25 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK MUHAMMADIYAH PAKEM

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan untuk semua jurusan. Saat ini kegiatan PPL dilaksanakan secara terbimbing yang penyelenggaraannya di sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas tenaga pendidik, khususnya calon guru baik dalam segi kualitas maupun kuantitas. Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 15 juli 2016 sampai 15 September 2016, yang berlokasi di SMK Muhammadiyah Pakem. Secara keseluruhan fasilitas yang dimiliki SMK Muhammadiyah Pakem ini sudah cukup lengkap, meskipun ada beberapa prasarana yang belum dimiliki SMP Negeri 1 Pakem ini. Selama praktek mengajar praktikan diberi tanggung jawab untuk mengampu kelas X dengan jumlah 9 kelas, kelas XI dengan jumlah 9 kelas dan dengan kelas IX dengan jumlah 9 kelas. Dari keseluruhan kelas tersebut kami membagi menjadi dua karena dari jurusan PJKR terdapat dua mahasiswa yang melakukan PPL di SMK Muhammadiyah Pakem ini. Adapun keberhasilan dari pelaksanaan program-program kami tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Selain itu adanya persiapan dan perencanaan yang matang dari praktikan. Keterlibatan guru pembimbing, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL-PPL), dan peserta didik yaitu siswa-siswi SMK Muhammadiyah Pakem akan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Dari kegiatan PPL ini diharapkan benar-benar bermanfaat bagi terciptanya calon guru yang terampil, berpengalaman, dan professional sehingga mampu menciptakan calon peserta didik yang berkualitas bagi kemajuan pendidikan di bangsa ini. Secara umum pelaksanaan PPL di SMK Muhammadiyah Pakem berjalan dengan baik dan lancar berkat kerjasama yang harmonis beberapa unsur sekolah seperti Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, dan Siswa

    Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah pada Akad Mudharabah di BMT Duta Jaya

    Get PDF
    Mudharabah Financing Agreement is a contract with profitability that is quite beneficial for the parties. In practice, there are often problems and disputes in the financing contract. This study aims to analyze the procedure for solving problematic financing disputes in mudharabah contracts conducted by BMT Duta Jaya using descriptive-normative methods that describe research subjects and objects based on apparent facts and legal approaches used to study the legal norms of the law data that has been obtained. The results of this study indicate that the problem solvings procedure for financing disputes in Duta Jaya Lampung BMT uses non-litigation method. In the implementation of the contract, all mudarabah contract financing operations are in accordance with DSN fatwa number 07/DSN-MUI/IV/2000, only there are fines or compensation provisions which incur members to bear it without any reaso

    Analisis Sumber Pembentukan Qawa’id Al-Ahkam Beserta Sejarah Perkembangannya

    Get PDF
    This article is motivated by the existence of qawa'id al-ahkam as part of the method used in determining and determining a law from contemporary problems in the field of fiqh worship, as well as muamalah. The study focuses on the sources taken by the scholars in determining the rules, as well as the history of its development. knowing this, a Muslim thinker can observe and understand the process of forming these rules. Literature study with descriptive analysis approach as a research method. Primary and secondary sources are obtained from books, journals, and papers. The results showed that Qawa'id al-ahkam is a product of ijtihad sourced from the Qur'an, hadith and ijma' shabat, and is a generalization of fiqh themes spread among the imams of the madhhab, starting from the source then giving birth to rules then giving birth to branch rules on each main rule. The history of development starts from the period of the Prophet Muhammad, companions, tabi'in and tabi'ut tabi'in, development and opening, and progress.Artikel ini dilatarbelakangi adanya qawa’id al-ahkam sebagai bagian dari metode yang digunakan dalam menentukan dan menetapkan suatu hukum dari permasalahan kontemporer di bidang fiqih ibadah, maupun muamalah. Kajian berfokus pada sumber-sumber yang diambil oleh para ulama dalam menetapakan kaidah tersebut, begitupun sejarah perkembangannya. mengetahui hal tersebut seorang pemikir Muslim dapat mencermati dan memahami proses pembentukan kaidah-kaidah tersebut. Studi pustaka dengan pendekatan deskriptif analisis sebagai metode penelitian. Sumber primer dan sekunder didapatkan dari buku, jurnal, dan karya tulisnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa Qawa’id al-ahkam merupakan produk ijtihad yang bersumber dari Alquran, hadis dan ijma’ shabat, dan merupakan generalisasi dari tema-tema fikih yang tersebar di kalangan imam mazhab, dimulai dari sumber tersebut lalau melahirkan kaidah kemudian melahirkan kaidah cabang pada setiap kaidah induk. Sejarah perkembangan dimulai sejak periode Rasulullah SAW, sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in, perkembangan dan pembukan, serta kemajua

