14 research outputs found

    DEVELOPMENT POLICY OF SUSTAINABLE LIFE COMMUNITY IN CENTRAL JAVA TOURISM VILLAGE, INDONESIA

    Get PDF
    Urban society with high mobility prefer to visit tourist attractions to enjoy the natural tourist attraction. One of the tourist villages developed enough in Boyolali district is Samiran Tourism Village. This Tourism Village located in Selo, between the slopes of Mount Merapi and Merbabu. This study aims to determine the pattern of community change with the village of Samiran into a tourist village, the level of visitor satisfaction, and village tour manager. This research used survey method to visitor / village tour manager and proportional stratified random sampling technique with sampling of linkage research approach at Samiran tourism village were ask for participation of visitor / village tour manager to assess service organization and to assess service quality between visitor and manager. This study were found that quality of service in Samiran tourist village is given able to increase customer / visitor satisfaction as well as to increase income from society that support the existence of tourist village in sustainable development. Key: tourism village, pattern of community change, sustainable development

    PENGEMBANGAN KAWASAN KONSERVASI TANAMAN OBAT BERBASIS BIODIVERSITAS UNGGULAN LOKAL SEBAGAI DAYA TARIK WISATA

    Get PDF
    Abstrak: Desa wisata Branjang memiliki berbagai macam potensi baik alam, budaya dan kuliner. Pengembangan wisata ini layak direkomedasikan sebagai daya tarik wisata unggulan di Jawa Tengah. Keanekaragaman hayati Desa Wisata Branjang dikembangkan melalui budidaya tanaman obat, dikelola oleh masyarakat lokal, khususnya tanaman obat keluarga (TOGA). Kegiatan ini bertujuan untuk mencapai pengembangan kawasan konservasi tanaman obat yang dikemas melalui daya tarik wisata lokal sebagai potensi wisata edukasi. Misalnya konservasi tanaman obat sebagai pelestarian tanaman obat. pengolahan produk minuman sebagai branding café jamu, penyediaan barcode tanaman sebagai informasi jenis tanaman, manfaat tanaman, dll. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu identifikasi, sosialisasi, pendampingan dan pelatihan kepada kelompok sasaran masyarakat desa wisata Branjang yaitu pengelola, ibu PKK dan masyarakat setempat. Hasil dari pendampingan yaitu kegiatan program pendampingan tercapai sampai 95% berhasil diantaranya pemetaan potensi, wisata edukasi tanaman obat, produk olahan tanaman obat sebagai wirausaha masyarakat, paket wisata daya tarik. Sehingga program ini sebagai unggulan lokal daya tarik desa Branjang.Abstract: Branjang tourist village has a variety of potentials which is natural, cultural, and culinary. This tourism development is worth recommending as a leading tourist attraction in Central Java. The biodiversity of Branjang Tourism Village developed through the cultivation of medical plants managed by local communities, especially family medicinal plants (TOGA). This activity aims to achieve the development of medical plants conservation areas packaged through local tourist attractions as educational tourism potential. For example, the conservation of medicinal plants is the preservation of medicinal plants. The processing of beverage products as a branding of cafe jamu, supply of plant barcodes with the information of plant types, plant benefits, etc. The methods used in this service are identification, socialization, assistance, and training to the target groups of the Branjang tourism village community, namely managers, Ibu PKK, and local communities. The result of the mentoring is that the mentoring program activities reach up to 95% successful, including potential mapping, educational tours of medicinal plants, processed medicinal plant products as community entrepreneurs, and attractiveness tour packages. This program is a local flagship of the attraction of Branjang village

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN EKONOMI MEWUJUDKAN KAMPUNG PANCASILA SEBAGAI KAMPUNG WISATA EDUKASI

