8 research outputs found

    PENGARUH SUHU PERENDAMAN TERDAHAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN HANJELI (Coix Lacryma Jobi L)

    Get PDF
    Tanaman hanjeli (Coix Lacryma Jobi L) merupakan tanaman pangan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi.. Kendala dalam budidaya tanaman hanjeli adalah biji hanjeli memiliki kulit yang tebal sehingga menghambat dalam proses perkecambahan. Salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan pemberian suhu perendaman sehingga benih akan mudah berkecambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan vegetatif benih hanjeli menggunakan beberapa suhu perendaman. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 faktor yaitu perendaman dengan menggunakan suhu yang berbeda. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu S0 (air biasa), S1 (suhu 40°C), S2 (suhu 60°C), S3 (suhu 80°C) dan S4 (suhu 100°C) dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. parameter pertumbuhan vegetatif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah pupus, berat basah akar, berat kering pupus, berat kering akar, jumlah akar dan volume akar. Data akan dianalisis menggunakan ANOVA apabila berbeda nyata akan dilanjut dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian pada parameter pertumbuhan vegetatif, perlakuan S1 tidak berpengaruh nyata terdahap perlakukan S0 dan S2, namun berpengaruh nyata terhadap perlakuan S3 dan S4  pada pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun umur 21 HST, 28 HST, 35 HST dan 42 HST, berat basah pupus, berat basah akar, berat kering pupus, berat kering akar, jumlah akar dan volume akar. Hasil penelitian ini tidak disarankan menggunakan suhu perendaman 80oC dan 100oC, dikarenakan embrio pada benih hanjeli telah rusak akibat suhu perendama

    PENGARUH PEMBERIAN ARANG SEKAM PADI DAN ARANG TEMPURUNG KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR TANAMAN KACANG PUTIH (Vigna unguiculata)

    Get PDF
    Kalimantan Island which has problems in soil fertility, namely low pH which can inhibit plant growth so that efforts can be made by adding charcoal as a soil improvement agent. The purpose of this study was to determine the response of white bean roots to the application of rice husk charcoal and coconut shells. The method used in this study is a single factor Randomized Block Design. There were nine treatments, namely A0 (control), A1 (6.25 g rice husk charcoal), A2 (12.5 g rice husk charcoal), A3 (25 g rice husk charcoal), A4 (50 g rice husk charcoal), A5 (6.25 g coconut shell charcoal), A6 (12.5 g coconut shell charcoal), A7 (25 g coconut shell charcoal) and A8 (50 g coconut shell charcoal). The parameters observed in this study were root wet weight, root length, number of roots, number of root hairs, number of root nodules, root volume, and root dry weight. The results of the research obtained were that the dose and type of charcoal had a significant effect on the parameters of root wet weight and root volume. The treatment that had the highest value on the root wet weight parameter was treatment A8 (50 g coconut shell charcoal) with a value of 0.87 g and the treatment that had the highest value on the root volume parameter was treatment A3 (25 g rice husk charcoal) with an average value. the average was 0.75 cm3 but had no significant effect on root length, number of roots, number of root hairs, root nodules and root dry weight

    PENERAPAN TEKNOLOGI FORMULASI NUTRISI ESENSIAL HIDROPONIK DI KELOMPOK PETANI HIDROPONIK SMART HIDROPONIK UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI KOTA TARAKAN

