76 research outputs found

    ANTIOXIDANT ACTIVITY OF FUNCTIONAL CEREAL DRINKS WITH THE ADDITION OF KECOMBRANG POWDER

    Get PDF
     Cereal drink can be the choice of the community as a nutritious breakfast menu with easy and practical presentation. Kecombrang has potential as an antioxidant, but is still rarely used for food processing. Kecombrang flowers have a large antioxidant component to reduce free radical compounds so as to prevent oxidation. This research was to examine the addition of kecombrang flower powder to the antioxidant activity  of cereal drinks. The material used is kecombrang flower powder and ingredients to make cereal drinks. The experimental design used in this study was a Complete Randomized Design (RAL) with 6 treatments and 3 repeats. The formulation analyzed in this study was divided into 6 treatments in the form of giving kecombrang flower powder with a concentration of 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12%. The data analysis used was Analysis of Variance (ANOVA) at a significance level of 5%. The results showed that the addition of kecombrang flower powder had a significant effect (p<0.05) on the antioxidant activity of cereal drinks. The treatment with the addition of 12% kecombrang flower powder was the treatment with the highest antioxidant activit

    Penerapan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam meningkatkan hasil belajar Biologi materi pokok virus peserta didik kelas X di MA NU Nurul Huda Semarang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menemukan penerapan pendekatan CTL pada materi pokok virus; (2) meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkan aktivitas belajar peserta didik kelas X MA NU Nurul Huda Semarang mata pelajaran biologi khususnya materi pokok virus. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) pada peserta didik kelas X.A semester 1 MA NU Nurul Huda Semarang mata pelajaran Biologi pada materi pokok Virus. Adapun pemberian angket yang diberikan oleh peneliti kepada peserta didik untuk mengetahui minat terhadap pembelajaran biologi sebelum pelaksanaan pra siklus tentang tanggapan terhadap pelaksanaan pembelajaran biologi dengan menerapkan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) ternyata dapat dilihat dari hasil angket minat peserta didik sangat kurang dalam pelajaran biologi. Rata-rata nilai tes evaluasi yang dicapai pada kondisi awal yaitu pada materi Virus sebesar 59,56. Peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 65 sebanyak 19 orang atau 51,28%. Hasil belajar ini belum memuaskan dan lebih dari 75% peserta didik belum dapat tuntas belajar. Fakta menunjukkan bahwa peserta didik kelas X MA NU Nurul Huda Semarang belum bisa menyelesaikan soal yang diberikan dengan baik, kurang berani untuk tampil di depan kelas, kurang aktif bertanya kepada guru, dan enggan untuk menyampaikan ide-ide mereka. Oleh karena itu, untuk lebih meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Biologi, dalam hal ini peneliti menggunakan alternatif dengan menerapkan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning). Hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa prosentase rata-rata aktivitas sebesar 54,55%. Sedangkan nilai rata-rata mencapai 62,94 dengan ketuntasan belajar 61,53%.Untuk siklus II prosentase aktivitas mencapai 65,7% dengan rata-rata tes akhir 69,35 dengan ketuntasan belajar 74,35%. Pada siklus III mengalami peningkatan dengan rata-rata aktivitas sebesar 78,45% dan rata-rata hasil tes 75 dengan ketuntasan belajar sebesar 94,87%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik kelas X di MA NU Nurul Huda Semarang

    ANTIOXIDANT ACTIVITY OF FUNCTIONAL CEREAL DRINKS WITH THE ADDITION OF KECOMBRANG POWDER

    Get PDF
    Cereal drink can be the choice of the community as a nutritious breakfast menu with easy and practical presentation. Kecombrang has potential as an antioxidant, but is still rarely used for food processing. Kecombrang flowers have a large antioxidant component to reduce free radical compounds so as to prevent oxidation. This research was to examine the addition of kecombrang flower powder to the antioxidant activity  of cereal drinks. The material used is kecombrang flower powder and ingredients to make cereal drinks. The experimental design used in this study was a Complete Randomized Design (RAL) with 6 treatments and 3 repeats. The formulation analyzed in this study was divided into 6 treatments in the form of giving kecombrang flower powder with a concentration of 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12%. The data analysis used was Analysis of Variance (ANOVA) at a significance level of 5%. The results showed that the addition of kecombrang flower powder had a significant effect (p<0.05) on the antioxidant activity of cereal drinks. The treatment with the addition of 12% kecombrang flower powder was the treatment with the highest antioxidant activit

    PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT MEMBUAT DOKUMEN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

