10 research outputs found

    The Thermoluminescence Response of Ge-Doped Flat Fibers to Gamma Radiation

    No full text
    Study has been undertaken of the thermoluminescence (TL) yield of various tailor-made flat cross-section 6 mol% Ge-doped silica fibers, differing only in respect of external dimensions. Key TL dosimetric characteristics have been investigated, including glow curves, dose response, sensitivity, fading and reproducibility. Using a 60Co source, the samples were irradiated to doses within the range 1 to 10 Gy. Prior to irradiation, the flat fibers were sectioned into 6 mm lengths, weighed, and annealed at 400 °C for 1 h. TL readout was by means of a Harshaw Model 3500 TLD reader, with TLD-100 chips (LiF:Mg, Ti) used as a reference dosimeter to allow the relative response of the fibers to be evaluated. The fibers have been found to provide highly linear dose response and excellent reproducibility over the range of doses investigated, demonstrating high potential as TL-mode detectors in radiation medicine applications. Mass for mass, the results show the greatest TL yield to be provided by fibers of the smallest cross-section, analysis indicating this to be due to minimal light loss in transport of the TL through the bulk of the silica medium

    Model pengembangan kurikulum kelas internasional: Best practice pengalaman Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Indonesia dan Universiti Malaya Malaysia

    No full text
    Internasionalisasi universitas merupakan keniscayaan bagi perguruan tinggi untuk dapat berperan lebih dalam mengembangkan kualitas sumberdaya manusia di era global, dan penyelenggaraan program kelas internasional merupakan salah satu cara untuk mewujudkannya. Program internasionalisasi universitas diwujudkan dengan menginternasionalisasi kurikulum agar dapat dikaji oleh para mahasiswa yang berasal dari berbagai negara di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi konsep desain kurikulum, implementasi dan tinjauan kurikulum kelas internasional dilaksanakan, beserta respon atau pengalaman belajar mahasiswa. Pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus diterapkan dengan mengambil kasus praktik terbaik dari satu perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia yang masuk dalam QS World University Rankings pada tahun 2022. Data dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi dengan menjelajahi website Universitas/Fakultas/Program Studi dan unit terkait, dan wawancara dengan informan yang terlibat dalam kegiatan seperti: mahasiswa, dosen dan tenaga pendukung akademik. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan pola model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana meliputi data condensation, data display, dan conclusions drawing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain kurikulum kelas internasional dikembangkan dari kurikulum nasional dengan menambahkan pengenalan budaya dan Bahasa perguruan tinggi tujuan studi, serta dikembangkan kegiatan yang memberikan pengalaman internasional mahasiswa melalui kegiatan inbound dan outbound, (2) implementasi kurikulum kelas internasional adalah dengan membetuk kelas khusus untuk kasus di Indonesia, dan memasukkan mahasiswa asing ke dalam kelas reguler untuk kasus perguruan tinggi di Malaysia, ini berkaitan dengan penggunaan Bahasa Inggris sebagai pengantar kuliah dan kegiatan akademik lainnya, (3) tinjauan kurikulum dilakukan oleh program studi secara periodik dengan melibatkan stakeholder dengan tetap berkoordinasi dengan pihak fakultas dan universitas, dan (4) para mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar dengan berinteraksi dengan mahasiswa dan dosen dengan pengalaman internasional, dan mendapatkan pengalaman internasional melalui program student mobility di luar negeri

    Model pengembangan kurikulum kelas internasional: Best practice pengalaman Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Indonesia dan Universiti Malaya Malaysia

    No full text
    Internasionalisasi universitas merupakan keniscayaan bagi perguruan tinggi untuk dapat berperan lebih dalam mengembangkan kualitas sumberdaya manusia di era global, dan penyelenggaraan program kelas internasional merupakan salah satu cara untuk mewujudkannya. Program internasionalisasi universitas diwujudkan dengan menginternasionalisasi kurikulum agar dapat dikaji oleh para mahasiswa yang berasal dari berbagai negara di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi konsep desain kurikulum, implementasi dan tinjauan kurikulum kelas internasional dilaksanakan, beserta respon atau pengalaman belajar mahasiswa. Pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus diterapkan dengan mengambil kasus praktik terbaik dari satu perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia yang masuk dalam QS World University Rankings pada tahun 2022. Data dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi dengan menjelajahi website Universitas/Fakultas/Program Studi dan unit terkait, dan wawancara dengan informan yang terlibat dalam kegiatan seperti: mahasiswa, dosen dan tenaga pendukung akademik. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan pola model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana meliputi data condensation, data display, dan conclusions drawing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain kurikulum kelas internasional dikembangkan dari kurikulum nasional dengan menambahkan pengenalan budaya dan Bahasa perguruan tinggi tujuan studi, serta dikembangkan kegiatan yang memberikan pengalaman internasional mahasiswa melalui kegiatan inbound dan outbound, (2) implementasi kurikulum kelas internasional adalah dengan membetuk kelas khusus untuk kasus di Indonesia, dan memasukkan mahasiswa asing ke dalam kelas reguler untuk kasus perguruan tinggi di Malaysia, ini berkaitan dengan penggunaan Bahasa Inggris sebagai pengantar kuliah dan kegiatan akademik lainnya, (3) tinjauan kurikulum dilakukan oleh program studi secara periodik dengan melibatkan stakeholder dengan tetap berkoordinasi dengan pihak fakultas dan universitas, dan (4) para mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar dengan berinteraksi dengan mahasiswa dan dosen dengan pengalaman internasional, dan mendapatkan pengalaman internasional melalui program student mobility di luar negeri

