27 research outputs found

    Mapping the susceptible areas from violence against women and children

    Get PDF
    This research aimed to (1) arrange the violence vulnerability indicator area and (2) map the potential areas from violence against children and women. This mix-method research used a sequential exploratory design. The researchers took the qualitative data by interviewing 32 Integrated Service Center officers in Semarang during a FGD. The quantitative research involved 648 people from 16 districts in Semarang taken randomly. The data collecting instruments included an interview guidance, gender-role orientation scale, and parenting scale. The obtained secondary data were from the Central Statistical Bureau in Semarang, the Marital Age data from the Ministry of Religion Semarang, and the data on violence against children and women from the Woman and Child Protection Agency, DP3A, Semarang. The results from the FGD were (1) poverty, incomplete family, low educational access, reported violence rate, patrilineal culture, number of children, and early marital as the factors of violence prevalence, and (2) The indicators of vulnerable areas from violence included poverty, population density, slum, unemployment, drug abuse, socio-economic gap, early marriage, patrilineal culture, and ignorant families. Then, in the second data phase, the researchers found 27.9% of traditional gender role orientation and 72.1% of non-traditional gender role orientation. For parenting patterns, a percentage of 6.5% population applied permissive parenting patterns, 14.8% applied authoritarian parenting patterns, and 78.7% applied democratic parenting patterns. The results found the potential areas with the highest violence were Pedurungan and Eastern Semarang districts. Then, the Southern Semarang and Tugu districts were the areas with the lowest violence prevalence rates. Keywords: Violence against women and children, mapping regions

    IMPLEMENTASI BIMBINGAN KLASIKAL DARING YANG MENYENANGKAN DAN MENGAKTIFKAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 7 SEMARANG

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kasus menarik di SMK Negeri 7 Semarang, karena di sekolah lain menimbulkan suatu hambatan meliputi jaringan internet, bimbingan klasikal yang monoton dalam pelaksanaan bimbingan klasikal daring. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui implementasi bimbingan klasikal daring yang menyenangkan dan mengaktifkan siswa X SMK Negeri 7 Semarang. Permasalahan yang ingin diungkap dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi bimbingan Klasikal yang menarik dan mengaktifkan kelas X SMK Negeri 7 Semarang Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 7 Semarang, sebanyak 3 subyek siswa, 3 siswa teman subyek, 1 guru BK SMK Negeri 7 Semarang. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan juga dokumentasi kegiatan. Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini menunjukkan bahwa Adanya pola hubungan yang baik antara guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan aplikasi microsoft teams, didukung dengan aplikasi lain seperti bendicam, kantasia. Untuk memberikan ragam bimbingan klasikal yang varian dalam mewujudkan proses bimbingan klasikal yang menyenangkan. Dengan bimbingan klasikal menyenangkan dan mengaktifkan, guru dan siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal tanpa ada perasaaan tertekan dan terpaksa

    IMPLEMENTASI BIMBINGAN KLASIKAL DARING YANG MENYENANGKAN DAN MENGAKTIFKAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 7 SEMARANG

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kasus menarik di SMK Negeri 7 Semarang, karena di sekolah lain menimbulkan suatu hambatan meliputi jaringan internet, bimbingan klasikal yang monoton dalam pelaksanaan bimbingan klasikal daring. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui implementasi bimbingan klasikal daring yang menyenangkan dan mengaktifkan siswa X SMK Negeri 7 Semarang. Permasalahan yang ingin diungkap dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi bimbingan Klasikal yang menarik dan mengaktifkan kelas X SMK Negeri 7 Semarang Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 7 Semarang, sebanyak 3 subyek siswa, 3 siswa teman subyek, 1 guru BK SMK Negeri 7 Semarang. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan juga dokumentasi kegiatan. Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini menunjukkan bahwa Adanya pola hubungan yang baik antara guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan aplikasi microsoft teams, didukung dengan aplikasi lain seperti bendicam, kantasia. Untuk memberikan ragam bimbingan klasikal yang varian dalam mewujudkan proses bimbingan klasikal yang menyenangkan. Dengan bimbingan klasikal menyenangkan dan mengaktifkan, guru dan siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal tanpa ada perasaaan tertekan dan terpaksa

    Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pemilihan Karir Pada Siswa SMA N 1 Sragi

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola asuhorang tua terhadap pemilihan karir siswa SMAN 1 Sragi . Berdasarkan wawancara prapenelitian terdapat siswa yang membutuhkan pendampingan dari keluarga maupun guru BK dalam menentukan karirnya. Perencanaaan karir siswa bukan hanya sekedar pekerjaan yang dipilih, melainkan suatu pekerjaan yang benar – benar sesuai dengan potensi diri pada siswa. Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Sragi, yang berjumlah 259 siswa, yaitu siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sragi. sampel yang akan digunakan dalam penelitian adalah dengan sampling jenuh, sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.Berdasarkan hasil uji analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap pemilihan karir pada SISWA kelas XI SMA Negeri 1 Sragi. Hal ini dapat dibuktikan dari persamaan regresinya adalah Y = a + bx= 73.917 + 1.092x. persamaan ini menunjukkan harga 73.917 artinya konstanta (a). maksudnya jika tidak ada penambahan profitabilitas pola asuh orang tua maka pemilihan karir anak hanya sebesar 73.917. sementara itu, nilai 1.092 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan arti apabila pola asuh meningkat 1 poin maka pemilihan karir akan meningkat 1,092. Berdasarkan perhitungan SPSS, p value sebesar 0.000 sehingga p value < 0.005 artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel pola asuh orang tua dengan variabel pemilihan karir

    Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa SMP Negeri 3 Semarang

    Get PDF
    Penelitian Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa SMP Negeri 3 Semarang di latar belakangi oleh tingginya perilaku prokrastinasi akademik pada siswa sehingga regulasi diri siswa menjadi rendah. Hal tersebut ditandai dengan hasil AKPD dan DCM yang menunjukkan bahwa kebutuhan yang tertinggi pada bidang pribadi dan belajar, dan siswa mengalami permasalahan dalam bidang belajar yaitu suka malas belajar di rumah, sukar memusatkan perhatian pada waktu belajar di rumah, dan sering bermain gadget sampai lupa waktu untuk mengerjakan tugas sekolah. Rumusan masalah penelitian ini yaitu apakah ada hubungan antara regulasi diri dengan prokrastinasi akademik pada siswa SMP Negeri 3 Semarang. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara regulasi diri dengan prokrastinasi akademik pada siswa SMP Negeri 3 Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif denga desain penelitian korelasional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 256 siswa, yang terdiri dari kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G, VIII H. Teknik sampling yang digunakan adalah Teknik sampling jenuh. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan semua anggota populasi yang dimiliki yaotu sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII A, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G. Berdasarkan uji korelasi pearson product moment, diperoleh nilai korelasi rhitung sebesar 0,207. Sedangkan nilai rtabel untuk jumlah sampel 192 dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,141. Oleh karena itu nilai rhitung 0,207 > rtabel 0,141. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan secara signifikan antara regulasi diri dengan prokrastinasi akademik pada siswa SMP Negeri 3 Semarang. Hubungan tersebut menunjukkan hubungan yang negatif, karena nilai rhitung yang didapat bertanda negatif. Hubungan negatif tersebut memiliki arti bahwa jika regulasi diri semakin tinggi maka prokrastinasi akademik yang dilakukan siswa semakin rendah

    Implementasi Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam Meningkatkan Pemahaman Diri Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 6 Pekalongan

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi adanya masalah-masalah yang dihadapi peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 6 Pekalongan, yaitu: 1) peserta didik belum memiliki rasa percaya diri yang tinggi; 2) peserta didik belum mengetahui cara mengeksplorasi bakat yang dimilikinya; 3) sebagain besar peserta didik belum mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya; dan 4) sebagaian besar pemahaman diri peserta didik masih tergolong dalam kriteria rendah. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan implementasi bimbingan kelompok teknik diskusi dalam meningkatkan pemahaman diri peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 6 Pekalongan; dan 2) untuk mengetahui adanya peningkatan pemahaman diri peserta didik kelas VIII SMP Negeri 6 Pekalongan melalui implementasi bimbingan kelompok teknik diskusi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan disain Pre-Experimental Designs tipe One Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik non tes berupa observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan statistik deskriptif. Uji hipotesis menggunakan uji paired sampel t-test. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan, bahwa implementasi bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dengan topik pemahaman diri peserta didik kelas VIIIB di SMP Negeri 6 Pekalongan, dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu: 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; dan 3) penilaian. Hasil uji hipotesis dilakukan dengan uji paired sampel t-test, diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05, maka terdapat peningkatan pemahaman diri peserta didik kelas VIII SMP Negeri 6 Pekalongan melalui implementasi bimbingan kelompok teknik diskusi. Peningkatan nilai rata-rata mean pre-test sebesar 71,16 menjadi rata-rata mean post-test sebesar 80,84, maka diperoleh peningkatan rata-rata mean sebesar 9,687 atau 10%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman diri peserta didik kelas VIII SMP Negeri 6 Pekalongan melalui implementasi bimbingan kelompok teknik diskusi. Peningkatan pemahaman diri peserta didik melalui perbedaan rata-rata mean sebesar 10%

    Developing a Prototype of Mobile-based Miko and Mila Animation Series Application Using the ADDIE Method

    Get PDF
    In a previous research and development study, Dini et al. had produced six 2D animated series (Miko and Mila) for educating children on how to deal with child violence. The series need to be disseminated in various media. One of the media that is often used by children is an interactive mobile application. The objectives of the current research were to complete the initial three stages – specification, initiation, and design – using the ADDIE method for developing an interactive mobile application for the Miko and Mila animation series. At the initiation stage, material testing was carried out on the animated media, and the average validation score was 93.33% by media experts and 89% by material experts. The results of this stage will be used for further research in the development stage. Keywords: mobile application, animated series, ADDI

    FAKTOR PENDUKUNG KESUKSESAN AKADEMIK MAHASISWA UNIT KEGIATAN KORPS SUKARELAWAN PALANG MERAH INDONESIA UNIT UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

