46 research outputs found

    DAMPAK PENERAPAN MODEL LATIHAN LARI TANGGA (RUNNING STAIRS) PADA METODE LATIHAN INTERVAL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN AEROBIK PEMAIN PROFESIONAL FUTSAL UPI

    Get PDF
    Olahraga futsal adalah permainan bola dengan kecepatan, sehingga setiap pemain dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang prima. Salah satu komponen kondisi fisik yang diperlukan pemain sebagai pondasi awal adalah daya tahan (aerobik). Ada beberapa pola pelatihan yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan aerobik. Salah satunya yang belum banyak diterapkan adalah pelatihan Running Stairs. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penerapan pelatihan Running Stairs memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan aerobik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pelatihan Running Stairs memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan aerobik. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet profesional Futsal Universitas Pendidikan Indonesia yang akan berlaga di Liga Profesional futsal putri 2018 yaitu sebanyak 12 orang dan pada penelitian ini yang akan dijadikan sampel yaitu 12 orang, sehingga teknik sampling yang digunakan adalah total sampling (sampel jenuh). Metode penelitian menggunakan metode eksperimen. Pengumpulan data menggunakan tes (bleep test) untuk mengukur daya tahan tubuh. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan software SPSS versi 16 dengan menggunakan Paired Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata tes awal 42,66 ml/kg/menit dan tes akhir 44,83 ml/kg/menit. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa nilai t sebesar -5,347 dengan sig (p) = 0,000 < 0,05, yaitu H0 ditolak, maka, terdapat peningkatan yang signifikan dari pelatihan Running Stairs terhadap peningkatan kemampuan aerobik.---- Futsal is one kind of football game with speed, so that each player is required to have excellent physical condition. One required component of the physical condition of players as the initial foundation is endurance (aerobic). There are several training systems that can be used in improving ability of aerobic. One of training that has not been widely implemented is the Running Stairs training. The problem of this study is whether the application of Running Stairs training can give effect toward to increase the ability of aerobic. The objective of this study is to determine whether the application of Running Stairs training provides significant effect on the ability of aerobic. The population in this study is professional athletes Futsal Indonesia University of Education which will compete in Women Professional Futsal League 2018 that is as many as 12 people and in this research will be used as sample that is 12 people, so that sampling technique used is total sampling (sample saturated). The method of this study used experimental method. The data were collected through the test (bleep test) to measure endurance. Processing and data analysis with SPSS version 16, using Paired Sample T Test. The result showed the average value of the initial test 42,66 ml/kg/min and the end test 44,83 ml/kg/min. Data analysis showed that t value of -5,347 with sig (p) = 0,000 < 0,05, H0 rejected, then there is a significant increase in the ability of Running Stairs training aerobic

    HUBUNGAN KETERSEDIAAN FASILITAS OLAHRAGA DAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI DENGAN ANGKA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM BEROLAHRAGA

    Get PDF
    Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya partisipasi olahraga seperti fasilitas olahraga dan faktor sosio-ekonomi. Namun, faktor tersebut belum dapat dioptimalkan sebagaimana mestinya mengingat partisipasi olahraga yang tergolong rendah di Indonesia. Sehingga, penelitian ini berfokus pada kajian untuk mengetahui hubungan dari ketersediaan fasilitas olahraga dan faktor sosio-ekonomi dengan angka partisipasi masyarakat dalam berolahraga. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu www.bps.go.id. Adapun variabel independen dalam penelitian ini yaitu fasilitas olahraga (X1) dan faktor sosio-ekonomi (X2) yang dijelaskan oleh pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan makan, kondisi jalan baik, status partisipasi sekolah dan rumah tangga yang memiliki akses internet. Sedangkan variabel dependen yaitu Angka Partisipasi Masyarakat dalam Berolahraga (Y). Penelitian ini menggunakan metode ex post facto dan diolah menggunakan software SPSS versi 25 dengan menggunakan Analisis Korelasi Pearson dan Regresi Berganda. Hasil penelitian menunjukkan, secara parsial terdapat hubungan antara setiap variabel independen dengan variabel dependen kecuali variabel status partisipasi sekolah. Secara stimultan, terdapat hubungan yang positif antara ketersediaan fasilitas olahraga dan faktor sosio-ekonomi dengan angka partisipasi masyarakat dalam berolahraga. Berbagai faktor harus dapat dipertimbangkan dan dioptimalkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga sehingga penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan bagi pemangku kebijakan dalam merencanakan pembangunan dan merancang kebijakan olahraga khususnya dalam meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam berolahraga di Indonesia. Kata Kunci: Partisipasi Olahraga, Fasilitas Olahraga, Sosio-Ekonomi, Kebijakan Olahraga. RELATIONSHIP OF AVAILABILITY OF SPORT FACILITIES AND SOCIO-ECONOMIC FACTORS WITH THE NUMBER OF COMMUNITY PARTICIPATION IN SPORT There are several factors that lead to increased sports participation, such as sports facilities and socio-economic factors. However, these factors have not been able to be optimized properly considering the relatively low sports participation in Indonesia. Thus, this study focuses on studies to determine the relationship between the availability of sports facilities and socio-economic factors with the community participation rate in sports. The data used is secondary data obtained from the official website of Badan Pusat Statistik (BPS), namely www.bps.go.id. The independent variables in this study are sports facilities (X1), sosio-economic factors (X2) which are explained by household expenditures for food needs, good road conditions, school participation status and households with internet access and the dependent variable is the Participation Rate Community in Sports (Y). This study used the ex post facto method and was processed using SPSS version 25 software using Pearson Correlation Analysis and Multiple Regression. The results showed that partially there was a relationship between all independent variables and the dependent variable except for the school participation status variable. Simultaneously, there is a positive relationship between the availability of sports facilities and socio-economic factors with the community participation rate in sports. Various factors must be considered and optimized to increase public participation in sports so that this research is expected to be used as a reference for policy makers in planning development and designing sports policies, especially in increasing the number of community participation in sports in Indonesia. Keywords: Sports Participation, Sports Facilities, Socio-Economic, Sports Policy

