16 research outputs found
Modifikasi Strategi dan Metode Pembelajaran Matematika Guna Menarik Minat Belajar Siswa SD/MI
Di Indonesia, stigma bahwa “Matematika susah dan membosankan” sudah mendarah daging sejak dulu hingga sekarang. Hal tersebut terbukti dari adanya PISA yang dilakukan dengan bertanya pada pelajar Indonesia mengenai pembelajaran matematika, hal ini menjadikan salah satu pengaruh mengapa dalam 10-15 tahun terakhir Indonesia selalu menempati peringkat 74 dari 79 negara yang turut berpartisipasi dalam penilaian PISA. Maka dari itu, untuk meningkatkan penilaian PISA serta menghilangkan stigma “Matematika susah dan membosankan” perlu adanya modifikasi strategi dan metode belajar. Dengan demikian peneliti menggunakan metode penelitian dengan jenis observasi dan studi literatur. Kegiatan observasi dilakukan di kelas 1 SD Yapita Surabaya pada tanggal 3 November dan 22 November 2021
PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ADDIE PADA SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR : Penelitian dan Pengembangan Terhadap Siswa Kelas IV Semester Ganjil dengan Tema “Selalu Hemat Energi” pada Salah Satu SD di Kota Cimahi
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain pembelajaran STEM dengan menggunakan model ADDIE sebagai alternatif dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan abad 21. Penelitian ini merupakan penelitian Educational Design Research dengan pemodifikasian prosedur penelitian. Pada tahap Main field testing terbatas pada uji implementasi luas dengan metode one group pretest-posttest untuk mengetahui pengaruh pembelajaran STEM terhadap peningkatan prestasi siswa pada bidang STEM. Dua orang dosen ahli desain pembelajaran, satu orang dosen ahli STEM, dan 5 orang guru sekolah dasar mereview desain pembelajaran STEM dengan menggunakan model ADDIE dan hasilnya sebanyak 94.4 % desain pembelajaran STEM terkategori sangat baik. Berdasarkan hasil uji implementasi luas terhadap 23 orang siswa SD kelas IV di kota Cimahi ditemukan bahwa desain pembelajaran STEM dengan menggunakan model ADDIE dapat meningkatkan prestasi siswa di bidang STEM, dengan peningkatan sebanyak 8 orang siswa dengan kategori peningkatan tinggi, 14 orang siswa dengan kategori peningkatan sedang dan 1 orang siswa dengan peningkatan rendah. Hasil tes keterampilan siswa pada praktek pembuatan produk rekayasa teknologi menunjukkan 91,3% siswa mendapat nilai lebih dari 70. Tanggapan siswa melalui jurnal harian setelah pelaksanaan pembelajaran STEM menunjukan respon yang sangat positif. Desain pembelajaran STEM dengan menggunakan model ADDIE dalam penelitian ini masih terbatas pada satu tema pembelajaran, untuk itu perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut pada tema-tema lainnya.-- This study aims to develop STEM learning design using ADDIE model as an alternative in preparing the students to face the challenge of 21st century. This is Educational Design Research study with modified procedures. The stage of Main field testing is limited to wide implementation testing with one group pretest-posttest method to recognize the influence of STEM learning toward the students’ achievements on STEM field. Two expert lecturers in learning design, an expert lecture in STEM, and five elementary school teachers reviewed STEM learning design by using ADDIE model. The result shows that 94.4% of STEM learning design is categorized very well. Based on the result of wide implementation testing toward 23 elementary students fourth grade in Cimahi, it is found that STEM learning design by using ADDIE model can improve students’ achievements in STEM field which cover eight students who have high improvements, 14 students have medium and one student has low improvement. The result of students’ skill tests on making technology engineering product reveals that 91.3% students score more than 70. The students’ positive responses can be shown through daily journal after implementing STEM learning. STEM learning design by using ADDIE model in this study is still restricted to one learning theme; therefore, it needs to develop more on other themes
Pendidikan Prenatal: Perilaku Religius dan Sosial Orang Tua Lulusan Terbaik UIN Sunan Ampel Surabaya 2019-2021
This study proves with scientific data the assumptions, perceptions, and myths that have developed in society which state that the religious and social behavior of parents, especially mothers who are pregnant or during the prenatal period has a significant impact on the baby to be born, both from the physical or psychological/spiritual side. This research aims to describe the religious and social behavior of parents during prenatal education. The objects and primary data of this research were the parents of students who won the best graduate title at UIN Sunan Ampel in 2019-2021 who come from different regions and socio-economic and cultural backgrounds. The research method used in this study is descriptive qualitative method, which aims to investigate the condition and behaviours of parents during the parental period. The result of this research indentified two categories of prenatal education patterns practiced by parents: 1) internalization pattern, characterized bty the belief in and engagement with religious rituals and social activities that significantly impact the unborn children; 2) integration pattern, involving the blending of sosial and religious activities by expectant parent, with the aim of ensuring that the future child aligns with their expectation. The implications of this research can serve a theoretical foundation to be emulated and applied by parents during the prenatal period
