2,688 research outputs found

    Supervisi Klinis Mempengaruhi Kepatuhan Perawat Dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri

    Get PDF
    ABSTRAK Kejadian infeksi akibat pelayanan kesehatan (HAIs) masih cukup tinggi baik di dunia maupun di Indonesia. Salah satu pencegahan dan pengendalian kejadian HAIs oleh petugas kesehatan adalah dengan menggunakan alat pelindung diri (APD). Penggunaan alat pelindung diri pada perawat masih dikategorikan kurang dalam pelaksanaan atau penerapannya. Untuk menilai kepatuhan perawat tentang penggunaan standar alat pelindung diri dibutuhkan adanya pengawasan/supervisi dari kepala ruangan. Penulisan ini bertujuan ntuk mengetahui pengaruh supervisi klinis terhadap kepatuhan perawat pelaksana dalam menggunakan alat pelindung diri. Database yang digunakan dalam pencarian literatur ini yaitu melalui EBSCOhost, PubMed, ScienceDirect, dan Google Search. , ScienceDirect, dan google search. Untuk memperluas pencarian literatur topik, maka artikelnya ditentukan dari tahun 2008 sampai 2017. Kriteria dan kata kunci yang digunakan dalam pencarian topik utama adalah: supervisi klinis, kepatuhan perawat, alat pelindung diri. Sebanyak 5 (lima) artikel yang di review, terdapat 4 artikel yang mengatakan bahwa ada pengaruh supervisi klinis kepala ruangan terhadapat kepatuhan perawat menggunakan APD, dan 1 (satu) artikel mendapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan supervisi klinis terhadapa kepatuhan perawat menggunakan APD. Tingkat kepatuhan perawat menggunakan APD masih rendah. Faktor yang paling mempengaruhi kepatuhan adalah penagawasan/supervisi klinis kepala ruangan. Rumah sakit perlu meningkatkan pelaksanaan keselamatan pasien salah satunya melalui dukungan kebijakan untuk pelaksanaan supervisi kepala ruang terhadap keselamatan pasien lebih khusus lagi pada kepatuhan petugas dalam menggunkan APD. Kata kunci: Supervisi Klinis, Kepatuhan Perawa

    PENERAPAN METODE ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SURAT NIAGA (Penelitian Eksperimen Terhadap Kelas X Pemasaran SMKN 3 Bandung)

    Get PDF
    Menulis surat niaga merupakan salahsatu kompetensi dasar aspek menulis dalam kurikulum yang harus dicapai oleh siswa kelas X SMK. Peneliti menerapkan metode ARIAS dalam pembelajaran menulis surat niaga. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan metode ARIAS. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen. Kemampuan siswa dalam menulis surat niaga yang tergolong rendah karena kedua kelas yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapatkan nilai rata-rata masing-masing 63,63 dan 56,13. Setelah menerapkan metode ARIAS dalam pembelajaran menulis surat niaga di kelas eksperimen, nilai rata-rata mengalami peningkatan  menjadi 73,23 dan di kelas kontrol yang menggunakan metode berbeda juga mengalami peningkatan menjadi 60,33.Kata kunci: Metode ARIAS, Menulis Surat Niag

    Persaingan Kode Tutur dalam Akad Nikah pada Masyarakat Tutur Bahasa Jawa di Yogyakarta

    Get PDF
    This paper discuses the use of two competing languages, Indonesian and Javanese, in Akad Nikah ritual held by Javanese Speech community in Yogyakarta. Akad Nikah for Javanese is a unique event through which the newly-wed couple obtain acknowledgement from both the state and the adat community. Representing the state to witness and record the marriage, naib (the deputy registrar of marriages) from the Office of Religious Affairs is obliged to use the National Language. However, as an ―invitee‖ upon the request from the bride‘s family to not only witness and record the marriage but sometimes also act on behalf of the bride‘s father to marry the groom to the bride, the naib is obliged to use the language of the family. The conflict is resolved by negotiating the use of two formal codes: krama and Indonesian. Krama is used when the naib is addressing the whole audience, while Indonesian is used when he is acting as the bride‘s father in the wedding vow. The use of Indonesian is restricted only in the exchanges of wedding vow between the naib and the groom. The rests of the akad nikah ritual, namely the speeches (pasrahtinampi) by the two families, maintain the use of Javanese. The paper concludes that the use of two codes in akad nikah is a strategy for Javanese maintenance among Yogyakarta Javanese speech community. When the use of Indonesian is inevitable, restricting its ―zone‖ is the best strategy

    Kedudukan Anak sebagai Jinayah dalam Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayah

    Full text link
    Menurut pasal 66 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayah (Qanun Jinayah) menerangkan apabila anak yang belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun melakukan atau diduga melakukan Jarimah, maka terhadap anak tersebut dilakukan pemeriksaan berpedoman kepada Peraturan Perundang-undangan mengenai Peradilan Pidana Anak (Pasal 67 ayat (1) qanun nomor 6 tahun 2014). Hasil penelitian menunjukan kendala pelaksanaan pemidanaan anak sebagai pelaku jinayah yaitu karena Faktor Perundang-undangan, Faktor Aparatur, Faktor sarana prasarana, Faktor Masyarakat, seperti belum adanya penyidik anak yang bersertifikasi, dan aturan proses pelaksanaan eksekusi terhadap Anak belum ada, sehingga Anak sebagai pelaku dalam Qanun Jinayat sama dengan proses penanganan perkara terhadap orang dewasa yang membedakan hanya mengenai pemidanaannya dan tata cara pelaksanaan 'Uqubat terhadap anak yang tidak diatur dalam peraturan Perundang-undangan mengenai sistem peradilan anak diatur dalam Peraturan Gubernur sehingga menjadi kendala tersendiri dalam penyelesaian perkara anak yang melakukan tindak pidana yang diatur dalam Qanun. Disarankan agar Pemerintah Aceh segera membentuk dan mengundangkan Peraturan Gubernur sebagai aturan pelaksana dalam pelaksanaan eksekusi terhadap Anak yang melakukan pidana sebagaimana diatur dalam Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2004 Tentang Hukum Jinayat. Dan diharapkan pula hakim sebagai pemutus perkara mampu memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.Acoording to Article 66 of Qanun Aceh Number 6, 2014 regarding Islamic Criminal Law states that if a child under the age of 18 (eighteen) years committing a crime or allegedly committing Islamic criminal law, then the child shall be subjected to a Juvenile Justice statutes, Article 67 Paragraph (1) Qanun Number 6, 2014. The research shows that a child as a perpetrator in Qanun Jinayat is similar to the trial process of the cases against adults but in terms of punishments and the procedure of implementing punishments on the procedure of implementation of punishment for children as the perpetrators of criminal acts regulated in Qanun becomes its own constraint in settling the case of juvenile committing crime in Qanun. It is recommended that The Government of Aceh should immediately establish and enact the Governor Regulation as the implementing rule in executing the execution process of the youth offenders as stipulated in Qanun Aceh Number 6, 2004 on Islamic Criminal Law committed by a child by not ignoring the principles of child protection as a child and a victim. For law enforcement officers including judges are expected to have legal psychological knowledge that can sustain deep analysis and legal considerations in imprisonment or custody. And it is also expected that a judge as a decision maker might provide a sense of justice for the community

    IDENTIFIKASI SAMPAH LAUT ANORGANIK YANG DITEMUKAN DI PANTAI KUALA RAJA KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH

    Get PDF
    Sampah laut telah diketahui dapat merusak dan mengancam ekosistem dan kehidupan yang ada di laut. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dan menghindari kerusakan lingkungan dan kehidupan di laut dapat dimulai dengan mengetahui jenis dan sumber sampah laut di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan sumber sampah laut di Pantai Kuala Raja Kabupaten Bireuen. Sampel sampah laut dikumpulkan dengan mengikuti metode dan protokol yang dikeluarkan oleh NOAA Marine Debris Shoreline Survey Field Guide (2012). Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa komposisi jenis sampah laut di pantai tersebut didominasi oleh jenis plastic sebanyak 93,56%. Sumber sampah laut terbesar di pantai ini berasal dari kegiatan rekreasi dan kegiatan pantai yaitu sebanyak 84,43%

    SANGGAHAN ATAS TEORI INGKAR AS-SUNNAH JOSEPH SCHACHT

    Get PDF
    “Joseph Schacht is a legal historian who gives many benefits of science, either about the development of the history of Islamic Law or about the sunnah of the Prophet. His works dominated Fikih (Islamic Law), the main work of The Origins Of Muhammadan Jurisprudence and An Introduction to Islamic Law. His project of criticism of Islamic law has cast doubt on the crucial role of contributing hadith to the development of Islamic Law. In fact, he specifically argues that the hadith in essence contains only those that are ethical and few are legal. He also denied the existence of an important role of hadith against the development of an important Islamic Law.

    The Analysis Of Lexicogramatical Features Among English Second Learner's Texts

    Full text link
    This research has found that the pattern of ranks employed across the level of texts reveal a gradual development; from simple to complex. Namely, in the level of morphology, it shows that the texts develop from limited into varieduse of derivational and inflectional morphemes. This is in line with clause level of analysis in which we find its significant progress from simple clause to clause complex. Furthermore, the analysis of written language in term ofgrammatical function is one of Systematic Functional Grammar (SFG) contribution in language education. It can be a tool used by teachersand educators in assessingstudents' language competences, especially in regard with students' syntactic control over language. It can be expected to be an application of assessment that can provide a fundamental overview on how the assessed texts progress and develop. Meanwhile, another implication to language teaching is that it can provide an important view that teachers can rely on when deciding what level of topic leaningsthat suit their students

    A Comparative Study On Anglo And Non-anglo Academic Discourse

    Full text link
    This article showed that Anglo dialogic academic discourse cannot be separated from several aspects such as linear, more personal, writer responsible and focus on form. This writing convention isunderpinned by cultural tradition. Anglo community is influenced by democratic thought pattern belong to Socrates, who stressed the writing as a medium of negotiating meaning and creating knowledge and truth.. Meanwhile, the monologic discourse is found to be produced in non-Anglo communities which have no long democracy tradition. This academic discourse is characterized by impersonal tone, digressiveness, reader responsible and focus on content.. It encourages writer to use writing as a medium of showing knowledge, in which reader do not necessarily need to be guided in explicit and direct way, and assuming that they are intelligent human whom there is nothing much to be directed, guided and explained
    • …
    corecore