463 research outputs found

    Using Hot Seating Strategy to Increase the First Year Students’ Speaking Ability at SMA Negeri 2 Takalar

    Get PDF
    The result of this research showed the improvement of the students’speaking ability from the first cycle to the second cycle has improved. The mean score of pronunciation terms was 3.3 in the first cycle test and became 3.93 in the second cycle test. Besides that, the mean score of grammar in the first cycle was 3.1 became 3.46 in the second cycle. Then, vocabulary terms, the students’ speaking fluency, their score also increase from 3.5 became 3.6

    Small Business Resources And Marketing Performance In Indonesian Distro Industry: The Mediating Role Of Brand Behavior

    Get PDF
    Kajian ini memberi tumpuan untuk menyumbang kepada perbahasan bagaimana prinsip pemasaran boleh digunakan dalam keadaan perniagaan kecil. Kajian ini melaksanakan konsep Resource-based View (RBV) dan pemasaran keusahawanan untuk memahami betapa prestasi pemasaran usaha kecil boleh dipertingkatkan dengan mengadakan dan melaksanakan sumber tidak ketara tertentu. The present study focuses to contribute to the debate of how marketing principle can be applied in small business circumstances. The present study implements Resource-based View (RBV) and entrepreneurial marketing concepts in order to understand how small business marketing performance can be enhanced by having and implementing specific intangible resources

    HUBUNGAN PATRON-KLIEN ANTARA PENGUSAHA KERIPIK DAN PETANI KETELA DI UD. NEW SEHATI KEMIRI PACET MOJOKERTO

    Get PDF
    Abstrak Industrialisasi merupakan motor penggerak bagi peningkatan kemakmuran suatu bangsa. Industrialisasi terbagi dalam beberapa sektor, diantaranya sektor industri kecil, menengah, dan besar. Sektor industri yang memberikan peran penting bagi perekonomian Indonesia adalah sektor industri kecil dan menengah (IKM), salah satunya di Jawa Timur khususnya di Pacet Mojokerto. Dari berbagai industri yang ada, UD. New Sehati merupakan industri yang cukup berkembang dan memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan perekonomian pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengupas hubungan patron klien yang terjadi antara pengusaha industri keripik dan petani ketela yang ada di UD. New Sehati Kemiri Pacet Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Alfred Schurtz dan konsep teori patron-klien James C. Scott dan pertukaran sosial Peter M. Blau. Penelitian ini mengambil subjek penelitian secara purpossive dengan pengambilan data melalui observasi dan indepth interview. Hubungan patronase terlihat dari pelaksanaan sistem kerja antara pengusaha industri keripik dan petani ketela. Dalam pelaksanaan sistem kerja tersebut menunjukkan adanya berbagai tindak dominasi yang dilakukan oleh patron terhadap klien sehingga mengakibatkan klien cenderung patuh dan tunduk dengan kehendak patron. Kata Kunci: Patron-Klien, Pengusaha Keripik, Petani Ketela Abstract Industrialization is the main factor to increase nation prosperity. Industrialization is divided into several sectors, such as small, middle, and big. Small and middle industrial sectors have important role for economical growth in Indonesia, without exception East Java Province, especially in Pacet, Mojokerto. Many small and middle industrys exist there, one of the small and middle industrial in Pacet is New Sehati industrial, which has grown up and give a significant affect for economical growth in rural. The purpose of this research is to investigate patron client’s relationship that occurs between chips (employer/enterpreneur) and cassava farmer from New Sehati Kemiri Pacet, Mojokerto.This research uses qualitative method and phenomenology approach by Alfred Schurtz and the patron-client theory by James C. Scott and social exchange by Peter M. Blau. This research takes subject using purposive sampling and the data is taken by observation and indepth interview. The patronase relationship can be seen from the implementation of working system between chips (employer/enterprenuer) and cassava farmer. From the implementation of working system, there are some actions which is dominated by patron to client so it makes client fully obedient to patron. Keywords: patron-client, chip employer, cassava farme