Pengaruh Evaluasi Formatif Terhadap Hasil Belajar Fiqih Peserta Didik Kelas IV MINU Plus Islamiyah Sidoarjo
Penelitian ini memiliki latar belakang berdasarkan dari banyaknya guru yang menggunakan evaluasi dengan tidak memperhatikan tujuan pemberian evaluasi tersebut dan hanya digunakan sebagai alat untuk memperoleh nilai peserta didik, tanpa memperhatikan pengaruh evaluasi tersebut pada hasil belajar dan pemahaman peserta didik. Evaluasi yang sering dianggap remeh oleh guru salah satunya adalah evaluasi formatif. Evaluasi formatif adalah tes yang diujikan setiap akhir pembahasan materi untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran. Keberhasilan tersebut dilihat dari hasil belajar peserta didik dan dapat mengetahui tingkat pemahaman mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh evaluasi formatif dengan hasil belajar fiqih peserta didik kelas 4 MINU Islamiyah Sidoarjo. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Tes formatif dilaksanakan dua kali yaitu kelas eksperimen atau kelas diberikan umpan balik berupa pembahasan kembali materi yang sulit dipahami dan kelas kontrol atau kelas tanpa diberikan umpan balik. Dari tes formatif pada kelas eksperimen menunjukkan rata-rata hasil nilai peserta didik adalah 11,53 sedangkan pada kelas kontrol menunjukkan rata-rata hasil nilai peserta didik sejumlah 9,88. Terdapat selisih sebanyak 1,65 dari kedua kelas tersebut. Hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh tes formatif yang diberikan umpan balik terhadap hasil belajar peserta didik
IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS II
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa madrasah ibtidaiyah kelas II melalui implementasi media pembelajaran flashcard. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas selama dua siklus. Data yang dihimpun yaitu data hasil belajar materi bangun datar dan data observasi guru serta siswa melalui instrumen tes, observasi siswa dan guru, serta dokumentasi. Data dianalisis menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas II A MINU Wedoro berjumlah 29 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar melalui implementasi media flashcard. Nilai ratarata siswa saat pra siklus sebesar 65 dengan persentase ketuntasan 41%. Siklus I rata-rata nilai siswa menjadi 72 dengan persentase ketuntasan mencapai 65%. Pada siklus II, rata-rata nilai siswa menjadi 85 dan persentase ketuntasan mencapai 93%
ANDROID-BASED APPLICATION AS A MEDIA TO SUPPORT THE LEARNING AND PRESERVATION OF JAVA LANGUAGE FOR MI/SD STUDENTS
Abstract
The development of the ABJA (Aku Isa Basa Jawa) application is intended to make Javanese language learning support media for elementary schools (SD) or Madrasah Ibtidaiyah (MI) students interesting and fun. In addition, the development of ABJA applications is also intended to preserve Javanese art and culture, which are now increasingly fading. This application was developed using the Multimedia Development Life Cycle (MDLC) model consisting of six stages. The data analysis technique used was a Likert scale to interpret quantitative data. The results of the data showed that the feasibility of testing 15 children aged 6–9 years was 95.3% with a very good category, the material expert test result was 98.6% with a very good category, and the media expert test result was 89.5% with a very good category. Therefore, it can be concluded that the ABJA (Aku Isa Basa Jawa) application is an application that is feasible to use as a medium to support the learning and preservation of Javanese language for elementary school or Madrasah Ibtidaiyah students.Abstract
The development of the ABJA (Aku Isa Basa Jawa) application is intended to make Javanese language learning support media for elementary schools (SD) or Madrasah Ibtidaiyah (MI) students interesting and fun. In addition, the development of ABJA applications is also intended to preserve Javanese art and culture, which are now increasingly fading. This application was developed using the Multimedia Development Life Cycle (MDLC) model consisting of six stages. The data analysis technique used was a Likert scale to interpret quantitative data. The results of the data showed that the feasibility of testing 15 children aged 6–9 years was 95.3% with a very good category, the material expert test result was 98.6% with a very good category, and the media expert test result was 89.5% with a very good category. Therefore, it can be concluded that the ABJA (Aku Isa Basa Jawa) application is an application that is feasible to use as a medium to support the learning and preservation of Javanese language for elementary school or Madrasah Ibtidaiyah students
Analisis Faktor - Faktor Penentu Keberhasilan Proyek Konstruksi Berdasarkan Mutu, Biaya dan Waktu
