63 research outputs found
Tugas dan Wewenang Badan Anggaran DPRD Provinsi Sumatera Utara dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Badan Anggaran atau yang disebut Anggaran adalah alat bagi DPRD Provinsi Sumatera Utara yang bersifat tetap dan anggaran untuk pembahasan. Badan Anggaran lebih menitikberatkan pada fungsi DPRD dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Dalam menjalankan fungsi DPRD untuk mengetahui dengan walikota pembahasan dan persetujuan APBD. adanya pandemi covid-19 yang mengakibatkan munculnya permasalahan yang terjadi mulai dari penyusunan, pemutakhiran dan pembahasan APBD Provinsi Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis empiris. Spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis, Badan Anggaran bertemu dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ingin dicapai oleh masing-masing SKPD. Kendala yang dihadapi dalam pembahasan anggaran Badan Anggaran justru datang dari pihak eksternal yaitu dari Satker. Dalam menentukan target penerimaan setiap pekerjaan, negosiasi antar unit harus dilakukan antar DPR.
 
Peran Disdagper (Dinas Perdagangan dan Perindustrian) dalam Menjaga Stabilitas Harga Bahan Pokok di Pasar Bahagia dan Pasar Suprapto Kota Tanjungbalai
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi harga bahan pokok serta perbedaan harga selama periode 24 Agustus sampai dengan 24 september dipasar bahagia dan pasar suprapto, dan untuk mengetahui peran DISDAGPER dalam menjaga stabilitas bahan pokok di pasar tersebut. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang tujuannya untuk menerangkan kondisi apa adanya tentang manajemen startegi, dengan mengambil latar di pasar bahagia dan pasar suprapto. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi harga bahan pokok di Pasar bahagia dan pasar suprapto terjadi fluktuatif namun cenderung stabil, karena kenaikan/penurunan harganya tidak terlalu signifikan. Peran Disdagper dengan mengawasi roda perekonomian seperti mengecek ketersediaan barang, keakuratan alat ukur pedagang, masa kadaluarsa dan barang tak layak jual, dan juga melakukan pencatatan harga sembako untuk dikirimkan kepada Bappeda yang selanjutnya dipublikasikan kepada masyarakat.
 
Implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) and Community Response Around the Company PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar in the Perspective of Islamic Business Ethics
This study aims to deeply analyze about: 1) PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar, 2) Implementation of PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar to the Community and the Response of the community around the PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar, and 3) Shariah Enterprise Theory (SET) Review of PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar. This research is a field research with a descriptive-inductive type of qualitative research. The subjects of this study were the community and employees of PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar. The results showed that PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar is carried out in the form of (1) Giving Cash to the surrounding community, (2) Handing over assets / grants to be used, (3) Providing the company's products to the community every year, (3) Providing Free Services to people who have interests, (4) Allowing the use of company facilities for community activities, (5) Recruiting workers in the surrounding environment (6) providing social assistance, (7) Management and Protection of the environment, (8) Human Resource Development. Implementation of PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar was well distributed, and received a positive response from the community around the company for the company's CSR program. Shariah Enterprise Theory review of the implementation of PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar when viewed in terms of objectives, that this program is in accordance with the principle of sharing Adil, Maṣlaḥah and Raḥmatan lil‟alamῑn. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam tentang: 1) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar, 2) Implementasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar terhadap Masyarakat serta Respon masyarakat sekitar perusahaan PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar, dan 3) Tinjauan Shariah Enterprise Theory (SET) terhadap program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar. Penelitian ini juga merupakan penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitin kualtatif deskriptif-induktif. Subjek penelitian ini adalah masyarakat beserta karyawan PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar dilaksanakan adaalah (1) Pemberian Uang Tunai kepada masyarakat sekitar , (2) Penyerahan Aset/Hibah untuk dapat dipergunakan, (3) Pemberian produk perusahaan tersebut kepada masyarakat setiap tahun nya, (3) Pemberian Layanan Cuma-Cuma kepada masyarakat yang mempunyai kepentingan, (4) Mengizinkan menggunakan fasilitas perusahaan untuk kegiatan masyarakat, (5) Merekrut tenaga kerja lingkugan sekitar (6) pemberian bantuan social, (7) Pengelolahan dan Perlindungan lingkugan, (8) Pengembangan Sumber Daya Manusia. Implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar tersalurkan dengan baik, dan mendapat respon positif dari masyarakat sekiar perusahaan atas program CSR perusahaan. Tinjauan Shariah Enterprise Theory terhadap pelaksanaaan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bumi Sari Prima Pematang Siantar jika dilihat dari segi tujuan, bahwa program ini telah sesuai dengan prinsip berbagi Adil, Maṣlaḥah dan Raḥmatan lil‟alamῑn
Pengaruh Brand Awareness, Tingkat Kepercayaan, Transparansi, Akuntabilitas Dan Tingkat Pendapatan Generasi Milenial Terhadap Pembayaran Zakat Melalui Lembaga Baznas Secara Online: (Studi Pada Generasi Milenial Sumatera Utara)
The millennial generation is very techno minded, where they interact using gadgets in their daily activities, so they have the potential to become muzakki, especially in online zakat payments. There are several perceptions of the millennial generation in paying zakat online, namely awareness, level of trust, transparency, accountability and income level. The aim of this research is to determine the influence of brand awareness, level of trust, transparency, accountability and level of income on online payments and to determine the most dominant independent variables in online zakat payments. The type of data collected was primary data by distributing questionnaires directly to the millennial generation, totaling 100 respondents. The analysis method used is multiple linear regression analysis and assisted with SPSS 20. The research results show that brand awareness and the level of trust have a positive and significant influence on online zakat payments. Transparency, accountability and income level do not have a positive and insignificant influence on online zakat payments. The most dominant variable influencing online zakat payments is the level of trust
Reconstruction of the Concept of Nushuz of the Wife in the Digital Era
The increasing number of divorces has been largely affected by technological developments, including social media, which are used in a way that may lead wives to commit nushuz behavior. This present study aimed at reconstructing the nushuz of the wife in the digital era, a concept commonly known as the wife leaving her house without the permission of the husband. As a normative study, the study applied the conceptual approach. The study collected data by using the documentation study or library research, and analyzed the data by reading, examining, linking, and interpreting the data, and then elaborated the data descriptively. The findings revealed that social media has been used as a platform to publicly show the women’s beauty, reveal their aurat (intimate parts), spread gossips, share infidelity behavior, and many others which violate the religious norms and the universal, collective, individual, local and traditional values as well. Ideally, all of these should be kept private at home, as the home itself is the place to protect anything within it. The elimination of politeness boundaries and rules of interaction between men and women as a consequence of activities on social media has made nushuz of the wife irrelevant to be interpreted simply as the wife leaving the house without the permission of the husband. The meaning of house in the physical sense and that of social media should be equal in the context of the household. Nushuz should be interpreted in a broader perspective following the increasing development of modern technologies
- …