24 research outputs found
PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK NPK MUATIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (CAPSICUM ANNUUM L.)
Cabai Merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu sayuran yang permintaannya cukup tinggi baik untuk pasar domestik maupun ekspor kemancanegara, seperti Malaysia dan Singapura. Berbagai cara yang dilakukan usaha untuk peningkatan produksi cabai harus dilakukan baik dengan cara perbaikan teknik budidaya maupun dengan penggunaan varietas yang sesuai. Penggunaan varietas merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan produksi cabai. Varietas yang terdiri dari sejumlah genotipe yang berbeda dimana masing-masing genotipe mempunyai kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Varietas unggul mempunyai salah satu sifat lebih unggul dibandingkan varietas lokal. Keunggulan tersebut dapat terlihat pada sifat pembawaannya yang dapat menghasilkan buah yang berproduksi tinggi, respon terhadap pemupukan dan resisten terhadap hama dan penyakit.Tanaman cabai merah juga membutuhkan pupuk untuk pertumbuhan dan produksinya, baik pupuk organik maupun anorganik jenis pupuk majemuk (NPK). Pemupukan sistem petani dengan dosis yang tinggi tidak selamanya memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan serta hasil tanaman cabai merah, bahkan dapat menurunkan hasil dan kualitas tanah. Terdapat interaksi antara varietas dan dosis pemupukan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah. Penelitian dimulai pada bulan April 2017 hingga Oktober 2017. Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas syiah kuala Darussalam Banda Aceh.Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola factorial 5 x 2 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 10 kombinasi perlakuan dan 30 satuan percobaan. Unit percobaan terdiri atas 10 tanaman sehingga secara keseluruhan terdapat 300 tanaman. Dari setiap unit percobaan diamati 5 tanaman sampel sehingga secara keseluruhan terdapat 150 tanaman sampel. Adapun faktor yang diteliti adalah varietas (V) yang terdiri atas V1= varietas PM-999 dan V2= varietas Lado dan dosis pupuk NPK Mutiara (P) yang terdiri atas 5 taraf yaitu P0 = Tanpa pupuk, P1= 10 gram/1 L, P2= 20 gram/1 L, P3= 40 gram/1 L, P4= 80 gram/1 L. Berdasarkan data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan : Perlakuan varietas berpengaruh sangat nyata pada 4 MSPT dan 6 MSPT, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, jumlah cabang produktif, jumlah bunga, jumlah buah, berat buah dan potensi hasil. Varietas terbaik dijumpai pada varietas PM-999. Perlakuan dosis pupuk NPK Mutiara Yara Mila (16:16:16) berpengaruh sangat nyata pada jumlah cabang, jumlah cabang produktif, jumlah bunga, jumlah buah, berat buah dan potensi hasil. Dosis pemupukan yang terbaik dijumpai pada 10 gram/1 L. Secara keseluruhan kombinasi perlakuan terbaik dijumpai pada varietas PM-999 dengan dosis pupuk NPK Mutiara 20 gram/1 L dengan produksi 6,02 ton/ha. Saran pada penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti tentang penggunaan varietas lain yang sesuai dan dosis pemupukan NPK Mutiara Yara Mila (16:16:16) agar bisa memacu pertumbuhan dan hasil yang lebih baik
ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DI LOKASI PABRIK KOPI (STUDI KASUS DI PABRIK KOPI KOPERASI BAITUL QIRADH BABURRAYYAN KABUPATEN ACEH TENGAH)
Pabrik kopi adalah tempat dimana manusia bekerja untuk mengolah gabah kopi menjadi produk yang siapdiperdagangkan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Pabrik kopi tidak hanya memberikan nilai positif seperti memudahkan petani untuk pengolahan dan pemasaran akan tetapi pabrik juga dapat memberikannilai negatif seperti polusi suara yang dihasilkan oleh pabrik. Analisis kebisingan telah banyak dilakukan pada industri lain seperti penggilingan padi, pabrik semen dan tambang emas banyak yang menyimpulkan bahwa ratusan pekerja industri mengalami gangguan pendengaran. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan serta memetakan penyebarannya menggunakan Golden Surfer 9 dan mengetahui waktu aman untuk bekerja di pabrik berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP-51.MEN/1999 dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor. 48-Tahun 1996.Penelitian dilakukan di Pabrik Kopi Baburrayyan Kabupaten Aceh Tengah. Alat utama yang digunakan untuk mengukur intensitas kebisingan adalah Sound Level Meter, adapun alat pendukung lainnya yang digunakan antara lain Stopwatch, meteran, komputer dan alat-alat tulis lainnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di pabrik kopi baburayyan diperoleh data kebisingan sebagai berikut: 1) rata-rata tingkat kebisingan di ruang proses adalah sebesar 86,5 dB, untuk tingkat kebisingan L1 sebesar 86 dB, L2 sebesar 85,8 dB dan L3 sebesar 85,9 dB. 