13 research outputs found

    Pengaruh Model Pembelajaran Model Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Spasial Di SMAN 13 Samarinda

    Get PDF
    Problem based learning is learning model that is considered capable of improving spatial thinking skills is the problem-based learning. This model is a learning model that is based on constructivism and accommodates student involvement in learning and engaging in contextual problem solving. This research was conducted with the aim of knowing the effect of the problem-based learning model on the spatial thinking skills of SMA Negeri 13 Samarinda class students in geography subject. The sample in this study consisted of 2 classes, namely class X IPS 1 as the experimental class using the problem based learning and class X IPS 2 as the control class using the discovery learning model. The data collection method was carried out using a test in the form of a pre-test and post-test. Based on the results of the analysis using the anova test, it can be seen that the sig values ​​(p-values) for the experimental and control classes were 0.000 and 0.001 respectively, which were smaller than the significance level of 0.05. It was concluded that problem based learning affects the ability to think spatially. &nbsp

    Pengembangan Bahan Ajar Geografi Berbasis Pendidikan Karakter Pada Materi Mitigasi dan Adaptasi Bencana

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar  geografi yang mengintegrasikan dimensi kognitif, afektif, perilaku, dan mampu membentuk karakter siswa yang terkait dengan nilai peduli lingkungan serta untuk mengukur kelayakan dan keefektifan bahan ajar geografi  untuk pembelajaran ditinjau dari hasil belajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Rancangan ini menggunakan penelitian dan pengembangan (research dan development) yang diadaptasi dari model Borg and Gall dan Dick and Carey dengan tahapan: Analisis kebutuhan, Desain Pengembangan, Memproduksi/ Mengembangkan Bahan Ajar, dan validasi.Hasil penelitian pengembangan menunjukan bahwa kualitas bahan ajar sangat baik dan layak digunakan dalam pembelajaran.Pada aspek kelengkapan isi, terkategori sangat baik (skor rerata 4,32), aspek penyajian materi terkategori baik (skor rerata 4,16), aspek bahasa terkategori baik ( skor rerata 4,17), aspek kegrafikaan terkategori sangat baik ( skor rerata 4,22) dan aspek karakter terkategori sangat baik (skor rerata 4,34). Bahan ajar yang dikembangkan teruji efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 27,71 point. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa

    Kemampuan Berpikir Spasial Siswa SMA Negeri di Kota Balikpapan

    Get PDF
    Kemampuan berpikir spasial merupakan aspek kognitif dan didefinisikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan berpikir untuk menggunakan konsep ruang, alat representasi, dan proses penalaran untuk menyusun masalah, menemukan jawaban, dan mengungkapkan solusi untuk suatu masalah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) kemampuan berpikir spasial siswa kelas X IPS SMAN di Kota Balikpapan, (2) kemampuan berpikir spasial siswa kelas X IPA SMAN di Kota Balikpapan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan jumlah sampel 238 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes kemampuan berpikir spasial, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji validitas reliabilitas, dan uji-t sampel bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir spasial peserta didik kelas X IPS SMAN di Kota Balikpapan terkategori rendah dengan skor 59.90. Kemampuan berpikir spasial siswa kelas X IPA SMAN di Kota Balikpapan terkategori rendah dengan skor 56.41

    Upacara Adat Pakant Talunt oleh Suku Dayak Tunjung di Lereng Gunung Eno

    Get PDF
    Pakant Talunt adalah adat atau kepercayaan masyarakat Dayak Tunjung. Dalam bahasa Dayak Tunjung, pakan berarti memberi makan dan alunt berarti hutan. Pakant Talunt artinya memberi makan hutan. Penelitian ini bertujuan mengungkap nilai dan kearifan budaya lokal masyarakat Dayak Tunjung. Penelitian kualitatif ini menggunakan penelitian eksploratif dengan pendekatan etnografi. Analisis penelitian selanjutnya berpedoman pada analisis etnografi Fielding yang diadopsi lebih sederhana dengan empat tahapan: (1) pengumpulan data, (2) validasi data, (3) analisis data, (4) interpretasi upacara pemberian makan talun oleh orang Dayak Tunjung. Hasil penelitian menunjukkan upacara pemberian makan talunt menggunakan beberapa sesaji berupa makanan seperti tara (lemang), tumpiq, ayam kampung, dan sagon. Sesajen . ini dipersembahkan untuk beberapa hal, yaitu (a) bentuk penghormatan terhadap penjaga hutan yang disebut penuguq talunt, (b) upaya masyarakat Dayak Tunjung menghindari bahaya saat membuka lahan atau mengunjungi tempat wisata yang dalam bahasa Tunjung disebut mogaq talunt, (c) perwujudan pengampunan kepada arwah leluhur atau dalam istilah bahasa setempat disebut tabeq. Dengan demikian, upacara Pakant Talunt memiliki makna bentuk penghormatan, permintaan maaf, dan doa agar terhindar dari segala mara bahaya yang datang dari hutan Gunung Eno

    PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah: (a) menghasilkan multimedia pembelajaran geografi yang mengintegrasikan dan membentuk karakter siswa yang terkait dengan nilai tanggung jawab, tangguh, cerdas, dan peduli, dan (b) mengetahui kelayakan dan keefektifan multimedia pembelajaran geografi tersebut untuk meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Tahapan penelitian ini terdiri atas: analisis kebutuhan, desain pengembangan, pengembangan multimedia, dan validasi/evaluasi produk. Data penelitian ini dikumpulkan melalui lembar validasi ahli, lembar tes hasil belajar, angket karakter siswa dan lembar jawaban dilema moral. Selanjutnya data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan uji analisis one sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan hal berikut ini: (a) Multimedia pembelajaran geografi berbasis pendidikan karakter hasil pengembangan dinilai layak dengan kriteria “baik” (4,21). (b) Multimedia pembelajaran geografi berbasis pendidikan karakter layak dan efektif dipergunakan dalam meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan skor rerata siswa pada saat pre test dan post test yaitu sebesar 8,67 dengan persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar kognitif sebesar 53,3%. Pada aspek karakter, peningkatan skor rerata siswa pada saat pre test dan post test untuk nilai tanggung jawab adalah sebesar 0,73, nilai tangguh sebesar 3,4, nilai cerdas sebesar 3,2, dan nilai peduli sebesar 4,27. Melalui tes dilema moral, diketahui bahwa multimedia pembelajaran geografi efektif dalam meningkatkan perkembangan moral siswa. Untuk nilai tanggung jawab, rata-rata siswa berada pada perkembangan moral tingkat I tahap 2, nilai tangguh rata-rata siswa berada pada perkembangan moral tingkat II tahap 3, nilai cerdas rata-rata siswa berada pada perkembangan moral tingkat I tahap 2, nilai peduli lingkungan rata-rata siswa berada pada perkembangan moral tingkat I tahap 1, dan peduli sosial rata-rata siswa berada pada perkembangan moral tingkat II tahap 3. Kata-kata Kunci: Multimedia Pembelajaran, Pembelajaran Geografi, Pendidikan Karakter

    Partisipasi Masyarakat Dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Kecamatan Tanjung Harapan Kabupaten Paser

    Get PDF
    Partisipasi merupakan keterlibatan anggota masyarakat dalam pembangunan dan pelaksanaan program yang dilakukan dalam masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove di Kecamatan Tanjung Harapan Kabupaten Paser. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi dengan metode deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 824 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Cluster Sampling. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove terlaksana dengan cukup baik. Bentuk partisipasi masyarakat berupa partisipasi dalam bentuk nyata ( berwujud) seperti uang, tenaga,dan keterampilan selain itu partisipasi yang tidak nyata (abstrak) diwujudkan dalam penyampaian partisipasi ide/ gagasan dalam musyawarah. Pola partisipasi masyarakat bersifar kemitraan antara anggota masyarakat dan pemerintah serta perusahaan di sekitar kawasan hutan mangrove, unsur partisipasi masyarakat yaitu adanya kesempatan, kemampuan dan kemauan dalam melestarikan hutan mangrove. Masyarakat dilibatkan dalam setiap tahap partisipast yaitu tahap pengambilan keputusan, pelaksanaan, pengambilan manfaat, dan evaluasi. Faktor pendukung partisipasi masyarakat yaitu adanya kerjasama dan kesadaran masyarakat. Faktor penghambat partisipasi yaitu minim dana dan kesibukan masyarakat.   &nbsp

    PELATIHAN MENDELEY REFERENCE DALAM MENGELOLA REFERENSI KARYA TULIS ILIMIAH

    Get PDF
    Berbagai software reference manager yang bisa dimanfaatkan dalam menunjang penulis dalam  menyusun sebuah artikel salah satunya adalah Mendeley. Mendeley merupakan piranti lunak yang memiliki kemampuan dalam mengolah database ilmiah berupa e-book, e-journal, dan referensi lainnya. Mendeley berfungsi sebagai library yang disertai dengan kemampuan sebagai pengolah daftar pustaka dalam penyusunan karya tulis ilmiah. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Kegiatan ini dihadiri sebanyak 17 peserta yang semuanya merupakan mahasiswa pendidian geografi Universitas Nusa Cendana. Kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahapan yaitu tahapan pra-pengabdian masyarakat, kedua tahapan pelaksanaan pengabdian masyarakat dan ketiga tahap tindak lanjut atas pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat. Berdasarkan hasil feedback dari peserta diketahui bahwa semua peserta mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka terutama dalam penyusunan tugas akhir.

