60 research outputs found

    Inclusivism: Ethical Values of Future Religious Education

    Get PDF
    Religious plurality and social pluralism in Indonesia are like a double-edged sword.  On the one hand, it can strengthen social ties and cooperation between social joints, but on the other hand, it is very vulnerable to conflicts, both inter-religious and inter-religious groups.  This paper describes how diversity also has an impact on educational institutions and the importance of providing moral awareness to students in schools to live side by side, in harmony and peace within the framework of plurality and humanity, especially in facing the social lifestyle in the industrial era 5.0. Inclusiveness is full of values of respect for differences, openness to accepting diversity, upholding humanity above individualistic interests, and a great willingness to blend in and stick together in brotherly bonds that actually should be used as ethical values in religious education in schools.  Thus, the purpose of this paper which is sourced from in-depth social analysis and relevant literature studies is to provide understanding and awareness that religious education in school institutions should move from just formalistic-dogmatic learning to be a substantial learning, egalitarian and educates students to promote moderate, tolerant and inclusive attitudes towards religious diversity and avoid potential social conflicts.  Building inclusivism in schools starts with creating a climate of religious education that is open to all and not divided based on the religion of the students.  Furthermore, religious education puts forward human values and universal goodness to eliminate bad prejudice and hatred towards different communities

    IMPEACHMENT JABATAN PLT GUBERNUR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PEMERINTAHAN ACEH

    Get PDF
    The Aceh People's Representative Council in carrying out its controlling function supervises the Acting Governor's policies related to the Reforcusing funds in the 2020 APBA which range from Rp.1.7 trillion to Rp.2.3 trillion, the funds were diverted for the response to the COVID-19 pandemic, but no description of the activities and the amount of the budget was submitted to the DPRA, the next reason is about the installation of consumption stickers for the use of Premium and Subsidized Solar for Subsidized Cars and several other reasons, so that based on a number of these reasons the DPRA members consider that the Acting Governor of Aceh has violated the law and oath of office and plans to use his right to impeach the Acting Governor. The writing of this journal aims to find out whether the DPRA has the authority to impeach the Acting Governor and the extent of the authority possessed by the DPRA. This research uses normative / library juridical methods with a Legislation approach and a historical approach, data collection techniques in this study by examining primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials, then the data that has been obtained is presented descriptively. The results of this study indicate that the DPRA does not have the authority to impeach the Acting Governor's position because the position is not a definitive position and the DPRA only has the authority to supervise not to the impeachment process. It is recommended that the DPRA continue to oversee the course of government run by the Acting Governor so that the course of government remains in accordance with the corridor, but do not impeach the Acting Governor, because the DPRA does not have this authorit

    BILANGAN KETERHUBUNGAN TITIK PELANGI KUAT PADA GRAF

    Get PDF
    Graf G dikatakan terhubung titik pelangi jika setiap dua titik di G dihubungkan oleh suatu lintasan yang titik-titik internalnya memiliki warna yang berbeda, lintasan seperti itu disebut lintasan pelangi. Bilangan keterhubungan titik pelangi dari graf terhubung G, dilambangkan dengan rvc(G) merupakan banyaknya warna terkecil yang diperlukan untuk membuat G terhubung titik pelangi. Graf G dikatakan terhubungan titik pelangi kuat jika untuk setiap dua titik u dan v berbeda di G ada sebuah lintasan pelangi terpendek antara u dan v, dilambangkan dengan srvc(G). Amati bahwa rvc(G)≤srvc(G) untuk sembarang graf terhubung tak trivial G. Jika G graf terhubung dengan n titik dan n≥3, maka 0≤srvc(G)≤n-2. Lebih jauh, batas-batas ini “tajam”. Misalkan n≥4 dengan diam(G)=1, maka G=K_n sehingga srvc(G)=0<n-2. Perhatikan bahwa banyak titik internal P_n  adalah n-2. Pikirkan sebuah pewarnaan titik W pada P_n  sedemikian hingga semua titik internal P_n  mendapat warna berbeda dan warnai titik-titik terminal P_n  dengan salah satu warna titik internal. Jelas terhadap pewarnaan W lintasan P_n  terhubung titik pelangi kuat dengan (n-2) warna, sehingga srvc(P_n )=n-2. Dalam artikel ini, akan dibahas bilangan keterhubungan titik pelangi kuat pada graf komplet, graf roda, dan  graf lintasan. Graf komplet K_n  adalah satu-satunya kelas graf yang mencapai batas bawah srvc(G)  dan graf lintasan P_n  adalah satu-satunya kelas graf yang mencapai batas atas srvc(G)