2) rata-rata tingkat kebisingan di ruang baru atau loadingadalah sebesar 82,2 dB, untuk tingkat kebisingan L1 adalah sebesar 81,7 dB, L2 sebesar 81,7 dB dan L3 sebesar 81,6 dB. Tingkat kebisingan tersebut menyatakan nilai yang mewakili besarnya tingkat kebisingan dalam pabrik yang diukur dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB, besarnya intensitas suara yang terus berubah selama selang waktu karena dipengaruhi adanya aktifitas kerja dan adanya pergerakan angin. Tingkat kebisingan lebih tinggi ruang proses dari pada kebisingan yang terjadi di ruang baru karena pengolahan kopi yang banyak dilakukan di ruang proses terdapat empat mesin pengolah yaitu catador grader, densimetrik dan conveyor, di ruang baru sumber bising hanya dari satu mesin yaitu mesin blanding yang menghasilkan suara selainnya dari pekerjaan manual seperti penimbangan gabah dan sortasi manual.Penelitian ini juga memberikan rekomendasi kepada Pabrik Kopi Baburrayyan seperti sosialisasi tentang waktu yang aman untuk bekerja dan berada di daerah bising yaitu waktu yang aman untuk bekerja di pabrik kopi di ruang proses tidak lebih dari 8 jam/hari dan di ruang baru juga tidak lebih dari 8 jam/hari. Menurut KepMen-LH-No.48-Tahun 1996 tingkat kebisingan untuk industri yang dianjurkan 70 dB akan tetapi intensitas suara di Pabrik Kopi Baburrayyan melebihi dari 70 dB bahkan paling rendah mencapai 75 dB, oleh karena itu tingkat kebisingan di pabrik tersebut belum sesuai berdasarkan KepMen-LH-No.48-Tahun 1996
Kajian Transformasi Bentuk dan Fungsi Alun-alun Bandung sebagai Ruang Terbuka Publik
Alun-alun as public open space has undergone several changes in form and function since the 1800 s/d changes in 2014. The purpose of this study was to determine the changes that occur in the form aspect which includes elements forming an open space consisting of parks, green belt of the city, field, garden furniture and pedestrian pathways and open space typology and aspects of functioning which includes administrative and socio- cultural functions. The method used is the study of literature, interviews and field observations. Transformation in the form of analysis by processing images into scalable and transformation function estimates in the analysis based on the deformation that occurs, due to changes in the shape also affects changes in the function of Alun alun Bandung as public open space. The results of the study changes in the shape and function transformation occurred 7 times change
The Legality of Divorce in Aceh: A Study of Divorce Practices Out of Religious Courts
Divorce for the people of Aceh is inseparable from Islamic law, the power of Islamic law dominates in every legal decision related to religion. Islamic law for the people of Aceh is understood as fiqh produced by the ulama (Muslim scholars). Likewise with divorce, when there are legal differences, Islamic law becomes the main priority in resolving these differences. This study aims to analyze the legality of divorce for the people of Aceh between Islamic law and state law. In addition, this paper will also analyze the legal trends used by the Acehnese people in divorce cases. This paper is empirical legal research with a statute approach and the sociology of law, the primary data source interviews, this research also examines essential writings related to divorce. The results show that the legality of divorce for the majority of the people of Aceh is what is specified in the Syafi\u27i school of jurisprudence, state law will be used if needed for administrative needs, but people who are aware of the legality of state law, will use the judiciary in divorce cases to guarantee post-divorce rights
Kontribusi Koordinasi Mata dan Tangan Terhadap Keterampilan Servis Tenis Meja Pada Siswa Putra Kelas X di SMA Negeri 2 Kampar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi koordinasi mata dan tangan terhadap keterampilan servis tenis meja pada siswa putra kelas X di SMA Negeri 2 Kampar. Kemudian hipotesis penelitian yang akan diuji adalah terdapat kontribusi koordinasi mata dan tangan terhadap keterampilan servis tenis meja pada siswa putra kelas X di SMA Negeri 2 Kampar. Jenis penelitian ini adalah korelasi. Jumlah populasi dalam penelitian yang dilakukan pada siswa putra kelas X di SMA Negeri 2 Kampar sebanyak 41 orang. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, total sampling dimana semua populasi dijadikan sampel. Dengan demikian sampel pada penelitian ini adalah 41 orang siswa putra kelas X di SMA Negeri 2 Kampar. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat terdapat kontribusi koordinasi mata dan tangan terhadap keterampilan servis tenis meja pada siswa putra kelas X di SMA Negeri 2 Kampar sebesar 10,1% atau dengan angka korelasi berada pada nilai 0,317 dan berada pada kategori rendah.