    Mailing Statement

    Get PDF
    ABSTRAK     Hariyadi, Dedi. Dian Nilasari 2009. Perancangan dan Implementasi Presensi siswa berbasis web di SMA Kristen Baithani Tutur. Tugas Akhir, Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Tri Atmadji Sutikno, M. Pd, (II) Didik Dwi Prasetyo, S. T., M. T.   Kata Kunci : PHP, MySQL, Wi-fi, Berbasis web, Jaringan komputer   Tugas akhir ini menghasilkan sebuah aplikasi berbasis web yang dinamakan presensi siswa berbasis web. Aplikasi ini berfungsi sebagai alat pencatatan hadir dan tidaknya siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dan penyimpanan catatan tersebut ke dalam database. Dengan menggunakan aplikasi ini semua arsip pencatatan hadir dan tidaknya siswa pada saat kegiatan belajar mengajar dapat disimpan dalam sebuah basis data terintegrasi melalui sebuah jaringan komputer. Aplikasi ini dirancang untuk membantu SMA Kristen Baithani Tutur menangani masalah pengarsipan dokumen  pentingnya yaitu presensi siswa. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu SMA Kristen Baithani Tutur meningkatkan kegiatan administrasi. Ketika guru melakukan kegiatan mengajar, guru menggunakan aplikasi presensi siswa berbasis web  ini untuk mencatat hadir atau tidaknya siswa dan menyimpannya ke dalam database. Guru dapat melihat hasil data presensi siswa pada halaman entry data. Jika guru ingin melihatnya dalam bentuk print out, maka guru hanya melakukan perintah lihat halaman pada PDF dokumen, dan mencetak halaman tersebut. Oleh karena itu, pembuatan laporan presensi siswa dapat dilakukan dengan mudah dan lebih akurat. Aplikasi presensi siswa adalah sebuah aplikasi yang berbasis web yang dibangun dengan bahasa HTML, PHP, serta menggunakan basis data MySQL. Perangkat lunak pembangun aplikasi ini antara lain teks editor (Context) dan XAMPP (berisi aplikasi Apache Web Server, MySQL Server, dan PHP Engine). Aplikasi presensi siswa ini dapat digunakan pada sebuah komputer tunggal maupun dalam sebuah jaringan komputer. Jaringan komputer yang digunakan dalam implementasi adalah model client-server menggunakan wi-fi. Aplikasi presensi siswa diimplementasikan di SMA Kristen Baithani Tutur Kabupaten Pasuruan. Karena SMA Kristen Baithani Tutur mempunyai empat ruang kelas, maka implementasi diawali dengan instalasi komputer dan jaringan, kemudian diikuti dengan uji coba aplikasi presensi siswa oleh guru. Uji coba yang dilakukan adalah pencatatan hadir dan tidaknya siswa pada saat kegiatan belajar mengajar dan membuat laporan presensi siswa dalam bentuk print out. Dari hasil uji coba di SMA Kristen Baithani Tutur, aplikasi presensi siswa sudah mampu memenuhi spesifikasi yang didefinisikan pada proses perancangannya. Guru SMA Kristen Baithani Tutur juga yakin aplikasi presensi siswa dapat membantu pekerjaan mereka sehari - hari.

    Teknik Pewarnaan Tekstur Berbulu Pada Desain Coat Menggunakan Berbagai Jenis Pewarna

    Get PDF
      Abstrak   Teknik pewarnaan pada desain ada dua, yaitu teknik pewarnaan basah dan kering, untuk menyempurnakan teknik pewarnaan basah dan kering maka ada teknik campuran yang disebut juga sebagai teknik penyempurnaan dari teknik sebelumnya, tiga jenis pewarnaan ini akan diterapkan pada tekstur berbulu pada desain coat. Jenis pewarna yang akan digunakan adalah pensil warna dan crayon untuk pewarnaan kering, cat air dan aclyric untuk pewarnaan basah kemudian aclyric dengan pensil warna dan marker dengan pensil warna untuk pewarnaan campuran. Kertas yang akan digunakan adalah kertas linen denganukuran F4. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil masing –masing , serta hasil yang terbaik dari teknik pewarnaan basah, kering dan campuran terhadap tekstur berbulu pada desain coat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif kuantitatif. Objek penelitiannya adalah hasil jadi enam desain coat dengan perlakuan yang sama. Teknik pengumpulan menggunakan metode observasi  yang dilakukan oleh 30 observer, yaitu 5 panelis ahli (dosen) Tata Busana dan 25 mahasiswa Tata Busana yang sudah atau sedang memprogam mata kuliah desain mode. Instrument penelitian berupa lembar observasi dengan memberikan tanda chec list pada beberapa aspek yaitu kesan tekstur kain, keselarasan, ketepatan bahan pewarna, kerataan dan kerapian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus persentase dan  perhitungan rata –rata (mean). Hasil dari penelitian ini 1) Desain coat menggunakan teknik pewarnaan kering yaitu dengan pensil warna dan menggunakan crayon  rata –ratanya  adalah 2,5  menunjukkan kriteria cukup. 2) Desain coat menggunakan teknik basah yaitu dengan menggunakan cat air dan aclyric  rata –ratanya 3,3  menunjukkan kriteria baik. 3) Desain coat dengan teknik pewarnaan campuran yaitu menggunakan campuran aclyric dengan pensil warna dan menggunakan campuran marker dengan pensil rata -ratanya adalah 3,8 menunjukkan kriteria sangat baik. 4) hasil terbaik dari teknik pewarnaan kering, basah dan campuran yang terbaik adalah desain coat dengan teknik pewarnaan campuran  menggunakan  marker dan pensil warna.   Kata kunci: Teknik pewarnaan, tekstur berbulu, desain coat.   Abstract   Type coloring techniques on the design to differentiate into two , there is wet and dry coloring techniques, to enhance staining techniques of wet and dry mix then there is a technique which is also known as a technique improvement over previous techniques, These three types of coloring will be applied to fur texture of the coat design. The type of dyes be used is pencilcolor  and crayons for coloring dry , watercolor and aclyric for coloring wet then aclyric with colored pencils and markers with colored pencils for coloring mixture. The paper to used is linen paper with size F4. The purpose of this study was to determine the results of each , as well as the best possible results from the coloring technique of wet , dry and mix to fur texture at coat design. This research is a descriptive qualitative quantitative. The object of research is e result of six coat design with equal treatment. Data were collected by 30 observers , namely 5 expert panelists (lecturer) dressmaking and 25 students who have been or are being programed fashion design courses. Research instrument in the form of sheets of observations by check list on several aspects chec list that impression fabric texture, harmony, precision dyes, flatness and neatness. Analysis of the data in this study using a percentage formula and calculation average (mean). Results of this study 1) ​​Design coat with dry coloring technique is to use pencil color and crayon the average (mean) is 2.5 indicates sufficient criteria, 2) Design coat with  wet coloring technique  using watercolors and aclyric the average is 3.3 showed both criteria, 3) Design coat with a mixture of coloring techniques by blending aclyric with pencil color and mixture markers with pencil color of average is 3.8 indicate the criteria very well, 4) The best results from the coloring technique of dry, wet and mix the best is design coat with a mixture of coloring techniques using markers and pencil color   Keyword: Coloring tecnique, fur, coat design. &nbsp