    Get PDF
    Identifikasi potensi lokal yang dimiliki sebagai faktor penarik pariwisata berkelanjutan. Kampung tematik di Kota Semarang merupakan titik sasaran dari sebagian wilayah yang melakukan perbaikan dengan memperhatikan beberapa hal, diantaranya yaitu mengubah lokasi kumuh  menjadi tidak kumuh, peningkatan penghijauan wilayah, pelibatan masyarakat secara aktif, perbaikan kondisi lingkungan menjadi lebih baik dan mengangkat potensi sosial serta ekonomi masyarakat pada wilayah. (1) Metode pendampingan melalui tahapan pendampingan bergerak ekonomi kreatif, SDM pelayanan prima, dan evaluasi pendampingan. Hasil Target capaian Pertama pemahaman kelembagaan pokdarwis sebagai ujung tombak keberlangsungan pariwisata dan peningkatan pendapatan ekonomi. sosialisasi konsep kampung wisata, sadar wisata dan aksi sapta pesona agar terbangun kesamaan persepsi pentingnya masyarakat yang sadar akan kampungnya sebagai tempat wisata dan aksi kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan. Kegiatan ketiga indentifikasi usaha UMKM lokal Kegiatan keempat adalah pelatihan wirausaha bekerjasama dengan pokdarwis usaha batik, makanan dan minuman dan kegiatan ekonomi kreatif lainnya. Kelima dan pelatihan promosi produk usaha masyarakat layak kunjungan wisatawan, Keenam pelatihan dan penyelenggaraan event (a.) Menjadikan Pura Agung Giri Natha sebagai daya tarik wisata, (b.) Menarik dan meningkatkan kunjungan wisatawan, (c.) Menggagas Kampung Pancasila sebagai wisata edukasi Bhineka Tunggal Ikka, sebagai branding dan bentuk pelibatan masyarakat

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBUATAN TEMA IKONIK, ACARA WISATA, DAN USAHA EKONOMI KREATIF

    Get PDF
    Abstrak: Kampung Tematik yang dicanangkan oleh pemerintah kota Semarang tidak semuanya sukses diimplementasikan. Masalah yang dihadapi oleh kampung tematik Kelurahan Tegalsari, adalah belum adanya tema yang ikonik, rendah dukungan dan partisipasi, kurang pemberdayaan masyarakat serta minimnya dampak ekonomi. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun tema ikonik, meningkatan kesadaran wisata, dukungan, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat agar dampak ekonomi maksimal. Pengabdian dilaksanakan dalam 6 tahapan kegiatan, dengan cara sosialisasi, FGD, survey, praktik dan workshop. Hasil pengabdian menunjukan adanya peningkatkan soft-skill berupa peningkatan kesadaran wisata masyarakat dari 15% menjadi 100%, peningkatan dukungan masyarakat dari 30% menjadi 100%, kemampuan warga menyusun Tema Ikonik “Cafe Batik Gesek Godhong”, dan kemampuan merencanakan acara wisata. Peningkatan hard-skill tercapai dari kesuksesan pelaksanaan acara wisata di era New Normal, dan kesuksesan UMKM lokal sebagai penyedia workshop ekonomi kreatif bagi wisatawan. Acara wisata dipandang sebagai cara sukses untuk meningkatkan dukungan, partisipasi, pemberdayaan masyarakat sekaligus dampak ekonomi bagi pelaku ekonomi kreatif dan masyarakat.Abstract: Thematic Villages Program by the Semarang city government were not all successfully implemented. The problems faced by Tegalsari Village are the absence of an iconic theme, low support and participation, lack of community empowerment and minimal economic impact. This activity aims to help this village to develop iconic themes, increase tourism awareness, community support, participation and empowerment to maximize the economic impact. This community service is carried in 6 stages, by means of socialization, FGD, surveys, practical and workshops. The results show an increase in soft-skills in the form of increasing local tourism awareness from 15% to 100%, increasing community support from 30% to 100%, the ability of locals to compose the Iconic Theme "Cafe Batik Gesek Godhong", and to plan tourism event. Hard-skills were achieved from the successful tourism event using New Norm, and local small entrepreneurs’ ability to provide creative economy workshops. Event has been seen as the successful way to increase support, participation, empowerment as well as economic impact for the community.

    Optimalisasi Pengawetan Kurma Tomat Menjadi Serbuk Ekstrak Minuman Guna Meningkatkan Daya Simpan Pangan Nabati

    Get PDF
    Abstract. This research was conducted with a quantitative approach and aims to determine which tomato dates will be used as a basic ingredient in the manufacture of extract drinks. The use of this tomato analyzes the tolerance level of tomatoes to exposure to sugar derivatives (glucose and lactose) on shelf life as processed vegetable foods. Analyzing the antioxidant levels of tomato date extract based on storage time. Analyzing the effect of storage time on the organoleptic quality of tomato date extract. Analyzing the tolerance level of tomato date extract to exposure to sugar derivatives (glucose and lactose) and their impact on organoleptic quality. The results showed that the comparison of tomato date extract powder with various treatments had an effect on the parameters tested, including increasing antioxidants and reducing microbial levels and was also favored by research respondents when organoleptic testing was carried out. It can be concluded that the storage time of tomato date extract powder will increase antioxidant levels and will make the total microbial activity relatively decreased.Keywords: Dates Preservation, Beverage Extract, Shelf Life, Vegetable Food