    HANDBOOK: STRATEGI KOMUNIKASI DIGITAL UNTUK UKM TATARUPA DI MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Di tengah bencana global pandemi Covid-19 aktivitas ekonomi masyarakat sangat terdampak khususnya pada pelaku usaha kecil menengah (UKM) Tatarupa yang berada di Surabaya. Peranan media pemasaran digital menjadi sangat penting karena di tengah wabah Covid-19 hampir semua aktivitas UKM tatap muka (offline) beralih menjadi online termasuk aktivitas perekonomian seperti jual beli. Berjualan online tentu memiliki keterkaitan dengan komunikasi karena penjual tidak dapat bertemu secara langsung dengan pembeli. Penjual harus memiliki keahlian komunikasi supaya dapat memasarkan produknya dengan baik melalui pasar online. Bercermin dari hal tersebut maka pembelajaran mengenai setrategi komunikasi dibutuhkan oleh UKM Tatarupa supaya dapat mengkomunikasikan produknya secara online dan dapat memaksimalkan penjualan pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan strategi komunikasi digital pelaku UKM Tatarupa agar dapat menerapkannya di tengah pandemi Covid-19. Metode design thinking yang fokus pada pengguna digunakan peneliti agar tahapan riset dapat terstruktur. Hasil dari penelitian ini adalah usulan berupa kebijakan dan strategi komunikasi digital yang disampaikan menggunakan medium handbook. Kata kunci: Handbook, UKM, Desain Medi

    ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESMENT AND RISK CONTROL DENGAN KOMBINASI OHSAS 18001 DI SEKSI FABRIKASI PT. XYZ

    Get PDF
    PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa logistik pendistribusian semen dan fabrikasi. Dalam melakukan produksi tak lepas dengan potensi bahaya dan risiko di setiap aktivitas pekerjaanya mulai pekerjaan marking cutting, welding, grinding, finishing painting yang nantinya menimbulkan kecelakaan kerja. Maka kesehatan dan keselamatan kerja lebih diutamakan dalam pekerjaan ini. Diketahui bahwa selama bulan April-Desember 2018 terjadi 17 kejadian kecelakaan kerja dengan total jumlah 30-50 pekerja. Penelitian ini menganalisis potensi bahaya menggunakan metode Hazard Identification Risk Assesment And Risk Control dengan kombinasi OHSAS 18001, yang dimana metode ini digunakan untuk mengidentifikasi bahaya, penilaian risiko bahaya dan pengendalian risiko, bertujuan untuk meminimalisir atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja di masa yang akan datang. Dari hasil identifikasi bahaya, risiko pada bahaya yang teridentifikasi akan dilakukan penilaian likelihood dan consequence untuk menentukan risk level. Dari penilaian risiko yang telah dilakukan, potensi bahaya dan risiko diklafikasikan menjadi 4 level yaitu extreme risk, high risk, medium risk dan low risk. Hasil penelitian ini menunjukkan pada proses marking cutting terdapat 2 bahaya extreme risk, 4 bahaya high risk, 4 bahaya medium risk dan 6 bahaya low risk. Pada proses welding terdapat 2 bahaya extreme risk, 4 bahaya high risk, 6 bahaya medium risk dan 2 bahaya low risk. Pada proses grinding terdapat 5 bahaya extreme risk, 4 bahaya high risk, 4 bahaya medium risk dan 2 bahaya low risk. Dan pada proses finishing painting terdapat 3 bahaya extreme risk, 2 bahaya high risk, 2 bahaya medium risk dan 2 bahaya low risk. Kemudian dilakukan pengendalian dengan menggunakan acuan OHSAS 18001 meliputi: eliminasi, subtitusi, pengendalian teknis, pengendalian administratif dan alat pelindung diri

    PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA MESIN MULTIRIP PT. ATF (ANEKA TIMBER &FURNITURE)

    Get PDF
    PT. ATF merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur yang memproduksi kayu. Dalam menjaga kelancaran proses produksi, maka PT ATF senantiasa berupaya untuk meningkatkan keandalan mesin. Salah satunya adalah mesin multirip, kegagalan yang muncul pada mesin ini akan berpotensi menimbulkan gangguan terhadap proses produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode reliabilty centered maintenance (RCM) metode RCM digunakan untuk menentukan jenis kegiatan perawatan yang tepat terhadap suatu mesin melalui analisa terhadap dampak yang ditimbulkan oleh suatu kegagalan dengan mengunakan tabel FMEA dan RCM Decision Diagram. Dari hasil yang diperoleh , prioritas kegiatan perawatan yang perlu dilakukan terhadap masing-masig komponen kritis mesin multirip adalah scheduled on-condition task dan scheduled discard task. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kerusakan pada komponen mesin multirip yang menjadi fokus penelitian yaitu: motor gergaji, roll, dan motor rantai. Penentuan interval perawatan mesin dengan metode RCM diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk penggantian komponen terkritis yaitu motor gergaji Rp. 18.629508 dengan waktu interval waktu 12.1171 jam. Biaya perawatan komponen roll Rp.95.19205 dengan waktu interval waktu 6.73442 jam. Biaya perawatan komponen motor rantai Rp. 17.502482 dengan waktu interval 11.035 jam