    CHILDREN’S COMMODIFICATION ON BAIM PAULA’S YOUTUBE CHANNEL

    Get PDF

    Electronic Word Of Mouth Brand Lokal Clothing Dengan Hashtag #Jakcloth Pada Media Sosial Instagram

    Get PDF
    Electronic word of mouth communication activities mark a shift from traditional communication to fast and global digital communication. This makes an opportunity or electronic word of mouth communication opportunity that can be used by companies as a step to promote a local clothing brand event. Jakarta Clothing is one of the companies that always maintains its existence by conducting regular campaigns through #JakCloth. The information provided by Jakarta Clothing can be conveyed and accepted by the wider community thanks to posts about #JakCloth made on the social media platform Instagram. This study aims to obtain findings and describe the electronic word of mouth of local clothing brands by #JakCloth on Instagram social media. The research method used is descriptive qualitative with a constructivism paradigm and data collection using interview techniques. he results of this study show that the quality of electronic word of mouth has gone viral but there is no specific concept and form designed for messaging activities #JakCloth. The quantity of electronic word of mouth #JakCloth has scheduling every day so that it can find out the interactions caused by followers, but there is no media monitoring scheme to find out the number of negative comments and photo tags. The credibility of the electronic word of mouth already has expertise in conveying #JakCloth messages, and has the trust of its followers.Kegiatan komunikasi electronic word of mouth menandai adanya pergeseran dari komunikasi tradisional menuju komunikasi digital yang cepat dan mendunia. Ini menjadikan sebuah kesempatan atau peluang komunikasi electronic word of mouth yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai langkah mempromosikan sebuah event brand lokal clothing. Jakarta Clothing merupakan salah satu perusahaan yang selalu mempertahankan eksistensinya dengan melakukan campaign secara berkala melalui #JakCloth. Informasi yang diberikan oleh Jakarta Clothing dapat tersampaikan dan diterima oleh masyarakat luas berkat postingan mengenai #JakCloth yang dibuat di platform media sosial Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil temuan dan mendeskripsikan electronic word of mouth brand lokal clothing dengan #JakCloth pada media sosial Instagram. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivisme dan pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan dari kualitas electronic word of mouth menjadi viral namun belum adanya konsep dan bentuk khsusus yang dirancang untuk kegiatan penyampaian pesan #JakCloth. Kuantitas electronic word of mouth #JakCloth memiliki penjadwalan setiap hari sehingga dapat mengetahui interaksi yang ditimbulkan oleh followers, namun belum adanya skema media monitoring untuk mengetahui jumlah komentar negatif dan tag photo. Kredibilitas electronic word of mouth sudah memiliki keahlian dalam menyampaikan pesan #JakCloth, dan memiliki kepercayaan oleh followers nya

    Hubungan Antara Status Gizi, Aktivitas Fisik Dengan Derajat Dismenorea Primer Pada Remaja Di SMA Assalaam

    Get PDF
    Introduction, Gynecological disorders commonly experienced by adolescents during menstruation is primary dysmenorrhea. Some of the risk factors for primary dysmenorrhea are abnormal nutritional status (thin, fat) or lack of physical activity. Purpose, to determine whether there is a relationship between nutritional status and physical activity with the degree of primary dysmenorrhea in adolescents. Method, This study uses a cross-sectional research design and data analysis techniques with chi-square correlation test. Result, the results of the chi-square test between nutritional status and the degree of dysmenorrhea showed a p-value = 0.621 and between physical activity and the degree of dysmenorrhoea showed a p-value = 0.835, where the results of the chi-square test both showed (p-value>0.05) which means there is no significant relationship between nutritional status and physical activity with the degree of primary dysmenorrhea. The absence of a relationship can occur due to other primary dysmenorrhea risk factors such as excessive sugar intake, lack of intake of fish containing omega-3, stress due to the pandemic, and physical activity carried out only in the form of daily activities other than sports, so it has no effect on reducing the degree of primary dysmenorrhea. Conclusion, from this study, there is no relationship between nutritional status and physical activity with the degree of primary dysmenorrhea

