18 research outputs found

    THE DEVELOPMENT OF INORGANIC CHEMISTRY LEARNING MODEL BASED ON PORTFOLIO ASSESSMENT

    Get PDF
    This study is a research and development that aims to produce the Inorganic Chemistry in learning model based on portfolio assessment. The research and development model was used is the Gall et al. ( 2003 ) model which consists of four stages: a preliminary study , the model design phase, design development and testing models phase. The subjects were 46 students of the third semester of Chemical Education who enroll a course of Inorganic Chemistry II in 2013/2014. Pilot phase model using a pre-experimental design. Implementation of the portfolio in the lecture through five stages, namely : planning assessment portfolio, portfolio collect, select and reflect on selected products, improve and evaluate products, utilizing the results of the assessment portfolio. The results showed that the Inorganic Chemistry Learning model based on portfolio assessment of generated include in the valid and practical criteria. The effectiveness of the model is 73.6 %

    MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS XI SMA

    Get PDF
    Eksperimen ini akan membandingkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa antara kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran model problem posing dengan kelas kontrol yang diberi perlakuan pembelajaran kovensional. Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui model manakah yang lebih baik untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Populasi pada eksperimen ini yaitu siswa kelas XI semester ganjil SMA Negeri 09 Kota Bengkulu. Sampel eksperimen ini adalah kelas populasi yang dipilih secara acak(sample random sampling). Data eksperimen diperoleh melalui pre-test dan post-test. Analisis data eksperimen ini menggunakan uji hipotesis dan uji lanjutan. Hasil eksperimen ini menunjukan bahwa model problem posing mampu menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa lebih baik dibandingkan model kovensional

    Analisis Mutu Layanan Laboratorium Kimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNM

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis untuk melihat gambaran layanan laboratorium Kimia FMIPA UNM kepada mahasiswa pengguna laboratorium dan layanan masyarakat. Prosedur penelitian mengikuti alur mulai dari aktivitas studi dan analisis pendahuluan, merancang alat informasi data, mengevaluasi dan merevisi sampai tujuan yang diinginkan. Hasil penelitian diperoleh; (1) Kondisi daya dukung SDM dan sarana-prasarana laboratorium Kimia Jurusan Kimia FMIPA UNM untuk menunjang kegiatan meningkatkan kompetensi mahasiswa belum memadai, (2) Pemahaman laboran dalam pengelolaan laboratorium Kimia jurusan Kimia FMIPA UNM sebagian besar (73%) cukup memahami tugas pokoknya sebagai laboran dengan keterlaksanaan tugas 86%; (3) tingkat keterampilan laboran masih kurang (4) pelayanan pada mahasiswa dinilai netral atau cukup. Katakunci: mutu layanan labABSTRACT This research is descriptive analysis to know the laboratory services to the students us users and community service. Procedures to follow the research activities ranging from preliminary studies and analysis, designing an information tool data, evaluate and revise until the desired goal. The results obtained: (1) carrying capacity of the human condition and the laboratory infrastructure of Chemistry Department of Chemistry, Faculty UNM to support activities that improve student competency has not been adequate, (2) Understanding of the laboran in the Chemistry Department of Chemistry laboratory management UNM Faculty majority (73%) is quite understand the main task as a laboratory with 86% job usfull, (3) the level of laboran skills still low (4) student services there are at a neutral. Keywords: quality lab service

    DESALINATION OF SEA WATER USING ACTIVATED ZEOLITE BY CLORIDE ACID IN TROPICAL AREA BASED ON COLUMN ION EXCHANGE METHOD

    Get PDF
    ABSTRACT The main objective of this study is to reduce the content of salt in the sea water. Zeolite is material which applied by ion exchange method. Activation of zeolite is significant process which making pores of zeolite can accerelate of adsorption. This research used two size of zeolite are 40 and 100 mesh. Zeolite can be activated using chloride acid. The highest concentration can reduce salinity of sea water greater. This happens because the highest concentration of the reactant has stronger binding power so that the particles in the zeolite can absorb quickly. Based on parameters test of salinity of sea water confirmed the ZA with 100 mesh can be used fresh water because its have pH 6.25, tasteless, odorless, colorless, and value of turbidity is lower 0.29. These properties have suitable for water clean for widely consumption of people

    Penerapan Model Creative Problem Solving (CPS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Bulukumba (Studi pada Materi Pokok Laju Reaksi)

