8 research outputs found

    PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    This study aims to describe the effect of using the Project Based Learning model on the creative thinking ability of students on the material of changing the shape of objects in the fifth grade of elementary school. The background of this research is the demand for 21st century education to be able to think creatively, especially in learning natural sciences in stimulating curiosity and developing creative thinking skills in finding ideas and solving problems. Shown by the use of learning models that are less varied and practicum activities that are not paid attention to by the teacher. This study uses the Quasi Experiment Design method with data collection using test instruments (pretest and posttest) and structured observation. The sample in this study was the fifth grade students of SDN 1 Sindangkasih, Ciamis district with purposive sampling technique. Class VA as an experimental class with 20 students and class VB as a control class with 20 students. Based on the results of data analysis using the Mann-Whitney test, a gain score of 0.001 <0.05. It can be concluded that the use of the PjBL can improve students' creative thinking skills in material changing objects and is better than the use of conventional models in elementary schools. Keyword: Project Based Learning, Creative Thinking Abilit

    PENYIMPANGAN MAKSIM-MAKSIM PRINSIP KERJA SAMA PADA TUTURAN 林真心 (LIN ZHEN XIN ) DALAM FILM《我的小女时代》(OUR TIMES) DARI KARYA FRANKIE CHEN

    Get PDF
    Abstrak Suatu tuturan membutuhkan kerja sama yang dilakukan antar penutur dan mitra tutur untuk memenuhi kebutuhannya berupa pemahaman. Kegiatan tindak tutur akan terlaksana dengan baik apabila tuturan yang digunakan dapat dimengerti dan tersampaikan secara tepat, sesuai dengan maksud penutur. Terkadang hal tersebut membutuhkan pelanggaran prinsip kerja sama untuk menjaga Percakapan agar percakapan tetap berjalan sesuai dengan tujuan. Hal ini dapat terjadi seperti pada Tuturan 林真心 (Lin Zhen Xin ) dalam film 《我的小女时代》(Our Times) yang di sutradarai oleh Frankie Chen merupakan salah satu gambaran nyata tentang penerapan pelanggaran prinsip kerja sama dalam bahasa Mandarin. Kemudian untuk mengetahui gambaran bentuk tuturan penyimpangan maksim dalam prinsip kerja sama, dilakukan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori H.P Grice. Hasil penelitian ini yaitu (1) bentuk pelanggaran maksim prinsip kerja sama pada tuturan林真心 (Lin Zhen Xin ) dalam film 《我的小女时代》(Our Times) yaitu tuturan yang melanggar maksim kuantitas, melanggar maksim kualitas, melanggar maksim relevan dan melanggar maksim cara, (2) fungsi pelanggaran maksim-maksim prinsip kerja sama yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi dan maksim cara, (3) faktor pelanggaran maksim prinsip kerja sama berupa peserta tutur tidak memiliki pengetahuan, tidak sadar, tidak tertarik, tidak berkenan, tidak punya, tidak paham dan terkendala kode etik. Kata Kunci: Pelaggaran maksim, Prinsip kerja sama, Our Times, Frankie Chen Abstract FLOUTING MAXIMS OF COOPERATIVE PRINCIPLE IN ZHEN XIN LIN’S (林真心) SPEECH IN FRANKIE CHEN’S WORK ENTITLED OUR TIMES《我的小女时代》 Cooperation between the speaker and the listener is needed during a speech (conversation) to understand each other’s meaning. This conversation will be carried out well if the speech itself can be understood easily and conveyed properly based on the speaker’s intention. Sometimes, it needs the flouting of the cooperative principle to maintain the objectives of the conversation. The speech by (林真心) Lin Zhen Xin in Frankie Chen’s 《我的小女时代》Our Times was one of the real depictions about the flouting of cooperative principle in Mandarin. To find out the flouting maxims in the cooperative principle, this study was conducted thoroughly. It used a descriptive qualitative method by comparing Grice’s theory. The results of the study were (1) the flouting maxims of cooperative principle in (林真心) Lin Zhen Xin’s speech in 《我的小女时代》Our Times were the flouting quantity, the flouting quality, the flouting relevance, and the flouting manner, (2)The functions of these flouting maxims of the cooperative principles were the maxim of quantity, the maxim of quality, the maxim of relevance, and the maxim of master. (3) these fluoting maxims occur because of some factors; the speaker and the listener were uneducated, unconscious, uninterested, unwilling, unaware, ignorant and constrained by the code ethics

    Inovasi Pembelajaran PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pasca Sistem Belajar Daring

