434 research outputs found

    Kajian Persepsi Harapan Sektor Informal Terhadap Kebijakan Pemberdayaanusaha Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Unauna

    Full text link
    Pemberdayaan sektor informal merupakan bagian dari pemberdayaan perekonomian rakyat guna pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Untuk memperbaiki pola pemberdayaan sektor Informal di Kabupaten Tojo Unauna, maka dipandang perlu untuk melihat persepsi harapan para pelaku sektor informal terhadap kebijakan pembedayaanusaha pemerintah daerah kabupaten Tojo Unauna dilihat dari berbagai aspek. Dalam pelaksanaan penelitian ini tipe penelitian yang digunakan bentuk penelitian deskriptif. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah dipusatkan pada pelaku USAha sektor informal di Kabupaten Tojo Unauna. Data primer dihimpun melalui observasi dan wawancara langsung dengan responden pemilikusaha (responden) dalam katagori sektor informal dengan jumlah sampel 50 responden. Sementara data sekunder dihimpun dari instansi terkait. Metode analisis yang digunakan adalah Analysis frekwensi & crostabulasi atas persepsi harapan para pelaku sektor informal terhadap kebijakan pembedayaanusaha Hasil menelitian menemukan bahwa pola pemberdayaan dengan pemberian pelatihan dalam meningkatkan pendapatan, bantuan modal USAha, cara-cara pengelolaan USAha dan pendampingan USAha sangat diharapkan dari pemerintah. Faktor-faktor meningkatkan pendapatan, bantuan modal USAha, cara-cara pengelolaan USAha dan pendampingan USAha secara simultan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penerimaan PAD dari sisi retribusi daerah. Hal ini berarti bahwa pemberdayaan sektor informal, khususnya pedagang sektor informal berperan positif dalam meningkatkan perolehan/peneriman pendapatan pemerintah untuk membiayai pembangunan kota

    PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS KITAB KUNING PADA MA’HAD ALY DI ACEH

    Get PDF
    This qualitative descriptive study aims to explain the system of developing a yellow book-based Islamic education curriculum organized by a typical Islamic boarding school, Ma'had Aly in Aceh Province. Data were collected through interviews, observation, and documentation, then analyzed descriptively. The results showed that the yellow book became the main focus in curriculum development. At the planning stage, the preparation of yellow book-based courses, then mastery of the yellow book is used as special skill for graduates. In the implementation process, the yellow book is used as the main reference for learning then learning is held using the Khataman system converted to the Semester Credit System (SKS). The learning method is varied, combining lecture models and the yellow book learning model in Islamic boarding schools. The stages of curriculum evaluation are carried out in various ways, including quizzes, midterms, memorization of the Koran and mastery of the yellow book, final semester exams, and writing of treatises

    Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Administrasi di Kantor Desa: Studi Komparasi Menggunakan Uji One Way Anova dan Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan rata-rata kepuasan masyarakat dan menganalisis indeks kepuasan masyarakat desa atas pelayanan administrasi di kantor desa. Jumlah sampel diambil sebanyak 260 warga dalam 26 gampong di Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Data dianalisis dalam dua tahapan, yaitu uji one way Anova dan analisis indeks kepuasan masyarakat. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata kepuasan masyarakat diantara 26 gampong. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, gampong yang masuk dalam peringkat sepuluh besar dengan skor tertinggi rata-rata kepuasan masyarakat adalah Meureubo, Langung, Buloh, Paya Peunaga, Ujong Tanoh Darat, Pucok Reudeup, Ranto Panyang Barat, Peunaga Rayeuk, Ujong Tanjung, Mesjid Tuha, dan Paya Baro. Selain itu, terdapat sebanyak 7 gampong memiliki tingkat kepuasan masyarakat dengan mutu ‘A’, kinerja ‘sangat baik’, yakni Ranto Panyang Barat, Ujong Tanoh Darat, Buloh, Meureubo, Langung, Paya Peunaga, dan Pucok Reudeup. Sisanya sebanyak 19 gampong memiliki tingkat kepuasan masyarakat dengan mutu ‘B’, kinerja ‘baik’

    KAJIAN PERSEPSI HARAPAN SEKTOR INFORMAL TERHADAP KEBIJAKAN PEMBERDAYAANUSAHA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TOJO UNAUNA

