1,061 research outputs found

    Pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur pada ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Kema Minahasa Utara

    Get PDF
    Sleep quality, if not met, will affect the health of the fetus. Pregnant women need about eight hours to sleep at night, besides napping is also needed by pregnant women when entering the second and third trimesters. The more complaints the mother feels so that it interferes with rest at bedtime. One solution to overcome this discomfort is to use the pregnancy exercise method. The purpose of this study was to determine the effect of pregnancy exercise on sleep quality in second and third trimester pregnant women at the Kema Minahasa Public Health Center, North Sumatra. This type of research use a pre-experiment in the form of a one-group Pre-post-test design. The population of this study was pregnant women in the second and third trimester. In the area of the North Kema MInahasa Public Health Center with a total of 16 respondents, the sample Technique used proposive sampling. The results of this study indicate that before the implementation of Pregnancy exercise, 15 pregant women (93,8 %) had poor sleep quality and after the exercise, the quality of sleep in the good category increased to 14 respondents (87,5%). Wilcoxon test results p = 0.000 which means p <0.05, namely Ha is accepted. The conclusion from the results of this study showed thaht was an effect of pregnancy exercise on the quality of sleep pf pregnant women in the second and third trimesters. Suggestions for pregnant women to improve sleep quality by applying the pregnancy exercise method during Pregnancy. Keywords: sleep quality, pregnant women, pregnancy exercise &nbsp

    HAKIKAT DAN PROSPEK ASAS LEGALITAS DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memngetahui bagaimana hakekat dari asas legalitas dan bagaimana prospek asas legalitas dalam pembaharuan kodifikasi hukum pidana Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif disimpulkan bahwa : 1. Asas legalitas merupakan asas yang lahir dari sejarah pengalaman manusia sendiri bahwa tanpa adanya pembatasan oleh undang-undang tentang perbuatan-perbuatan yang dapat dipidana, maka ada kecenderungan terjadi kesewenang-wenangan oleh penguasa dan hakim. 2. Pembentuk RUU KUHPidana 1999/2000 menghadapi masalah memberikan keseimbangan antara jaminan kepastian hukum melalui asas legalitas dan jalur pengakuan terhadap delik-delik adat yang masih hidup dalam banyak kelompok masyarakat di Indonesia. Kata kunci: Legalitas, hukum pidan

    An Investigation of the Frictional and Thermal Behavior of Oscillatory Sliding Line Contacts

    Get PDF
    This research deals with an experimental and numerical investigation of the frictional and thermal behavior of pin-bushing pairs, operating at reciprocating sliding motion or under heavy loads. Large interfacial temperatures developed due to frictional heating can cause failure. Therefore, numerical prediction and analysis of the surface temperature under various operating conditions are important. Laboratory tests using a pin-bushing tester provided measurements of the friction coefficient and temperature. Hard coated and plain (uncoated) bushings, both made of induction hardened stainless steel, were tested. Lower coefficient of friction and surface temperature were observed in the case of the coated bushing. In the modeling of the thermal problem, classical contact theory was used and a quasi-three-dimensional thermal model was developed and expressed by a set of partial differential equations and boundary conditions. Convective terms in the heat equation are handled by upwinding. This aspect of the computational model is important as it allows accurate solutions at high sliding velocities in concentrated contact. The boundary condition at the pin-bushing sliding interface is expressed as a mixed formula of heating and cooling, both of which can be space and time dependent. In most published literature dealing with surface temperature prediction, the heat flux is assumed uniform, and regions outside the contact are assumed to be adiabatic for simplicity. This aspect of the research is important and contributes to the field. Heat partitioning at the contact interface is computed as part of the solution. The method relies on coupling conditions at the interface, the material properties, and the solution gradients with respect to the normal direction at the interface. The effect of sliding is incorporated into the calculations. This is important in Tribology if it is desired to investigate heat flux division at contact interface for any material combination and sliding velocity. The results can be used in design and material selection in many applications where the heat flow within conducting bodies is to be controlled. Factorial analysis of variance was used to study the thermal response at steady state. This technique has not been applied previously to the analysis of surface temperature in pin-bushing joints

    Kompetensi & Pemberdayaan Perawat Di Kota Manado Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur Kompetensi dan Pemberdayaan Perawat di kota Manado dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang membahas tentang lima domain dari kompetensi inti umum keperawatan ASEAN danteori pemberdayaan. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan 6 informan inti yang memberdayakan perawat secara langsung.Temuan dari penelitian ini adalah kesiapan perawat di Manado sudah cukup memadai menghadapi persaingan dalam skala nasional, namunbelum bisa bersaing dengan perawat dari negara-negara ASEAN lainnya secara langsung.Selain itu, melalui penelitian ini ditemukan bahwa kompetensi dan pemberdayaan bisa mendorong kesiapan masing-masing perawat untuk dapat meningkatkan kualitas diri mereka dalam menghadapi MEA Kata Kunci: Pemberdayaan Karyawan, Masyarakat Ekonomi ASEAN, Keperawatan

    Analyzing the Influence of Smart-device Visual Features, Viewing Distance, and Content Factors on Video Streaming QoE

