12 research outputs found

    Desain Aplikasi Pencarian Jasa Fotografer (Capturar) dengan Menggunakan Metode Lean UX

    Get PDF
    Fotografi sebagai bagian dari industri kreatif Indonesia merupakan sebuah industri yang mendorong penggunaan kreativitas individu. Fotografi juga berkembang seiring dengan bertambahnya manfaat fotografi di dalam kehidupan manusia. Pada dasarnya, fotografi dapat berhubungan dengan semua aspek industri karena kebutuhan foto dapat dijadikan sebagai dokumen penting. Perkembangan digital membuat pencarian barang dan jasa secara online sering ditemukan. Namun, pencarian jasa fotografer masih kurang maksimal karena belum adanya aplikasi khusus yang digunakan oleh fotografer dan pencari jasa fotografer.  Pencarian fotografer yang dilakukan saat ini menggunakan metode konvensional, yaitu dengan mencari fotografer melalui rekomendasi teman ataupun keluarga serta melalui sosial media yang tidak diperuntukkan khusus pencarian jasa fotografer. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang desain prototipe aplikasi pencarian jasa fotografer berdasarkan aspek user interface (UI) dan user experience (UX). Penelitian menggunakan metode Lean UX yang terdiri dari 4 tahapan yaitu, Declare Assumptions, Create an Minimum Viable Product, Run an Experiment dan Feedback and Research yang menghasilkan asumsi permasalahan, rancangan prototipe, eksperimen internal dan pengujian usability. Hasil akhir penelitian ini adalah prototipe yang dibangun menggunakan aplikasi Figma. Prototipe telah diuji kepada 25 responden menggunakan pengujian System Usability Scale (SUS) yang menghasilkan nilai 82

    User Interface untuk Tampilan Website Berita Mobile bagi Penyandang Rabun Dekat

    Get PDF
    Saat ini banyak website yang disajikan dalam bentuk mobile , yang menyediakan berbagai informasi kepada pengguna, termasuk diantaranya website berita mobile . Namun, bagi pengguna yang mengalami rabun dekat kesulitan merasa dalam membaca. Peneliti sudah melakukan wawancara terhadap 3 orang yang mengalami rabun dekat dengan rentang usia 30-60 tahun dengan jarak 25-30 cm, dari hasil wawancara menyatakan bahwa orang yang mengalami rabun dekat kesulitan dalam membaca karena font nya, ukurannya, tidak sesuai sehingga tidak terbaca dengan jelas dan informasi tidak di dapat oleh pengguna. Penelitian ini menggunakan metode UCD ( User Centered Design), yang mana metode UCD dapat menempatkan pengguna sebagai pusat pengembangan desain . Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui seperti apa karakter dan kebutuhan dari pengguna. Untuk mengetahaui tingkat usability design yang sudah dibuat, dilakukan pengujian dengan penyebaran kueisioner dalam bentuk google form dengan hasil pengujian yang pertama sebesar 79,81 masuk ke dalam kriteria (B) Baik. Kemudian dilakukan pengujian kedua mendapatkan hasil 85,27 dengan iterasi sebanyak dua kali setelah melalui proses UCD. Berdasarkan hasil tersebut, desain website berita mobile bagi penyandang rabun dekat termasuk ke dalam kriteria (SB) Sangat Bai

    Analisis Tingkat Kualitas E-learning menggunakan Metode Webqual 4.0 dan Importance Performance Analysis (IPA)

    Get PDF
    The quality of an academic institution is influenced by its website. E-learning, as a type of website used for learning, offers flexible learning opportunities. In order to enhance the effectiveness of e-learning services, it is necessary to evaluate and identify areas for improvement. This research aims to evaluate the quality of learning using the webqual 4.0 method and Importance Performance Analysis (IPA) to determine gaps and prioritize areas for future improvement. The variables examined in this study include usefulness, information quality, and service interaction quality. A qualitative descriptive design was employed, and data suitability was analysed using the webqual and IPA methods. The research data, consisting of numerical values, was collected through interviews and questionnaires administered to faculty members and students via google form. The evaluation scores for usefulness, information quality, and service interaction quality were found to be 72,9%, 75%, and 74,35%, respectively, indicating good quality. The gap analysis revealed a value of -0,07, suggesting that the e-learning website does not fully meet user expectations. The IPA results showed that quadrants III and IV require improvement due to their low performance, as this can affect the level of importance attributed by users to those attributes

