31 research outputs found

    Political Regional Tourism in Civil Society Perspective (Profile of Development Strategy of Situ Bagendit Tourism Object, Banyuresmi District, Garut Regency, West Java Province)

    Full text link
    The main question of this study is how the politics of tourism development in the Situ Bagendit area is in the perspective of civil society. The theoretical foundation used in this paper is the concept of Civil Society expressed by Janoski (1998: 12) which states that the idea of civil society rests on intensive discourse between the four domains, namely the state, markets, public and private / private. To clarify the understanding of the main statements, it was elaborated through several conceptions about the politics of development and regional tourism with various variations. So that the good relations that are correlational in nature and the relevance between the politics of development are positive and the progress of regional tourism through an effective review of civil society implementation The role of the state is very effective by delegating ownership from the center to the district for the management of Situ Bagendit. In contrast, in the realm of the market there seems to be less contribution. There has not been a productive effort in the public domain for the development of this tourist attraction. Similarly, personal awareness to develop this tourism potential so that going International is still low. Every tourism potential can become a regional icon that is able to compete on an International scale. One of the strategies is with productive development politics in the synergy between the state and related institutions

    Reaktualisasi Pemikiran Keagamaan Sjafrudin Prawiranegara (1911-1989)

    Get PDF
    This paper uncovers that Sjafruddin Prawiranegara (1911-1989), a former charismatic leader of Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi/Council of Indonesian Muslim Associations), makes the normative sources of the Qur’an and Hadith (sayings ascribed to the Prophet Muhammad peace be upon him) actual as primary moral messages to solve a set of social, political, and economic problems in Indonesia. This article depicts this finding by referring to three of his works as the primary resources of this article and to other twenty-nine secondary resources authored by other scholars.

    Politik Pariwisata Daerah dalam Perspektif Civil Society

    Get PDF
    Pertanyaan utama studi ini ialah bagaimana politik pembangunan pariwisata daerah Situ Bagendit dalam perspektif civil society. Landasan teoretis yang digunakan dalam makalah ini adalah konsep Civil Society yang diutarakan oleh Janoski (1998: 12) yang menyatakan bahwa gagasan masyarakat madani bertumpu pada diskursus yang intensif antara empat ranah yakni negara, pasar, publik dan pribadi/swasta. Untuk memperjelas pemahaman tentang pernyataan utama, maka dielaborasi melalui beberapa konsepsi tentang politik pembangunan serta pariwisata daerah dengan berbagai variasinya. Sehingga didapatkan hubungan baik yang bersifat korelasional maupun relevansi antara politik pembangunan yang positif dengan kemajuan pariwisata daerah melalui tinjauan pelaksanaan masyarakat sipil yang efektif. Peran negara sangat efektif dengan mendelegasikan kepemilikan dari pusat ke kabupaten bagi pengelolaan Situ Bagendit. Berbeda dengan itu, pada ranah pasar terlihat kurang berkontribusi. Belum ditemukan usaha produktif ranah publik bagi pengembangan objek wisata ini. Demikian pula,  kesadaran pribadi untuk mengembangkan potensi wisata ini sehingga go internasional masih rendah. Setiap potensi wisata dapat menjadi ikon daerah yang mampu bersaing dalam skala internasional. Salah satu strateginya ialah dengan politik pembangunan yang produktif dalam sinergitas antara negara dan lembaga terkai