    Get PDF
    ABSTRAKPermasalahan yang dihadapi oleh kelompok Petani Smart Hidroponik yaitu mahalnya biaya produksi, analisis usaha tani dan pemasaran hasil panen. Biaya produksi yang mahal disebabkan oleh mahalnya harga nutrisi yang tersedia Kota Tarakan dan membutuhkan waktu yang lama hingga panen sehingga penggunaan listrik cukup tinggi. Pengabdian ini bertujuan untuk menerapkan teknologi formulasi nutrisi esensial hidroponik untuk mengurangi biaya produksi hidroponik dan membantu dalam perhitungan keuntungan serta mempercepat penjualan hasil panen. Kegiatan PKM ini dilaksanakan di Kelompok Petani Smart Hidroponik Kelurahan Kampung 1. Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Kegiatan PKM terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu survey, sosialisasi, pelatihan pembuatan nutrisi esensial hidroponik, pelatihan analisis usaha tani, pendampingan pemasaran hasil panen, serta evaluasi pelaksanaan dan keberlanjutan program oleh kelompok tani. Hasil kegiatan PKM yaitu kelompok tani mampu membuat nutrisi esensial hidroponik sendiri, meningkatnya proses pemasaran dan meningkatnya keuntungan hasil panen sayuran hidroponik. Kata kunci: hidroponik; hortikultura; nutrisi ABSTRACTThe problems faced by the Smart Hydroponic Farmer group are the high cost of production, analysis of farming, and marketing of crops. The high cost of production is caused by the nutrients available in Tarakan City, which are expensive and take a long time to harvest, so the use of electricity is quite high. This service aims to apply hydroponic essential nutrient formulation technology to reduce hydroponic production costs and assist in calculating profit, and accelerating crop sales. This PKM activity was carried out in the Smart Hydroponic Farmers Group, Kampung 1 Village, Central Tarakan District, Tarakan City, North Kalimantan. PKM activities are divided into several stages, namely surveys, socialization, training on making hydroponic essential nutrients, training on farming analysis, marketing assistance for crops, and evaluating the program's implementation and sustainability by farmer groups. The result of PKM activities is that this farmer group is able to make their own hydroponic essential nutrients, improve the marketing process and increase profits from hydroponic vegetable plants. Keywords: hydroponic; horticulture; nutritio

    UJI POTENSI EKSTRAK DAUN TANAMAN KETEPENG (Cassia alata L) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Ralstonia solanacearum dan Streptococcus sobrinus

    Get PDF
    Ketepeng (Cassia alata L.) was a group of plants included in the Magnoliophyta division which can be found in tropical or subtropical areas. The purpose of this study was to determine the potential of Ketepeng leaves to inhibit the growth of R. solanacearum and S. sobrinus bacteria. The method used in this study is agar well diffusion with 3 replications. The sample used was Ketepeng leaf extract with several concentrations of 0.5%, 1%, 2%. Positive controls in this study were Chloramphenicol and negative control of 40% ethanol. The variables calculated are the calculation of water content, percentage of yield and percentage of area diameter barriers (DDH). In addition, the DDH results show the ethanol extract of Ketepeng leaves at concentrations of 0.5% and 1% not able to inhibit the growth of R. solanacearum, but at a concentration of 2% able to inhibit R.solanacearum with a diameter of 11,7 mm and the ethanol extract of Ketepeng leaves at concentrations was able to inhibit the growth of S. sobrinus bacteria with the highest diameter of 16 mm at a concentration of 2%.

    DESAIN DAN UJI KINERJA MATA PISAU MODIFIKASI PADA MESIN PENCACAH LIMBAH PERTANIAN

    Get PDF
    Mesin pencacah memiliki berbagai macam komponen, salah satu komponen utama yang mempengaruhi kinerja mesin pencacah adalah mata pisau. Adapun yang mendasari dilakukannya modifikasi mata pisau mesin pencacah limbah pertanianyaitu, mata pisau yang digunakan pada sebelumnya memiliki kinerja yang kurang optimal sehingga dapat menyebabkan kualitas pemotongan bahan belum optimal dan seragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja mesin pencacah limbah pertanian setelah digunakan mata pisau yang dimodifikasi. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan November hingga Maret 2021. Bertempat di Laboratorium Mekanisasi, Fakultas Pertanian, Universitas Borneo Tarakan. Penelitian ini terdiri beberapa tahapan yaitu identifikasi masalah, modifikasi mata pisau, uji kinerja dan analisis data. Parameter penelitian yang digunakan adalah menghitung kapasitas efektif alat (kg/jam), kecepatan linear (m/s), rendemen (%), suhu mesin penggerak (t), dan kecepatan electromotor (RPM). Dari hasil analisis data berdasarkan parameter yang digunakan diperoleh nilai kapasitas efektif alat 9,14 kg/jam, kecepatan linear 5,28 m/s, rendemen 91,4%, rata – rata suhu 68,3 °C dan rata – rata kecepatan electromotor 234,9 rpm pada mata pisau standar. Kinerja tebaik mesin pencacah limbah pertanian yaitu pada saat menggunakan mata pisau hasil modifikasi dengan  sudut kemiringan mata pisau 10° dengan nilai kapasitas efektif alat 16,35 kg/jam, kecepatan linear 6,20 m/s, rendemen 96,5%, rata – rata suhu 55,5 °C dan rata – rata kecepatan electromotor 275,4 rpm

    Pengaruh Pupuk Organik Cair Babadotan (Ageratum conyzoides) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Akar Hanjeli (Coix lacrima Jobi)

