9 research outputs found

    HUBUNGAN MANAJEMEN SARANA PRASARANA DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU MADRASAH TSANAWIYAH DI KECAMATAN TEMBILAHAN KOTA

    Get PDF
    Netty Kurniawati (2011) : Hubungan Manajemen Sarana Prasarana dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Tembilahan Kota. Tesis Program Pascasarjana. Program Studi Pendidikan Islam. Konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam. Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau. Pendidikan formal sebagai tempat guru mengajar dan siswa belajar. Subjek utama dalam pendidikan adalah guru. Tinggi atau rendahnya kualitas lembaga ditentukan oleh kinerja guru. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah manajemen sarana prasarana dan motivasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan manajemen sarana prasarana dan motivasi kerja dengan kinerja guru yang baik. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tembilahan Kota. Hipotesis penelitian ini berbunyi: (1) terdapat hubungan yang signifikan dari manajemen sarana prasarana terhadap kinerja guru Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Tembilahan Kota; (2) terdapat hubungan yang signifikan dari motivasi kerja terhadap kinerja guru Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Tembilahan Kota; (3) terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen sarana prasarana dan motivasi kerja secara bersama sama terhadap kinerja guru Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Tembilahan Kota. Populasi penelitian ini melibatkan seluruh guru PNS di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tembilahan, Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Tunas Harapan Tembilahan, dan Madrasah Tsanawiyah Sa’adah El Islamiyah Tembilahan berjumlah 41 orang sehingga penelitian ini memilih porpusive sampling. Sebelum angket disebarkan terlebih dahulu diadakan uji validitas dan reabilitas. Hasil uji validitas menunjukkan sebagian item instrumen yang akan digunakan telah memenuhi syarat, sedangkan sebagian yang tidak memenuhi syarat dibuang atau diperbaiki. Uji reabilitas dengan rumus Alpha Cronbach menunjukkan ketiga variabel berada di atas 0,808 yang berarti instrumen tersebut reliabel. Setelah data di analisis, maka disimpulkan: (1) terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen sarana prasarana dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Tembilahan Kota. Kekuatan korelasi antara kedua variabel tersebut adalah 0,808 dengan kontribusi sebesar 65,3 %; (2) terdapat hubungan yang sangat signifikan antara motivasi kerja dengan guru Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Tembilahan Kota. Kekuatan korelasi antara kedua variabel tersebut adalah 0,691 dengan kontribusi sebesar 47,7 %; (3) terdapat hubungan yang cukup signifikan antara manajemen sarana prasarana dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Tembilahan Kota. Kekuatan korelasi antar semua variabel adalah 0,816 dengan kontribusi sebesar 66,6 %

    Inovasi Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari Surakarta

    Get PDF
    Innovation of learning based on natural environment on the subjects of Bahasa Indonesia is to learn directly with the natural environment around. This study aims to (1) describe the forms of learning innovation with natural use in SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari; (2) describe the implementation of natural environment based learning innovation on Indonesian Language subjects in SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari; (3) Describe the constraints and solutions faced by teachers in the implementation of learning. This research type is qualitative research of this research design is case study approach. Data collection techniques are observation, interviews, and documentation. The validity test of data is using triangulation. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and conclusions. The results of this research are (1) the forms of learning innovation with the utilization of nature are learning directly with nature, outbound, and play; (2) implementation of natural environment-based learning innovation on Indonesian Language subjects have 3 stages, namely: a) planning, b) implementation, and c) evaluation; (3) constraints faced by teachers, such us there are students who do not like dirty, unfavorable weather, limited land, and teachers difficult on conditioning students in the learning process. The solution used are to keep the students to participate by giving understanding how the importance of direct learning with nature, preparing backup strategy, method, and learning media, utilizing the existing natural environment as much as possible, giving the territorial boundaries and assigning tasks to the head of the class to noting that there are students who violate the rules of the teache

    Studi Modulus Elastisitas (Modulus Young) untuk Karakterisasi Berbagai Jenis Batubara Berdasarkan Analisis Kecepatan Gelombang