    VALIDITAS PERANGKAT PRAKTIKUM VIRTUAL TERINTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

    Get PDF
    Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan perangkat praktikum virtual terintegrasi model pembelajaran Discovery Learning pada materi Bakteri yang memiliki kriteria valid sehingga dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian pengembangan (RD) modifikasi dari Sugiyono (2013). Produk yang dikembangkan adalah Perangkat Praktikum Virtual. RD terdiri dari 10 langkah, tetapi dalam artikel hanya melaporkan 5 tahap sebagai berikut: (1) Potensi dan Masalah; (2) Pengumpulan Data; (3) Desain Produk; (4) Validasi Produk; (5) Revisi Produk. (6) Uji Coba Produk Penelitian ini menggunakan hanya 5 dari 10 langkah dalam model penelitian dan pengembangan (R D) karena menyesuaikan dengan tujuan dari penelitian yang akan diuji. Untuk uji validasi dilakukan dengan mengahadirkan para pakar pada bidangnya yang disebut sebagai validator. Dalam penelitian ini menggunakan 4 validator. Hasil penelitian pengembangan perangkat praktikum virtual  menggunakan aplikasi Adobe photoshop cs 6, kevalidan perangkat praktikum virtual terintegrasi model pembelajaran Discovery Learning telah berkategori sangat valid dengan persentase kevalidan media 87%, persentase kevalidan materi 98,7%, persentase kevalidan perangkat pembelajaran 98% dan persentase kevalidan praktisi 96% dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perangkat praktikum virtual terintegrasi model pembelajaran Discovery Learning pada materi bakteri sangat valid, untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis sisw

    State Capital Relocation and National Rice Field Prospects: Indonesian Agricultural Politics in an Era of Disruptive Innovation

    Get PDF
    For Indonesia, relocating the national capital is one option for improving food security. Although, statistically, the ministry of agriculture's flagship program appears to have succeeded in increasing exports. Budget policies are actually shrinking in the field, and agricultural land is eroding. In addition, the state continues to import a number of strategic commodities such as rice and soybeans. The challenges of the innovation disruption era must be met with optimism. This paper seeks to understand how Indonesian agricultural politics can adapt to the era of disruptive innovation. The results of the analysis, conducted using a qualitative approach, show that: (a) the country's agricultural politics have so far been unable to produce new players capable of competing with the old players (incumbents), (b) the national agricultural strategy has not been able to present companies and entrepreneurs with disruptive innovation capabilities, (c) agricultural industry policy innovation is still limited, so it cannot promise lower margins and profits. Finally, the relocation of the capital city must be followed by the creation of creative paddy fields and an effective agricultural budget allocation strategy. A favorable ecosystem must be created to encourage the development of new competitive companies and new millennial farmers who are ready to face the Industrial Revolution 4.0. The private sector must also be involved in order to balance the government's and banks' suboptimal roles.

    Industrial Park and Foreign Investment for Sustainable Development in Indonesia

    Get PDF
    In this era of globalization, foreign investment no longer needs to be seen as a threat. On the other hand, foreign investment can be considered as a driving force for national development, including for Indonesia as a developing country, including the construction of Industrial Parks. This study aims to determine the potential and challenges of foreign investment in the development of industrial estates in Indonesia. This paper uses a qualitative descriptive method, where this study describes events that occur and is intended to describe existing phenomena, both natural and human engineering. As a result, this paper finds that the Indonesian government has begun to improve infrastructure so that it is also sufficient to be one of the supporting factors. With a good location and infrastructure, the company's business activities become more effective. And more importantly, the Indonesian government is also willing to provide some fiscal facilities and licensing facilities related to company activities even though they are slightly contrary to sustainable development. Therefore, this research will contribute to the process of increasing foreign investment for sustainable development in Indonesia

    Creative Understanding Dalam Progressivisme Pemikiran Islam Politik Syafruddin Prawiranegara (1911-1989): Sebuah Pendekatan Komunikasi

    Get PDF
    Peran intelektual tokoh Masyumi cenderung terpinggirkan karena kelemahan posisi politik baik di masa rezim Orde Lama maupun Orde Baru. Kendati gagasan mereka sangat relevan dengan pengentasan problem umat. Beberapa di antaranya seperti Syafruddin Prawiranegara, merespons sikap politik penguasa dengan komunikasi politik yang santun nan progresif. Proses komunikasi politik intelektual Masyumi tersebut diurai melalui beberapa aspek seperti: creative understanding, identity values, aesthetic appeal, community agreement serta reform of society. Menghadapi strategi politik propaganda Soekarno dan Soeharto terhadap sikap politik yang berbeda, Syafrudin Prawiranegara merespons dinamika politik baik Orde Lama maupun Orde Baru lebih bersifat retorik di mana ia bertumpu pada argumentasi yang mengandalkan kekuatan logika serta pendekatan persuasi dan apresiasi yang berimbang dalam melihat peristiwa, tokoh, maupun pergulatan politik yang terjadi