    Get PDF
    Pemberdayaan sektor informal merupakan bagian dari pemberdayaan perekonomian rakyat guna pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Untuk memperbaiki pola pemberdayaan sektor Informal di Kabupaten Tojo Unauna, maka dipandang perlu untuk melihat persepsi harapan para pelaku sektor informal terhadap kebijakan pembedayaanusaha pemerintah daerah kabupaten Tojo Unauna dilihat dari berbagai aspek. Dalam pelaksanaan penelitian ini tipe penelitian yang digunakan bentuk penelitian deskriptif. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah dipusatkan pada pelaku usaha sektor informal di Kabupaten Tojo Unauna. Data primer dihimpun melalui observasi dan wawancara langsung dengan responden pemilikusaha  (responden) dalam katagori sektor informal dengan jumlah sampel 50 responden. Sementara data sekunder dihimpun dari instansi terkait. Metode analisis yang digunakan adalah Analysis frekwensi & crostabulasi atas persepsi harapan para pelaku sektor informal terhadap kebijakan pembedayaanusaha Hasil menelitian menemukan bahwa pola pemberdayaan dengan pemberian pelatihan dalam meningkatkan pendapatan, bantuan modal usaha, cara-cara pengelolaan usaha dan pendampingan usaha sangat diharapkan dari pemerintah. Faktor-faktor meningkatkan pendapatan, bantuan modal usaha, cara-cara pengelolaan usaha dan pendampingan usaha secara simultan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penerimaan PAD dari sisi retribusi daerah. Hal ini berarti bahwa pemberdayaan sektor informal, khususnya pedagang sektor informal berperan positif dalam meningkatkan perolehan/peneriman pendapatan pemerintah untuk membiayai pembangunan kota.

    REKONTRUKSI PALEOCHANNEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY (STUDI KASUS DI BANDA ACEH)

    Get PDF
    xii,62hlm.:ilus,;tab,;30c

    RESPON MORFOLOGIS BEBERAPA GENOTIPE DAN VARIETAS PADI (ORYZA SATIVA L.) AKIBAT KEKERINGAN DENGAN KONSENTRASI PEG 6000 PADA FASE PERKECAMBAHAN

    Get PDF
    RINGKASANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon morfologis beberapa genotip dan varietas padi pada kondisi kekeringan oleh PEG (Polyethillen Glicol) 6000 sebagai indikator ketahanan genotipe dan varietas terhadap kekeringan, serta interaksi antara kedua faktor tersebut. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala yang berlangsung dari bulan Juli sampai dengan Sepetember 2015.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Split Plot 3 x 10 dengan 3 ulangan. Ada 2 faktor yang diteliti yaitu, faktor konsetrasi PEG 6000 (K) sebagai petak utama yang terdiri dari kontrol (0%), 12.5%, 25% dan varietas (V) sebagai anak petak yang terdiri dari 5 genotipe (Bo Santeut, Romokot, Sanbei, Padi Emas, Aweuh) dan 5 varietas (Inpari 16, IR 64, Situ Patenggang, Margasari, Towuti). Parameter yang diamati adalah Persentase Perkecambahan, Indeks Vigor, Panjang Akar, Panjang Plumula dan Rasio Akar/Plumula.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan konsentrasi PEG 6000 terhadap respon morfologis benih berpengaruh sangat nyata pada setiap parameter yang diamati dan pengaruh genotipe/varietas padi terhadap respon morfologis benih berpengaruh sangat nyata pada parameter persentase perkecambahan, indeks vigor, panjang plumula dan berpengaruh nyata pada parameter panjang akar, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap parameter rasio akar/plumula. Sedangkan pengaruh interaksi antara konsentrasi PEG 6000 dengan genotipe/varietas padi berpengaruh sangat nyata pada parameter persentase perkecambahan, indeks vigor, panjang plumula dan interaksi yang tidak nyata pada parameter panjang akar dan rasio akar/plumulaHasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Perlakuan PEG 6000 dengan konsentrasi 12.5% telah terlihat perubahan morfologis genotipe/varietas yang lebih toleran terhadap kekeringan dilihat dari persentase perkecambahan, indeks vigor, panjang akar, panjang plumula dan rasio akar/plumula. Varietas Situ Patenggang menunjukkan toleransi yang lebih baik dan konsisten terhadap karakter morfologis pada beberapa konsentrasi PEG 6000 apabila dibandingkan dengan genotip/varietas lainnya, varietas IR 64 dan Towuti menunjukkan karakter morfologis yang peka terhadap kekeringan. Terdapat interaksi yang nyata antara konsentrasi PEG 6000 dengan genotipe/varietas pada karakter morfologis meliputi persentase perkecambahan, indeks vigor dan panjang plumula dan kombinasi terbaik terdapat pada genotipe Bo Santeut dengan konsentrasi 12.5 %.Kata Kunci: Morfologis, varietas, genotipe, kekeringan, PEG 600