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini merupakan Penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Bulukumba melalui model CPS. Penelitian berlangsung 2 siklus dengan mengikuti tahapan PTK pada setiap siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kemampuan berpikir kreatif peserta didik, yang diukur melalui Lembar Kerja Peserda Didik (LKPD). Untuk berkategori sangat tinggi pada siklus I yaitu 0,00% pada siklus II meningkat menjadi 6,67%. Berkategori tinggi pada siklus I yaitu 56,67%, pada siklus II meningkat menjadi 80,00%. Berkategori sedang pada siklus I yaitu 43,33%, pada siklus II menjadi 13,33%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model CPS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Bulukumba. Langkah-langkah yang diterapkan yaitu: (1) Guru memberikan lebih banyak umpan balik dan peluang kepada peserta didik yang kurang aktif untuk bertanya, menjawab, atau menanggapi sebuah pernyataan dan menyampaikan materi dengan ringkas disertai dengan percobaan sederhana. (2) Guru membagikan LKPD dan mempersilahkan peserta didik untuk membaca dan memahami permasalahan yang ada dalam LKPD. (3) Guru memberikan batasan kepada peserta didik saat dipersilahkan untuk memberikan jawaban agar tidak membuka catatan, buku paket ataupun literatur lainnya. Menuntut peserta didik untuk memberikan contoh yang tidak jauh pada kehidupan sehari-hari. (4) Guru mempersilahkan peserta didik untuk menentukan gagasan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan berdasarkan keunggulan dan kelemahan gagasan (5) Guru mempersilahkan beberapa peserta didik untuk membacakan hasil pekerjaannya.Kata Kunci: CPS, Berpikir KreatifABSTRACTThis research is a classroom action research (PTK) which aims to improve the ability of creative thinking of students of class XI MIA 1 SMA Negeri 1 Bulukumba through CPS models. The study lasted 2 cycles by following the steps PTK in every cycle, including planning, implementation, observation, and reflection. Creative thinking abilities of learners, as measured by Didik Peserda Worksheet (LKPD). For category is very high in the first cycle is 0.00% on the second cycle increased to 6.67%. High category in the first cycle, namely 56.67%, on the second cycle increased to 80.00%. Category was in the first cycle is 43.33%, the second cycle was reduced to 13.33%. The results showed that the model CPS can improve creative thinking ability of students of class XI MIA 1 SMA Negeri 1 Bulukumba. The measures were applied, namely: (1) The teacher gives more feedback and opportunities to learners who are less active to ask, answer, or respond to a statement and deliver material briefly accompanied by a simple experiment. (2) The teacher distributes LKPD and invite learners to read and understand the problems that exist in LKPD. (3) The teacher gives limits to students while welcome to provide answers that are not open records, books or other literature package. Demanding learners to give an example that is not much in everyday life. (4) The teacher invites students to determine the ideas that will be used to answer the problem based on the advantages and disadvantages of the idea (5) The teacher invited several students to read the results of his work.Keywords: CPS, Creative Thinking

    The Relationship Between Prior Knowledge and Creative Thinking Ability in Chemistry

    Get PDF
    This study aims to determine the relationship between prior knowledge with creative thinking ability of students in grade XI science at public school of Takalar. This research is ex post facto. The population in this research is was all students in grade XI science at public school of Takalar consisting of 39 classes with a total enrollment in 1537 people. Technique collecting sample using stratified purposive random sampling and selected grade XI Science SMAN 1 Takalar, SMAN 3 Takalar, SMAN 1 Polongbangkeng Selatan, and SMAN 3 Polongbangkeng Utara consist of 134 learners. The data was collected by using prior knowledge test consist of 16 items (α = 0.883) and verbal creativity test consist of 18 items (α = 0.808). Data were analyzed using correlation and regression analysis, The coefficient correlation between the two variables is 0.619 with p = 0.000 (p <0.05). This value indicates that there is a relationship between prior knowledge with creative thinking ability in chemistry and relationship between the two variables is a positive relationship

    Pengembangan Perangkat Alat Evaluasi Berbasis Aktivitas untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dalam Praktikum Kimia Dasar