    Pengembangan Multimedia Pembelajaran Geografi Berbasis Pendidikan Karakter

    No full text
    Tujuan penelitian ini adalah: (a) menghasilkan multimedia pembelajaran geografi yang mengintegrasikan dan membentuk karakter siswa yang terkait dengan nilai tanggung jawab, tangguh, cerdas, dan peduli, dan (b) mengetahui kelayakan dan keefektifan multimedia pembelajaran geografi tersebut untuk meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research dan development). Tahapan penelitian ini terdiri atas: analisis kebutuhan, desain pengembangan, pengembangan multimedia, dan validasi/evaluasi produk. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 32 orang yang terdiri atas 1 orang ahli materi, 1 orang ahli media, 3 orang siswa “one to one evaluation”, 12 orang siswa “small group evaluation”, dan 15 orang siswa “field trial evaluation”. Data penelitian ini dikumpulkan melalui lembar validasi ahli, lembar tes hasil belajar, angket karakter siswa dan lembar jawaban dilema moral. Selanjutnya data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan uji analisis one sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan hal berikut ini: (a) Multimedia pembelajaran geografi berbasis pendidikan karakter hasil pengembangan dinilai layak dengan kriteria “baik” (4,21). (b) Multimedia pembelajaran geografi berbasis pendidikan karakter efektif dipergunakan dalam meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan skor rerata siswa pada saat pre test dan post test yaitu sebesar 8,67 dengan persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar kognitif sebesar 53,3%. Pada aspek karakter, peningkatan skor rerata siswa pada saat pre test dan post test untuk nilai tanggung jawab adalah sebesar 0,73, nilai tangguh sebesar 3,4, nilai cerdas sebesar 3,2, dan nilai peduli sebesar 4,27. Melalui tes dilema moral, diketahui bahwa multimedia pembelajaran geografi efektif dalam meningkatkan perkembangan moral siswa. Untuk nilai tanggung jawab, rata-rata siswa berada pada perkembangan moral tingkat I tahap 2, nilai tangguh rata-rata siswa berada pada perkembangan moral tingkat II tahap 3, nilai cerdas rata-rata siswa berada pada perkembangan moral tingkat I tahap 2, nilai peduli lingkungan rata-rata siswa berada pada perkembangan moral tingkat I tahap 1, dan peduli sosial rata-rata siswa berada pada perkembangan moral tingkat II tahap 3

    Pengembangan Media Pembelajaran Geografi Berbasis Sparkol Videoscribe

    No full text
    Media Pembelajaran merupakan salah satu komponen penunjang pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai manfaat untuk meningkatkan  ketertarikan dan interaktif peserta siswa. Selain itu media pembelajaran juga berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Media yang digunakan seharusnya mengikuti perkembangan IPTEK saat ini. Penelitian ini betujuan (1) Menghasilkan media pembelajaran geografi berbasis Sparkol Videoscribe pada materi hidrosfer pokok bahasan siklus air dan perairan darat dalam pembelajaran di SMA, (2) Mengetahui kelayakan media pembelajaran berbasis Sparkol Videoscribe. Pembuatan media pembelajaran ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall yang terdiri dari sepuluh langkah pembuatan yakni (1) Research and Information colletion, (2) Planning, (3) Develop Preliminary form of Product, (4) Preliminary Field Testing, (5) Main Product Revision, (6) Main Field Testing, (7) Operational Product Revision, (8) Operational Field Testing, (9) Final Product Revision, dan (10) Disemination and Implementasi. Pembuatan media pembelajaran ini menggunakan aplikasi pendukung Sparkol Videoscribe, wondershare filmora 9 dan lexis audio editor.. Data dikumpulkan menggunakan angket dan dianalisis menggunakan teknis deskriptif kualitatif.  Hasil penelitian dan pengembangan media dapat diakses melalui https://youtu.be/IrgzOIW8rjU. Berdasarkan hasil analisis, dari aspek materi media pembelajaran yang dikembangkan dinilai layak digunakan yaitu dengan persentase kelayakan sebesar 78,2%. Dari kemenarikan media dinilai sanant layak yakni sebesar 82,28% . dari aspek kebermanfaatan dalam proses pembeajaran dinilai sangat bermanfaat dengan persentase sebesar 92,8%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran geografi berbasis Sparkol videoscribe layak dan dapat digunakan dalam pembelajaran geografi pada materi Hidrosfer di SMA.harapannya produk ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran yang dilakukan. &nbsp
    corecore