11 research outputs found

    Pra Desain Pabrik Pembuatan Biometan dan PCC dari Vinasse Limbah Pabrik Bioetanol

    Get PDF
    Berdasarkan Indonesia Energy Outlook 2018, data cadangan energi fosil pada tahun 2016 yaitu 338 juta barel minyak bumi, 144,06 TCF gas dan 14,3 miliar ton batubara. Namun di sisi lain, energi fosil tersebut merupakan energi yang tidak terbarukan. Dengan laju pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) rata-rata 6,9% per tahun, kebutuhan energi pada tahun 2050 dapat naik menjadi 7,6 kali lipat terhadap kebutuhan energi tahun 2014. Di masa depan, pengembangan energi akan bergeser dari energi berbasis fosil menjadi energi baru terbarukan (EBT). Salah satu energi baru terbarukan adalah biomethane atau biogas yang dihasilkan oleh bakteri apabila bahan organik (vinasse) mangalami proses fermentasi dalam reaktor (biodigester) dalam kondisi anaerob yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, menghasilkan listrik, dan bahan bakar gas engine untuk industri. Dengan mendirikan pabrik biomethane (biogas) bisa menjawab dua permasalahan negara ini yaitu menyediakan energi baru terbarukan yang didukung oleh Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pembelian Tenaga Listrik Dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1129. CO2 yang merukapan produk samping dari produksi biomethane dapat digunakan langsung pada produksi PCC. PCC merupakan kalsium karbonat yang dihasilkan dari proses presipitasi dengan kemurnian yang tinggi (99,38%). Proses pembuatan Biomethane dari limbah vinasse ada lima tahap, yaitu tahap pre-treatment, tahap digester, tahap pemurnian dari H2S, pengeringan PCC dan penyimpanan. Kemurnian biomethane yang dihasilkan yaitu 82,47%. Lokasi pabrikdirencanakan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Untuk dapat mendirikan pabrik Pembuatan Biomethane dan PCC dari Vinasse Bioetanol diperlukan total modal investasi sebesar Rp 16.564.532.211.167. Dari perhitunan analisa ekonomi didapat internal rate of return (IRR) sebesar 23,45%, pay out time (POT) 4 tahun 4 bulan dan break even point (BEP) sebesar 33,65%

    Pra Desain Pabrik Olein Dari CPO Dengan Proses Physical Refining Dan Dry Fractionation

