11 research outputs found

    PENINGKATAN NILAI BISNIS MELALUI PELATIHAN MANAJEMEN PEMASARAN, PENGEMASAN DAN PRODUKSI PADA USAHA MIKRO JAMARIS DESA JATIJAJAR KECAMATAN BERGAS SEMARANG

    Get PDF
    Masalah yang dihadapi oleh Usaha Mikro JAMARIS Desa Jatijajar Kabupaten Semarang yaitu keterbatasan didalam manaikkan nilai bisnis pada dua jenis bisnis yang dikelola yaitu Aneka Keripik (oleh-oleh khas Desa Jatijajar yang diolah dari singkong) dan Aneka Snack & makanan Catering (untuk acara-acara besar). Pada pasca pandemi Covid 19 permintaan produk berupa snack dan catering mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu sekitar 60%. Urgensi dari PKM ini yaitu membantu Usaha Mikro JAMARIS agar dapat meningkatkan nilai bisnis melalui solusi pelatihan teknik pemasaran secara digital ,pelatihan pengemasan produk serta produksi. Mitra kegiatan penelitian ini adalah Usaha Mikro JAMARIS yang beralamat dijalan Jalan Begajan No 34 Desa Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Tujuan PKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Jatijajar, target khusus program ini adalah (1) menjadikan Snack berbahan dasar singkong dan catering menjadi produk unggulan wilayah Desa Jatijajar dan (2) wilayah Desa Jatijajar menjadi salah satu wilayah binaan sebagai penerima hilirisasi produk teknologi tepat guna. Metode pelaksanaan kegiatan dimulai dengan (1) koordinasi dengan institusi di daerah (kepala desa, kepala dinas perdagangan) untuk memperoleh data potensi wilayah (2) koordinasi dengan mitra untuk merumuskan masalah dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi (3) analisis terhadap kebutuhan. Hasil pengabdian ini dapat meningkatkan nilai ekonomi usaha mikro JAMARIS yang tadinya hanya mencapai 42.9% meningkat menjadi 85.7%

    Pengaruh Career Planning, Self Efficacy dan Adversity Quotient Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa S1 di Semarang: Career Planning Influence, Self-Efficiency and Adversity Quotient on The Work Readiness of S1 Students in Semarang

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of career planning, self-efficacy and adversity quotient on the job readiness of undergraduate students in Semarang. The object of this research is undergraduate students in Semarang who have entered the final semester with a sample of 100. The research was conducted using quantitative methods with purposive sampling as the specific criteria to be taken as samples. Data analysis technique with classical assumption test. The results of the study showed (1) there was a positive and significant influence on career planning on the job readiness of undergraduate students in Semarang with a tcount value of 2,457 > ttable 1,984 and a significance value of 0.016 <0.05, (2) not there is an effect of self efficacy on the work readiness of undergraduate students in Semarang with a tcount of 1.868 < ttable 1.984 and a significance value of 0.065 > 0.05, (3) there is a positive and significant influence of adversity quotient on work readiness of undergraduate students in Semarang with tcount 4.983 > ttable 1.984 and a significance value of 0.000 <0.05. (4) there is a positive and significant effect of career planning, self-efficacy and adversity quotient together on the work readiness of undergraduate students in Semarang with an Fcount of 57.959 > Ftebel 2.70 and a significance value of 0.000 <0.05. The coefficient of determination (R2) with an adjusted R square value of 0.633 means that the career planning, self-efficacy, and adversity quotient variables can explain the work readiness variable by 63.3% and 36.7% is influenced by other variables outside the study. Keywords: career planning, self efficacy, adversity quotient, work readines

    Pengembangan Home Industri Bawang Merah Goreng Di Kelurahan Mlatiharo Kecamatan Semarang Timur

    Get PDF
    Masyarakat sebenarnya memiliki banyak potensi baik dilihat dari sumber sumber daya alam maupun dari sumber sosial budayanya. Masyarakat memiliki kekuatan yang bila digali dan disalurkan akan menjadi energi yang besar untuk membangun. Didalam pemberdayaan masyarakat yang penting adalah bagaimana menduduki masyarakat pada posisi pelaku pembangunan yang aktif, bukan penerima pasif, konsep gerakan pemberdayaan masyarakat mengutamakan inisiatif dan kreasi masyarakat dengan strategi pokok pemberian kekuatan kepada masyarakat. Masyarakat harus diberdayakan agar masyarakat mampu mengenali kebutuhan-kebutuhannya, merumuskan rencana-rencananya serta melaksanakan pembangunan secara mandiri dan swadaya. Permasalahan utama pengusaha industri rumahan produk bawang merah goreng di wilayah Kelurahan Mlatiharjo Kecamatan Semarang Timur ini tentang kualitas produk yang belum maksimal, kurangnya pemahaman tentang aspek pasar dan pemasaran.Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan pendekatan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan para pelaku usaha industri rumahan di wilayah Kelurahan Mlatiharjo Kecamatan Semarang Timur, evaluasi hasil, serta metode sharing sebagai media pemecahan masalah. Pelaksanaan  kegiatan Pengabdian  Kepada Masyarakat  di Kelurahan Mlatiharjo Kecamatan Semarang Timur telah terlaksana. Kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan pemahaman tentang pentingnya perbaikan kualitas produk, aspek pasar dan pemasaran melalui kegiatan penyuluhan; melakukan diskusi mengenai kegiatan pengabdian tentang hal-hal yang terkait dengan kualitas produk, aspek pasar dan pemasaran; melatih cara menggunakan alat perajang baik manual maupun mesin serta cara menggunakan mesin spinner atau mesin peniris; kegiatan pendampingan melakukan proses produksi, penggunaan alat, pengemasan dan pelabelan; kegiatan evaluasi setelah kegiatan pengabdian