    Perkembangan Hukum Keluarga Di Indonesia Perspektif Politik Hukum Islam

    Get PDF
    Abstract : This article describes the development of the enactment of family law in Indonesia so that it reaches its existence, with the approach of the political theory of Islamic law. This article uses a literature study method, with a historical approach, primary and secondary data obtained from books, articles, and other scientific works.  The results showed that; the theories used in the politics of family law are Formalistic-Legalistic, Structuralistic, Culturalistic, Culturalistic, Substantialistic. as for the theory of Islamic law enforcement generally there are five; credo, receptio in complexu, receptie, recepti exit, receptie a contrario.  As for some methods used in the reform of Islamic family law Intra-doctrinal Reform, Extra-doctrinal Reform, Regulatory Reform, Codification. As for the principle of the renewal method used in codifying contemporary Islamic law there are five (5), namely: (1) takhayyur, (2) talfiq, (3) takhshish al-qadla, (4) siyasah shariyah, and (5) reinterpretation of nash.Abstrak :Artikel ini mendeskripsikan terkait perkembangan berlakunya hukum keluarga di Indonesia sehingga mencapai pada eksisnya, dengan pendekatan teori politik hukum Islam. Artikel ini menggunakan metode studi pustaka, dengan pendekatan historical approach, data primer dan sekunder didapatkan dari buku, artikel, dan karya ilmiah lainya.  Hasil penelitian menunjukan bahwa; teori yang digunakan dalam politik hukum keluarga yakni Formalistik-Legalistik, Strukturalistik, Kulturalistik , Kulturalistik , Subtansialistik. adapun teori pemberlakuan hukum Islam umumnya ada lima; kredo, receptio in complexu, receptie, recepti exit, receptie a contrario.  Adapun beberapa metode yang digunakan dalam pembaharuan hukum keluarga Islam Intra-doctrinal Reform, Extra-doctrinal Reform, Regulatory Reform, Codification. Adapun dalam pada prinsifnya prinsipnya metode pembaruan yang digunakan dalam melakukan kodifikasi hukum Islam kontemporer ada lima (5), yakni: (1) takhayyur, (2) talfiq, (3) takhshish al-qadla, (4) siyasah syariyah, dan (5) reinterpretasi nash

    PERBANDINGAN VARIASI AGREGAT HALUS YANG BERASAL DARI GUNUNG KELUD, KALI PUTIH, DAN SUNGAI BRANTAS TERHADAP KUAT TEKAN BETON

    Get PDF
    Concrete is a building material widely used in construction projects. In principle to create concretewith very good quality by the quality of its constituents of fine aggregate (sand), coarse aggregate,semen, and air, and the way it works. The fine aggregate (sand) as the base material for concretemanufacture is required in determining the quality of the concrete, since the aggregate is a fillerbound by cement and water into a solid mass, the quality of fine aggregate luminaire (sand) directlyaffects the quality of the concrete. The fine aggregate (sand) used in this study came from 3samples in Blitar area, ie 1 sample from Kelud mountain, 2 samples from Kali Putih, and 3 samplesfrom Brantas River. Location of research at the Laboratory Structural Civil Engineering UniversityTribhuwana Tunggadewi Malang. The method used in this study using laboratory experiments andguided on SNI 03-06912000. After a fine aggregate study of 3 samples in Bitarit obtained theaverage compressive strength test, samples of 1 fine aggregate (sand) of Kelud mount recordedaverage of concrete compressive strength of 7,802 Mpa (highest), sample 2 of fine aggregate ( sand)of Kali Putih resulted in average concrete strength test of 3.208 Mpa (lowest), and a sample of 3 fineaggregate (sand) of Brantas river yielded average concrete strength test of 3,272 MPaBeton merupakan material bahan bangunan yang banyak dipergunakan dalam pelaksanaan proyekkonstruksi. Pada prinsipnya untuk mendapatkan beton dengan kualitas yang baik sangatdipengaruhi oleh kualitas dari bahan -“ bahan penyusunnya yaitu agregat halus (pasir), agregat kasar,semen, dan air, serta cara pengerjaannya. Agregat halus (pasir) sebagai bahan dasar untukpembuatan beton memegang peranan penting dalam menentukan mutu beton, karena agregatmerupakan bahan pengisi yang diikat oleh semen dan air menjadi massa padat, sehingga kualitasagregat halus (pasir) mempengaruhi langsung terhadap mutu beton. Agregat halus (pasir) yangdibahas pada penelitian ini berasal dari 3 sampel di wilayah Blitar, yaitu sample 1 dari gunung Kelud,sampel 2 dari kali Putih, dan sampel 3 dari sungai Brantas. Lokasi penelitian di LaboratoriumStruktur Teknik Sipil Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Metode yang digunakan dalampenelitian ini menggunakan eksperimen laboratorium dan berpanduan pada SNI 03-06912000.Setelah dilakukan penelitian agregat halus dari 3 sampel diBlitar mendapatkan hasil uji kuat tekanrata -rata yaitu, sample 1 agregat halus (pasir) gunung Kelud menghasilkan rata -“ rata uji kuat tekanbeton sebesar 7,802 Mpa (tertinggi), sample 2 agregat halus (pasir) Kali Putih menghasilkan rata -“rata uji kuat tekan beton sebesar 3,208 Mpa (terendah), dan sample 3 agregat halus (pasir) sungaiBrantas menghasilkan rata -“ rata uji kuat tekan beton sebesar 3,272 Mp

    PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING ATAS BERPASANGAN DAN LATIHAN PASSING ATAS DIPANTULKAN KE DINDING TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN PASSING ATAS PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan passing atas berpasangan dan latihan passing atas dipantulkan ke dinding terhadap tingkat kemampuan passing atas peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMP Negeri 2 Mirit Kabupaten Kebumen. Desain penelitian ini adalah two group pretest-post test design. Sampel dari penelitian ini adalah siswa peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMP Negeri 2 Mirit dengan jumlah 24 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan passing atas. Tes ini memiliki tingkat validitas 0,733 dan reliabilitas 0,758. Teknik analis data menggunakan uji-t melalui uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat pengaruh yang signifikan latihan passing atas berpasangan terhadap tingkat kemampuan passing atas peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMP Negeri 2 Mirit, dapat diketahui bahwa t hitung (7,222) > t tabel (2,201). (2) Terdapat pengaruh yang signifikan latihan passing atas dipantulkan ke dinding terhadap tingkat kemampuan passing atas peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMP Negeri 2 Mirit, dapat diketahui bahwa t hitung (6,843) > t tabel (2,201). (3) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan passing atas berpasangan dan latihan passing atas dipantulkan ke dinding terhadap tingkat kemampuan passing atas peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMP Negeri 2 Mirit, dapat diketahui nilai t hitung sebesar 0,952 < t tabel 2,074

    IMPLEMENTASI STRATEGI THE POWER OF TWO DALAM PEMBELAJARAN FIQIH DI MADRASAH TSANAWIYAH MASMUR PEKANBARU

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Strategi The Power of Two Dalam Pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Masmur Pekanbaru dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Subjek penelitian adalah guru fiqih sedangkan objek penelitian ini adalah Implementasi Strategi The Power of Two Dalam Pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Masmur Pekanbaru. Populasi penelitian berjumlah 1 orang, dalam penelitian ini penulis menggunakan total sampling artinya seluruh populasi diteliti. Pengumpulan data penulis menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis. Karena penelitian ini bersifat deskriptif, maka penulis menggunakan deskriptif kuantitatif dengan persentase, dengan menggunakan rumus P = ×100 % P = Angka Presentase F = Frekuensi jawaban responden N = Total jumlah Berdasarkan analisis data yang dilakukan penulis ternyata skor tertinggi adalah 64,67%, hal ini menunjukkan Implementasi Strategi The Power of Two Dalam Pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Masmur Pekanbaru dapat dikatagorikan Baik. Karena berada pada persentase 61%-80%. Adapun faktorfaktor yang mempengaruhi Implementasi Strategi The Power of Two Dalam Pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Masmur Pekanbaru adalah faktor guru, faktor tujuan dan bahan ajar, faktor siswa, faktor siswa, faktor stuasi dan waktu, faktor sarana dan prasarana

    Konsep pendidikan Islam menurut Yusuf Al-Qaradhawi: Analisis ilmu pendidikan Islam