The growth of human needs is closely related to construction projects. Construction projects must be handled professionally and with quality management to achieve what you want. This development allowed the emergence of obstacles during project implementation. This research aims to determine the quality, time, and cost factors that determine the success of a construction project. The questionnaire for this study was administered to 31 people directly involved in the project. The analysis used in this study uses the ranking analysis of the most dominant average/mean value. The results of the analysis show that the most dominant factor influencing the success of a construction project is an accurate price estimate with a mean value of 3.61. Based on the quality is administrative documentation with a mean value of 3.45, and the expertise of the operator of each equipment with a mean value of 3.45. based on time is the Schedule plan with a mean value of 3.77. Analysis of the relationship/correlation between cost, quality and time on the success factors of construction projects shows that the magnitude of the correlation coefficient (r) between cost and quality is 0.534, with a significance or probability of 0.002, cost and time of 0.436. which has a significance or probability of 0.001 and time and quality of 0.532 which has a significance or probability of 0.049.Pertumbuhan kebutuhan manusia terkait erat dengan proyek konstruksi. Proyek konstruksi harus ditangani secara profesional dan dengan manajemen kualitas untuk tercapai susai dengan keinginan. Perkembangan ini memungkinkan munculnya kendala selama pelaksanaan proyek. Adapun penelitian ini bertujuan agar mengetahui faktor mutu, waktu, dan biaya yang menentukan keberhasilan suatu proyek konstruksi. Kuesioner untuk penelitian ini diberikan kepada 31 orang yang terlibat langsung dalam proyek. Analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis pemeringkatan rata-rata/nilai mean paling dominan. Hasil analisis menunjukkan faktor paling dominan yang memepengaruhi keberhasilan proyek konstruksi adalah Estimasi harga yang akurat dengan nilai mean sebesar 3,61. Berdasarkan mutu adalah Dokumentasi administrasi dengan nilai mean sebesar 3,45, dan Keahlian operator masing-masing peralatan dengan nilai mean sebesar 3,45. berdasarkan waktu adalah Schedule rencana dengan nilai mean sebesar 3,77. Analisis hubungan/korelasi antara biaya, mutu dan waktu pada faktor keberhasilan proyek konstruksi menunjukkan bahwa besarnya koefisien hubungan (r) antara biaya dan mutu sebesar 0,534, dengan signifikansi atau probabilitas 0,002, biaya dan waktu sebesar 0,436. yang memiliki signifikansi atau probabilitas sebesar 0,001 serta waktu dan mutu sebesar 0,532 yang memiliki signifikansi atau probabilitas sebesar 0,049
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK
Penelitian ini dilatarbelakangi masalah masih rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa sehingga diperlukan alternatif pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMP dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation). Tujuan khususnya adalah: (1) mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional; (2) mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif antara kelompok tinggi, sedang, dan rendah setelah siswa mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation). Dalam penelitian ini digunakan metode kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol tidak ekivalen. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Cimahi pada semester ganjil. Instrumen yang digunakan berupa: tes, lembar observasi, jurnal harian siswa, dan lembar wawancara. Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik dan deskriptif, diperoleh informasi bahwa: 1. peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) lebih tinggi daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan pembelajaran konvensional; 2. terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif antara siswa kelompok tinggi, sedang, dan rendah setelah mendapatkan pembelajaran matematika dengan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) dimana perbedaan kemampuan berpikir kreatif terdapat pada kelompok tinggi-sedang dan kelompok tinggi-rendah dengan peningkatan kemampuan berpikir kreatif tertinggi terdapat pada kelompok tinggi, sedang, dan rendah.
The main problem underlied this research is the issue of the enhancement of students mathematical creativity ability. So, the alternative model of learning has been needed to increase that mathematical creativity ability of the students. This research aims to see whether mathematical creativity ability of the students with Cooperatif Learning Type Group Investigation better than conventional learning. In the other hand, to see diferent creativity ability the studends from high groups, middle groups, and lower groups. The level of students mathematical creativity ability was measured by using written test consist of pretest and posttest, and to see the students attitude, the researcher uses student questionnaire, and observation sheets. Based on the results of data processing, it is concluded that the students mathematical creativity ability with cooperatif learning type group investigation are better than conventional learning. The second concluded there are diferent mathematical creativity ability students between high group, middle group, and lower group. However the attitude of students towards cooperatif learning type group investigation is positive. Therefore, it is suggested that more teachers familiarize their students to learn independently and actively in learning activities in the classroom where the teacher acts as a facilitator. Students also have to get accustomed to stories about linking mathematics with other disciplines and everyday life so that they can feel the benefits of math in life