    Get PDF
    Quality of experience (QoE) over wireless networks has attracted attention from industry and academia due to an increase in video streaming applications. Several researchers have attempted to understand the factors affecting QoE and design appropriate quality control strategies. Normally, video streaming is initiated by a user who accesses video contents over wireless networks using a smart device held at various viewing distances. Each aforementioned factor has the potential to affect QoE of the viewed session. However, several studies explore the behavior of wireless networks on video streaming QoE. To understand the effects of other factors on QoE, this paper investigates the influence of the device's visual features, viewing distance, and content factors on video streaming. The study adopted an emulation technique to conduct multi-factor experiments designed using the Taguchi method. The 5-ways ANOVA analysis revealed that the effects of smart-device visual features, viewing distance, and content types are significant on video streaming QoE at p<0.05. Moreover, smart devices with a pixel density index of more than 200 ppi produce high QoE, with the viewing distance limited to 45 cm. Lastly, the video bitrate greater than 1024 kbps produced a good QoE regardless of the frame rates

    Pemetaan Kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Nilai Ujian Nasional SMA dan Akreditasi Sekolah

    Full text link
    Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi setiap individu mulai dari usia dini sampai usia lanjut. Jenjang pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Penelitian ini membahas posisi relatif kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat terhadap nilai UN dan akreditasi sekolah menengah atas dan penggerombolan sekolah di Provinsi Jawa Barat. Hasil analisis biplot menghasilkan tujuh kelompok sekolah. Kelompok pertama berada di rata-rata nilai UN dan akreditasi. Kelompok kedua cenderung rendah pada nilai UN dan akreditasi. Kelompok ketiga rendah pada nilai UN. Kelompok empat tinggi pada nilai akreditasi. Kelompok lima tinggi pada nilai UN. Kelompok enam cenderung tinggi pada nilai UN eksak. Kelompok tujuh rendah pada nilai UN dan akreditasi

    Perlindungan Terhadap Artis Cilik Dalam Perspektif Hukum Ham

    Get PDF
    Anak bukanlah untuk dipekerjakan melainkan harus diberikan bimbingan dan pembinaan, sehingga bisa tumbuh dan berkembang sebagai anak normal yang sehat dan cerdas seutuhnya.Dengan perkembangan zaman sekarang yang tumbuh begitu pesat tidak terbatas pada waktu, tempat, dan umur sehingga segala sesuatu sudah bisa dipraktikan oleh semua kalangan tanpa melihat usia.Kita melihat bahwa seorang anak ternyata sudah bisa bekerja dengan penghasilan diatas rata-rata orang bekerja melalui karirnya sebagai seorang artis cilik guna untuk membantu perekonomian keluarganya. Dari berbagai macam pendasaran hukum tentang hak anak dalam masa-masa pertumbuhannya memang terjadi suatu kebingungan atau kekacauan ataupun ketidakpastian hukum dalam masalah-masalah anak-anak yang bekerja dibawah umur khususnya dalam dunia keartisan yang saat ini banyak dari kalangan anak-anak yang menjadi artis.Berdasarkan uraian tersebut di atas, yang melatarbelakangi permasalahan dalam penulisan ini ialah bagaimana pengaturan hukum Indonesia terhadap anak yang bekerja sebagai artis cilik dan bagaimana penerapan Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dalam memberikan Jaminan Perlindungan bagi anak yang bekerja sebagai artis cilik. Jenis dan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif-juridis-normatif. Jenis penelitian dimaksud menitik-beratkan atau terfokus pada menelaah dan mengkaji data sekunder yang diperoleh dari penelitian yang mencakup penelitian terhadap asas-asas dan prinsip-prinsip hukum, sistematika hukum, sinkronisasi hukum dan perbandingan hukum, serta undang-undang yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karena orang belum dewasa, dianggap belum mampu untuk memperjuangkan hak-haknya, maka pemerintah mengadakan peraturan yang mengatur secara khusus mengenai pekerjaan (oleh) anak dan orang muda.Undang-Undang HAM Nomor 39 Tahun 1999, Undang-Undang 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan sudah membahas cukup terperinci tentang hak-hak anak, hak terbebas dari segala perlakuan intimidasi seperti kekerasan, eksplotasi, kerja paksa dan aturan-aturan hukum bagi anak yang bekerja dibawah umur. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa sesungguhnya kita melihat pengaturan hukum Indonesia yang membahas tentang perlindungan anak sudah sangatlah jelas dan dapat dicermati bersama, namun pada Kenyataanya peraturan yang dibuat tidak juga sampai pada titik penerapannya karena pada fakta yang ada peraturan-peraturan yang dibuat sangatlah jauh berbeda dengan apa yang terjadi sekarang. Secara garis besar Undang-Undang HAM Nomor 39 Tahun 1999, Undang-Undang 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan sudah membahas cukup terperinci tentang hak-hak anak, hak terbebas dari segala perlakuan intimidasi seperti kekerasan, eksplotasi, kerja paksa dan aturan-aturan hukum bagi anak yang bekerja dibawah umur
    • …
    corecore