    GREEN ECONOMY PROGRAM: MEMPERSIAPKAN PEREMPUAN WIRAUSAHA MELALUI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT BIODIVERSITAS SEBAGAI WISATA EDUKASI

    Get PDF
    Abstrak: Pemberdayaan perempuan sebagai indikator peningkatan ekonomi masyarakat melalui wirausaha dan pemanfaatan model pembangunan yang mensinergikan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan (Green economy). Pemberdayaan perempuan menjadi strategi penting dalam potensi diri agar lebih mampu mandiri dan berkarya. Permasalahan muncul, masyarakat belum siap dalam penerimaan kedatangan wisatawan sebagai wisata edukasi. Tujuan pengabdian ini untuk mempersiapkan masyarakat khususnya perempuan dalam berwirausaha melalui pemanfaatan tanaman obat biodiversitas sebagai wisata edukasi. Peran perempuan sebagai pemandu wisata dalam melayani kunjungan wisatawan. Maka, metode yang tepat dilakukan dalam program pengabdian masyarakat ini melalui beberapa tahapan: sosialisasi, pendampingan, workshop, dan evaluasi. Mitra sasaran adalah pada masyarakat perempuan yang ada di Desa Branjang, khususnya pengelola tanaman toga. Jumlah sasaran ketercapaian 25 orang masyarakat perempuan. Hasil solusi yang ditawarkan terbentuknya masyarakat sadar wisata sekitar 100 %, terbentuknya kelompok pemandu wisata perempuan untuk kawasan konservasi tanaman obat 80%, dan pengadaan paket wisata 90%. Sehingga dapat dipromosikan kepada wisatawan, perluasan kawasan konservasi tanaman obat, terbentuknya kelompok baru konservasi tanaman obat dan pengemasan produk minuman tanaman obat sebagai usaha masayarakat perempuan di Desa dalam peningkatan ekonomi dan usaha baru yang menguntungkan bagi keluarga dan Desa.Abstract: Empowering women as a sign of boosting local economies through entrepreneurship and the application of development methods that promote both economic growth and improvements in environmental quality (green economy). In order to increase women's self-potential and increase their capacity for independence and employment, empowerment is a crucial tactic. There are issues since the locals are not prepared to welcome visitors on instructional trips. The purpose of this service is to prepare the community, especially women, for entrepreneurship through the utilization of medicinal plants with high biodiversity for educational tourism. The role of women is as tour guides who serve tourist trips. Therefore, this community service program's proper methodology involves a number of stages, including socialisation, counselling, workshops, and evaluation. The women's community in Branjang Village, in particular the manager of the toga plant, are the target partners. Fulfilment of the overall goal of 25 female community members. The results of the proposed solutions are forming a tourism awareness community reached about 100%, training a group of female tour guides to the medicinal plant conservation area reached 80% and providing travel packages up to 90%. So that it can be promoted to tourists, the expansion of medicinal plant conservation areas, the formation of new medicinal plant conservation groups and the packaging of medicinal plant beverage products as a business for women in the village in improving the economy and new businesses that are profitable for families and villages

    PENERAPAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PARIWISATA BAGI MASYARAKAT

    Get PDF
    Abstrak: Pelatihan kewirausahaan berbasis pariwisata merupakan pengabdian masyarakat yang sederhana dan dapat dilakukan oleh masyarakat yang berada disekitar daya tarik wisata. Namun, dalam pelaksanaannya dibutuhkan antusias masyarakat berinovasi dalam membuat produk yang diminati wisatawan, sehinggadapat membuka peluang usaha baru yang bermanfaat untuk dikembangkan didesanya.   Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskripsi, dimana peneliti mendiskripsikan pengabdian dengan wawancara potensi daya tarik, kemudian dilakukan FGD (Focus Group Discussion) kepada masyarakat tentang pentingnya Kewiruasahaan. Tujuan kewirausahaan ini merupakan proses melakukan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang berguna dalam memberikan nilai lebih. Desa Jamalsari memiliki daya tarik yang sangat menarik untuk dikunjungi wisatawan yaitu Waduk  Barang Bukit Cinta Jati. Tetapi dibutuhkan ada inovasi untuk orang-orang yang akan mengembangkan daya tarik ini dengan konsep ramah lingkungan, dan orang-orang yang menjual kreativitas inovasi produk lokal untuk menarik dipromosikan di sekitar waduk Bukit Cinta Jatibarang. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan perspektif dan meningkatkan motivasi masyarakat di bidang kewirausahaan, produk yang tersedia di masyarakat dapat dikemas dengan baik dan tentunya akan menarik bantuan pemerintah / mitra untuk bekerja sama.Abstract: Entrepreneurial training based on tourism is a simple community devotion and can be done by people who are around the tourist attraction. However, in its implementation it takes enthusiasm of the community innovating in making the products that tourists demand, so that open new business opportunities that are beneficial to be developed in the village. Methods of research conducted using the method of description, where researchers describe the devotion with interviews potential attraction, then conducted FGD (Focus Group Discussion) to the public about the importance of entrepreneurship. This entrepreneurial goal is the process of doing something new or creative and different (innovative) that is useful in delivering more value. Jamalsari Village has a very interesting attraction for tourists to visit namely Bukit Cinta Jati Reservoir goods. But it takes innovation for people who will develop this attraction with eco-friendly concepts, and those who sell creativity of local product innovations to withdraw are promoted around Bukit Cinta Jatibarang Reservoir. This Activity aims to create perspectives and improve community motivation in the field of entrepreneurship, the products available in the community can be packed well and will certainly attract government/partner assistance to cooperate

