2,398 research outputs found

    TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP WANITA HAMIL DILUAR NIKAH YANG DI NIKAHI OLEH LAKI-LAKI YANG BUKAN MENGHAMILINYA ( Studi Komparasi Imam Mazhab )

    Get PDF
    Kenyataan yang terjadi di masyarakat menunjukan seorang wanita hamil diluar nikah yang dinikahi bukan dengan laki-laki yang menghamilinya. Pernikahan seperti ini dilakukan karena laki-laki yang menghamilinya tidak bertanggung jawab dan guna menutup aib keluarga wanita yang hamil tersebut, maka dinikahkan dengan laki-laki yang bukan menghamilinya. Apabila perkawinan itu trerjadi antara wanita yang sedang hamil diluar nikah atau akibat berzina dengan teman berzinanya, maka hal tersebut tidaklah menumbulkan permasalahan dari segi kebaikannya, dikarenakan ayat ketiga dari Surat an-Nur memperbolehkannya. Penelitian ini bersifat Library Retearch, yakni penelitian yang ditekankan untuk menelusuri dan menelaah literatur-literatur dan buku-buku pustaka lainnya yang relevan dengan masalah-masalah yang diangkat, dalam hal ini adalah mengenai Wanita Hamil diluar nikah yang dinikahi oleh laki-laki yang bukan menghamilinya (studi komparasi Imam Mazhab). Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, sedangkan teknik analisa data menggunkan deskriptif kualitatif. Adapun langkah-langkahnya adalah data-data yang diperoleh penulis berupaya untuk mengkaji dan mengaitkan data-data tersebut disesuaikan dengan pokok permasalahan untuk mendapatkan kejelasan terhadap permasalah yang dibahas, kemudian dipaparkan dalam bentuk penjelasan. Dari hasil penelitian diperoleh bahan : 1. Pandangan Imam Mazhab mengenai wanita hamil diluar nikah yang dinikahi oleh laki-laki yang bukan mengahilinya. 2. Perbedaan Para Imam Mazhab Mengenai wanita hamil diluar nikah yang dinikahi oleh laki-laki yang bukan menhamilnya. 3. Persamaan para Imam Mazhab mengenai wanita hamil diluar nikah yang dinikai oleh laki-laki yang bukan menghamilinya

    RELEVANSI PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAERAH PERBATASAN Studi Kasus Miangas

    Get PDF
    Studi ini bertujuan memahami gambaran kehidupan masyarakat lokal dari perspektif kebutuhan sosial dasar, sumber daya yang tersedia, dan interuensi pihak luar dalam kerangka pengembangan masyarakat Miangas. Sebagai acuan utama analisis data lapangan digunakan teori community development. Lokasi adalah Miangas, dengan pertimbangan, daerah perbatasan (maritim) dengan negara tetangga (Philipina). Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif, dengan teknik pengumpulan data: indept-interuiew, obseruasi, dan studi dokumentasi. Sampel ditentukan secara purposive. Atas dasar itu, informan terpilih adalah: masyarakat, pemuka masyarakat (formal-informal), dan aparat instansi terkait. Analisis data dilakukan secara kualitatif, dengan tahapan reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil studi menunjukkan, kemiskinan penduduk merupakan masalah utama warga Miangas, sebagai sebab akibat terbatasnya aksesibilitas warga setempat ke sistem sumber di sekitarnya. Meskipun, sebenarnya tersedia sumber daya lokal yang potensial, dan telah banyak interuensi dari pihak luar (pemerintah, nonpemerintah). Untuk itu, disarankan, program-program (kesejahteraan) sosial yang dilakukan pemerintah dan non-pemerintah dan program bidang lainnya relevan dilakukan di Miangas sebagai langkah interuensi dalam kerangka pengembangan masyarakat. Dalam kerangka pengembangan masyarakat itu, pendampingan yang berasal dari komunitas lokal menjadi prasyarat penting, dengan melakukan bimbingan dan motivasi sosial secara formal dan informal sebelumnya sebagai bagian integral upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) lokal. Pengembangan SDM tersebut setidaknya diarahkan untuk mengembangkan potensi lokal terkait ketersediaan kebutuhan pokok sehari-hari dan pengembangan produk lokal yang bernilaiekonomi

    Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Pengembangan Distrik Kajian Kebijakan dan Implementasinya di Provinsi Papua