    Get PDF
    Pembahasan mengenai konsepsi dan teorisai pendidikan memang selalu hangat dan relevan untuk dicermati dan dikaji ulang. Hal ini tidak lain dikarenakan oleh kedinamisan manusia sebagai pelaku pendidikan dan perlunya inovasi terhadap seluruh komponen pendidikan akibat arus perkembangan zaman. Begitu pun yang terjadi pada roda pendidikan Islam. Ia harus senantiasa memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia serta selaras dengan atmosfer perkembangan zaman. Oleh karena itu, pemikiran, pendapat, dan rujukan yang berkompeten dari berbgai ahli pendidikan Islam sangat dibutuhkan untuk resolusi kedepannya. Urusan pendidikan bukan hanya arena bagi para pakar spesialis pendidikan saja, para pakar dan ilmuan lain pun berkewajiban ikut sera dalam pengembangannya. Seperti halnya Syekh Yusuf Al-Qaradhawi sebagai ulama besar Islam kontemporer yang mempunyai pemikiran sangat berpengaruh dan mempunyai konsistensi loyalitas kepada Islam telah mengkontribusikan pendapatnya untuk keberhaslan pendidikan Islam. Namun, apakah Yusuf Al-Qaradhawi mempunyai konsep pendidikan Islam secara utuh? Penelitian ini akan menjawabnya. Berdasarkan permasalahan di atas, penilitian ini bertujuan untuk mengetahui biografi Yusuf Al-Qaradhawi; pemikiran Yusuf Al-Qaradhawi; konsep pendidikan Islam yang dikembangkan oleh Yusuf Al-Qaradhawi; dan analisis ilmu pendidikan Islam terhadap konsep pendidikan Islam Yusuf Al-Qaradhawi. Secara sistematis, peneliti akan mengkaji beberpa perjalanan hidup, pemikiran, serta beberapa pendapat Yusuf Al-Qaradhawi yang berkaitan dengan konsep pendidikan Islam, mengurai komponen, sumber, dan karakteristik pendidikan Islam. Demi terukurnya analisis, peneliti terlebih dahulu mengkaji konsep pendidikan Islam dengan merujuk beberapa pendapat pakar pendidikan Islam. Dengan demikian, peneliti akan menganalisis konsep pendidikan Islam Yusuf Al-Qaradhawi dengan ilmu pendidikan Islam sebagai patokannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis isi dengan dokumen sebagai sumber utamanya. Peneliti mengumpulkan data dengan teknik studi dokumen (documentary study) berupa survei pustaka (book survey) atau library research untuk mengeatahi dan menganalisi berbagai informasi dari informen. Penelitian ini menghasilkan konsep pendidikan Islam menurut Yusuf Al-Qaradhawi secara utuh. Sebagai aktivis dakwah, Yusuf Al-Qaradhawi memandang pendidikan sama halnya dengan dakwah. Menurutnya konsep pendidikan Islam harus dibingkai oleh ajaran Islam itu sendiri. Dengan demikian pendidikan Islam akan menjadi sebuah sistem yang komnponennya, sumbernya dan karakteristik serta prinsipnya mengacu pada ajaran Islam itu sendiri. Sehingga dengan pendidikan Islam manusia akan menjadi saleh dan siap menghadapi dinamika kehidupan dengan berbagai urusan di dalamnya

    Pandangan BKKBN terhadap dispensasi perkawinan dalam Undang-Undang nomor 16 tahun 2019: Studi analisis di forum generasi berencana Kuningan

    Get PDF
    Latar belakang dari penelitian ini adalah dibentuknya Peraturan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang menjelaskan bahwa umur minimal calon mempelai laki-laki dan perempuan masing-masing adalah 19 tahun, sehingga jika ada yang ingin melangsungkan pernikahan di bawah umur 19 tahun maka wajib mengajukan permohonan dispensasi kawin ke Pengadilan Agama. Namun dalam perkara ini BKKBN melalui forum generasi berencana khususnya daerah Kuningan kurang sependapat dengan peraturan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui total jumlah kasus pernikahan anak di bawah usia minimal pernikahan sesuai dengan peraturan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019, untuk mengetahui pandangan BKKBN melalui Duta Genre terhadap dispensasi kawin beserta kekurangan dan kelebihannya, dan untuk mengetahui apa saja upaya dan program dari BKKBN melalui forum generasi berencana. Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 yang menjelaskan mengenai batas usia perkawinan antara laki-laki dan perempuan, yang kemudian dalam penelitian ini forum generasi berencana memiliki pendapat pro dan kontra terhadap aturan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, unutk mengkaji suatu permasalahan secara mendalam dan menguraikannya dalam bentuk narasi dengan pendekatan yuridis empiris, yakni pengimplementasian hukum nomatif di tengah masyarakat. Data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah kondisi perkawinan di bawah umur di Kabupaten Kuningan memiliki jumlah yang cukup banyak dari tenggang waktu 2020 hingga 2021 sebanyak 744 jiwa. Banyaknya pendaftar dispensasi kawin ke Pengadilan Agama memicu sikap pro dan kontra BKKBN melalui forum generasi berencana, karena hal ini tidak sesuai dengan program yang diusung oleh GenRe mengenai batas usia perkawinan yang menyatakan bahwa batas usia perkawinan yang tepat untuk perempuan adalah 21 tahun dan untuk laki-laki 25 tahun, karena umur tersebut dianggap telah matang secara psikis, ekonomi, maupun biologis. Sehingga untuk mencegah dan menimalisir terjadinya perkawinan dini, GenRe memiliki program PIK R/M untuk mengedukasi remaja dan orangtua tentang bahayanya perkawinan dini, dan juga terdapat program khusus tentang seks bebeas supaya remaja yang belum cukup umur untuk melakukan perkawinan dapat mencegah pergaulan bebas terutama tentang seks bebas