    No full text
    Tanaman hanjeli (Coix lacryma Jobi L) merupakan tanaman pangan serealia yang memiliki kandungan protein lebih tinggi jika dibandingkan dengan jagung dan padi, sehingga tanaman ini memiliki potensi sebagai makanan pangan alternatif. Pertumbuhan tanaman hanjeli tergantung pada pemberian pupuk dan penyerapan unsur hara oleh akar. Akar berperan penting dalam penyerapan unsur hara, akar yang sehat, proses fotosintensis akan optimal dan mendapatkan pertumbuhan tanaman hanjeli yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan vegetatif akar tanaman hanjeli menggunakan pupuk organik cair Ageratum conyzoides. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 faktor yaitu dosis pupuk organik cair A. conyzoides yang berbeda. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu P0 (kontrol), P1 (2.5 ml/tanaman), P2 (5 ml/tanaman), P3 (10 ml/tanaman), P4 (20 ml/tanaman), dan P5 (40 ml/tanaman) dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. parameter pengamatan yaitu jumlah akar, panjang akar terpanjang, volume akar, berat basah akar, berat basah pupus, berat kering akar, berat kering pupus, dan nisbah pupus akar. Data akan dianalisis menggunakan ANOVA apabila berbeda nyata akan dilanjut dengan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian pada perlakuan P0 pada parameter jumlah akar tanaman hanjeli berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya. Pemberian pupuk organik cair A. conyzoides memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan akar tanaman hanjeli yaitu menekan pertumbuhan akar, tetapi akar tanaman hanjeli masih dapat tumbuh pada pemberian dosis 40 ml/tanaman pupuk organik cair.Tanaman hanjeli (Coix lacryma Jobi L) merupakan tanaman pangan serealia yang memiliki kandungan protein lebih tinggi jika dibandingkan dengan jagung dan padi, sehingga tanaman ini memiliki potensi sebagai makanan pangan alternatif. Pertumbuhan tanaman hanjeli tergantung pada pemberian pupuk dan penyerapan unsur hara oleh akar. Akar berperan penting dalam penyerapan unsur hara, akar yang sehat, proses fotosintensis akan optimal dan mendapatkan pertumbuhan tanaman hanjeli yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan vegetatif akar tanaman hanjeli menggunakan pupuk organik cair Ageratum conyzoides. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 faktor yaitu dosis pupuk organik cair A. conyzoides yang berbeda. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu P0 (kontrol), P1 (2.5 ml/tanaman), P2 (5 ml/tanaman), P3 (10 ml/tanaman), P4 (20 ml/tanaman), dan P5 (40 ml/tanaman) dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. parameter pengamatan yaitu jumlah akar, panjang akar terpanjang, volume akar, berat basah akar, berat basah pupus, berat kering akar, berat kering pupus, dan nisbah pupus akar. Data akan dianalisis menggunakan ANOVA apabila berbeda nyata akan dilanjut dengan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian pada perlakuan P0 pada parameter jumlah akar tanaman hanjeli berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya. Pemberian pupuk organik cair A. conyzoides memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan akar tanaman hanjeli yaitu menekan pertumbuhan akar, tetapi akar tanaman hanjeli masih dapat tumbuh pada pemberian dosis 40 ml/tanaman pupuk organik cair

    Pengaruh Kehadiran Gulma pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Terhadap sebelum dan setelah Pemberian Pupuk Limbah Udang

    No full text
    Keberadaan gulma dipengaruhi oleh jenis pupuk yang diberikan pada tanaman budidaya. Setiap jenis pupuk memiliki kandungan yang berbeda sehingga berpengaruh terhadap spesies gulma yang tumbuh. Agar dapat mengetahui spesies gulma yang tumbuh perlu dilakukan identifikasi pada lahan budidaya. Penelitian dilakukan bulan Juni – Agustus 2021 di Kebun pertanian Kelompok Tani Sinar Harapan, Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara. Metode penelitian yaitu metode sampling acak. Parameter digunakan yaitu nama gulma dan jumlah gulma. Hasil analisis vegetasi gulma di lahan sawi kemudian diolah untuk menghitung kerapatan, frekuensi, INP dan SDR. Dalam membandingkan keragaman gulma sebelum dan setelah diberikan pupuk limbah udang maka dihitung Indeks Kemerataan Evenness Indeks kekayaan Margalef, Indeks Keanekaragaman Shanon-Wiener, dan Indeks Kekayaan jenis Sorensen. Hasil penelitian menunjukan bahwa gulma yang terdapat sebelum diberikan pupuk limbah udang di tanaman sawi yang mendominasi yaitu spesies Cyperus iria nilai SDR sebesar 30,33%. Gulma ditemukan di tanaman sawi setelah diberikan pupuk limbah udang yang mendominasi yaitu gulma Cyperus iria nilai SDR sebesar 21,71%. Indeks Kekayaan Jenis Margalef sebelum dan sesudah diberikan pupuk limbah udang termasuk kategori sedang. Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener sebelum dan sesudah diberikan pupuk limbah udang kategori sedang. Indeks Kesamaan Jenis Sorensen dengan nilai 81,82%. Indeks Kemerataan Evennes sebelum diberikan pupuk limbah udang yaitu 0.62 dan setelah diberikan pupuk limbah udang yaitu 0.64