    Nafsa's International student Handbook

    No full text
    183 Ha

    Pengaruh religiusitas terhadap motivasi sembuh pasien rawat inap di RSUD Sumberrejo

    Get PDF
    مستخلص البحث إن التشجيع على الشفاء لمما يحتاجه المرضى، خصوصا لعلاج المرضى في المستشفى. ومن أمثلة التشجيع على الشفاء التصرف الإيجابي على النفس، التوجه في تحقيق الهدف، ومدى القوة والدافع في تحقيق الهدف. ومما يؤدي إلى الترقية في التشجيع على الشفاء هو روح التدين لدى المرضى. وأما الهدف من هذا البحث فهو لإلمام الأمور التالية: أ) مدى روح التدين لدى المرضى، ب) مدى قوة التشجيع على الشفاء لديهم، ج) أثر روح التدين في التشجيع على تحقيق الشفاء لديهم في المستشفى الحكومية بسومبريجو. وأما المنهج الذي تستخدمه الباحثة فهو المنهج النوعي بالاعتماد على تحليل الانحدار الخطي البسيط. وينحصر موضوع البحث على واحد وثلاثين نفراً من المرضى في المستشفى الحكومية بسومبريجو. ويدل البحث على النتائج التالية: أ) هناك تسعة وعشرون نفرا من المرضى في المستوى الوسطى من روح التدين، أي 93,3%. ب) هناك سبعة وعشرون نفراً من المرضى في المستوى الوسطى من مدى التشجيع على تحقيق الشفاء، أي 87,1%. ج) أثر روح التدين في التشجيع على تحقيق الشفاء بنتيجة كبيرة وذلك 0،000 (0,000>0,05). فلذلك تستنبط الباحثة أن روح التدين ذو أثر كبير في التشجيع على تحقيق الشفاء لدى المرضى في المستشفى الحكومية بسومبريجو. وبناءاً على تحليل الانحدار الخطي لروح التدين في التشجيع على تحقيق الشفاء يحصل البحث على نتيجة معامل التحديد (R Square) بقدر 0,516. ويعني هذا أن أثر المتغير المستقل (روح التدين) في المتيغير المقيد (التشجيع على تحقيق الشفاء) بقدر 51,6%، بحد الدلالة على 0,000> ABSTRACT The healing motivation is something that patients need most, especially those are inpatients, such as having a positive attitude toward themselves, goal-oriented, and strength and encouragement in achieving the goal. One thing that can increase the motivation for cured patients is religiosity held by the patient. The purpose of the study is to identify: 1) the religious levels of inpatients, 2) The degree of motivation that is cured in the hospitalisations, 3) the religious impact of inpatient's healing at RSUD Sumberrejo The study employs a quantitative approach with a simple, linear regression analysis. the subject of the research include 31 inpatients at rsud sumberrejo. The research shows that, 1) There are 29 patients at the moderate religious motivation by 93.3%, 2)There are 27 patients at medium healing motivational by 87.1%, 3) the religious impact on the healing motivation which a significant value of 0,000 (0,000< 0.05). Then it could be said that there is a significant impact between religiosity in the motivation for inpatients at RSUD SUMBERREJO Based on the religiosity regression analysis of the healing motivational have coefficient of determination score (R square) of 0.516, which means that the effect of free variables (religiosity) on bound variables (motivation healing) is 51.6%. with significant levels 0,000<0,05. ABSTRAK Motivasi sembuh merupakan sesuatu hal yang sangat dibutuhkan oleh para pasien, terutama pasien yang menjalani pengobatan rawat inap di rumah sakit, seperti memiliki sikap positif terhadap diri, berorientasi pencapaian tujuan, serta kekuatan dan dorongan dalam pencapaian tujuan. Salah satu hal yang dapat meningkatkan motivasi sembuh pasien adalah religiusitas yang dimiliki oleh pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: 1) tingkat religiusitas pasien rawat inap, 2) tingkat motivasi sembuh pasien rawat inap, 3) pengaruh religiusitas terhadap motivasi sembuh pasien rawat inap di RSUD Sumberrejo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana. Subjek penelitian adalah para pasien yang dalam perawatan inap di RSUD Sumberrejo berjumlah 31 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat 29 pasien yang berada pada kategori tingkat religiusitas sedang dengan presentase sebesar 93,3%, 2) terdapat 27 pasien yang berada pada kategori tingkat motivasi sembuh sedang dengan presentase sebesar 87,1%, 3) pengaruh religiusitas terhadap motivasi sembuh dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (0,000<0,05). Maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara religiusitas terhadap motivasi sembuh pasien rawat inap di RSUD Sumberrejo. Berdasarkan analisis regresi religiusitas terhadap motivasi sembuh diperoleh skor koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,516, yang artinya bahwa pengaruh variabel bebas (Religiusitas) terhadap variabel terikat (Motivasi Sembuh) adalah sebesar 51,6%. Dengan tingkat signifikan sebesar 0,000<0,0
    corecore