    Full text link
    Lazimnya, kualitas batubara ditentukan melalui besarnya nilai total moisture dan calorific value (CV). Dalam makalah berbasis penelitian ini, telah dilakukan penentuan kualitas batubara berdasarkan parameter modulus elastisitas yang dihitung dari kaitannya dengan kecepatan gelombang. Sementara, kecepatan gelombangnya baik jenis P (presssure) maupun S (shear) diukur dengan menggunakan time delay analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keelastisan, yang dicirii oleh modulus elastisitas, menentukan kualitas batubara. Batubara yang mempunyai kualitas baik (7000 kcal), nilai modulus elastisitasnya besar yaitu 8167,71 - 8593,86 MPa, sedangkan batubara yang mempunyai calorific value 5900 kcal mempunyai modulus elastisitas 6136.91- 6545.,55 MPa

    Equatorial Oceanic Waves and the Evolution of 2007 Positive Indian Ocean Dipole

    Full text link
    The role of equatorial oceanic waves on the evolution of the 2007 positive Indian Ocean Dipole (pIOD) event was evaluated using available observations and output from a quasi-analytical linear wave model. It was found that the 2007 pIOD event was a weak and short-lived event: developed in the mid-summer (July), matured in the early-fall (September), and terminated in the mid-fall (October). The evolution of the 2007 pIOD event was linked to the equatorial wave dynamics. The event development was associated with the generation of upwelling equatorial Kelvin waves (westward current anomalies) generated by easterly wind anomalies. The event termination was associated with the occurrence of eastward zonal current anomalies resulting from a complex interplay between the wind-forced down welling Kelvin waves and the eastern-boundary-reflected Rossby waves. Results from a quasi-analytical linear wave model show that during the event development and maturation, the wind-forced Kelvin waves played a dominant role in generating zonal current anomalies along the equatorial Indian Ocean, while the eastern-boundary-reflected Rossby waves tended to weaken the wind-forced Kelvin wave signals. During the event termination our model shows that the initiation of anomalous eastward current resulted from the reflected Rossby waves at the eastern boundary. The wind-forced Kelvin waves associated with the seasonal reversal of the monsoon further strengthened the eastward zonal currents generated by the boundary-generated Rossby waves in late-October/early-November. This highlights the importance of the eastern-boundary-reflected Rossby waves on the IOD event termination

    Penentuan Konduktivitas Termal (K) Beberapa Jenis Logam: Alumunium Murni, Baja Tahan Karat (18% Cr, 6% Ni) dan Baja Karbon (0,5% C)

    Full text link
    Penentuan harga konduktivitas termal (k), diperlukan untuk mengetahui jenis bahan logam yang diteliti apakah merupakan penghantar kalor yang sangat baik (konduktor panas yang sempurna). Selain itu penentuan harga konduktivitas termal sangat diperlukan dalam industri, contohnya dalam mendesain bentuk heat sink. Dalam tulisan ini, konduktivitas termal suatu bahan logam ditentukan dengan cara pemanasan bahan logam tersebut dan diusahakan bahan logam tersebut tersekat termal. Adapun bahan-bahan yang ditentukan konduktivitas termalnya adalah: Alumunium murni, Baja tahan karat (18% Cr. 8% Ni) dan baja karbon (0,5% C), hal ini dikarenakan bahan-bahan tersebut adalah bahan-bahan yang sering dipakai dalam dunia industri. Dari hasil percobaan dan analisa data diperoleh harga konduktivitas (k) untuk masing-masing bahan: Alumunium murni adalah: 222,706 Watt/m °C, Baja tahan karat (18% Cr. 8% Ni) adalah: 57,426 Watt/m °C, Baja karbon (0.5% C) adalah: 66,314 Watt/m °C

    Perhitungan Transpor Sedimen Dasar Menggunakan Metode Rottner (Sudi Kasus di Sungai Lais dan Boom Baru Palembang)

    Full text link
    Pelabuhan Perahu Layar (PPL) Sungai Lais mengalami masalah pengendapan (sedimentasi) yang timbul di depan dermaga. Kondisi ini cukup mengganggu operasional pelabuhan. Sehubungan dengan penanggulangan permasalahan tersebut, maka diperlukan studi penelitian masalah sedimentasi di areal tersebut. Perhitungan transpor masa sedimen merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak transpor masa sedimen yang terjadi. Adapun metode yang digunakan pada penelitian transpor masa sedimen ini adalah Metode Rotter. Metode Rotter merupakan salah satu metode yang terbaik dalam perhitungan transpor massa sedimen. Hasil pembahasan diperoleh bahwa terdapat hubungan antara kecepatan aliran rata-rata terhadap transpor masa sedimen, semakin tinggi nilai kecepatan aliran rata-rata maka semakin besar pula transpor masa sedimen yang terjadi
    corecore