    PKM Usaha Kecil Bandeng Presto di Kelurahan Mlatibaru Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang

    Get PDF
    The focus of the implementation of this PKM is the development of small-scale presto milkfish businesses in Mlatibaru Village, East Semarang District, Semarang City so that it can grow with improvements in business management. In accordance with the problems faced, the solution given to partners is to improve business management including: 1. Production aspects, 2. financial aspects, 3. Marketing aspects. The solution given is the use of tools with larger capacities, from a financial point of view, the application of simple bookkeeping using the Microsoft Excel application, and from a marketing aspect, the use of online media and attractive packaging. The method in this PKM activity consists of training activities and workshops. The training activities carried out include 1) basic accounting and bookkeeping training 2) bookkeeping training with the Microsoft Excel application 3) Online marketing training. The main activities of this community service include basic financial training and excel bookkeeping, online marketing, product packaging, web creation, addition of appropriate technology to support the production process. MSME players get new insights, know and are motivated to run a business through simple bookkeeping and recording with excel. Business actors also understand that online marketing is currently very important in product marketing, so they inevitably have to keep up with the times if they want their business to grow

    Analysis Of Profits And Feasibility Of The Tempe Household Tempe Crafts Manufacturer In Lamper Tengah Village, Semarang Selatan District

    Get PDF
    A small industry has a strategic role in driving the economy. One of the potential small industries to be developed is the tempe industry. This study aims to analyze the benefits and feasibility tempe crafts manufacturer in Lamper Tengah Village, Semarang Selatan District which is the largest tempe industry area in Semarang City so that the results of the analysis can be taken into consideration to further develop their business.This research design uses quantitative methods. This research is a case study so business owners making tempeh in Semarang City is used as a source to obtain information needed in research. The data used are primary and secondary. Data collection techniques carried out by interview, observation, and recording. Data obtained analyzed using profit analysis π = TR-TC and to find out business feasibility using the formula R / C Ratio.The results of this study indicate that the average total cost incurred by tempe producers in Lamper Tengah Village per month is Rp 16,916,210.70. The average amount of tempe produced was 18,108 packs with an average price of Rp. 2,500, so that the average monthly income earned by tempe craftsmen is Rp 45,270,556 and the average profit gained is Rp 28,354,355. The business of making soybean tempe has an efficiency value of 2.68, meaning that every one rupiah the costs incurred will get an income of 2.68 times the cost incurred, then the tempe industry business in Lamper Tengah Village is feasible to continue and can even be invested in industrial development the tempe.Keywords: Profit, Business Feasibility, Tempe Crafts Manufacture

    Pengembangan Home Industri Bawang Merah Goreng Di Kelurahan Mlatiharo Kecamatan Semarang Timur

    Get PDF
    Masyarakat sebenarnya memiliki banyak potensi baik dilihat dari sumber sumber daya alam maupun dari sumber sosial budayanya. Masyarakat memiliki kekuatan yang bila digali dan disalurkan akan menjadi energi yang besar untuk membangun. Didalam pemberdayaan masyarakat yang penting adalah bagaimana menduduki masyarakat pada posisi pelaku pembangunan yang aktif, bukan penerima pasif, konsep gerakan pemberdayaan masyarakat mengutamakan inisiatif dan kreasi masyarakat dengan strategi pokok pemberian kekuatan kepada masyarakat. Masyarakat harus diberdayakan agar masyarakat mampu mengenali kebutuhan-kebutuhannya, merumuskan rencana-rencananya serta melaksanakan pembangunan secara mandiri dan swadaya. Permasalahan utama pengusaha industri rumahan produk bawang merah goreng di wilayah Kelurahan Mlatiharjo Kecamatan Semarang Timur ini tentang kualitas produk yang belum maksimal, kurangnya pemahaman tentang aspek pasar dan pemasaran.Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan pendekatan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan para pelaku usaha industri rumahan di wilayah Kelurahan Mlatiharjo Kecamatan Semarang Timur, evaluasi hasil, serta metode sharing sebagai media pemecahan masalah. Pelaksanaan  kegiatan Pengabdian  Kepada Masyarakat  di Kelurahan Mlatiharjo Kecamatan Semarang Timur telah terlaksana. Kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan pemahaman tentang pentingnya perbaikan kualitas produk, aspek pasar dan pemasaran melalui kegiatan penyuluhan; melakukan diskusi mengenai kegiatan pengabdian tentang hal-hal yang terkait dengan kualitas produk, aspek pasar dan pemasaran; melatih cara menggunakan alat perajang baik manual maupun mesin serta cara menggunakan mesin spinner atau mesin peniris; kegiatan pendampingan melakukan proses produksi, penggunaan alat, pengemasan dan pelabelan; kegiatan evaluasi setelah kegiatan pengabdian