    Peran dan fungsi Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam meminimalisir angka perceraian: Studi di BP4 Kecamatan Garut Kota dan BP4 Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut

    Get PDF
    Adang Muhamad Nasrulloh: Peran Dan Fungsi Badan Penasihatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Meminimalisir Angka Perceraian (Studi di BP4 Kecamatan Garut Kota Dan BP4 Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut). BP4 secara historis merupakan satu-satunya lembaga yang bertugas menunjang sebagian tugas Departemen Agama dalam hal ini Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji dalam bidang penasihatan perkawinan, perselisihan dan perceraian. Namun pada dewasa ini perceraian yang terjadi di Kabupaten Garut termasuk tinggi di Jawa Barat yaitu 14.524 kasus terhitung dari tahun 2017-2019. 396 kasus terjadi di Kecamatan Garut Kota dan 299 kasus terjadi di Kecamatan Karangpawitan pada tahun 2020, hal ini termasuk daerah yang angka percerainnya tertinggi diantara kecamatan lain yang ada di Kabupaten Garut. Tujuan yang hendak dicapai adalah (1) Untuk mengetaui faktor penyebab meningkatnya angka perceraian yang terjadi di Kecamatan Garut Kota dan Kecamatan Karangpawitan, (2) Untuk mengetahui usaha yang dilakukan BP4 Kecamatan Garut Kota dan Kecamatan Karangpawitan dalam mengurangi meningkatnya angka perceraian, (3) Untuk mengetahui aspek pendukung dan penghambat Usaha BP4 Kecamatan Garut Kota dan BP4 Kecamatan Karangpawitan dalam mengurangi meningkatnya angka perceraian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori efektivitas hukum kaitannya dengan peran dan fungsi Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) melalui sebuah usaha yang dilakukan dalam mengurangi meningkatnya angka percerian di Kecamatan Garut Kota dan Karangpawitan. Penelitian ini termasuk jenis data kualitatif memakai pendekatan studi kasus dengan jenis deskriptif analisis, pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi mengenai peran dan fungsi BP4 dalam mengurangi meningkatnya angka percerain. Hasil penelitian menunjukan (1) faktor utama penyebab perceraian di Kecamatan Garut Kota dan Kecamatan Karangpawitan yaitu kesulitan ekonomi. (2). Usaha BP4 Kecamatan Garut Kota yaitu; penasihatan kepada calon pengantin, penasihatan kepada masyarakat yang sudah berumah tangga, penasihatan kepada suami isteri yang mengalami konflik, dan membuat brosur pembinaan keluarga. Adapun usaha BP4 Kecamatan Karangpawitan yaitu: kursus calon pengantin, bimbingan perkawinan bagi remaja, bimbingan perkawinan bagi anak SMA, dan penasihatan bagi pasangan suami istri yang hendak bercerai. (3) Aspek pendukung usaha BP4 Kecamatan Garut Kota dan BP4 Kecamatan Karangpawitan yaitu Sumber daya Manusia (SDM) yang sudah bekompeten dalam bidang Agama sedangkan aspek penghambat usaha BP4 Kecamatan Garut Kota dan BP4 Kecamatan Karangpawitan yaitu terletak pada sarana dan prasarana, kuranggnya anggran untuk melaksanakan usaha, tingkat kesadaran masyarakat, dan kuranggnya rasa tanggung jawab dari sebagian anggota BP4
    corecore