    Get PDF
    Lina Rifda Naufalin. PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT MEMBUAT DOKUMEN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Februari 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Ada tidaknya pengaruh yang signifikan pemberian penguatan terhadap prestasi belajar mata diklat Membuat Dokumen siswa kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. (2) Ada tidaknya pengaruh yang signifikan fasilitas belajar di sekolah terhadap prestasi belajar mata diklat Membuat Dokumen siswa kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. (3) Ada tidaknya pengaruh yang signifikan pemberian penguatan dan fasilitas belajar di sekolah terhadap prestasi belajar mata diklat Membuat Dokumen siswa kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan rancangan analisis statistik. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI Bidang Keahlian Administrasi perkantoran yang terdiri dari dua kelas dengan masing – masing kelas berjumlah 39 siswa dan 38 siswa. Jadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 77 siswa dan sampel yang diambil berjumlah 39 siswa. . Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi ganda. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) ada pengaruh yang signifikan pemberian penguatan terhadap prestasi belajar mata diklat Membuat Dokumen siswa kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Hal ini ditunjukkan dengan harga r hitung lebih besar dari r tabel atau 0.475>0.316 pada taraf signifikasi 5%. (2) Ada pengaruh yang signifikan fasilitas belajar di sekolah terhadap prestasi belajar mata diklat Membuat Dokumen siswa kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Hal ini ditunjukkan dengan harga r hitung lebih besar dari r tabel atau 0.46>0.316 pada taraf signifikasi 5%. (3) Ada pengaruh yang signifikan pemberian penguatan dan fasilitas belajar di sekolah terhadap prestasi belajar mata diklat Membuat Dokumen siswa kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Hal ini ditunjukkan dengan F hitung lebih besar dari F tabel atau 9.31>3.26. Temuan lain yang dapat dilaporkan dari penelitian ini adalah persamaan garis regresi linear ganda Ŷ = 3.920 + 0.027 X1 + 0.067 X2. Hal ini berarti bahwa rata-rata satu unit prestasi belajar siswa (Y) akan meningkat atau menurun sebesar 0.027 untuk setiap peningkatan atau penurunan satu unit pemberian penguatan (X1) dan juga akan meningkat atau menurun sebesar 0.067 untuk setiap peningkatan atau penurunan satu unit fasilitas belajar (X2). Besarnya sumbangan yang diberikan oleh masing-masing variabel adalah: (1) Sumbangan relatif pemberian penguatan (X1) terhadap prestasi belajar (Y) adalah sebesar 52.39%. (2) Sumbangan relatif fasilitas belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y) adalah sebesar 47.61%. (3) Sumbangan efektif pemberian penguatan (X1) terhadap prestasi belajar (Y) adalah sebesar 17.87%. (4) Sumbangan efektif fasilitas belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y) adalah sebesar 16.23%

    Pandemic And Digital Era: Income Tax Of Smes 10 Th ISCA 2020

    Get PDF
    The Indonesian government sets the SME income tax at a rate of 0.5% final. These rules were made with the aim of keeping records by SMEs to facilitate implementation of compliance. However, this regulation is not very welcome, as evidenced by the lack of tax revenue from the SMEs sector added to this during this pandemic era. This research is a qualitative research with descriptive research type. Sampling was done by purposive sampling. In-depth interviews were conducted to find out more about how the pandemic era forced SMEs to become increasingly digital literate to carry out their tax obligations. Integration of digital information systems with simple supply chain management is needed in the administration of bookkeeping. Keywords: Digital Era; Tax; SME

    Penerapan Jubung Sebagai Alat Penurun Jumlah Buih Pada Proses Pembuatan Gula Kelapa

    Full text link
    Proses pembuatan gula kelapa pada prinsipnya melalui dua tahap utama yaitu penguapan air dan solidifikasi. Pada waktu pemasakan nira mencapai fase jenuh akan terjadi pembuihan (foaming) dan menghasilkan buih-buih yang berwarna putih hingga kekuningan. Para pengrajin gula kelapa biasanya menambahkan minyak kelapa untuk menghilangkan atau menurunkan buih (defoaming). Kecuali itu dapat juga menggunakan “jubung” atau anyaman yang terbuat dari bambu, diletakan di tengah-tengah wajan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pemberian minyak kelapa dan penggunaan jubung terhadap pembentukan buih dan kualitas gula kelapa cetak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua kali ulangan. Faktor yang dicoba meliputi pemberian minyak kelapa (M) yang tertdiri atas 0% (M0), 0,005% (M1), 0,01% (M2), 0,015% (M3), dan 0,02% (M4). Serta penggunaan jubung (J) yang terdiri atas tanpa menggunakan jubung (J0), jubung model I (J1), jubung moel II (J2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian minyak kelapa dalam pembuatan gula kelapa menyebabkan tinggi buih menurun sebesar 53,10 persen, kadar lemak meningkat sebesar 0,1013 perseb bk dan tekstur gula kelapa semakin keras dengan nilai 0,0168 mm/g/dt – 0,0054 mm/g/dt. Penggunaan jubung menyebabkan buih terlokalisasi di dalam jubung dan menurunkan jumlah nira di luar jubung. Jubung model I (J1) memberikan tinggi buih sebesar 14,78 cm, sedangakan jubung model II (J2) memberikan tinggi buih sebesar 7,75 cm. Kombinasi pemberian minyak kelapa 0,015% dan jubung model II (M3J2) menghasilkan gula kelapa cetak terbaik ditinjau dari sifat fisikokimia dan sensoris yaitu dengan tinggi nira akan berbuih 4,84 cm; tinggi buih 7,5 cm; kadar lemak gula kelapa 0,0793 persen bk; kadar air 8,42 persen bb; kadar abu 1,70 persen bk; kadar gula reduksi 7,57 persen bk; tekstur 0,0047 mm/g/dt; total pdatan 1,18 persen bk; warna coklat tua (2,4); tekstur keras (3,3); aroma mendekati khas gula kelapa (2,5); rasa berminyak mendekati tidak terasa (3,7) dan memiliki nilai kesukaan mendekati suka (2,5)