    Full text link
    Kajian Implementasi Program Pengembangan Distrik (PPD) di Provinsi Papua bertujuan memahami penanganan kemiskinan melalui strategi pemberdayaan. Pendekatan kajian ini adalah kualitatif yang menekankan esensi dan substansi (pemahaman, pandangan, dan tanggapan) informan yang menghasilkan data deskriptif, yakni gambaran implementasi program di lapangan. Data tersebut diperoleh melalui studi dokumen dan wawancara. Informan ditentukan secara purposive, yakni informan mengetahui secara baik pemasalahan yang sedang dikaji. Untuk itu, informan dalam penelitian ini adalah aparat Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Provinsi Papua sebagai pengelola PPD. Hasil kajian menunjukkan, meskipun pelaku PPD di Propinsi Papua khususnya pada awal implementasi program mampu melakukan pembangunan sejumlah prasarana dasar desa melalui dana program ditambah swadaya masyarakat setempat dan menyalurkan dana program kepada kelompok masyarakat untuk usaha ekonomi produktif, tetapi jikadicermati, belum terjadi proses pemberdayaan khususnya bagi kelompok miskin, karena tidak ada transfer daya kepada kelompok miskin. Program lebih dimanfaatkan oleh kalangan tertentu saja, dan proses belajar sosial relatif kurang berlangsung, sebab program lebih bernuansa ekonomi saja. Untuk itu, saran ditekankan pada kualitas pelaku program di berbagai tingkatan (khususnya tingkat kampung), yaitu: (a) mereka perlumemahami program secara baik pentingnya pembekalan; (b) perlunya pelaksanaan sosialisasi program kepada masyarakat secara benar, yang tidak semata penyebaran informasi, tetapi juga perlu diarahkan pada penyadaran tentang permasalahan yang sedang dihadapinya, dan tumbuhnya semangat untuk memecahkan masalah secara mandiri; (c) perlunya pendampingan (fasilitator lokal) secara berkelanjutan terhadap parapelaku program di tingkat kampung, dalam kurun waktu tertentu, hingga mereka dinilai mampu melakukan penanganan masalah kemiskinan warganya secara mandiri. Untuk itu, diperlukan petugas pendamping yang memiliki kompetensi yang memadai, profesional, visionis, taktis, tekun, dan mempunyai semangat tinggi

    IMPACT OF FREE TRADE AGREEMENTS ON INDONESIA ECONOMIC PERFORMANCES

    Get PDF
    Indonesia participates in various free trade agreements with its main trading partners and it raises a research problem namely whether the participation would create benefits for Indonesia economic performances. Then, the research problem generates research questions that are what are the impacts of free trade agreements several aspects particularly for economic, social, and environment.Main objectives of this research will focus to assess the impacts of free trade agreements on: (i) economic aspects such as economic growth, export and import performances, balance of trade, terms of trade, investment, inflation, government expenditure and consumption, and sector output; (ii) social aspect such as labor market, wages, income gap between skilled and unskilled labor, social welfare; and (iii) environment aspect.Method of the research employs an economic model of computable general equilibrium on international trade, namely Global Trade Analysis Project (GTAP Model 8 version). There are two policy simulations of tariff reduction namely; (i) Simulation I, tariff of agriculture products reduced by 65% and tariff of non-agriculture products reduced by 85%; (ii) Simulation II, tariff of agriculture products reduced by 80% and tariff of non-agriculture products reduced by 100% The research found that in general, impact of free trade agreement benefit for Indonesia economic performances, it indicated by economic variables that contribute positively to the economic performances are greater than economic variables that contribute negatively to the economic performances. The positive economic variables are economic growth, export performance, terms of trade, balance of trade, investment, government expenditure and consumption, wages, social welfare. While the negative economic variables are import performance, inflation, sector output, labor market, income gap of skilled and unskilled labors, emission proliferation.Research limitations related to the secondary data sources that depend on data published by international and national institutions as well as the data that already embodied in the GTAP Model. Policy implication to the government policy namely: (i) to undertake economic and trade reform to improve competitiveness; (ii) to undertake deeply comprehensive study before participation in the FTA; (iii) to give assistances for loser business particularly for small and medium enterprises; (iv) to socialize actively about the FTA to related business community

    ERRORS MADE BY ENGLISH DEPARTMENT STUDENTS

    Get PDF
    This research is proposed to describe the errors composition made by the fourth semester of English department students of Muhammadiyah University of Surakarta. Specifically, it is to describe; 1. the type of errors, 2. the frequency of its type of errors, 3. explaining the source of error. The type of this research is descriptive qualitative research. There are thirty five student compositions analyzed. In collecting the data, the writer uses documentation method by selecting the errors which are written by fourth semester students. The steps for collecting the data are finding students’ composition test with the topic given, reading and marking types of error in the student’s work, writing the erroneous sentences. The collected data are analyzed by using Ellis classification of errors theory, and James source of errors theory. The results of the research show that the fourth semester of English department students of Muhammadiyah University of Surakarta still make 112 errors in their compositions. The writer finds that from the 122 data, there are eleven classifications of error based on the combination of linguistic category and surface strategy taxonomy and two classifications based on sources of error. They are TO BE (21 or 18.75%), grammar structure (21 or 18.75%), bound morpheme s/-es (15 or 13.39%), preposition (12 or 10.71 %), verb (11 or 9.83%), article (11 or 9.83%), modals (7 or 6.25%), adjective (5 or 4.46%), infinitive (4 or 3.57%), noun (3 or 2.67%), conjunction (2 or 1.78%). The highest frequency of errors that the researcher finds are TO BE errors and grammatical structure. The researcher also finds two dominant source of error, namely ; Interlingual transfer (78 or 69.64%) and intralingual transfer (34 or 30.35%)