    SISTEM PERLINDUNGAN PASIEN RUMAH SAKIT DARI GEMPA BUMI MENGGUNAKAN SENSOR GETAR DAN SERVO DENGAN NODEMCU DAN BLYNK

    Get PDF
    Rumah sakit merupakan bagian penting dari sistem kesehatan. Rumah sakit menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat darurat, pusat alih pengetahuan dan teknologi yang berfungsi sebagai pusat rujukan. Rumah sakit harus senantiasa meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pemakai jasa. Dewasa ini dengan pesatnya perkembangan teknologi dan otomasi, banyak sarana yang dapat dibuat secara otomatis untuk membantu pekerjaan manusia serta melakukan pencegahan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan menggunakan nodemcu ESP8266 dan sensor getar sw-420 untuk mendeteksi getaran dari gempa, system alat ini jika sensor medeteksi adanya getaran, maka servo yang terletak dalam kasur akan berputar 160 derajat secara perlahan untuk memasukkan kasur dan mengamankan pasien. Dari pengujian alat yang telah dilakukan, saat sensor mendeteksi sumber getaran sejauh 12cm sampai 18cm, waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi  getaran memerlukan 1 detik, dan dari hasil pengujian servo sebagai penggerak kasur, saat menutup dan membuka kasur memerlukan waktu selama 1 detik dengan gerak 160 derajat

    FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA WASTE MATERIALS DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    Abstrak Banyak faktor yang dapat menimbulkan sisa material antara lain faktor desain, pengadaan material, penanganan material, pelaksanaan, residual, dan faktor lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor dan faktor dominan yang menyebabkan timbulnya waste materials dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung di Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner. Responden ditujukan pada project manager atau site manager dari perusahaan kontraktor bidang gedung di Provinsi Aceh mulai dari kualifikasi Menengah (M1 dan M2) dan kualifikasi Besar (B1 dan B2). Jumlah populasi kontraktor sebanyak 1.610, sedangkan jumlah sampel yang digunakan dalam analisis faktor Principle Component Analysis (PCA) adalah 5 kali dari 35 indikator yang diamati yaitu sebanyak 175 perusahaan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan yang didasarkan pada perusahaan kontraktor yang telah melaksanakan proyek konstruksi bangunan gedung di Provinsi Aceh mulai dari tahun 2010-2019 dengan sumber dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Analisis data digunakan analisis faktor PCA melalui software Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya waste materials dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung di Kota Banda Aceh terdapat 6 faktor yaitu faktor desain, pengadaan material, pelaksanaan, spesifikasi dan penanganan material, residual, dan pengontrolan material. Faktor yang dominan menyebabkan timbulnya waste materials dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung di Kota Banda Aceh adalah faktor desain dengan varians sebesar 36,922%. Kata kunci: Material, waste materials, proyek, konstruksi, gedung, Banda Aceh Abstract Many factors can cause residual material, including design factors, material procurement, material handling, implementation, residuals, and other factors. This study aims to analyze the dominant factors and factors that cause waste materials in the implementation of building construction projects in Banda Aceh City. This study uses a quantitative method approach through distributing questionnaires. Respondents were addressed to the project manager or site manager of a building contractor company in Aceh Province ranging from Medium qualifications (M1 and M2) and Large qualifications (B1 and B2). The total contractor population is 1,610, while the number of samples used in the Principle Component Analysis (PCA) factor analysis is 5 times out of 35 observed indicators, namely 175 companies. The sampling technique used is purposive sampling, which is sampling with consideration based on contracting companies that have implemented building construction projects in Aceh Province starting from 2010-2019 with the source of funds coming from the Regional Budget (APBD. Data analysis used analysis of PCA factors through Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 26 software. The results showed that the factors that caused waste materials in the implementation of building construction projects in Banda Aceh City were 6 factors, namely design factors, material procurement, implementation, specification and material handling, residuals, and material control The dominant factor causing the emergence of waste materials in the implementation of building construction projects in Banda Aceh City is the design factor with a variance of 36.922%. Keywords: Materials, waste materials, projects, construction, buildings, Banda Ace

