aims to analyze the NPV of corn farming activities, which incidentally are farming activities outside organic dragon fruit farming,by comparing tothe NPV of corn farming activities and organic dragon fruit farming NPV and conductingsensitivity analysis towardthe benefits and social costs of the dragon-fruit organic farming environment. The analytical method used is cost-benefit analysis. The results showed that there aredifferences in the value of benefits and costs between corn farming  and organic dragon fruitfarming. The difference between the benefits and costs, NPV and BCR between corn farming and organic dragon fruit farming occurred because organic dragon fruit farming considersthe value of social benefits and social costs, which includes elements ofbenefits and environmental costswhilecorn farming does not.Likewise, sensitivity analysis with a 10% increase in costs and a 5% decrease in benefits indicates that the NPV and BCR values are still positive. This shows that both types of farming found in the organic farming environment of dragon fruit are feasible to be developed so that they can maintain their existence for future generations and realize organic farming preservation of dragon fruit

    Analisis Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Masyarakat Terhadap Pertanian Organik Buah Naga

    Get PDF
    Pertanian organik merupakan jawaban atas revolusi hijau yang digalakkan pada tahun 1960-an yang menyebabkan (a) Berkurangnya kesuburan tanah dan (b) Kerusakan lingkungan akibat pemakaian pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali. Gagalnya revolusi hijau menyebabkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengembangkan sistem pertanian yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Program “Go Organik 2010” merupakan implementasi dukungan pemerintah terhadap sistem pertanian organik. Sehingga pertanian organik mulai berkembang di Indonesia umumnya dan di Kabupaten Pamekasan, khususnya. Pertanian organik buah naga merupakan pertanian organik yang sedang berkembang di Kabupaten Pamekasan. Sebagai implementasi untuk mewujudkan kelestarian pertanian organik buah naga, maka dibutuhkan analisis tentang kesediaan membayar masyarakat terhadap nilai keberadaan (Existence Value) dan nilai penggunaan alternatif (Option Value) pertanian Organik Buah Naga. Penelitian ini menggunakan metode CVM (Contingent Valuation Method) untuk mengestimasi biaya yang akan dikeluarkan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya estimasi WTP (Willingness To Pay) masyarakat terhadap nilai keberadaan pertanian organik buah naga adalah sebesar Rp. 42.060.403,89 / hektar per tahun. Sedangkan besarnya estimasi WTP (Willingness To Pay) masyarakat terhadap nilai penggunaan alternatif pertanian organik buah naga sebesar Rp. 41.633.017,67 / hektar per tahun

    IbM BAGI KELOMPOK WANITA TANI MELALUI PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN

    Get PDF
    Program Kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) kami laksanakan pada dua KelompokWanitaTani di Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan. Hal ini berdasarkan padapermasalahan kelompok wanita tani yaitu permasalahan faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal meliputi peningkatan pengetahuan dan skill ibu-ibu dalamrangkapemberdayaan ibu-ibu anggota kelompok wanita tani, sedangkan faktor eksternal meliputioptimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan tidur di Desa Polagan KecamatanGalis Kabupaten Pamekasan. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam kegiatan IbMini adalah metodependekatan partisipasi kelompok atau Partisipatory Rural Apprasial (PRA),yaitu melibatkan masyarakat dalam kegiatan. Hasil pelaksanaan IbMmenunjukkan bahwa (1)Secara umumanggota Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan I dan Tunas Harapan IItelahmemahami arti pentingpertanian organik,konsumsi sayuran organik dan mulai memahamipemanfaatan lahan pekarangan untuk kegiatan budidaya sayuran organik, (2)AnggotaKelompok Wanita Tani Tunas Harapan I dan Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan IIsebagian besar telah menguasai dan menerapkan teknik budidaya sayuran organik dipekarangan rumah masing-masing, meskipun ada sebagian yang belum maksimal dalammelakukan praktek budidaya sayuran dikarenakan latar belakang keluarga yang berbeda-beda,(3)Anggota Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan I dan Kelompok Wanita Tani TunasHarapan IItelah menguasai teknik pembuatan pupuk organik baik skala lahan maupun skalarumahan dengan baik melaluipemanfaatan kotoran ternak sapi maupunkotoran ayamyangadadi sekitar rumah mereka,(4) Anggota Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan I danKelompok Wanita Tani Tunas Harapan IItelah menguasai teknik pembuatanpestisida organikdengan memanfaatkan tanaman yang ada disekitar lingkungan mereka,(5) Anggota KelompokWanita Tani Tunas Harapan I dan Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan II telah menyadariarti penting screen house sebagai wadah sebagai sarana praktek budidaya sayuran organikserta screen house menjadi sarana berbagi informasi antar anggota kelompok wanita tanisehingga kendala-kendala yang mereka hadapi selama melakukan praktek budidaya sayuranorganik dapat diatasi dengan baik, (6) Anggota Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan I danKelompok Wanita Tani Tunas Harapan IImulai menyadaribahwa kegiatan budidaya sayuranorganik memberikan dampak ekonomi dan menambah pendapatan bagi keluarganya sertatermotivasi untuk melanjutkan kegiatan usahatani sayuran organik dan (7)Anggota KelompokWanita Tani Tunas Harapan I dan Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan IItelah melakukanpencatatan dan penghitungan sederhana terhadap usahatani sayuran organik sebagairangkaian dalam menjalankan kegiatan pra koperas
    corecore