    KINERJA BUMDES DALAM MENYERAP TENAGA KERJA (Studi Kasus Pada BUMDes Desa Susukan Kecamatan Sumbang Banyumas)

    Get PDF
    The aim of this study is to analyze the performance of BUMDes "Mitra Usaha Makmur" Susukan Village Sumbang District Banyumas Regency in terms of tracking the Susukan village workforce. This research was conducted using descriptive qualitative techniques through in-depth interviews, observation, and data collection in the field of data collection, then analyzed using the Miles and Huberman models. The results of research that show how to manage BUMDes that are able to get good BUMDes performance, also enable them to be able to develop BUMDes business units into a Lazuardi Garden, swimming pool, and student education package that supports the increase in the workforce of the Susukan village community, thereby helping alleviate the use of the Susukan village

    TANTANGAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN BANYUMAS

    Get PDF
    Tantangan dalam usaha untuk mengembangkan UMKM merupakan hal yang harus di cari solusinya supaya UMKM dapat tumbuh dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penelitian ini berusaha untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi oleh UMKM dalam mengembangkan usahanya. Objek yang diteliti adalah UMKM di kabupaten banyumas terutama adalah UMKM kelompok Peternak sapi “Margo Mulyo” yang menghasilkan produk olahan susu. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan fenomena yang terjadi pada UMKM di Banyumas yang digambarkan melalui kata-kata. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui beberapa teknik diantaranya adalah wawancara mendalam, observasi, dan penilaian treatment yang diberikan kepada kelompok yang dianalisis dengan membandingkan dari yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan treatment. Penelitian menghasilkan beberapa temuan tantangan yang dihadapi UMKM kelompok Margo Mulyo untuk berkembang diantaranya pengelolaan organisasi kurang efektif terutama dari aspek pengelolaan sumber daya manusia, kepemimpinan tidak efektif dalam mengelola anggota kelompoknya, kurangnya komitmen anggota untuk memajukan kelompok usahanya, administrasi kelompok yang tidak rapi dan lengkap, kurangnya kemauan untuk berinovasi, dan rasa cepat puas terhadap hasil kerja

    Effect of Tempe Yeast Concentration and Fermentation Time on the Functional Charaktersitics of Fermented Peanut Flour

    Get PDF
    Peanuts are one type of nuts that are quite a lot in Indonesia. Peanuts processing in Indonesia is still very limited. It is necessary to diversify the processing of peanuts into other food products. One of the efforts to diversify the peanuts process is to process them into flour. Peanuts have a weakness, namely, peanuts contain compounds of anti-nutritional substances which are mostly dominated by phytic acid and the presence of an unpleasant odor. This weakness can be overcome by the fermentation process. tempe is one of the processed products fermented in beans. The purpose of this study was to determine the functional characteristics of fermented peanut flour with variation in yeast concentration and fermentation time; and the best combination of the treatments. This study used a completely randomized design (CRD). The factors tested were the concentration of tempe yeast (3, 5 and 7%) and length of fermentation (24, 28, 32 dan 36 hours). The result of the study showed that all treatments had a significant effect on the functional characteristics of fermented peanut flour. The result shows that fermentation treatment with variations used increase the levels of water absorption capacity, solubility in water, total phenol, and antioxidant activity; but decrease the levels of oil absorption capacity and emulsion capacity. Fermented peanut flour with the best functional properties was obtained at 7% yeast concentration and 36 hours of fermentation (R3F4) treatments
    • …
    corecore