    PENGARUH SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN PUPUK LIMBAH UDANG PADA TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) TERHADAP KEHADIRAN GULMA

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis spesies gulma yang tumbuh dan jenis spesies gulma yang dominan tumbuh pada lahan budidaya tanaman bawang daun sebelum dan setelah pemberian pupuk limbang udang. Metode pengambilan sampel yaitu dengan metode acak menggunakan metode petak kuadrat dengan ukuran 1 x 1 m sebanyak 20 sampel sebelum dan setelah pemberian pupuk limbah udang. Paramater pengamatan yaitu menghitung jumlah spesies gulma dan nama spesies gulma. Data yang diperoleh di lapangan kemudian diolah untuk mengetahui nilai Summed Dominance Ratio (SDR), Indeks Margalef, Indeks Shanon-Wiener, Indeks Evennes dan Indeks Sorensen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies gulma sebelum pemberian pupuk limbah udang pada tanaman bawang daun sebanyak 21 spesies dengan spesies gulma dominan yaitu Portulaca oleracea dengan nilai Summed Dominance Ratio sebesar 20.20%. Spesies gulma sebelum pemberian pupuk limbah udang pada tanaman bawang daun sebanyak 24 spesies dengan spesies gulma dominan yaitu cyperus compressus dengan nilai Summed Dominance Ratio sebesar 20.93%.  Indeks Margalef sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu 2.70 dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu 3.09. Indeks Shanon-Wiener sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu 2.26 dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu 2.16. Indeks Evennes sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu 0.74 dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu 0.68 dan Indeks Sorensen yaitu 84%Keberadaan gulma pada lahan budidaya tanaman bawang daun sangat dipengaruhi oleh adanya pemberian pupuk. Pupuk memiliki kandungan yang berbeda sehingga akan berdampak terhadap spesies gulma yang tumbuh. Untuk mengetahui spesies gulma yang tumbuh diperlukan adanya identifikasi Identifikasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis spesies gulma yang tumbuh dan jenis spesies gulma yang dominan tumbuh pada lahan budidaya tanaman bawang daun sebelum dan setelah pemberian pupuk limbang udang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus tahun 2021, di lahan budidaya tanaman hortikultura di Kelompok Tani Sinar Harapan Kota Tarakan. Metode pengambilan sampel yaitu dengan metode acak menggunakan metode petak kuadrat dengan ukuran 1 x 1 m sebanyak 20 sampel sebelum dan setelah pemberian pupuk limbah udang. Paramater pengamatan yaitu menghitung jumlah spesies gulma dan nama spesies gulma. Data yang diperoleh di lapangan kemudian diolah untuk mengetahui tingkat kerapatan, frekuensi, indeks nilai penting (INP), nilai Summed Dominance Ratio (SDR), Indeks Margalef, Indeks Shanon-Wiener, Indeks Evennes dan Indeks Sorensen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies gulma sebelum pemberian pupuk limbah udang pada tanaman bawang daun sebanyak 21 spesies dengan spesies gulma dominan yaitu Portulaca oleracea dengan nilai Summed Dominance Ratio sebesar 20.20%. Spesies gulma sebelum pemberian pupuk limbah udang pada tanaman bawang daun sebanyak 24 spesies dengan spesies gulma dominan yaitu cyperus compressus dengan nilai Summed Dominance Ratio sebesar 20.93%.  Indeks Margalef sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu 2.70 dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu 3.09. Indeks Shanon-Wiener sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu 2.26 dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu 2.16. Indeks Evennes sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu 0.74 dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu  0.68 dan Indeks Sorensen yaitu 84
    corecore