    Get PDF
    Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Industri pengolahannya memberikan kontribusi yang penting dalam menghasilkan devisa dan lapangan pekerjaan. Hal tersebut dikarenakan minyak kelapa sawit  merupakan industri hulu yang sangat penting bagi berbagai industri lainnya, seperti: makanan, kosmetik, sabun dan cat. Bahkan akhir-akhir ini ada upaya penggunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar alternatif. Kondisi ini memacu perkembangan industri pengolahan kelapa sawit, baik kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Dan perkembangan industri sejalan dengan semakin meningkatnya luas areal perkebunan kelapa sawit.Pabrik Olein akan didirikan dan siap beroperasi pada tahun 2023, dengan pembelian peralatan pada tahun 2020 dan masa konstruksi selama 2 tahun (2021-2022). Lokasi pabrik direncanakan di daerah Musi Banyuasin, Kota Sekayu, Sumatera Selatan. Pemilihan lokasi pabrik ini berkaitan dengan ketersediaan bahan baku utama berupa Crude Palm Oil (CPO). Bahan baku utama dalam proses pembuatan Olein yaitu Crude Palm Oil (CPO) yang memiliki komposisi sebesar 93,60% Trigliserida (TGA), 1,75% Digliserida (DGA), 0,5% Monogliserida (MGA), 4% Free Fatty Acid (FFA), 0,06% Phosphatida, 0,03% Karoten, 0,06% Tocopherols. Adapun bahan baku tambahan berupa Asam Phospat dan Bleaching Earth. Dosis yang digunakan yaitu sebesar 0.044% dari feed yang masuk untuk asam phospat. Sedangkan untuk Bleaching Earth dosis yang digunakan yaitu 1.4% dari feed yang masuk. Kebutuhan tersebut bergantung pada kualitas CPO yang digunakan untuk proses produksi. Kapasitas produksi Olein direncanakan sebesar 340.000 ton olein/tahun. Perencanaan ini berdasarkan jumlah lahan yang dimiliki oleh pabrik dan jumlah raw material yang tersedia untuk proses produksi. Dalam pemenuhan kapasitas tahunan, pabrik akan beroperasi kontinyu 8 jam per hari selama 330 hari. Untuk memproduksi Olein sebesar 340.000 ton olein/tahun diperlukan bahan baku CPO sebesar 69.697,673 kg CPO/jam. Selain produk utama Olein, pabrik ini juga dapat memproduksi produk berupa stearin. Selain itu hasil Palm Fatty Acid Distillated (PFAD) dapat diolah menjadi biodiesel.Proses pembuatan Olein dapat diuraikan menjadi 2 tahapan proses, yaitu Proses Refinery dan Proses Fraksinasi. Proses Refinery dapat dibagi menjadi 4 tahapan proses yaitu tahap Degumming, Bleaching, Filtrasi, dan Deodorisasi. Dari tahap ini akan diperoleh produk berupa Refined Bleach Deodorized Palm Oil (RBDPO). Selanjutnya dilanjutkan proses Fraksinasi yang dibagi menjadi dua tahapan proses yaitu kristalisasi dan filtrasi. Pada tahap ini akan diperoleh produk Olein dan Stearin. Dari perhitungan analisa ekonomi, dengan harga jual olein sebesar 607,5pertondanhargastearinsebesar607,5 per ton dan harga stearin sebesar 535 per ton. Adapaun diperoleh Internal Rate Return (IRR) sebesar 22,82%. Dengan IRR tersebut mengindikasikan bahwa pabrik layak untuk didirikan dengan suku bunga 9,75% dan waktu pengembalian modal (pay out period) selama 3,90 tahun. Perhitungan analisa ekonomi didasarkan pada discounted cash flow. Modal untuk pendirian pabrik menggunakan rasio 60% modal sendiri dan 40% modal pinjaman. Modal total yang dibutuhkan untuk mendirikan pabrik adalah sebesar Rp. 1.070.670.796.513,74 Sedangkan Break Event Point (BEP) yang diperoleh adalah sebesar 34,71%

    Pra Desain Pabrik Propilen Glikol melalui Proses Hidrogenasi Gliserol

    Get PDF
    Industri kimia di Indonesia terus mengalami peningkatan dalam bidang inovasi maupun teknologi. Salah satu sektor peningkatan yang signifikan yaitu dibidang bahan penunjang, salah satu contongnya Propilen glikol merupakan suatu senyawa organik yang banyak sekali digunakan dalam industri makanan, kosmetik dan farmasi, baik sebagai pelarut, pelembut pada kosmetik maupun sebagai absorber untuk menghilangkan excess air. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi propilen glikol adalah gliserol dari hasil produk samping industri biodiesel yang saat ini sedang dikembangkan di Indonesia. Propilen glikol (PG) dapat diproduksi melalui 2 metode yaitu acetol pathway dan glyceraldehyde pathway. Proses pembuatan propilen glikol pada parik ini ada 3 tahapan utama, yaitu pre-treatment, reaksi dan pemurnian. Proses pre-treatment bertujuan untuk menghilangkan kandungan garam organik dan metanol yang terdapat pada crude gliserol. Sedangkan pada tahapan reaksi gliserol murni di hidrogenasi pada reaktor hidrogenasi pada suhu 210oC dan tekanan 13 atm hingga terbentuk propilen glikol. Untuk tahapan pemurnian, propilen glikol dipisahkan dari waste water dan sisa acetol sebagai produk intermediet dan propanol sebagai produk samping menggunakan metode distilasi pada suhu 114oC dan tekanan 1,2 atm hingga kemurnian propilen glikol mencapai 97% dan disimpan ke dalam tangka penampung produk. Pabrik Propilen Glikol akan beroperasi pada tahun 2022 dan didirikan di Ngoro, Mojokerto dengan kapasitas sebesar 20.000 ton/tahun dan Bahan baku Gliserol yang dibutuhkan sebesar 36500 ton/tahun. Harga jual Propilen glikol sebesar $1,2 per kg Dengan estimasi umur pabrik 10 tahun dan waktu pengembalian pinjaman selama 10 tahun, dapat diketahui Return Of Investment (ROI) sebesar 28,37 %, Pay Out Time (POT) selama 3.4 tahun dan break even point (BEP) sebesar 29,81%. Untuk dapat mendirikan pabrik propilen glikol dari gliserol berkapasitas 20.000 ton/tahun diperlukan total capital investment sebesar Rp. 267.862.525.132,79,- total production cost sebesar Rp. 169.302.685.000,- dengan estimasi hasil penjualan per tahun sebelum kena pajak yaitu sebesar Rp. 329.427.600.000,00,-

