2,775 research outputs found
Exploration of the Young's modulus in titanium chromium alloys, for biomedical prosthesis
Through advances in medical and materials engineering research, scientists and doctors have realised the extensive rehabilitation potential of prosthetic bone implants for patients. This has stimulated further research and development upon this technological advancement, in the hope of improving the quality of life of patients suffering from irreversible bone injuries. Since the introduction of human bone implant procedures, titanium has been the dominant choice of material in the field, largely due to its corrosion resistant, non-toxic, and high specific strength properties which contribute to its superior biocompatibility over other options. In recent literature however, the stiffness characteristic of implant materials (governed by the Young’s modulus) has been identified to contribute significantly to implant biocompatibility. Researchers have identified that implant materials with largely dissimilar stiffness properties to the surrounding bone will fail to achieve comparable levels of bone regeneration, as opposed to those that better mimic bone stiffness. The currently adopted titanium alloys in biomedical prosthesis (most commonly Ti-6Al-4V) struggle to adequately exhibit similar Young’s modulus characteristics to cortical bone. However, certain alloying additions (i.e. chromium, molybdenum, niobium) have been documented to alter titanium’s microstructure to obtain greater proportions of the more elastic beta phase at room temperature, thereby resulting in lower Young’s moduli. The purpose of this investigation was to engineer a suitable composition of beta-stabilising titanium alloy, in titanium-chromium, that could more reliably mimic the elastic properties of cortical bone than the current Ti-6Al-4V alloys. Through Powder Metallurgical (PM) procedures, alloys of 8.63, 12.9, 16.1, 17, 20 and 23% chromium in titanium were developed and mechanically tested. The findings revealed that all alloys, except Ti-12.9Cr exhibited Young’s modulus values closer to that of cortical bone (30- 50GPa) than Ti-6Al-4V (110-120GPa). Among them, the optimal composition was established to be Ti-17Cr, with a Young’s modulus of 88GPa. The results from this investigation are significant as they reveal an avenue for research into beta-stabilising alloys that can further enhance the biocompatibility of titanium alloys in prosthesis. However, modifications can be made to improve the adopted methodology of alloy assessment, through the application of TEM technology and controlled porosity induction. Both of these recommendations aim to develop greater understanding of the overall biocompatibility of these alloys in the human body
DIAGNOSIS KESULITAN YANG DIALAMI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL INTEGRAL TAK TENTU DI KELAS XI SMAN 10 FAJAR HARAPAN BANDA ACEH
ivABSTRAKNafis, Badratun. 2016. Diagnosis Kesulitan yang Dialami Siswa dalam Menyelesaikan Soal Integral Tak Tentu di Kelas XI SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh. Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.(1) Drs. Musafir Kumar, M.Si, (2) Drs. M. Hasbi, M.PdKata Kunci: Diagnosis Kesulitan, Integral Tak TentuProses pembelajaran yang dilakukan saat ini di sekolah tidak terlepas dari hubungan timbal balik antar anak didik dan guru. Sebagai pendidik sudah kewajiban kita untuk melihat, mengevaluasi, memperbaiki bahkan meningkatkan lagi kualitas proses pembelajaran bagi anak didik, agar proses pembelajaran yang akan berlangsung dihari yang akan datang berjalan dengan sebagaimana mestinya. SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh salah satu dari sekian banyak sekolah yang merupakan Sekolah Menengah Atas (SMA) terbaik. Namun tidak semua anak didik sama, ada yang memuaskan dan ada yang kurang memuaskan jika ditinjau dari segi pengetahuan. Ada sebagian kecil siswa yang mengikuti remedial pada beberapa materi pembelajaran matematika, namun tidak diketahui apa penyebab dari mereka mengalami kesulitan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk 1)kMendeskripsikan jenis-jenis kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal integral tak tentu di kelas XI SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh; 2) Mengetahui tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal integral tak tentu di kelas XI SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh sebanyak 37 orang siswa. Instrumen yang digunakan untuk menganalisis jawaban siswa tentang kesulitan yang dihadapi adalah tes essay. Sedangkan wawancara digunakan untuk mengetahui penyebab kesulitan yang dialami siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswa yang mengalami kesulitan di kelas XI SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh disebabkan oleh: 1) Kesulitan dalam mengoperasikan bentuk integral; 2) Kesulitan dalam pemahaman konsep integral tak tentu; 3) Kesulitan dalam memahami maksud soal yang diberikan; Tingkat kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal integral tak tentu adalah 15,2% dari seluruh data siswa dan ini tergolong dalam tingkat kesulitan yang sangat rendah
Studi analisis arah kiblat Masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak
Perubahan arah kiblat masjid Agung Demak yang menuai kontroversi menjadi perhatian masyarakat Demak. Historisitas serta penambahan cerita mitos tentang penentuan arah kiblat oleh Sunan Kalijaga hanya dengan menggunakan kekuatan instingnya mampu menentukan arah kiblat masjid Agung Demak menjadikan masjid ini tidak mau diubah arah kiblatnya. Kharismatik yang dimiliki oleh Sunan Kalijaga mampu menundukkan masyarakat Demak terhadap apa yang ditentukan oleh Sunan Kalijaga sampai saat ini. Masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak menjadi sorotan masyarakat Demak kedua setelah masjid Agung Demak pasca pengecekan ulang arah kiblatnya, pasalnya masjid yang juga dibangun oleh Sunan Kalijaga ini diketahui juga menggunakan metode yang sama dalam penentuan arah kiblatnya yakni mitos Sunan Kalijaga dengan instingnya mampu menentukan arah kiblat masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak, namun ta’mir masjid Kadilangu tidak menghendaki adanya pengecekan ulang, meskipun diketahui adanya indikasi kemelencengan.
