25 research outputs found
Efek Sinbiotik Bacillus subtilis dan Biji Asam (Tamarindus indica L.) terhadap Kualitas Fisik Daging dan Lemak Abdominal Ayam Broiler
ABSTRAK Penggunaan antibiotik mengakibatkan resistensi bakteri dan akumulasi residu pada daging ayam, selain itu antibiotik dapat membunuh semua mikrofloral pada saluran pencernaan, sehingga mikrofloral yang bermanfaat bagi tubuh juga akan mati. Penggunaan probiotik, prebiotik, dan sinbiotik menjadi alternatif pengganti peran antibiotik karena aman dan tidak membahayakan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh sinbiotik berbasis probiotik Bacillus subtilis dan prebiotik biji asam jawa (Tamarindus indica L) terhadap kualitas fisik daging dan lemak abdominal ayam broiler. Penelitian ini menggunakan 200 ekor ayam broiler umur satu hari yang dibagi menjadi lima perlakuan dan empat ulangan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan sebagai berikut: P0 (kontrol), P1 sinbiotik (2 mL probiotik dan 2 g prebiotik), P2 sinbiotik (2 mL probiotik dan 4 g prebiotik), P3 sinbiotik (4 mL probiotik dan 2 g prebiotik), dan P4 sinbiotik (4 mL probiotik dan 4 g prebiotik). Sampel daging yang menjadi variabel pengamatan berasal dari penyembelihan ayam broiler umur 36 hari, yang diambil empat ekor secara acak pada setiap perlakuan. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam ANOVA. Parameter yang diamati adalah pH, daya ikat air, susut masak daging bagian dada dan paha, serta lemak abdominal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinbiotik berbasis probiotik Bacillus subtilis dan prebiotik biji asam pada pakan memberikan pengaruh nyata (p0,05) terhadap lemak abdominal. Pemberian sinbiotik pada pakan ayam broiler mempengaruhi penurunan pH dan daya ikat air, serta kenaikan susut masak daging dada dan paha ayam broiler.Kata kunci: sinbiotik, Bacillus subtilis, biji asam, ayam broiler The Effect of Synbiotics Bacillus subtilis and Tamarind Seed (Tamarindus indica L) on the Physical Quality Meat and Abdominal Fat of Broiler ABSTRACT The study aims to determine the effect of the synbiotic-based Bacillus subtilis as probiotic and Tamarind seed (Tamarindus indica L.) as prebiotic on the physical quality of meat and abdominal fat in broiler chickens. This research used 200 broilers of one day age divided into five treatments and four replications, used a completely randomized design (CRD) with the following treatments: P0 (control), P1 synbiotic (2 mL probiotic and 2 g prebiotic), P2 synbiotic (2 mL probiotic and 4 g prebiotic), P3 synbiotic (4 mL probiotic and 2 g prebiotic), and P4 synbiotic (4 mL probiotic and 4 g prebiotic). The meat sample as the observation variable came from the slaughter of broiler chickens aged 36 days, which were taken four broilers randomly for each treatment. Data were analyzed using ANOVA analysis of variance. The parameters observed were pH, water holding capacity, cooking loss of breast and thigh meat, and abdominal fat. The results showed that the synbiotic-based Bacillus subtilis as probiotic and tamarind seed as prebiotic in the feed had a significant effect (p0.05) on abdominal fat. Giving synbiotics to broiler chicken feed affects the decreased pH and water holding capacity, and increases in cooking losses of broiler chicken breast and thigh meat. Keywords: synbiotic, Bacillus subtilis, tamarind seed, broiler chicke
Effects of Garlic Extract (Allium sativum Linn.) Meal on Feed Efficiency and Immunity of Tropical Chickens
Exploring the advantages of medicinal plants encourages research on the effectiveness of medicinal plants as a substitute for antibiotics to stimulate metabolism and immunity and improve the performance and productivity of tropical chickens. This research was conducted to determine the feed efficiency and immunity of tropical chickens fed a basal diet substituted with varying amounts of garlic extract (GE). This study utilized 150 chickens that were grouped into five treatments. Each treatment had three replicates, and each replicate consisted of 10 chickens. The treatment was GE0 = control diet, GE2 = basal diet + GE 2%, GE4 = basal diet + GE 4%, GE6 = basal diet + GE 6%, and GE8 = basal diet + GE 8%. The results showed that adding garlic extract positively affected this research, indicating that garlic extract might improve the feed efficiency and immunity of tropical chickens
ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TEMBAKAU DI KABUPATEN JEMBER
Salah satu kabupaten di jawa timur yang berperan sebagai penghasil terbesar dalam bidang pertembakauan adalah kabupaten jember. Sebagai kabupaten yang menghasilkan tembakau terbesar, perlu dilakukan pengembangan terhadap industri tembakau. Dalam proses pengembangan tersebut perlu dilakukan identifikasi dan analisa terhadap faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi industri pertembakauan. Dalam mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor tersebut digunakan metode analisis deskriptif. Data dalam penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dan studi literatur. Kabupaten Jember untuk mengembangkan tembakau adalah sarana prasarana, peran APTI, peran kelompok tani, pemasaran, pembinaan, dan budaya tanam tembakau. Sedangkan yang menjadi kelemahan Kabupaten Jember adalah perubahan anomali iklim, pengetahuan teknis petani, hama penyakit, permodalan, dan penentuan harga oleh perusahaan. Peluang dari luar adalah permintaan pasar, DBH-CHT, dan perkembangan teknologi informasi sedangkan ancamannya adalah persaingan dengan daerah lain
Penggunaan Ekstrak Bawang Putih dalam Pakan terhadap Performans Ayam Broiler Tropis Fase Starter
Ayam yang hidup di daerah tropis selalu terekspos suhu dan kelembaban tinggi menyebabkan stres yang merupakan respon untuk beradaptasi pada lingkungan yang ekstrim tersebut. Proses adaptasi ini membutuhkan penggantian energi dan protein yang mengakibatkan penurunan pertumbuhan, reproduksi dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan ekstrak bawang putih dalam pakan terhadap performans ayam broiler tropis, adapun manfaat penelitian ini adalah memberikan rekomendasi penentuan dosis fitobiotik ekstrak bawang putih sebagai pakan aditif terhadap performans ayam broiler. Sebanyak 180 ekor ayam digunakan dalam penelitian ini. Ayam dikelompokkan berdasarkan perlakuan sebanyak enam kelompok perlakuan. Setiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan dan masing-masing ulangan terdiri atas 10 ekor ayam. Perlakuan adalah P0= kontrol, P1= ekstrak bawang putih 2%, P2= ekstrak bawang putih 4%, P3= ekstrak bawang putih 6%, P4= ekstrak bawang putih 8%, dan P5 = ekstrak bawang putih10%. Ayam dipelhara sampai umur 35 hari, pada hari ke-1 sampai ke-14 diberikan pakan tanpa perlakuan. Perlakuan dimulai hari ke-15 sampai ke-35. Pakan diberikan terbatas sesuai standar kebutuhan dan air minum secara ad- libitum. Ekstrak bawang putih diberikan secaraoral setiap hari. Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan. Hasil yang diperoleh pada semua perlakuan menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan untuk semua perlakuan
Pengaruh Pemberian Pakan dengan Metode Pemuasaan terhadap Kinerja Karkas Puyuh
Artikel dalam bentuk PD
SUSTAINABILITY ANALYSIS OF INTEGRATED FARMING BUSINESS MODELS OF FOOD CROP AND BEEF CATTLE
Generally, beef cattle and food crop business are still being diversified and have not implemented yet in integrated farming. From those reason above, we need a model of integration of beef cattle and crop Systems (SISPOTTA), namely farming systems that was integrate between beef cattle business with crops as an effort to develop sustainable livestock, especially for areas with irrigation fields. Purpose of this research was to analyze the sustainability status of economic dimension, ecology, technology, social and institution of the integrated system of cattle business and crop farming in irrigation fields. Determination location of this research was carried out based on the Multistage Sampling Method, each location was carried out by Purpose Sampling. Jember district was chosen as the location of this research, because from the previous survey information showed that Jember district had a rice field area used a technical irrigation system so those field can applied a cropping pattern model within one year with rice plants and other food crops such as corn, and soybeans. Besides, farmers are accustomed to raising cattle, especially beef cattle additional activities besides crop farming. This research conducted from November 2016 to April 2017. Sustainability Analysis with MDS Rap-Sispotta as the data Analysis of this research. Based on the five existing dimensions, the results showed that the agribusiness integration system of cattle and crops in this research area has a sustainability index value of 42.40. This index showed that agribusiness is still less sustainable. The dimensions that have the worst sustainability index and need to be taken seriously at are technology and infrastructure dimensions, also law and institutional dimensions