    Characteristics and outcomes of an international cohort of 600 000 hospitalized patients with COVID-19

    Get PDF
    Background: We describe demographic features, treatments and clinical outcomes in the International Severe Acute Respiratory and emerging Infection Consortium (ISARIC) COVID-19 cohort, one of the world's largest international, standardized data sets concerning hospitalized patients. Methods: The data set analysed includes COVID-19 patients hospitalized between January 2020 and January 2022 in 52 countries. We investigated how symptoms on admission, co-morbidities, risk factors and treatments varied by age, sex and other characteristics. We used Cox regression models to investigate associations between demographics, symptoms, co-morbidities and other factors with risk of death, admission to an intensive care unit (ICU) and invasive mechanical ventilation (IMV). Results: Data were available for 689 572 patients with laboratory-confirmed (91.1%) or clinically diagnosed (8.9%) SARS-CoV-2 infection from 52 countries. Age [adjusted hazard ratio per 10 years 1.49 (95% CI 1.48, 1.49)] and male sex [1.23 (1.21, 1.24)] were associated with a higher risk of death. Rates of admission to an ICU and use of IMV increased with age up to age 60 years then dropped. Symptoms, co-morbidities and treatments varied by age and had varied associations with clinical outcomes. The case-fatality ratio varied by country partly due to differences in the clinical characteristics of recruited patients and was on average 21.5%. Conclusions: Age was the strongest determinant of risk of death, with a ∼30-fold difference between the oldest and youngest groups; each of the co-morbidities included was associated with up to an almost 2-fold increase in risk. Smoking and obesity were also associated with a higher risk of death. The size of our international database and the standardized data collection method make this study a comprehensive international description of COVID-19 clinical features. Our findings may inform strategies that involve prioritization of patients hospitalized with COVID-19 who have a higher risk of death

    ISARIC-COVID-19 dataset: A Prospective, Standardized, Global Dataset of Patients Hospitalized with COVID-19

    No full text
    The International Severe Acute Respiratory and Emerging Infection Consortium (ISARIC) COVID-19 dataset is one of the largest international databases of prospectively collected clinical data on people hospitalized with COVID-19. This dataset was compiled during the COVID-19 pandemic by a network of hospitals that collect data using the ISARIC-World Health Organization Clinical Characterization Protocol and data tools. The database includes data from more than 705,000 patients, collected in more than 60 countries and 1,500 centres worldwide. Patient data are available from acute hospital admissions with COVID-19 and outpatient follow-ups. The data include signs and symptoms, pre-existing comorbidities, vital signs, chronic and acute treatments, complications, dates of hospitalization and discharge, mortality, viral strains, vaccination status, and other data. Here, we present the dataset characteristics, explain its architecture and how to gain access, and provide tools to facilitate its use

    Characteristics and outcomes of an international cohort of 600 000 hospitalized patients with COVID-19

    No full text
    Background: We describe demographic features, treatments and clinical outcomes in the International Severe Acute Respiratory and emerging Infection Consortium (ISARIC) COVID-19 cohort, one of the world’s largest international, standardized data sets concerning hospitalized patients. Methods: The data set analysed includes COVID-19 patients hospitalized between January 2020 and January 2022 in 52 countries. We investigated how symptoms on admission, co-morbidities, risk factors and treatments varied by age, sex and other characteristics. We used Cox regression models to investigate associations between demographics, symptoms, co-morbidities and other factors with risk of death, admission to an intensive care unit (ICU) and invasive mechanical ventilation (IMV). Results: Data were available for 689 572 patients with laboratory-confirmed (91.1%) or clinically diagnosed (8.9%) SARS-CoV-2 infection from 52 countries. Age [adjusted hazard ratio per 10 years 1.49 (95% CI 1.48, 1.49)] and male sex [1.23 (1.21, 1.24)] were associated with a higher risk of death. Rates of admission to an ICU and use of IMV increased with age up to age 60 years then dropped. Symptoms, co-morbidities and treatments varied by age and had varied associations with clinical outcomes. The case-fatality ratio varied by country partly due to differences in the clinical characteristics of recruited patients and was on average 21.5%. Conclusions: Age was the strongest determinant of risk of death, with a ~30-fold difference between the oldest and youngest groups; each of the co-morbidities included was associated with up to an almost 2-fold increase in risk. Smoking and obesity were also associated with a higher risk of death. The size of our international database and the standardized data collection method make this study a comprehensive international description of COVID-19 clinical features. Our findings may inform strategies that involve prioritization of patients hospitalized with COVID-19 who have a higher risk of death
    corecore