Kata Kunci: Koordinasi Mata dan Tangan, Keterampilan Servis Tenis Meja
Implementasi Mind Mapping Network Tree untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi peta konsep (mind mapping) tipe pohon jaringan (network tree) terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri di Banda Aceh pada materi sistem pertahanan tubuh. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen dengan rancangan pretest-posttest control group design.Sampel dalam penelitian ini terdiri atas 70 siswa dari kelas perlakuan dan kelas kontrol yang terdiri dari masing-masing 35 siswa. Pembelajaran materi sistem pertahanan tubuh pada kelas perlakuan dilakukan dengan menggunakan mind mapping network tree, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan secara konvensional. Instrumen yang digunakan untuk menilai hasil belajar adalah tes pilihan ganda. Analisis data dilakukan dengan N-gain, uji varian, uji kesamaan dua rata-rata, dan uji hipotesis untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelas yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan rata-rata N-gainsebesar 0.63 dengan kategori sedang, uji varian sebesar 30.25, hasil uji kesamaan dua rata-rata yaitu 26.63, uji hipotesis yaitu 2.76, dan derajat kebebasannya sebesar 70, sehingga diperoleh nilai t hitung>t tabel (2.76>1.99). Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mind mapping network tree mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pertahanan tubuh
Tinjauan Hukum Islam terhadap Implementasi Aqad Pesanan Barang di Konveksi Kota Banda Aceh (Analisis terhadap UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen)
Akad jual beli dalam bentuk pesanan salah satunya bai’ istishna. Bai istishna’ adalah membeli barang yang dibuat sesuai dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli) dan penjual. Jual beli pesanan salah satu implementasinya ada pada usaha industri kecil skala rumah tangga yang melayani pembuat pakaian atau disebut konveksi. Di komplek pertokoan Jl. Teuku Nyak Arif, Lamnyong, Banda Aceh terdapat beberapa konveksi yang melayani pembuat pakaian. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban dari persoalan pokok, yaitu bagaimana praktik jual beli pesanan di konveksi Kota Banda Aceh, bagaimana pertanggung jawaban terhadap kelalaian barang pesanan tersebut berdasarkan UU. No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, dan bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap praktik pesanan barang di konveksi kota Banda Aceh. Untuk memperoleh jawaban tersebut, peneliti menggunakan data primer dan skunder. Kedua data tersebut dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis. Berdasarkan hasil penelitian dan kajian yang dilakukan, praktik transaksi pemesanan barang di konveksi Jl. Teuku Nyak Arif, Lamnyong, Banda Aceh menggunakan akad bai’ Istishna’. Mekanisme perjanjian pesanan dilakukan dengan dua cara, pertama mendatangi langsung penjual/produsen pembuat pakaian, kedua pemesan dapat melakukan melalui media telepon, internet dan via WA (whats app) dengan spesifikasi yang diinginkan konsumen (ukuran, warna, desain, dll). Selain itu mekanisme pembayaran pemesanan dapat dilakukan di tempat atau dapat melakukan transfer melalui rekening bank dengan memberikan uang panjar sebesar 50% dari harga keseluruhan pesanan sebagai pengikat tanda jadi, dan sisanya dapat dibayar di akhir ketika konsumen menerima barang hasil pesanan tersebut. Pertanggung jawaban yang diberikan oleh pihak konveksi akibat keterlambatan barang atau disebut wanprestasi, yaitu memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktu. Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) sebagaimana tujuannya melindungi kepentingan konsumen dan menjadi peringatan bagi pelaku usaha telah diatur dalam Pasal 19 tentang tanggung jawab secara umum. Dalam hal ini pihak konveksi mereka selesaikan dengan cara musyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama serta tidak ada satu pihak yang merasa dirugikan. Dalam hal ini pihak konveksi memberikan konpensasi 10% dari total harga pesanan jika keterlambatan tersebut merupakan kesalahan mereka. Pelaksanan akad pesanan barang di konveksi Jl.Teuku Nyak Arif, Lamnyong Banda Aceh sudah memenuhi rukun dan syarat akan tetapi fasid dalam hal wanprestasi atau kelalaian yang dalam Hukum Islam di kenai ganti rugi atau dhaman al aqd