    ANALISIS POTENSI INVESTASI SEKTOR PARIWISATA DI kAWASAN EKONOMI KHUSUS MELALUI PENDEKATAN INPUT OUTPUT: STUDI KASUS TANJUNG KELAYANG

    Get PDF
    Sektor pariwisata merupakan katalisator pembangunan (agent of development) yang dapat mengakselerasi proses pembangunan. Menggunakan model analisis I-O terbuka di Provinsi Bangka-Belitung tahun 2010 yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik (BPS), tujuan penelitian ini adalah ingin melihat dampak investasi di sektor pariwisata KEK Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung dan dampaknya terhadap sektor-sektor dalam perekonomian melalui analisis sektor kunci. Hasil analisis menunjukkan adanya tiga sektor yang termasuk dalam sektor kunci perekonomian Bangka Belitung yaitu Sektor Industri Pengolahan; Sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum; dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor. Hasil sektor kunci menunjukkan bahwa investasi pemerintah di sektor pariwisata khususnya Sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang sudah tepat. Sektor ini merupakan salah satu sektor kunci perekonomian Bangka-Belitung yang mampu menjadi penggerak kenaikan output sektor lainnya dan juga sektor pariwisata itu sendiri

    PERANAN SRABI SEBAGAI MAKANAN KHAS UNTUK MEPERTAHANKAN NILAI KEARIFAN LOKAL

    Get PDF
    Local wisdom about traditional food contained in the archipelago, especially the Javanese script is a legacy of high-value ancestors because by inheriting the tradition of food, can strengthen the identity and identity of the Indonesian nation universally.This research uses qualitative method with phenomenology approach. Data collection is done on observation (participant observation), in depth interview (in depth interview) and documentation. Data analysis is data reduction, display data and conclusion drawing / verification. Test the credibility of the data with triangulation and member check. The potential of srabi as a typical food in Ngampin Ambarawa Village is as a source of family income. The traders srabi get additional income by selling the srabi. Sales turnover will increase during holidays and during celebrations of the familiar traditions of Sha'ban moon better known as "Sha'banan". Efforts to preserve srabi in the village of Ngampin Ambarawa is by continuing to preserve local wisdom of local culture, eg Srabinan tradition which was held during the month of Sha'ban especially on 13, 14 and 15. The role of local government (PEMDA) continues to provide guidance to the traders of srabi traders, so that traders can continue to maintain the existence of srabi at any time. Making srabi as a special food Ngampin Ambarawa village as an effort to maintain the value of local wisdom

    PENINGKATAN KETERAMPILAN MANAJEMEN BAGI TENAGA KERJA INDONESIA DI MALAYSIA

    Get PDF
    Tantangan tenaga kerja Indonesia yang bekerja dinegara lain salah satunya adalah peningkatanan kemampuan manajemen. Kemampuan manajemen yang diharapkan terus diasah dan dikembangkan antara lain kemampuan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), Manajemen Keuangan Dan Manajemen Pemasaran. Berawal dari kebutuhan kemampuan manajemen, tim pengabdi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Semarang memberikan pelatiahan terkait dengan kebutuhan peningkatan manajemen. Kegiatan pengabdian yang dilakukan dengan melakukan sosialisasi tentang manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan dan manajemen pemasaran. Dari kegiatan yang telah dilakukan menunjukan adanya pemahaman dan peningkatan kemampuan dalam manajemen

    DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR AMBARAWA TERHADAP PERKEMBANGAN UKM SERABI NGAMPIN AMBARAWA

    Get PDF
    Construction of new road network ring, was actually giving an indirect impact on the socio-economic to the surrounding population. The existence of Ambarawa Ring Road is alleged to give effect to the business group pancake merchants who are members of the UKM Mekar Sari. The method used in this research is qualitative method with phenomenological approach. Researchers describe the research subjects are traders pancake incorporated in one business group SME Ngampin Ambarawa village called Mekar Sari totaling 40 people as actors who are the target of observation or informants in a study conducted by the researchers. In this study, the types and sources of data used are primary data and secondary data. Negative impacts to the ring road is a decrease in turnover of each of the traders pancake that is because the users prefer to go straight through the roundabout Ambarawa while the positive impact that arises in the presence of a ring road, traders are more willing to be creative that is willing to innovate products with try flavors and display products such as jackfruit, banana and sow meses cheese. It is intended to draw back buyers. This area actually has the potential and the need to touch or redirection location lots crossed by vehicles. They just need a lot of people know that they are still there, and what they contributed still feasible to provide a sensation with their typical food when passing on the street Ambarawa
    corecore