    IMPLEMENTASI SERVICE CHOREOGRAPHY PATTERN ARSITEKTUR MICROSERVICE CLASSROOM AKADEMIK MENGGUNAKAN DOCKER

    Get PDF
    Pengembangan aplikasi classroom akademik mewujudkan proses bisnis inti pada lembaga pendidikan secara umum masih menggunakan arsitektur monolitik. Arsitektur microservice hadir sebagai pola pengembangan aplikasi dimana keseluruhan fungsi perangkat lunak disediakan oleh komponen-komponen layanan atau service aplikasi yang lebih kecil. Service-service tersebut akan berkomunikasi melalui komunikasi berbasis event-driven menggunakan service choreography pattern dimana pertukaran data terjadi secara asynchronous melewati message broker. Namun dalam pengembangan arsitektur microservices, masing-masing service memiliki dependensi dan environment yang berbeda. Docker merupakan teknologi perangkat lunak yang berfungsi sebagai wadah untuk membungkus dan memasukkan aplikasi menggunakan teknik kontainerisasi yang mengisolasi masing-masing service dan juga environment-nya. Teknik kontainerisasi seperti ini mampu membantu  mewujudkan penerapan arsitektur microservices menggunakan service choreography pattern terhadap aplikasi classroom akademik dinamis yang digunakan tidak hanya oleh satu lembaga pendidikan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengimplementasikan Service Choreography Pattern Arsitektur Microservice Classroom Akademik Menggunakan Docker, dimana telah dilakukan pengujian benchmarking memakai tools Wrk Bench dengan membuat 400 HTTP connections menggunakan 6 threads CPU dan dijalankan selama 15 detik, yang kemudian divalidasi dan dievaluasi melalui beberapa parameter, seperti waktu tanggapan atau latency (ms), jumlah HTTP request/seconds (rps) dan kecepatan transfer/seconds (Mbps). Hasil penelitian menunjukkan jumlah request HTTP yang dapat diterima melebihi 40000 permintaan, menunjukkan betapa efektifnya penggunaan service choreography pattern yang diimplementasikan pada classroom akademik. Serta dengan adanya pembatasan request HTTP pada auth, menjadikan aplikasi menjadi lebih aman ketika menggunakan rate limit dari permintaan yang terlalu banyak

    Implementasi Treemap untuk Visualisasi Data Angka Kesakitan (Morbiditas) (Studi Kasus: Dinas Kesehatan Indragiri Hilir)

    Get PDF
    Dinas Kesehatan Indragiri Hilir merupakan instansi pemerintah yang memegang peranan penting dalam pengawasan dan pemantauan perkembangan kesehatan di Kabupaten Indragiri Hilir. Sebagai pihak yang bertanggung jawab dibidang kesehatan, Dinas Kesehatan memerlukan pendataan mengenai angka kesakitan (morbiditas) masyarakat Indragiri Hilir yang dikelompok berdasarkan penyakit, umur, jenis kelamin, kasus baru-lama yang ada disetiap UPT Puskesmas di Kabupaten Indragiri Hilir. Setiap bulannya, UPT Puskesmas di kecamatan melaporkan angka kesakitan (morbiditas) ke Dinas Kesehatan Indragiri Hilir untuk direkapitulasi. Namun laporan masih dalam bentuk format file excel dan tabel, sehingga data harus dilihat satu persatu dan memahami data membutuhkan waktu yang lama. Maka dibutuhkanlah sistem yang dapat memvisualisasikan data untuk memudahkan melihat data dan mengambil keputusan. Sistem ini dibangun menggunakan metode Treemap. Metode ini dapat memvisualisasikan data secara menyeluruh dan detail berdasarkan kategori data dengan jumlah data ratusan hingga ribuan yang ditampilkan dalam satu waktu. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menggunakan metode Black Box dan User Acceptance Test, sistem visualisasi menggunakan Treemap berhasil dibangun dan berjalan dengan baik dalam memvisualisasikan data angka kesakitan (morbiditas) di Indragiri Hilir dengan memperoleh hasil pengujian 95.10% untuk kategori sangat bagus menggunakan perhitungan skala Likert

    Penerapan Data Mining Dalam Mencari Pola Asosiasi Data Tracer Study Menggunakan Equivalence Class Transformation (ECLAT)

    Get PDF
    Tracer study adalah sebuah pendekatan yang diterapkan universitas untuk memperoleh informasi tentang kemungkinan kelemahan dalam proses pendidikan dan proses pembelajaran yang menjadi dasar perencanaan aktivitas untuk penyempurnaan di masa mendatang. Pada Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau belum pernah ada tracer study yang komprehensif dan terstruktur dalam ruang lingkup universitas. Tracer study yang dilakukan hanya dalam lingkup program studi dan hanya dilaksanakan menjelang proses akreditasi prodi. Tidak ada tracer study yang rutin dilakukan di tingkat program studi dan universitas setiap tahunnya. Pada penelitian ini akan berfokus kepada penerapan data mining untuk mencari pola asosiasi pada data tracer study menggunakan Equivalence Class Transformation (ECLAT). Dari hasil penelitian terdapat 4 pola yang memenuhi support 13% dan confidence 80% dengan pengujian lift rasio > 1. Pola tersebut diantaranya Jika ipk antara 3 – 3,5 dan gaji pertama dibawah 3 juta dan laki-laki maka status kelulusan tidak tepat waktu dan “masa tunggu mendapatkan pekerjaan pertama kurang dari 6 bulan” dengan support 17% dan confidence 84%. Jika ipk antara 3 – 3,5 dan perempuan maka “masa tunggu mendapatkan pekerjaan pertama kurang dari 6 bulan” dan hubungan pekerjaan dengan jurusan sesuai dengan support 14 % dan confidence 100%
    corecore