    Get PDF
    Tujuan dibalik penelitian ini adalah untuk mengetahui kemajuan pembelajaran selama pandemi Covid -19 hingga pasca Covid- 19. Teknik dalam penelitian ini memanfaatkan strategi ujian tulis (library research) dengan mengambil contoh dari pelajaran di masa pandemi virus corona. Pengumpulan data berasal dari artikel buku harian logis, berita dari pemerintah daerah, hasil penelitian dari teori dan buku. Hasil penelitian Pembelajaran daring ini memunculkan inovasi baru bagi dunia pendidikan, sehingga para guru mengetahui bahwa pembelajaran bisa dilakukan walaupun jarak jauh dengan bantuan teknologi modern. Akan tetapi pembelajaran daring memiliki beberapa kendala dalam proses belajar seperti materi pembelajaran yang berbasis pratikum (whudu, solat, zikir), materi tersebut tidak efektif jika dilakukan dengan secara daring (online) sehingga perlu pengulangan ketika pembelajaran dilakukan secra tatap muka (New Normal) selain itu kendala lain seperti anak yang tidak mempunyai handphone maka dia tidak bisa mengikuti pembelajaran sehingga guru setiap sekali seminggu mengunjungi rumah peserta didik. Pembelajaran pada masa pasca covid-19 belum bisa dikatakan kembali pulih dari masa pandemi, siswa yang kebiasaan belajar menggunakan teknologi seperti handphone. Saat itulah inovasi-inovasi guru dalam pembelajaran digunakan agar siswa kembali normal belajar seperti sebelum pandemic

    The effect of problem based learning models that utilizing edutainment on students’ mathematical communication skills

    Get PDF
    This research aimed to find out the effect of problem based learning models that utilizing edutainment on students’ mathematical communication skills. The population of this research was all students of grades X IPA of SMA Negeri 3 Bandar Lampung in academic year 2018/2019. The sample of this research were students of class X IPA 1 as many as 31 students and X IPA 2 as many as 32 students, that were choosen by cluster random sampling technique. This reseach used pretest-posttest control group design. Data analized using Mann-Whitney U test with = 0,05. Hypothesis test results showed that gain of students’ mathematical communication skills in the problem based learning class that utilizing edutainment was higher than students in the problem based learning class. Based on this analysis it was concluded that the problem based learning model that utilizing edutainment affects the mathematical communication skills of students. Keywords: Effect, Problem Based Learning Model, Edutainment, Communication Skill

    Edukasi Literasi Keuangan Syariah Untuk Guru dan Murid SMA di Pekanbaru

    Get PDF
    Literasi keuangan syariah adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengetahuan keuangan, kemampuan serta sikap untuk mengelola sumber keuangannya agar sesuai dengan ajaran Islam. Berangkat dari rasa keprihatinan atas tingkat literasi keuangan syariah yang masih minim inilah perlu adanya sebuah inovasi untuk melakukan pembelajaran (edukasi) dengan sebuah media yang menarik dan familiar dengan masyarakat umum khususnya Guru dan Siswa SMA. Melalui kegiatan literasi keuangan syariah ini penulis bermaksud untuk mengedukasi keuangan syariah, sehingga kedepannya dapat dapat meningkatkan inklusi keuangan syariah untuk mewujudkan ekonomi yang Islami. Setelah pelaksanaan kegiatan, evaluasi menunjukkan hasil post-test lebih tinggi dibandingkan hasil pretest pelatihan

    PENYIMPANGAN MAKSIM-MAKSIM PRINSIP KERJA SAMA PADA TUTURAN 林真心 (LIN ZHEN XIN ) DALAM FILM《我的小女时代》(OUR TIMES) DARI KARYA FRANKIE CHEN

    Get PDF
    Abstrak Suatu tuturan membutuhkan kerja sama yang dilakukan antar penutur dan mitra tutur untuk memenuhi kebutuhannya berupa pemahaman. Kegiatan tindak tutur akan terlaksana dengan baik apabila tuturan yang digunakan dapat dimengerti dan tersampaikan secara tepat, sesuai dengan maksud penutur. Terkadang hal tersebut membutuhkan pelanggaran prinsip kerja sama untuk menjaga Percakapan agar percakapan tetap berjalan sesuai dengan tujuan. Hal ini dapat terjadi seperti pada Tuturan 林真心 (Lin Zhen Xin ) dalam film 《我的小女时代》(Our Times) yang di sutradarai oleh Frankie Chen merupakan salah satu gambaran nyata tentang penerapan pelanggaran prinsip kerja sama dalam bahasa Mandarin. Kemudian untuk mengetahui gambaran bentuk tuturan penyimpangan maksim dalam prinsip kerja sama, dilakukan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori H.P Grice. Hasil penelitian ini yaitu (1) bentuk pelanggaran maksim prinsip kerja sama pada tuturan林真心 (Lin Zhen Xin ) dalam film 《我的小女时代》(Our Times) yaitu tuturan yang melanggar maksim kuantitas, melanggar maksim kualitas, melanggar maksim relevan dan melanggar maksim cara, (2) fungsi pelanggaran maksim-maksim prinsip kerja sama yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi dan maksim cara, (3) faktor pelanggaran maksim prinsip kerja sama berupa peserta tutur tidak memiliki pengetahuan, tidak sadar, tidak tertarik, tidak berkenan, tidak punya, tidak paham dan terkendala kode etik. Kata Kunci: Pelaggaran maksim, Prinsip kerja sama, Our Times, Frankie Chen Abstract FLOUTING MAXIMS OF COOPERATIVE PRINCIPLE IN ZHEN XIN LIN’S (林真心) SPEECH IN FRANKIE CHEN’S WORK ENTITLED OUR TIMES《我的小女时代》 Cooperation between the speaker and the listener is needed during a speech (conversation) to understand each other’s meaning. This conversation will be carried out well if the speech itself can be understood easily and conveyed properly based on the speaker’s intention. Sometimes, it needs the flouting of the cooperative principle to maintain the objectives of the conversation. The speech by (林真心) Lin Zhen Xin in Frankie Chen’s 《我的小女时代》Our Times was one of the real depictions about the flouting of cooperative principle in Mandarin. To find out the flouting maxims in the cooperative principle, this study was conducted thoroughly. It used a descriptive qualitative method by comparing Grice’s theory. The results of the study were (1) the flouting maxims of cooperative principle in (林真心) Lin Zhen Xin’s speech in 《我的小女时代》Our Times were the flouting quantity, the flouting quality, the flouting relevance, and the flouting manner, (2)The functions of these flouting maxims of the cooperative principles were the maxim of quantity, the maxim of quality, the maxim of relevance, and the maxim of master. (3) these fluoting maxims occur because of some factors; the speaker and the listener were uneducated, unconscious, uninterested, unwilling, unaware, ignorant and constrained by the code ethics