Dari latar belakang tersebut muncul beberapa permasalahan pokok yaitu bagaimana arah kiblat masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak saat ini yang belum pernah ada pengecekan ulang, terkait adanya indikasi kemelencengan. Serta bagaimana pula respon ta’mir masjid Sunan Kaljaga Kadilangu Demak terhadap perubahan masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak.
Penelitian ini bersifat lapangan (field research) dengan metode utama observasi partisipasi, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Sosiologi. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah informan. Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling (random). Pada penelitian ini yang dipandang sebagai informan utama adalah ta’mir masjid. Kemudian pengumpulan data-data dengan metode wawancara mendalam (in dept interview), observasi, dan dokumentasi. Data-data tersebut kemudian dikumpulkan dan dianalisis dengan metode deskriptif analitik kemudian diolah secara sistematis. Sehingga diperoleh kesimpulan mengenai respon ta’mir masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak menyikapi perubahan arah kiblat masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak.
Hasil penelitian ini adalah diketahui kemelencengan masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak sebesar 8o 42’, serta beberapa pandangan dari ta’mir masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak menunjukkan bahwa kurangnya respon ta’mir terhadap perubahan arah kiblat masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak. Menurut mereka, ijtihad Sunan Kalijaga dalam menetapkan arah kiblat tidaklah sembarangan, yakni menggunakan laku spiritual yang pasti tepat dan harus diikuti tanpa ada keraguan
GAMBARAN HISTOLOGI SALURAN PENCERNAAN IKAN GABUS (CHANNA STRIATA)
GAMBARAN HISTOLOGI SALURAN PENCERNAAN IKAN GABUS (Channa striata)ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur histologi saluran pencernaan ikan gabus (Channa striata). Saluran pencernaan yang diambil adalah esofagus, lambung, dan usus depan berasal dari dua ekor ikan gabus. Sampel kemudian dibuat menjadi preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan diamati menggunakan metode histologi eksplorasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pencernaan tersusun atas empat lapisan, yaitu tunika mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa. Tunika mukosa terdiri dari lamina epitelia, lamina propria, dan lamina muskularis mukosa. Tunika submukosa terdiri dari jaringan ikat dengan pembuluh darah, limfe dan saraf. Tunika muskularis tersusun atas otot melingkar dan otot memanjang. Tunika serosa terdiri dari lapisan tipis jaringan ikat yang dilapisi oleh epitel pipih selapis (mesotelium) dengan pembuluh darah dan jaringan lemak. Mukosa esofagus membentuk lipatan seperti vili-vili dengan epitel pipih berlapis dan banyak sel-sel mukosit, tunika muskularis tersusun atas otot lurik. Mukosa lambung terdiri dari epitel silindris selapis, terdapat kelenjar lambung pada lamina propria, tunika muskularis terdiri dari otot melingkar dan memanjang. Mukosa usus yang membentuk vili tersusun atas epitel silindris selapis dengan mikrovili dan sel goblet, tidak ditemukannya kelenjar Brunner maupun Liberkhun
GAMBARAN KEBUTUHAN FISIOLOGIS LANSIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMOH SEUJAHTERA GEUNASEH SAYANG BANDA ACEH TAHUN 2013
Kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan oksigen, nutrisi, cairan dan elektrolit, istirahat dan tidur, kebutuhan eliminasi, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur dan kebutuhan seksualitas. Selama rentang hidupnya, kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi, terpenuhi sebagian, atau bahkan tidak terpenuhi seluruhnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kebutuhan fisiologis )ansia yang berada di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Banda Aceh pada tahun 2013. Pengumpulan data dilakukan pada bulan juni 2013 dengan desain penelitian bersifat deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Alat ukur penelitian berupa kuesioner dengan teknik wawanca.ra terpimpin. Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan oksigenasi lansia terpenuhi sebanyak 68,3%, kebutuhan nutrisi terpenuhi sebanyak 55%, kebutuhan cairan dan elektolit terpenuhi sebanyak 65%, kebutuhan eliminasi terpenuhi sebanyak 66,7%, kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi sebanyak 53,3%, kebutuhan tempat tinggal terpenuhi sebanyak 70 %, dan kebutuhan temperatur terpenuhi sebanyak 71,7%. Disarankan kepada perawat dan petugas kesehatan yang memberi.k:an asuhan keperawatan pada lansia untuk mengkaji lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan fisiologis pada lansia,sehingga masalah kesehatan pada lansia dapat ditangani dengan baik, serta kesehatan dan kesejahteraan lansia tetap terjamin dengan terpenuhinya kebutuhan dasar manusia pada lansia.Kata kunci : Kebutuhan fisiologis, Lansia