    Tematisasi dalam translasi dwibahasa: teks bahasa Indonesia-Inggris

    Get PDF
    Penelitian yang menggunakan teori Systemic Functional Linguistics serta teori Translasi Larson dan Cadford ini pada dasarnya untuk melihat pengedepanan ide dan pemodelan dalam translasi. Pengedepanan ide ini dilihat dari Tema dan pergeseran Tema saat penerjemahan. Sistem Tema dan Rema inilah yang merupakan bagian dari teori Linguistik Sistemik Fungsional. Sedangkan tata cara atau sistem penerjemahan itu sendiri dilihat dari teori Translasi Larson dan Cadford. Maka, dengan penggabungan dua teori ini akan menghasilkan kaidah penerjemahan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia sebagai bahasa sumber atau sebagai bahasa sasaran. Lima jenis teks yang berbeda menjadi sample penelitian melalui uji teks atau identifikasi teks. Kelima teks tersebut adalah (1) British Council, yang meliputi (a) “Dari Nonton Bal sampai Rindu Sambal” dan (b) “Pasar Kerja Alumni” ; (2) Pidato Politik: Masalah Luar Negeri: Timur Tengah tetap Vital bagi Kepentingan AS; (3) Majalah Connexions: Merangkul Teknologi; (4) Majalah Pelangi yang meliputi (a) “Pentingnya Bahasa Inggris di Indonesia”, (b) Dongeng, (c) Kotak Surat; (5) Ceramah: Mempedulikan Nasib Kemanusiaan. Setiap teks diidentifikasi atas Tema dan Rema, baik Tema Bermarkah, Tema Tak Bermarkah, Tema Sederhana, Tema Kompleks, Tema Tunggal, maupun Tema Majemuk. Dari hasil identifikasi inilah diketahui adanya pergeseran tema dalam translasi dan bagaimana terjadinya pergeseran tema dalam translasi. Dari identifikasi ini juga diketahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran Tema. Hasil Penelitian terhadap kelima teks ini dalam translasinya diketahui, pertama, Tema Topikal Majemuk bermarkah merupakan tema dominan baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kedua, terdapat tujuh jenis pergeseran tema dalam dwibahasa Inggris-Indonesia, yaitu (1) pergeseran tema sederhana menjdi kompleks atau sebaliknya, (2) pergeseran tema tunggal menjdi majemuk atau sebaliknya, (3) pergeseran tema bermarkah menjadi tak bermarkah atau sebaliknya, (4) pergeseran posisi tema, (5) penambahan tema, (6) pelesapan, dan (7) perubahan tema. Ketiga, faktor yang mempengaruhi pergeseran tema dalam translasi disebabkan oleh pergeseran unit bahasa dari Tema ke Rema atau sebaliknya. Selain itu juga ditemukan penambahan unit bahasa dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya seperti konjungsi, sirkumstan tempat, cara, dan waktu. Sebaliknya juga dapat disebabkan adanya pelesapan suatu unit bahasa dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya. Pergeseran, penambahan dan pelesapan unit-unit bahasa tersebut menyebabkan dan mempengaruhi bentuk, jenis, dan jumlah tema dari Tema Tunggal menjadi Tema Majemuk dan sebaliknya, dan dari Tema Sederhana menjadi Tema Kompleks dan sebaliknya

    DISTRIBUSI RESISTIVITAS LISTRIK UNTUK PEMETAAN PATAHAN SEGMEN SEULIMEUM DI KAWASAN LAMTAMOT ACEH BESAR

    Get PDF

    Pengelolaan Ekstrakurikuler Pramuka Di SMP Negeri 3 Purworejo

    Get PDF
    Tujuan khusus penelitian ini adalah memperoleh suatu model pengelolaan program ekstrakurikuler yang professional. Pengelolaa yang dimaksud meliputi : karakteristik aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, karakteristik kegiatan guru selaku Pembina dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah, karakteristik pembinaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Jenis Penelitian adalah penelitian kualitatif bersifat diskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi : pengamatan / observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa kualitatif dengan langkah-langkah yakni : reduksi data, penyajian data, pembahasan dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian : Pembinaan ekstrakurikuler pramuka yang baik dapat membentuk karakter social siswa yaitu terbentuknya jiwa kepemimpinan yang baik, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, suka bekerja keras, terampil, saling menghormati dan menghargai orang lain, memiliki rasa toleransi, kemampuan berkomunikasi dengan siswa lain dan rasa percaya diri akan timbul dengan lebih baik
    corecore