    Pra Desain Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi

    Get PDF
    Sesuai dengan Perpres No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, ditargetkan konsumsi energi dari minyak bumi menjadi kurang dari 20% pada tahun 2005. Pemerintah Indonesia menargetkan sebesar 23% menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) dimana untuk penggunaan biofuel sekitar 13,69 juta kL. Sejak tahun 2009, Pemerintah mulai mengembangkan penggunaan bahan bakar terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi dimana pengembangan produksinya setiap tahun semakin meningkat. DEE (Dietil Eter) yang juga dikenal sebagai eter dan etoksi etana, adalah cairan mudah terbakar yang jernih, tak berwarna, dan bertitik didih rendah serta berbau khas. DEE memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena banyak digunakan sebagai pelarut untuk reaksi-reaksi organik dan mulai dikembangkan untuk bahan bakar alternatif sebagai pengganti bahan bakar dari minyak bumi. Proses pembuatan DEE terdiri dari 3 tahapan proses, yaitu persiapan bahan baku, sintesis DEE dan pemurnian DEE. Tahap persiapan bahan baku meliputi adsorpsi air bertujuan untuk memurnikan etanol hingga 99%. Tahap sintesis DEE bertujuan untuk menghasilkan DEE yang dibuat dengan cara dehidrasi etanol. Tahap pemurnian DEE dilakukan untuk mendapatkan produk DEE dengan kemurnian 99,5%. Pabrik direncanakan beroperasi pada tahun 2023. Berdasarkan data impor, konsumsi, produksi yang terus meningkat didapat estimasi kapasitas pabrik sebesar 37.000 ton/tahun. Untuk itu dibutuhkan bahan baku etanol 96,5% yang digunakan sebesar 47.642 ton/tahun. Lokasi pendirian pabrik direncanakan di Ngargosari, Gresik, Jawa Timur. Untuk dapat mendirikan pabrik DEE dengan kapasitas 37.000 ton/tahun diperlukan modal total sebesar Rp 364.656.598.810,04,- dengan harga jual DEE sebesar $2,02 per kg. Estimasi umur pabrik 10 tahun, sehingga dapat diketahui internal rate of return (IRR) sebesar 22,93%, pay out time (POT) 4,05 tahun dan break even point (BEP) sebesar 36,53%