    Pentingnya Pelaku Industri Pariwisata Dibekali Uji Kompetensi Lewat Daring untuk Meningkatkan Sumber Daya Manusia Pariwisata di Indonesia

    No full text
    Pentingnya Program Pemerintah membangun kebiasaan baik meningkatkan SDM berkualitas yang diterapkan diberbagai sektor, termasuk pariwisata. Presiden Joko Widodo dalam pidatonya menyatakan beberapa faktor menguatkan SDM yaitu sehat, cerdas, terampil dan sejahtera. Peranan Industri Pariwisata sekarang ini tidak bisa lagi dikesampingkan, karena peranannya dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian dibidang SDM Pariwisata. Penelitian ini bertujuan mengkaji pentingnya pelaku industri pariwisata dibekali daring dalam kegiatan uji kompetensi, sehingga terjadinya pemerataan dalam meningkatkan SDM Pariwisata di Indonesia baik pada SDM pendidikan maupun SDM yang bekerja pada industri pariwisata. Hal ini diperkuat dengan BNSP mengijinkan pelaksanaan asesmen/uji kompetensi jarak jauh dilakukan oleh LSP sesuai ketentuan Nomor: SE:011/BNSP/IV/2020 tanggal 03 April 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang bersifat induktif. Jenis penelitian deskriptif dengan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan, pengorganisasian, pengembangan, pengendalian pembiayaan uji kompetensi memerlukan daya dukung dari banyak stakesholder, sehingga prosesnya bisa berjalan dengan lancar. Keberhasilan peningkatan SDM sangat dipengaruhi oleh kondisi stabilitas keamanan dan politik, daya dukung SDM yang memiliki keahlian sesuai baik kualitas maupun kuantitasnya, adanya anggaran yang digunakan untuk mengembangkan sarana dan prasarana uji kompetensi pariwisata, kebijakan hukum yang memberikan kemudahan, keamanan, transparansi dan kenyamanan bagi pelaku industri pariwisata dalam proses pelaksanaan daring asesmen diberbagai daerah di Indonesia.Kata kunci: SDM Pariwisata, Industri Pariwisata, Kompetensi, Darin

    Pentingnya Pelaku Industri Pariwisata Dibekali Uji Kompetensi Lewat Daring untuk Meningkatkan SDM Pariwisata di Indonesia

    Get PDF
    The Importance of the Program The Government builds good habits to improve quality human resources that are applied in various sectors, including tourism. President Joko Widodo in his speech stated several factors that strengthen HR, namely healthy, smart, skilled and prosperous. The role of the tourism industry today is very important, because its role can provide recommendations to improve the capabilities and expertise in the field of tourism human resources. This study aims to analyze the importance of tourism industry players being guided online learning in competency tests, so that there is equity in improving Tourism Human Resources in Indonesia both in education and human resources working in the tourism industry. This is reinforced by BNSP allowing the implementation of remote competency assessment / testing carried out by LSP in accordance with Number: SE: 011 / BNSP / IV / 2020 dated April 3, 2020. This research uses a qualitative approach, which is an inductive approach. This type of descriptive research with case study research methods. The results showed that planning, organizing, developing, controlling the financing of competency tests require the carrying capacity of many stakeholders, so that the process can run smoothly. The success of increasing human resources is greatly influenced by the conditions of security and political stability, the carrying capacity of human resources who have expertise according to both quality and quantity, the budget used to develop facilities and infrastructure for tourism competency testing, legal policies that provide convenience, security, transparency and comfort for actors the tourism industry in the process of conducting online assessments in various regions in Indonesia
    corecore