    Get PDF
    Berbicara mengenai mahasiswa tidak terlepas tentang sebuah organisasi mahasiswa atau yang sering disebut dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dimana dalam tiap perguruan tinggi atau universitas terdapat sebuah unit kegiatan mahasiswa. Terutama pada mahasiswa Korps Sukarelawan (KSR) Palang Merah Indonesia yang memiliki berbagai aktivitas serta agenda dalam kesehariannya. Walaupun demikian mahasiswa yang sekaligus menjadi relawan atau KSR mempu mengahsilkan sebuah kesuksesan dalam prestasi akademik. Hal tersebut tentunya di latarbelakangi oleh berbagai faktor pendukukng dalam kesuksesan akademiknyaSecara umum kesuksesan akademik dapat diartikan bahwa adanya sebuah keberhasilan atau ketercapaian tujuan dalam proses pendidikan. Kesuksesan akademik ini tak terlepas dari adanya sebuah dukungan dari orangtua, dan faktor lainnya, baik itu faktor internal dan faktor ekstrenal.Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap faktor pendukung kesuksesan akademik mahasiswa korps sukarelawan disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi pendukung bagi mahasiswa korp sukarelawan diantaranya yaitu adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu sikap, intelegensi tinggi, kemampuan manajeman waktu dan cara belajar. Sedangkan faktor eksternal yaitu dukungan orangtua, lingkungan sosial dan teknologi atau budaya. Kata kunci         : Korps Sukarela, Kesuksesan Akademik, Faktor Sukses   Akademi

    Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa Kelas X SMA Lab School PGRI Semarang

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hubungan sosial yang berkaitan dengan dukungan sosial antara lain siswa ingin mempunyai kawan yang akrab, serta sering menyesali diri sendiri. Permasalahan yang berkaitan dengan penyesuaian diri yaitu siswa merasa tidak sebaik orang lain, serta ingin hidup lebih tenang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan sosial dan penyesuaian diri siswa pada kelas X di SMA Lab School PGRI Semarang berdasarkan angka koefisien korelasinya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Lab School PGRI Semarang yang berjumlah 90 siswa yang terdiri dari kelas IPA 1, X IPS 1, dan X IPS 2. Kelas X IPA 1 sebagai kelas try out yang berjumlah 30. Penulis memilih sampel menggunakan teknik sampling jenuh karena jumlah populasi yang relatif kecil. Sehingga sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 60 siswa. Analisis yang digunakan untuk menguji validitas adalah korelasi product moment dan reliabilitas menggunakan rumus alpha.Hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri siswa pada kelas X di SMA Lab School PGRI Semarang. Hal ini berarti semakin tinggi dukungan sosial yang didapatkan maka semakin mudah penyesuaian dirinya. Begitu juga sebaliknya, bahwa semakin rendah dukungan sosial yang didapatkan maka semakin rendah pula tingkat penyesuaian diri. Saran untuk peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama dapat membagikan kuesioner baik secara langsung ataupun online apabila terdapat keterbatasan dalam proses penyebaran kuesioner. Selain itu, sasaran penelitiannya dapat lebih luas lagi agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal

    KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK PSIKODRAMA TERHADAP RESOLUSI KONFLIK SISWA

    Get PDF
    AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat resolusi konflik sesudah diberi treatment konseling kelompok dengan teknik psikodrama, untuk mengetahui  tingkat resolusi konflik  pada kelompok yang tidak diberikan treatment konseling kelompok dengan teknik psikodrama, untuk mengetaui seberapa besar pengaruh konseling kelompok dengan teknik psikodrama terhadap resolusi konflik siswa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan metode penelitian true eksperimental design denganbenrukpretest-posttest control group design. Sampel yang diambil sebanyak 20 siswa, 10 siswa untuk kelompok eksperimen dan 10 siswa untuk kelompok control dengan menggunakan multistage sampling yang merupakan kombinasi dua sampling yaitu cluster sampling dan purposive sampling atau sampel bertujuan. Dalam penelitian ini data diperoleh melalui instrumen penelitian berupa skala psikologi resolusi konflik. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test, treatment, dan post-test. Treatment dilaksanakan sebanyak lima kali pada sampel.Hasil penelitian kelompok eksperimen setelah diberikan treatment meningkatdari 49,7 dan menjadi 69,6dan kelompok control meningkat dari 50,1 menjadi 61,2. Sehingga terjadi peningkatan rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar 19,9. Hasil uji hipotesis diperoleh hasil thitung= 4,482. Dikonsultasikan dengan ttabel taraf signifikansi 5% (0.05) yaitu2,306. Hal tersebut menunjukkan bahwa thitung =4,482>ttabel = 2,306. Disimpulkan bahwa ada pengaruh konseling kelompok ada pengaruh konseling kelompok dengan teknik psikodrama terhadap resolusi konflik siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Petarukan tahun ajaran 2018/2019. KATA KUNCI: Konseling Kelompok, Teknik Psikodrama, Resolusi Konflik
    corecore