    Sistem Kekuasaan dan Budaya Masyarakat Sipil dalam Pengelolaan Limbah: Perspektif Pengelolaan Limbah di Tokyo

    Get PDF
    Perkembangan ekonomi, industrialisasi dan peningkatan jumlah penduduk, khususnya di Tokyo menimbulkan persoalan sampah di Jepang pada tahun 1950-an. Sebagai solusi atas masalah ini, pemerintah Jepang menerapkan praktik pengelolaan limbah padat, termasuk promosi 3R, pengumpulan terpisah, fasilitas insinerator limbah di wilayah perkotaan, pemulihan energi efisiensi tinggi, daur ulang abu insinerator, dan pembuangan akhir. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui apakah solusi yang ditawarkan memiliki konsekuensi yang tidak terduga dan bagaimana sejumlah elemen masyarakat bereaksi terhadapnya. Karya ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan penerapan Q-Methodology. Temuan masalah menunjukkan terdapat empat tipe orang dan keyakinan inti, yakni: (a) Keyakinan inti super otoriter yang ditunjukkan oleh Ilmuwan yang mendukung pemerintah, (b) Keyakinan inti egaliter dengan pada masyarakat sipil yang berpandangan ekstrim, (c) Keyakinan sentral yang relatif egaliter, ditunjukkan oleh masyarakat sipil yang setuju dengan pemerintah, (d) Nilai individualistis inti otoriter yang tercermin pada perusahaan swasta yang bekerja untuk pemerintah

    Progressivisme Manusia Indonesia: Kuantitas Sumberdaya Manusia Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan

    Get PDF
    Indonesia termasuk salah satu negara dengan populasi penduduk besar, yakni sebesar 260,580,739 jiwa (perjuli 2017) atau sebesar 3,5% dari jumlah penduduk dunia atau keempat setelah Cina (18,8 %), India (17,2 %) dan Amerika (4,4 %). Sayangnya, ledakan populasi penduduk Indonesia tiap tahun tidak signifikan dalam membantu Indonesia menjadi negara yang berkembang maju seperti Cina dan India baik dalam pendidikan, ekonomi maupun politik. Bagaimana sistem, pengelolaan dan dinamika pemikiran dan praktik pendidikan di Indonesia termasuk faktor yang berpengaruh terhadap kelambanan yang dihadapi Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan. Hipotesis utama studi ini menyatakan bahwa corak berpikir progressif dalam proses pendidikan dapat mengoptimalkan potensi kuantitas sumberdaya manusia Indonesia menjadi berkualitas. Temuan riset ini memperlihatkan bahwa dalam perspektif progressivisme kuantitas sumberdaya manusia Indonesia masih belum dilihat sebagai potensi akal yang berlimpah yang harus diolah bagi pemecahan berbagai problema bangsa. Hal ini terjadi karena beberapa aspek seperti: (a) Proses pendidikan belum mampu mengoptimasi kesadaran siswa sebagai subjek utama sumberdaya manusia; (b) Murid terdidik untuk lebih pasif dalam penyelesaian masalah sumberdaya manusia; (c) Relasi sekolah dan masyarakat tidak terbangun secara produktif sebagai media peningkatan kapasitas sumberdaya manusia; (d) Suasana sosial kelas maupun sekolah masih cenderung dehumanis serta kurang demokratis. Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa kuantitas sumberdaya manusia Indonesia belum mampu dioptimalkan menjadi kekuatan untuk memecahkan berbagai problematika kehidupan bangsa karena ketidaksesuaian praktik dinamika pendidikan di Indonesia dengan semangat progresivism
    corecore