    Pemanfaatan Tunjangan Profesi Pendidik Bagi Guru-Guru SMA Di Kota Banjarmasin

    No full text
    Penelitian ini bertujuan mengetahui pemanfaatan tunjangan profesi pendidik bagi guru-guru dan menguji perbedaannya berdasarkan karakteristik guru menurut jenis kelamin, lama menikmati tunjangan, jumlah tanggungan keluarga, dan masa kerja. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dengan responden sebanyak 105 guru SMA di Kota Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan tunjangan profesitermasuk dalam kategori cukup baik diakui oleh 68 guru (64,8%) dari 105 guru. Pemanfaatan tunjangan profesi pendidik untuk peningkatan dan pengembangan profesi termasuk kategori cukup baik dialami oleh 55 guru (52,4%) dan termasuk kategori cukup baik untuk pengeluaran keluarga atau rumah tangga dialami oleh 49 guru (46,7%). Tidak ditemukan perbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan jenis kelamin dengan nilai t0 sebesar 0,097 dengan p &gt; 0,05. Tidak ditemukanperbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan lama menikmati tunjangan yaitu lama, sedang, dan baru ( F = 2,202 : p &gt; 0,05). Tidak ditemukan perbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan jumlah tanggungan, yaitu sedikit, sedang, dan banyak ( F = 2,520 : p &gt; 0,05). Ditemukan perbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan masa kerja, yaitu baru, sedang, dan lama ( F = 4,486 : p &lt; 0,05). Para guru sudah cukup baik dalam mengalokasikan tunjangan profesi pendidik untuk peningkatan dan pengembangan profesi maupun pengeluaran keluarga atau rumah tangga. Tidak ditemukan perbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan jenis kelamin, lama menikmati tunjangan, dan jumlah tanggungan keluarga; akan tetapi ditemukan perbedaan yang signifikan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan masa kerja guru. &nbsp; Kata kunci : tunjangan profesi, pemanfaatan, guru

    Pemanfaatan Tunjangan Profesi Pendidik Bagi Guru-Guru SMA Di Kota Banjarmasin

    No full text
    Penelitian ini bertujuan mengetahui pemanfaatan tunjangan profesi pendidik bagi guru-guru dan menguji perbedaannya berdasarkan karakteristik guru menurut jenis kelamin, lama menikmati tunjangan, jumlah tanggungan keluarga, dan masa kerja. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dengan responden sebanyak 105 guru SMA di Kota Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan tunjangan profesitermasuk dalam kategori cukup baik diakui oleh 68 guru (64,8%) dari 105 guru. Pemanfaatan tunjangan profesi pendidik untuk peningkatan dan pengembangan profesi termasuk kategori cukup baik dialami oleh 55 guru (52,4%) dan termasuk kategori cukup baik untuk pengeluaran keluarga atau rumah tangga dialami oleh 49 guru (46,7%). Tidak ditemukan perbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan jenis kelamin dengan nilai t0 sebesar 0,097 dengan p &gt; 0,05. Tidak ditemukanperbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan lama menikmati tunjangan yaitu lama, sedang, dan baru ( F = 2,202 : p &gt; 0,05). Tidak ditemukan perbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan jumlah tanggungan, yaitu sedikit, sedang, dan banyak ( F = 2,520 : p &gt; 0,05). Ditemukan perbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan masa kerja, yaitu baru, sedang, dan lama ( F = 4,486 : p &lt; 0,05). Para guru sudah cukup baik dalam mengalokasikan tunjangan profesi pendidik untuk peningkatan dan pengembangan profesi maupun pengeluaran keluarga atau rumah tangga. Tidak ditemukan perbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan jenis kelamin, lama menikmati tunjangan, dan jumlah tanggungan keluarga; akan tetapi ditemukan perbedaan yang signifikan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan masa kerja guru. &nbsp; Kata kunci : tunjangan profesi, pemanfaatan, guru
    corecore