    PERIODISASI FIQH (Perbandingan Fiqh dari Masa Rasul SAW Sampai Modern)

    Get PDF
    Sebagai sebuah ilmu, maka fiqh mengalami perkembangan dari masa Rasul SAW hingga sekarang, walaupun sebagian orang kurang memahami dan terkadang menganggap orang yang berpendapat demikian disebut dengan pembaharu agama. Namun tidak dapat dibantah, bahwa fiqh tetap berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia pada zamannya. Ini sesuai dengan fitrah Islam sendiri, yang memiliki konsep Islam menjadi rahmat sekalian alam. Jika fiqh tidak berkembang, maka akan ditinggalkan orang. Perjalanannya dari masa Rasul SAW sampai sekarang mengalami pasang-surut, dimana hal ini sangat dipengaruhi kondisi sosial masyarakat saat tersebut, sehingga para Faqih dalam mengeluarkan hukum fiqhnya senantisa dipengaruhi sejumlah faktor sosial, kultur budaya dan ekonomi masyarakat setempat. Oleh karena itu perkembangan ilmu fiqh itu mutlak terjadi karena perkembangan manusia tidak pernah berhenti. Ini berarti bahwa selama kehidupan manusia ada, maka selama itu pula fiqh akan terus berkembang hingga akhir kehidupan manusia di dunia

    PERAN MUKIM DALAM MEMPERKUAT KEARIFAN LOKAL DI ACEH(SUATU KAJIAN DI MUKIM SIEM, KECAMATAN DARUSSALAM,KABUPATEN ACEH BESAR)

    Get PDF
    ABSTRAKMUZAKIR2017PERAN MUKIM DALAM MEMPERKUATKEARIFAN LOKAL DI ACEH.(Suatu Kajian Di Mukim Siem, KecamatanDarussalam, Kabupaten Aceh Besar)Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UniversitasDr. Husaini Ibrahim, MASyiah Kuala. (vii, 77), pp., bibl,. App.Peran mukim dalam memperkuat kearifan lokal di Aceh suatu keniscayaan,mengingat mukim merupakan sebuah institusi pemerintah adat yang secarahistoris memiliki nilai emosional tersendiri bagi masyarakat dan secara formalinstitusi mukim telah memiliki wewenang dalam sistem permerintahan Acehyang diakui undang-udang Negara Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui peran dalam konteks memperkuat kearifan lokal di Aceh danuntuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi mukimm dalam memperkuatkearifan lokal di Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif denganpendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui sumber data primer dan dataskunder, data primer melalui penelitian lapangan yaitu dengan wawancarainforman. Sedangkan data skunder melalui penelitian kepustakaan yaitu dengandokumen-dokumen, buku-buku dan bacaan-bacaan terkait. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa peran mukim dalam memperkuat kaarifan lokal di Acehsangat besar karena keariafan lokal merupakan aturan adat yang sudah menjadisebuah tatanan kehidupan masyarakat yang sarat dengan nilai moral, gunamenjaga keharmonisan antara manusia dengan alam sehingga keberlangsungansumber daya alam mukim dapat terjaga dan terpelihara secara komprehensif.Mukim Siemdalam memperkuat kearifan lokal yang ada melalui, pertama,penguatan kelembagaan adat mukim. kedua, pengaturan adat (aturan-aturan adat),dan ketiga, penguatan peradilan adat (tingkat mukim dan gampong). Hambatanyang dihadapi mukim Siem dalam rangka menjaga dan memperkuat kearifan lokalyang ada disebabkan dua faktor internal dan eksternal. Secara internal antara lain:struktur manajemen mukim yang belum efektif sebagaimana mestinya, sistemadministrasi yang amburadul. Secara eksternal antara lain: anggaran Pendapatandan Belanja Mukim (APBM) yang belum Memadai, sarana dan prasarana yangbelum memadai, kontribusi masyarakat masih lemah, dan kontribusi pemerintahbelum sepenuhnya. Kepada Pemerintah Aceh umum dan pemerintah Aceh Besarkhususnya diharapkan dapat menjadikan institusi mukim memiliki wewenangpenuh, memiliki struktur pemerintahan yang jelas dan terarah dalam sistempemerintahan saat ini, sehingga diharapkan institusi mukim benar-benar memilikikedaulatan politik penuh dalam menjalankan hak dan kewajibannya sesuai denganUUPA dan Qanun No. 4 Tahun 2003, salah satunya dalam menjaga kearifan lokaldi Aceh.Kata Kunci : Mukim, Kearifan Lokal di Ace
    • …
    corecore