Proposed new interior design scheme for Pit Stop Camera Sdn Bhd of Canon at S1, Level 2 USJ 19 Subang Jaya Selangor Darul Ehsan / Muhammad Nafis Ridzuan
The final project for the student of Diploma in Interior Architecture is a manifestation towards the student’s knowledge about the whole aspect on interior design that had been learnt from basic to the final presentation on the proposed design. The project that had been chosen for the final project is to propose New Scheme Design Of Pit Stop Centre Camera for Canon Sdn Bhd. This proposed Pit Stop Centre Camera is to attract users, especially all the Canopn users from any race to try for all the latest new products.. The target customer are mostly from government staff, VIP person, family.Concept and image that had been chosen not only must be suitable with the clients as both of it would reflect the client itself, but at the same time it would give a positive impact and to increase the business.Besides, the concept and images itself should be also related with the theme of the Pit Stop Centre Camera. Some of the gained information of the study is through interviews, printed media, internet, observation, and through the result from the case study either locally or internationally
Pesantren Dan Toleransi Beragama
Historically, the existence of Islamic boarding school has changed. There are differences among Islamic boarding schools where all the boarding schools attempt to show their excellence and development from time to time. One of the developments is religious relationship in which the Islamic boarding school becomes more inclusive to the surrounding. In this case, morality and tolerance values are cultivated among the members of the boarding school so that a harmonious life can be achieved. In addition, redefining the concept of rahmatan li al ‘alamin ( bless for the universe) and ukhuwah (brotherhood) is of importance to strengthen tolerance
PENGARUH PENAMBAHAN ABU BAKAR CANGKANG SAWIT TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN ABSORPSI BETON BUSA(FOAMED CONCRETE)
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (Studi pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)
ABSTRAK PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM
Thasa Nafis Shiam Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Pasundan Bandung 2017
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan (Return On Equity, Earning per Share dan Debt To Equity Ratio) terhadap perubahan harga saham. Pengambilan sample menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sample sebanyak 12 perusahaan makanan dan minuman dengan periode pengamatan selama tahun 2011-2015. Sumber data sekunder dalam penelitian ini berasal dari Bursa Efek Indonesia. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik yang meliputi uji autokorelasi, uji multikolinnearitas, uji heterokedastisitas, analisi regresi berganda yang meliputi analisis koefisiensi korelasi berganda, uji f, uji t serta determinasi. Hasil dari uji autokorelasi menunjukan bahwa pada tabel Durbin-Watson sebesar 2,238, nilai tersebut berada diantara range 1,08-2,34, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi antara Return On Equity, Earning Per Share dan Debt To Equity Ratio terhadap perubahan harga saham. Hasil pengujian dari uji multikolinieritas menggunakan nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factors). Maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas Return on Equit, Earning per Share dan Debt to Equity Ratio. Hasil pengujian heterokedastisitas menunjukan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam penelitian ini. Hasil dari analisis koefisien korelasi berganda menunjukan (R) sebesar 0,833. Titik 0,833 berada pada range 0,800–1,000, maka hubungan yang terjalin sangat kuat. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara kinerja keuangan (Return On Equity, Earning Per Share dan Debt To Equity Ratio) terhadap perubahan harga saham. Hasil dari determinasi secara simultan menunjukann nilai R Square sebesar 0,693 yang menunjukan bahwa proporsi pengaruh kinerja keuangan (ROE, EPS dan DER) terhadap perubahan harga saham, sedangkan sisanya sebesar 30,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil dari pengujian dari determinasi secara parsial menunjukan Earning Per Share memiliki tigkat kontribusi tertinggi yaitu sebesar 65%. Hasil pengujian dari uji f menunjukan Return On Equity, Earning Per Share dan Debt To Equity Ratio secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham. Hasil uji t menunjukan Return On Equity dan Earning Per share memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham, sedangkan dan Debt To Equity Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.
Kata kunci : Kinerja keuangan, Return On Equity, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Perubahan Harga Saham
- …