    Studi Pendirian Pabrik Natrium Sulfat dengan Proses Mannheim

    Get PDF
    Natrium sulfat (Na2SO4) merupakan garam berwujud padatan atau kristal berwarna putih atau tidak berwarna. Natrium sulfat terdapat dalam bentuk hidrat (berikatan dengan H2O), yaitu garam dekahidrat dan di alam berbentuk natrium sulfat anhidrat berupa mineral thenardite dan mirabilite. Sumber utama pembuatan natrium sulfat ada dua macam, yaitu secara alami (dari natural source) dan secara sintetik dari industri kimia. Penggunaan natrium sulfat di lingkungan industri cukup banyak, yaitu pada industri pulp kraft, detergent, tekstil, farmasi, gelas, dll. Dalam pembuatan natrium sulfat secara sintetik, terdapat dua proses yang sering digunakan, yaitu melalui proses dengan bahan baku SO2 dan H2O (proses Hargreaves-Robinson), serta proses dengan bahan baku H2SO4 dan NaCl (proses Mannheim). Dalam melakukan pemilihan proses, dipilih proses Mannheim, karena secara aspek teknis dan ekonomis, proses Mannheim lebih mudah dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Dalam proses Mannheim, asam sulfat pekat direaksikan dalam furnace bersuhu 800oC. Na2SO4 yang dihasilkan dari reaksi tersebut dipisahkan dari kotorannya dengan menambahkan soda lime dan soda abu. Kemudian dikristalisasi dan dikeringkan dalam rotary dryer. Pabrik direncanakan beroperasi secara kontinu 24 jam selama 330 hari per tahun operasi. Pabrik natrium sulfat ini direncanakan mulai dibangun pada tahun 2020 di Sampang, Madura yang dekat dengan kebutuhan bahan baku dan kelancaran pemasaran. Modal diperoleh dengan perbandingan 60% modal sendiri dan 40% modal pinjaman. Berdasarkan analisa teknis dan ekonomi yang telah dilakukan, maka pabrik natrium sulfat ini layak didirikan

    Pengaruh Senam Otak Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa di MTS Al-Hikmah Proto

    Get PDF
    Abstract:  Intelligence is the application of cognitive aspects to learning and problem-solving processes, while cognitive processes depend on brain functions such as short-term memory, long-term memory. Based on interviews with the school principal, he said that there had never been an examination of cognitive abilities and the implementation of brain gymnastics on students. Brain gymnastics can improve cognitive skills (awareness, concentration, memory and executive function. Brain gymnastics is divided into 3 (three) functions, namely the lateral dimension, the dimension of concentration and the dimension of concentration. This study aims to determine the effect of brain gymnastics on the cognitive abilities of MTS Al Hikmah students Proto. The research design used the pre-experimental design method because it was not yet an actual experiment because there were still external variables that influenced the formation of the dependent variable. The research population was students of MTS Al-Hikmah Proto class 8A, while the research sample was students of MTS Al-Hikmah Proto class 8A with a total of 15 students.The research instrument used was the MoCa-Ina questionnaire.The results of statistical analysis using the T-test test obtained a P (Asymp. Sig. 2-tailed) of P=0.000 (P<0.05) so that Ho rejected, which means there is a significant effect on the brain exercise intervention on improving cognition f in grade 8A students at MTS Al-Hikmah Proto, Pekalongan Regency.Abstrak: Kemampuan kognitif merupakan fase perubahan yang terjadi selama hidup seseorang seperti memproses informasi, memecahkan masalah dan mengetahui sesuatu. Manfaat senam otak dapat meningkatkan keterampilan kognitif (kesadaran, konsentrasi, memori dan fungsi eksekutif). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap kemampuan kognitif siswa MTS Al Hikmah Proto. Desain penelitian yang digunakan metode pre-experimental pretest-posttest one group. Sampel penelitian adalah siswa MTS Al-Hikmah Proto kelas 8A yang berjumlah 15 siswa yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Untuk Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner MoCa-Ina. hasil analisis statistik dengan menggunakan uji T-test didapatkan P (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar P=0,000 (P<0,05) sehingga Ho ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikan pada intervensi senam otak terhadap peningkatan kognitif pada siswa kelas 8A di MTS Al-Hikmah Proto Kabupaten Pekalongan. Diharapkan kepada pihak sekolah dan siswa agar tetap melaksanakan kegiatan senam otak 1 minggu sekali agar kognitif siswa tidak mengalami penurunan

    ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) (STUDI BPR SYARIAH DI JAWA TIMUR)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap Non Performing Financing. Faktor internal yang digunakan pada penelitian ini yaitu FDR dan BOPO, sedangkan faktor eksternal yang digunakan pada penelitian ini yaitu inflasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BPRS di Jawa Timur Periode 2015-2020. Populasi penelitian ini adalah BPR Syariah di Jawa Timur periode 2015-2020. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dan terdapat 26 BPRS yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Teknis analisis data yang digunakan adalah Regresi Linier berganda dengan menggunakan SPSS 24.0. Dari hasil penelitian ini adalah FDR berpengaruh negatif terhadap Non Performing Financing, sedangkan BOPO dan Inflasi tidak berpengaruh terhadap Non Performing Financing

    Korelasi Statistik Vital Dan Lingkar Ekor Dengan Bobot Badan Pada Domba Ekor Gemuk Berdasarkan Jenis Kelamin Yang Berbeda Di Kabupaten Malang

    No full text
    Domba Ekor Gemuk merupakan ternak ruminansia kecil asli Indonesia. Domba ekor Gemuk (DEG) memiliki karakteristik ukuran badan yang lebih besar dari domba pada umumnya, tekstur bulu yang lebih kasar, ekornya lebih panjang serta pangkal ekor lebih besar yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan lemak pada saat periode kekurangan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1-10 November 2021 di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang tepatnya di Peternakan Rakyat Pak Akong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya korelasi antara statistik vital dan lingkar ekor dengan bobot badan pada Domba Ekor Gemuk berdasarkan jenis kelamin yang berbeda. Pada penelitian ini menggunakan 13 Domba Ekor Gemuk (DEG) jantan dan 24 Domba Ekor Gemuk (DEG) betina sehat dan tidak cacat yang berumur 1,5-2 tahun, dilakukan pengukuran Statistik vital yang meliputi panjang badan dan tinggi badan menggunakan mistar, lingkar dada dan lingkar ekor menggunakan pita ukur, proses penimbangan bobot badan menggunakan timbangan digital. Adapun alat pendukung lainnya yakni kamera digunakan untuk dokumentasi, pylog digunakan sebagai penanda domba, dan alat tulis digunakan untuk mencatat data yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan koefisien korelasi, regresi linier sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara lingkar dada dengan bobot badan pada DEG jantan dan betina didapatkan nilai sebesar 0,87 dan 0,70 dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 74,99% dan 49,25%. Korelasi antara panjang badan dengan bobot badan pada DEG jantan dan betina diperoleh nilai sebesar 0,63 dan 0,57 dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 39,97% dan 32,23%. Korelasi antara tinggi badan dengan bobot badan DEG jantan dan betina diperoleh hasil sebesar 0,82 dan 0,29 dengan koefisien determinasi (R2) 67,40% dan. Korelasi antara lingkar ekor dengan bobot badan pada DEG jantan dan betina didapatkan nilai sebesar -0,05 dan 0,38 dengan koefisien determinasi (R2) 0,28% dan 14,39%. Hasil dari persamaan linier berganda pada DEG jantan yakni Y= -44,05 + 0,66X1+ 0,11X2 + 0,39X3 – 0,19X4 pada DEG betina diperoleh persaman linier berganda yakni Y= - 38,27 + 0,53X1+ 0,29X2 + 0,13X3 + 0,20X4. Pendugaan bobot badan Domba Ekor Gemuk dapat menggunakan ukuran lingkar dada dan panjang badan pada ternak jantan maupun betina dan tinggi badan hanya pada ternak jantan karena ukuran ukuran tersebut memiliki korelasi yang sangat kuat dengan bobot badan dari domba ekor gemuk tersebut
    corecore