19 research outputs found

    Problematika Rancangan Penilaian Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dalam Kurikulum 2013 pada Kelas XI SMA

    Get PDF
    Tujuan dari artikel ini membahas tentang rancangan penilaian Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dalam Kurikulum 2013 pada kelas XI SMA. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari integral pendidikan dengan melalui aktivitas fisik untuk mencapai hasilnya. Tujuan pendidikan jasmani meliputi: afektif, kognitif, dan psikomotor. Hasil dari pembelajaran PJOK akan dilaporkan dalam bentuk nilai yang terdapat pada kompetensi yang ingin dicapai. Kompetensi mata pelajaran PJOK di Indonesia telah diatur dalam kurikulum 2013 yang mengacu dalam kompetensi inti (KI) kemudian dijabarkan dalam kompetensi dasar (KD). Kompetensi dasar yang dipelajari peserta didik didokumentasikan dengan rancangan penilaian yang dibuat oleh pendidik. Rancangan penilaian hasil belajar pada PJOK harus memenuhi kriteria: valid, reliabel, objektif, dan praktis. Rekomendasi yang diberikan agar implementasi penilaian PJOK pada kurikulum 2013 antara lain: diadakan pelatihan, mengembangkan instrumen sendiri, dan mengadopsi hasil dari penelitian

    IMPLEMENTATION OF BEHAVIORISM THEORY-BASED TRAINING LEARNING MODEL IN PHYSICAL EDUCATION IN CLASS VII JUNIOR HIGH SCHOOL FOOTBALL GAME MATERIALS

    Get PDF
    This article aims to provide information about learning based on behaviorism learning theory through a drill learning model in football game material in grade VII Junior High School. Behaviorism learning theory, which has the principle of providing a stimulus that results in a response. The stimulus is given by the teacher in the form of material that needs to be done by students, resulting in students responding by doing assignments from the material. Physical education, sports, and health (PESH) learning activities involve moving activities to achieve competence. The game of football is one of the materials used in learning PESH movements. The principle of learning PESH is to involve students to move happily. The drill learning model is an alternative that can be used in soccer learning for seventh-grade students of junior high school. The exercise learning model is repeating movements in sports techniques that have been compiled by the teacher. In conclusion, with a variety of exercise learning models, students can learn PESH material to achieve better and more active sports movements and feel happy. Teachers need to innovate continuously to design learning models that are following the characteristics of students

    Penerapan Kajian dan Praktik Lapangan Pada Mahasiswa Pendidikan Olahraga di Universitas Negeri Malang (Mata Kuliah: Pembelajaran Tenis Meja dan Metodologi Penelitian)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah mengungkap fenomena yang terjadi secara kualitatif selama kegiatan kajian dan praktik lapangan (KPL) berlangsung dengan memberikan materi perkuliahan kepada mahasiswa S1 jurusan pendidikan jasmani dan kesehatan (PJK) di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Malang (UM) dengan mengajar mata kuliah pembelajaran tenis meja (perwakilan mata kuliah praktik) dan metodologi penelitian (perwakilan mata kuliah teori). Metode deskriptif kualitatif digunakan, dengan peneliti sendiri sebagai instrumen pengumpulan data kemudian data dianalisis dengan: (1) data reduction, (2) data display, dan (3) verification. Hasil menunjukkan selama KPL berlangsung pada mata kuliah praktik dan teori dapat berjalan dengan baik meskipun terdapat beberapa hambatan. Hambatan yang terjadi secara umum pada mata kuliah praktik adalah mahasiswa kadang kurang terkontrol, sedangkan pada mata kuliah teori penyusunan tugas masih belum memenuhi harapan. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah KPL berjalan dengan baik dan dapat memberikan pengalaman untuk mengatasi permasalahan yang terjadi selama memberikan perkuliahan.&nbsp

    Statistika Inferensial meliputi Uji Beda dalam Pendidikan Jasmani: Sebuah Tinjauan

    Get PDF
    Dalam pendidikan jasmani dan olahraga tidak lepas dari variabel yang saling berkaitan dari satu dengan lainnya. Untuk menguji keterlibatan variabel dalam melakukan gerakan olahraga diperlukan perhitungan dalam bentuk statistik. Tujuan dari artikel ini adalah membahas tentang uji beda yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dalam bidang pendidikan jasmani dan olahraga. Metode studi pustaka dengan sumber sekunder menjadi pendekatan kualitatif yang diterapkan dalam penelitian ini. Stastistik yang digunakan dalam penelitian kuantitatif biasanya menggunakan jenis statistik inferensial. Statistik inferensial dibedakan menjadi dua yakni statistik parametrik dan nonparametrik. Uji t atau disebut dengan uji beda termasuk salah satu statistika parametrik (inferensial) yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata skor antara dua kelompok (sampel). Terdapat prosedur yang diperlukan dalam menganalisis data dengan menggunakan uji beda antara lain: (1) membuat hipotesis, (2) membuat tabel penolong, (3) menghitung t hitung, (4) menguji dengan t tabel, dan (5) menarik kesimpulan. Uji beda cenderung digunakan dalam penelitian eksperimental

    Model Discrepancy sebagai Evaluasi Program Pendidikan

    Get PDF
    Programs designed to advance education continue to progress and develop dynamically. Improving the program requires an evaluation process. There are various evaluation models used in improving educational programs depending on the aspects needed for improvement or refinement. The purpose of this research is to discuss the basic concepts of the discrepancy model evaluation made by Provus. This research is a library study with data obtained through the study of relevant books and articles and then analyzed using a qualitative approach consisting of: (1) data reduction, (2) data display, and (3) drawing conclusions. Evaluation The discrepancy model is one type of appropriate approach in evaluating an educational and learning program. The procedures used in the discrepancy evaluation are (1) design, (2) installation, (3) process, (4) product, and (5) comparison or the fifth in the form of costs and benefits if needed. The result of the discrepancy model evaluation is knowing the gap between the expected conditions and the reality on the ground, so that it can be a guide for the next step in making decisions