IDENTITY NEGOTIATION OF CHRISTIAN AND MUSLIM STUDENTS IN INTERACTION BETWEEN RELIGIONS IN LANGSA
Abstract: This article describes how negotiation between the Christian and Muslim students in public place at Langsa. The objectives of the study are twofold, namely: the reason of Christian students deciding Langsa as the place of study despite different social condition from their own place and the pattern of negotiation conducted by the Christian students. Negotiation identity theory and national choice theory are used to know the reason of Christian students pointing Langsa as the place of study. using qualitative method with the phenomenal approach, it is found that the tolerance and harmony interaction between Christian and Muslims student in public place at Langsa. The pattern of negotiation used in public place at Langsa is: functional biculturalism that respect the different identity. this pattern is more effective to gain the culture shock and get the interaction easily the Christian and Muslim students in public place at Langsa.Abstrak: Negosiasi Identitas Mahasiswa Kristen dengan Muslim dalam Interaksi antar Agama di Kota Langsa. Tulisan ini menjelaskan pengalaman mahasiswa Kristiani bernegosiasi dengan mahasiswa Muslim dalam ruang publik di Langsa. Mendasarkan pada ruang sosial yang berbeda dengan kondisi mahasiswa Kristiani, pembahasan dimaksudkan untuk mengungkap alasan mahasiswa Kristiani memilih kuliah di Langsa yang berbeda kondisi sosial dengan daerah asalnya. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologis, didapatkan sebuah gambaran interaksi yang toleran antara mahasiswa Muslim dan Kristiani dalam ruang publik di Langsa. Adapun bentuk pola negosiasi yang dilakukan dalam ruang publik yaitu bikultarisme fungsional dengan menghargai identitas yang berbeda dengan aktor. Pola ini dianggap lebih efektif untuk menyelesaikan keterkejutan terhadap budaya baru dan memudahkan berinteraksi mahasiswa Kristiani dan Muslim dalam ruang publik di Langsa.Keywords: negotiation, identity, interaction, Muslim, Christian, public plac
PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI AJAR INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN DI SMP NEGERI 2 MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan lingkungan sekolah terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi ajar interaksi makhluk hidup dengan lingkungan di SMP Negeri 2 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VII semester genap Tahun Ajaran 2018/2019 Pada SMP Negeri 2 Mesjid berjumlah 52 siswa. Sampel penelitian sebanyak 52 siswa yang terdiri dari 26 siswa kelas Pembelajaran pemanfaatan lingkungan sekolah (Eksperimen) dan 26 siswa kelas konvensional (Kontrol). Analisis data eksperimen untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa dengan uji-t (Independent Sample t-test),. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan nilai rata-rata N-gain untuk kelas pembelajaran pemanfaatan lingkungan sekolah adalah 60,64 (sedang) dan kelas konvensional adalah 48,72 (sedang). Hasil uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 4,61 dan ttabel 2,009 sehingga diperoleh t-hitung 4,61 t-tabel 2,009 pada taraf signifikan α 0,05,. Kesimpulan dari hasil terdapat peningkata hasil belajar siswa melalui pemanfaatan lingkungan Sekolah sebagai media pembelajaran pada materi ajar interaksi makhluk hidup dengan lingkungan di SMP Negeri 2 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar </jats:p