    Get PDF
    Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan dengan ujuan untuk mengetahui bentuk atau format perangkat penilaian bBerbasis aktivitas dalam Praktikum Kimia Dasar yang dapat meningkatkan keterampilan proses eksperimen kimia bagi mahasiswa. Data melalui wawancara mendalam dengan dosen pengasuh mata kuliah Kimia Dasar dan beberapa mahasiswa yang telah mengikuti praktikum Kimia Dasar. Tahap Perencanaan penyusunan prototipe alat evaluasi kegiatan laboratorium yang terdiri dari format penilaian pralab, format penilaian kegiatan praktikum, dan format penilaian laporan praktikum. Tahap Pengembangan; data mengenai alat evaluasi yang dikembangkan dikumpulkan berdasarkan instrumen evaluasi produk oleh 4 validator. Tahap Implementasi; data pada implementasi dikumpulkan berdasarkan  wawancara dengan dosen pengasuh mata kuliah dan praktikum Kimia Dasar, serta asisten pengawas dalam pelaksanaan praktikum Kimia Dasar.  Hasil penelitian adalah  produk format penilaian kegiatan laboratorium yang terdiri dari (1) Format penilaian pralab, (2) format penilaian kegiatan praktikum, dan (3) format penilaian laporan praktikum. Ketiga format tersebut dapat digunakan dengan baik oleh dosen/asisten laboratorium, praktikum menjadi seragam antara dosen/asisten yang satu dengan yang lainnya, mahasiswa menjadi lebih termotivasi dan mempersiapkan diri mengikuti kegiatan laboratorium dan keterampilan proses mahasiswa akan lebih meningkat. Kata kunci: Pengembangan, alat evaluasi laboratorium, keterampilan prosesABSTRACT This is development research to determine the format sssessment based activity in basic chemistry practical subject that can improve the skills proces of experimental of students. Data collec interviews with lecturer and some students who have attended basic bhemistry lab. Planning stage preparation laboratory evaluation of a prototype tool that consists of pralab assessment format, the format of assessment lab activities, lab reports and assessment format. Stage of development; data on the evaluation tool was developed based on the products evaluation instrument collected by four validator. Implementation Phase: data were collected by interviews with lecturer, students and assistant of Basic Chemistry lab. The results as assessment format which consists of laboratory activities (1) Format pralab assessment, (2) assessment format lab activities, and (3) assessment format lab report. All three formats can be used well by the lecturer/lab assistant, lab work to be uniform between the lecturer/assistant to one another, students become more motivated and prepared to follow the activities of the lab and students process skills will be increased. Keyword: Development, evaluation tools of laboratory activities, process skill

    Penerapan Peta Konsep Setting Kooperatif Tipe TAI untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Kelas XI MIA1SMA Negeri 7 Bulukumba (Materi Pokok Termokimia)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah penerapan pembelajaran peta konsep setting kooperatif tipe TAI yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI MIA1 SMA Negeri 7 Bulukumba. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus pembelajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun langkah- langkah yang tepat dalam penerapan peta konsep setting kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yaitu (1) guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen, (2) guru menjelaskan pokok- pokok materi dengan metode tanya jawab dan pemberian hukuman kepada siswa yang tidak dapat menjawab, (3) setiap siswa membuat peta konsep dan menyiapkan minimal satu buku bacaan, (4) siswa mengerjakan LKS dengan soal yang berbeda dalam satu kelompok, (5) siswa berdiskusi mengenai jawaban dari soal LKS (6) guru memberi pengajaran kepada setiap kelompok dengan batasan waktu tertentu untuk setiap kelompok, (7) guru menunjuk siswa secara acak untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompok, (8) guru memberikan kuis dengan bentuk soal yang berbeda tiap anggota kelompok, (9) guru menunjuk siswa secara acak untuk menuliskan jawaban kuis di papan tulis, dan (10) guru meminta setiap siswa menuliskan kesimpulan materi pelajaran. Data hasil penelitian menunjukkan aktivitas siswa disiklus I sebesar 67,58% dan siklus II sebesar 78,63%, artinya terjadi peningkatan aktivitas siswa sebesar 11,05%. Adapun hasil belajar siswa di siklus I sebesar 36,66% dan siklus II sebesar 71,88%, artinya terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 35,22%. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan peta konsep setting kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa Kelas XI MIA1 SMA Negeri 7 Bulukumba

    Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pitumpanua Kab.Wajo(Studi Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur)

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh model pembelajaran “Blended Learning” terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pitumpanua Kab.Wajo pada materi pokok sistem periodik unsur. Blended Learning adalah suatu pembelajaran yang memadukan antara pembelajaran langsung (face to face) dan pembelajaran online. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Blended Learning dikelas eksperimen dan pembelajaran langsung di kelas kontrol serta variabel terikatnya adalah motivasi dan hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem periodik unsur. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pitumpanua Kab.Wajo yang terdiri dari 9 kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan asumsi bahwa populasi bersifat homogen. Kelas yang terpilih sebagai sampel yaitu kelas X1 sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 24 siswa dan kelas X4 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 22 siswa. Teknik pengumpulan data diperoleh dari tes hasil belajar siswa yang terdiri atas 20 butir soal pilihan ganda dan angket motivasi yang terdiri dari 31 butir pernyataan dengan 5 kriteria. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji t menghasilkan thitung > ttabel = 4.14 > 1,678 pada ═ 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Blended Learning terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pitumpanua (studi pada materi pokok Sistem periodik unsur). Kata Kunci : Blended Learning, Motivasi, Hasil Belajar Sisw
    corecore