    PERAN BADAN KEPEGAWAIAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM PELAKSANAAN REKRUTMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL ( Studi Pada Kantor Badan Kepegawaiaan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Pati)

    Get PDF
    Manusia selalu menjadi titik sentral dalam suatu kehidupan di dunia, sebab manusia mempunyai ruang lingkup pergerakan yang sangat luas. Manusia sangat diakui dalam berperan dalam suatu organisasi, baik organisasi intra ataupun organisasi extra pemerintahan. Dimana yang dimaksud dengan manusia dalam organisasi dan instansi adalah pegawai, dalam hal ini yang dimaksud dengan pegawai adalah pegawai negri sipil (PNS). Dalam pelaksanaan pemerintah, negara indonesia menganut asas desentralisasi yaitu dengan memberikan kesempatan dan keluasan kepada daerah untuk menyelengarakan pemerintahnya sendiri dengan sistem otonomi daerah. Kemudian untuk menunjang pelaksanaan pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah, pegawai negeri sipil di Indonesia terdiri dari negeri sipil pusat dan pegawai nergeri sipil daerah. Sebagai warga penduduk indonesia pasti menginginkan perkembangan negara menjadi baik, dalam artian rekrutmen pegawai negeri sipil harus benar benar di jalankan dengan baik sehingga para pegawai negeri sipil mempunyai bekal yang cukup dan pantas untuk dijadikan perkembangan majunya negara indonesia, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) mempunyai peran yang sangat penting di dalam rekrutmen calon Pegawai Negeri Sipil sehinga Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) harus bisa memberikan fasilitas keterampilan, inovasi atau sarana prasarana dalam pelaksanaan rekrutmen tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, teknik analisis menggunakan model analisi dan interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1994).  Peran yang telah dilakukan olehBKPP sangatlah penting untuk mensukseskan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil begitu juga peran penting dalam rekrutmen adalah kepanitiaan inti dalam acara tanpa panitia sangatlah mustahil, begitu juga panitia yang telah di bentuk termasuk orang orang yang terpilih yang mana mempunyai pengalaman pengalaman dan keterampilan yang bisa mensukseskan acara pelaksanaan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil. Berkaitan dengan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah memberikan informasi kepada masyarakat terkait pendaftaran CPNS di Kabupaten Pati.Kata Kunci : Peranan, BKPP, Pelaksanaan, Rekrutmen PN

    PROBLEMATIKA HAFALAN AL-QURAN MAHASISWA ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR DI STAI AL-ANWAR SERANG REMBANG

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji tentang problematika hafalan mahasiswa Ilmu al-Qur`an dan Tafsir. Pada regulasinya, STAI Al-Anwar mewajibkan mahasiswanya untuk menghafalkan al-Qur`an tiga juz dengan rincian juz 30, juz 1 dan juz 2. Para mahasiswa diberikan waktu satu tahun untuk menghafalkan satu juz al-Qur`an. Akan tetapi, target hafalan satu juz dalam satu tahun tersebut ternyata tidak semua mahasiswa putra menyanggupinya. Bahkan hanya sebagian kecil mahasiswa yang bisa mencapai target tersebut. Dari keseluruhan mahasiswa putra semester 5 program studi ilmu al-Qur`an dan Tafsir yang berjumlah 82 orang yang berasal dari 4 kelas, hanya 25 mahasiswa yang sudah tuntas hafalannya. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi (Mix Method) yang akan melakukan kuisioner sekaligus wawancara kepada 60 mahasiswa sebagai subyek penelitian untuk mengetahui masalah-masalah yang mereka hadapi dalam menghafal al-Qur`an. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat problem yang dialami mahasiswa dalam menghafal baik internal maupun eksternal. Faktor internal yang berpengaruh pada pencaiapaian target hafalan yaitu kurangnya motivasi dan manajemen waktu mahasiswa. Sementara faktor eksternal yang menjadi penyebab kesulitan mengahafal al-Qur`an meliputi kesibukan sebagai mahasiswa, tidak adanya tutor, metode yang kurang menarik, dan lingkungan kampus yang kurang mendukung. Sebagian besar faktor yang ditemukan tersebut tidak lepas dari status mahasiswa STAI Al-Anwar Sarang Rembang sendiri yang memiliki peran ganda sekaligus yaitu santri dan mahasiswa. Kata kunci: Problematika menghafal; santri-mahasiswa; peran gand
    corecore