    IMPACT OF ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ON INTERNAL AUDIT FUNCTIONS

    Get PDF
    The purpose of this paper is to find out why internal auditors must have the skills and abilities in the field of technology in carrying out their activities in the company on the basis of an ERP system. An ERP system is a tool that integrates all company functions in a more accurate system. Design / Methodology / Approach: Library research by emphasizing how the challenges of current internal auditors in facing technological advances (ERP) in the company. Findings: That ERP has a significant impact on the Internal Auditor. Therefore it is necessary to improve the skills and abilities of the Auditor in using technology so that they can develop their HR through training or training related to the ERP system. Originality: This paper tries to emphasize why internal auditors must have the skills and abilities in the field of technology and how the challenges faced by internal auditors change. Keywords: enterprise resource planning (erp), internal auditor function. DOI: 10.7176/RJFA/10-9-05 Publication date:May 31st 201

    Sebaran kasus malaria berdasarkan variabel cuaca dengan pendekatan spasial-temporal di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta Tahun 2005-2015

    Get PDF
    Spatial-temporal distribution of malaria cases based on wind speed and humidity in Kulon Progo Regency of DIYPurposeThe purpose of this study was to determine the correlation of weather variables (humidity and wind flow velocity) in 2005-2015.MethodsThis secondary data study used 1439 cases of malaria and weather data for 11 years. The re­search design was an ecologi­cal study, with analysis using time/series graph and bivariate analysis.ResultsStatistical analysis showed that the vari­ables significantly related to the distribution of malaria cases were wind flow velocity lag 0, wind flow velocity speed lag 1, wind flow velocity lag 2, wind flow velocity lag 3. The humid­ity was not statistically related to the distribution of malaria cases.ConclusionThere was a relation­ship between wind speed up to three months earlier, while the humidity was not related to the spread of malaria cases. Kulon Progo Dis­trict Health Office needs cross-sectoral cooperation with other agencies, and malaria control programs need to pay attention to weather patterns in order to decrease morbidity and mortality due to malaria.Tujuan: Menganalisis hubungan variabel cuaca (kelembaban dan ke­cepatan angin) dengan sebaran kasus malaria di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta tahun 2005-2015. Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder kasus malaria sebanyak 1439 kasus dan data cuaca di Kabupaten Kulon Progo selama 11 tahun. Desain penelitian ini adalah studi ekologi, grafik time/trend dan analisis bivariat. Hasil: Dari hasil analisis statistik diketahui bahwa variabel yang berhubungan kecepatan angin lag 0 (p=0.0004;r = 0.3047), kecepatan angin lag 1 (p=0.0002;r = 0.3143), kecepatan angin lag 2 (p=0.0006;r = 0.2962), kecepatan angin lag 3 (p=0.0044;r = 0.2466), kelembaban tidak berhubungan dengan sebaran kasus malaria dengan sebaran kasus malaria di Kabupaten Kulon Progo tahun 2005-2015. Kesimpulan: Terdapat hubungan kecepatan angin bulan yang sama hingga tiga bulan sebe­lumnya, kelembaban tidak berhub­ungan dengan sebaran kasus malaria. Perlu adanya kerjasama lintas sektor antara pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dengan instansi lain, pengendalian malaria perlu mem­perhatikan pola cuaca agar dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat malaria
    corecore