Critical Factors and Institutional Role in Strengthening Capacity of National Parks: Analysis of Meru Betiri National Park, Indonesia Using Interpretative Structural Modeling
There are several factors suspected of ineffective rehabilitation and conservation of the Meru Betiri National Park. These important factors need to be identified to improve the management of the park. The purpose of this study was to identify and examine the relationship between the factors that influence the achievement of rehabilitation and conservation of the park. The method of this research used a systematic approach to be identified, analyzed, and explained the influential critical factors. Data and information collection was carried out through interviews with experts, management of Meru Betiri National Park, Jember Regency Government and then Focus Group Discussions with stakeholders and farmers. The information and data obtained were analyzed using Interpretative Structural Modeling (ISM). The results showed the three critical factors in achieving the purpose of the programs, such as the synergy between the management of the park and Jember district government; availability of appropriate technology; and the development of institutional capacity for local communities, then the three critical factors of institutional role are Meru Betiri National Park; and Development Planning Agency of Jember Regency; and Higher Education. The implication of this study is a policy intervention is needed to improve the management of Meru Betiri National Park in the future. 
Peningkatan Produktivitas Ternak Domba: Peternakan Domba di Daerah Perkebunan Tebu Kabupaten Bondowoso dengan Pembuatan Pakan Komplit Bermutu Sistem Drum Berbasis Limbah Pucuk Tebu
Kelompok tani “Kalitapen Jaya†(Mitra I) dan “Sekar Taruna†(Mitra II) merupakan dua kelompok tani di Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso yang mempunyai kegiatan usaha berternak domba. Kesulitan dalam mendapatkan rumput pada musim kemarau, dan ketidak tahuan para anggota kelompok terhadap manfaat pucuk tebu sebagai bahan pakan yang kesediaannya cukup melimpah di Kabupaten Bondowoso menunjukkan bahwa daerah tersebut sangat memerlukan transfer teknologi dengan mengadopsi teknologi pakan melalui program IbM. Tujuannya adalah memberikan transfer teknologi ’Pembuatan pakan komplit bermutu sistem drum berbasis pucuk tebu untuk meningkatkan produktivitas ternak domba yang merupakan mata pencaharian anggota kelompok mitra. Target yang ingin dicapai melalui kegiatan IbM ini antara lain sebagai berikut: 1)Adanya peningkatan wawasan, pengetahuan dan ketrampilan mengenai teknologi pengolahan pakan ternak bermutu dari para peternak domba mitra dengan memanfaatkan bahan pakan lokal yang cukup melimpah pada musim panen, yaitu pucuk tebu; 2)Tersedia 1 unit mesin pencacah tebu (chopper) kapasitas 100 kg/jam dan 2 buah drum plastik kapasitas 60 liter sebagai stimulir dalam pengembangan usaha ternak domba; 3)Produk pakan komplit bermutu dan awet berbasis limbah pucuk tebu dalam kemasan drum, yang ketersediannya sepanjang tahun; 4)Adanya peluang untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, dengan usaha pakan komplit dalam kemasan drum dengan sistem isi ulang, guna memenuhi kebutuhan pakan ruminansia di daerah lain, terutama pada musim kemarau. Untuk dapat mewujudkan program IbM tersebut akan dilakukan tahapan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut: a)Persiapan yaitu sosialisasi kegiatan pada anggota mitra; b)Penyuluhan dengan materi ‘Pembuatan Pakan Komplit Bermutu Sistem Drum Berbasis Limbah Pucuk Tebu’; c) Pelatihan Pembutan ‘Pakan komplit bermutu sistem drum berbasis limbah pucuk tebu’dan Demo Alat Chopper Pucuk Tebu; e)Evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah selesai kegiatan pelatihan. Evaluasi ini dimaksudkan untuk perbaikan kegiatan kami selanjutnya (masih 30% lagi). Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah: 1)Kegiatan pengabdian ini mendapat respon positip dari kelompok peternak, 2)Produk yang dihasilkan dalam program pengabdian ini adalah teknologi pembuatan pakan komplit dengan sistem drum, dan didukung alat chopper pucuk tebu, dan 3) Terjalin hubungan yang baik antara tim IbM dengan mitra, dengan selalu menjalin komunikasi dan koordinasi