    Perbandingan Kurikulum Pendidikan Jasmani Antara Indonesia dengan Finlandia: Kajian Review

    Get PDF
    Tujuan dari kurikulum pendidikan jasmani supaya mengoptimalkan tumbuh kembang anak dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan tersebut belum sepenuhnya tercapai sesuai dengan harapan karena masih banyaknya kendala yang dijumpai. Tujuan dari artikel ini mengkaji perbandingan kurikulum pendidikan jasmani di Indonesia dengan Finlandia, sebab Finlandia merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mereview beragam referensi yang relevan dari buku aupun hasil penelitian. Penelitian ini terdiri dari penentuan topik, menyeleksian temuan dan penyajian hasil deskripsi. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kurikulum pendidikan jasmani di Indonesia dan Finlandia dibagun dari pandangan hidup bangsa masing-masing. Pendidikan jasmani di Indonesia mempunyai karakteristik bahwa anak dituntut untuk menguasai keterampilan tertentu sebagai syarat dalam menuntaskan kompetensi. Sedangkan Pendidikanjasmani di Finlandia memberikan kesempatan anak untuk bermain dan bersosialisasi untuk pengoptimalan tumbuh kembang siswa. Kesimpulan yang  didapat yaitu Finlandia telah memiliki pola pembelajaran tertentu dalam upaya untuk memberikan proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, sehingga diharapkan Indonesia dapat mengadopsi hal-hal yang positif yang dapat diterapkan dengan situasi dan kondisi di Indonesia, sehingga tujuan dari pendidikan jasmani dapat tercapai secara optimal

    Variasi Penerapan Blended learning dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga

    Get PDF
    Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan informasi tentang pelaksanaan blended learning dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga. Artikel ini merupakan jenis konseptual, yaitu mengungkapkan tentang blended learning dalam pendidikan jasmani. Uraian tentang blended learning untuk mendukung pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga akan dibahas dalam artikel ini. Dari sini, perkembangan dan kebutuhan dalam berbagai perubahan pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga perlu dipikirkan dan ditinjau kembali untuk melahirkan inovasi pembelajaran yang relevan pada zamannya. Hasil dari pelaksanaan blended learning dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga ini dapat dilakukan jika terdapat faktor pendukung dalam pelaksanaannya yang terpenuhi. Kesimpulannya blended learning dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga memiliki potensi dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengalaman belajar yang bermakna

    Strategi Pengembangan Produk dalam Penelitian dan Pengembangan pada Pendidikan Jasmani

    Get PDF
    Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan telah melewati ragam prosedur yang sistematis serta perlu teruji kelayakan dan kepraktisannya untuk digunakan. Langkah awal dalam menentukan spesifikasi produk yang relevan adalah melakukan analisis kebutuhan selama di lapangan. Banyak ragam strategi yang digunakan dalam menghimpun berbagai masalah dari hasil analisis kebutuhan guna membuat inovasi pengembangan produk. Tujuan dari artikel ini adalah menyajikan ragam strategi yang dapat dilakukan dalam mengembangkan produk dalam penelitian dan pengembangan khususnya di bidang pendidikan jasmani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan yang dianalisis dengan cara pendekatan kualitatif. Strategi merupakan rencana yang matang untuk meminimalkan atau menghindari masalah dan mengoptimalkan potensi untuk mencapai tujuan. Dengan adanya strategi yang tepat akan mengakibatkan produk dari hasil penelitian dan pengembangan akan mendapatkan hasil yang valid dan praktis digunakan. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, produk pengembangan dapat berupa model pembelajaran, media, modifikasi alat, sumber belajar, dan instrumen penilaian. Kesimpulan yang didapat dari studi kepustakaan ini, strategi yang digunakan dalam pengembangan produk perlu melewati studi pendahuluan, pengembangan dan validasi produk, serta pengujian produk

    PEMBELAJARAN PENDIDIKAN OLAHRAGA BERBASIS BLENDED LEARNING UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS

    Get PDF
    Pembelajaran merupakan proses transformasi pengetahuan yang melibatkan interaksi antara pebelajar dengan guru atau pebelajar dengan sumber belajar secara langsung. Teknologi yang semakin canggih membuat pembelajaran tidak hanya bertatap muka dengan guru dan guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar melainkan dapat melalui media cetak, audio, video, audio-video dan computer yang dikenal sebagai e-learning bahkan dapat menggunakan perangkat handphone (m-learning). Tujuan dari artikel ini adalah untuk membahas pembelajaran pendidikan olahraga berbasis blended learning dalam jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan, yaitu mencari sumber referensi yang relevan untuk dikaji secara konseptual. Hasil dari pengkajian menunjukkan bahwa dengan blended learning memungkinkan pembelajaran menjadi lebih profesional untuk menangani kebutuhan belajar dengan cara yang paling efektif, efisien, dan memiliki daya tarik yang tinggi. Pemberlakuan pembelajaran berbasis blended learning pada pendidikan olahraga sangatlah membantu bagi guru pendidikan olahraga dalam penyampaian materi maupun peragaan suatu gerakan kepada peserta didik. Keuntungan yang diperoleh dengan manfaat pembelajaran berbasis blended bagi lembaga pendidikan atau pelatihan adalah memperluas jangkauan pembelajaran/pelatihan, kemudahan implementasi, efisiensi biaya, hasil yang optimal, menyesuaikan berbagai kebutuhan pebelajar, dan  meningkatkan daya tarik pembelajaran
    corecore