ANALISIS PENGAWASAN DAN KOMPETENSI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN MELALUI KINERJA PADA PT. EAST WEST SEED INDONESIA
Perusahaan PT. East West Seed Indonesia adalah perusahaan terbesar dalam bidang produksi benih sayuran lokal di Indonesia. Perusahaan ini memiliki tenaga ahli dalam perkembangan produksi benih dan menciptakan benih – benih sayuran unggul, memiliki mitra dan karyawan yang siap dan mampu dalam meningkatkan kinerja perusahaan, maka dari itu penting bagi perusahaan agar dapat terus memperhatikan dan peduli akan sumber daya manusia, khususnya karyawan yang memiliki kontribusi akan keberhasilan perusahaan dengan cara meningkatkan kepuasan kerja karyawan akan pekerjaannya. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan PT. East West Seed dengan kinerja sebagai variabel antara. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan dengan menggunakan analisis SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan berpengaruh secara langsung dan signfikan terhadap kepuasan kerja, kompetensi berpengaruh secara langsung dan signfikan terhadap kinerja, kemudian kinerja berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, pengawasan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja namun kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja, jika kinerja sebagai variabel antara sedangkan kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan baik melalui variabel kinerja maupun tidak melalui variabel kinerja. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang analisis pengawasan dan kompetensi melalu kinerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. East West Seed Indonesia, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pengawasan tidak berpengaruh signfikan terhadap kinerja karyawan PT. East West Seed Indonesia dengan nilai CR= 0,870 dan P value= 0.384. Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. East West Seed Indonesia dengan nilai CR= 7,456 dan P value= 0.000. Pengawasan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. East West Seed Indonesia dengan nilai CR= 3,300 dan P value= 0.000. Kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. East West Seed Indonesia dengan nilai CR=-0,114 dan P value= 0,909.  Kinerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. East West Seed Indonesia dengan nilai CR= 3,085 dan P value= 0.002
IMPLEMENTATION AND ASSESSMENT OF FOOD SAFETY SYSTEM IN A SMALL DAIRY PLANT AT KALIGONDO AREA, BANYUWANGI, EAST JAVA, INDONESIA
This article aims to present the results of implementation and assessment of food safety system in a small dairy plant located in Kaligondo Area, Banyuwangi, East Java, Indonesia. A small dairy plant has developed by two groups of dairy cow farmers, Sumber Lumintu and Sido Makmur, and produces pasteurized fresh milk and its derivatives. There are some steps to implement food safety system including a diagnosis of prerequisites based on BPOM requirements, implementation of good manufacturing practices (GMPs), sanitation standard operating procedures (SSOPs), and hazard analysis and critical control point (HACCP). Assessment results of initial diagnosis showed that conformity of 59 items observed achieved 76,1%. GMP, SSOP, and HACCP had met requirements for Kaligondo dairy plant. However, the main difficulties encountered for the implementation of food safety system were related to the implementation of actions established in the flow chart and to the need for constant training/adherence of the workers to the system. Despite this, the implementation of the food safety system was shown to be challenging, but feasible to be reached by small-scale food industries in Kaligondo area