7 research outputs found

    KERUSAKAN TEGAKAN TINGGAL AKIBAT PEMANENAN KAYU REDUCED IMPACT LOGGING DAN KONVENSIONAL DI HUTAN ALAM TROPIKA (STUDI KASUS DI AREAL IUPHHK PT. INHUTANI II, KALIMANTAN TIMUR) = Residual Stand Damage Caused by Conventional

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan tegakan tinggal akibat pemanenan kayo dengan teknik reduced impact logging (RIL) di hutan alam tropika. Penelitian dilakukan di areal PT Inhutani II, Kalimantan Timur. Petak penelitian ini masing-masing 3 (tiga) plot permanen dengan ukuran masing masing 100 m x 100 m. Plot-plot permanenlpengukuran diletakkan secara sistematis pada kedua petak penelitian sedemikian rupa sehingga mewakili tempat-tempat sebagai berikut: lokasi tempat pengumpulan kayu (TPN), di lokasi jalan sarad utama dan di lokasi jalan sarad cabang. Hasil inventarisasi tegakan menunjukkan bahwa potensi tegakan rata-rata pada petak pemanenan kayo konvensional dan RIL masing-masing sebesar 353,51 N/ha dan 362,67 N/ha. Jumlah kerusakan tegakan tinggal rata-rata akibat pemanenan kayu pada petak pemanenan kayu konvensional dan RIL masing masing sebesar 134,67 N/ha (38,10 %) dan 85,33 N/ha (23,52 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan diterapkan teknik pemanenan kayu RIL dapat mengurangi kerusakan tegakan tinggal tingkat tiang dan pohon sebesar 9,86 N/ha atau 36,61 % dari yang dihasilkan pada petak pemanenan kayo konvensional. Dengan demikian pemanenan kayu konvensional menyebabkan kerusakan tegakan tinggal lebih besar dibandingkan dengan teknik RIL. This research examined the effect of reduced impact logging (RIL) to residual stand damages in natural tropical forest. A research was done at natural tropical forest of PT Inhutani II. East Kalimantan. The effect of reduced impact logging to residual stand were studied using the data of three plots with each size 100 m x 100 m are placed based on purposive sampling at landing, main skiddtrail and branch skiddtrail. respectively. The results of the research showed that that the potency of commercial timber species in conventional logging and RIL were 353.51 N/ha and 362.7 N/ha. The number of residual stand damages caused by conventional logging and RIL were 134.67 Nlha (38./0 %) and 85.33 Nlha (23.52 %). Results of the research showed that reduced impact logging is reduced trees damages 9.86 Nlha (36.61 %) compared with conventional logging. These researches indicated that conventional logging in the tropical natural forest caused heavier damage on residual stand when compared with a reduced impact logging

    Penyempurnaan Teknik Penyadapan Resin Pinus Dengan Metode Kuakan

    Get PDF
    Penyadapan resin pinus yang berlebihan berupa ukuran kuakan yang terlalu lebar dan dalam serta menggunakan stimulansia anorganik menyebabkan pohon menjadi rusak dan mudah tumbang. Salah satu cara untuk mengurangi kerusakan pohon dan meningkatkan produksi resin pinus adalah dengan memodifikasi teknik penyadapan. Modifikasi teknik penyadapan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, ekologi, sosial dan teknis. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan informasi lebar dan jumlah kuakan per pohon yang paling optimal, jenis stimulansia organik yang tepat, serta menganalisis biaya dari modifikasi teknik penyadapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik penyadapan berupa perbedaan jumlah kuakan per pohon dan lebar sadapan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap produksi resin. Akan tetapi, perbedaan jenis stimulansia organik dan interaksinya dengan jumlah serta ukuran kuakan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap produksi resin yang dihasilkan. Selain itu, modifikasi teknik penyadapan dan stimulansia berpengaruh terhadap biaya dan pendapatan dari pihak pengelola

    KERUSAKAN TEGAKAN TINGGAL AKIBAT PEMANENAN KAYU REDUCED IMPACT LOGGING DAN KONVENSIONAL DI HUTAN ALAM TROPIKA (STUDI KASUS DI AREAL IUPHHK PT. INHUTANI II, KALIMANTAN TIMUR) (Residual Stand Damage Caused by Conventional and Reduced Impact Logging))

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan tegakan tinggal akibat pemanenan kayu dengan teknik reduced impact logging (RIL) di hutan alam tropika. Penelitian dilakukan di areal PT Inhutani II, Kalimantan Timur. Petak penelitian ini masing-masing 3 (tiga) plot permanen dengan ukuran masing-masing 100 m x 100 m. Plot-plot permanen/pengukuran diletakkan secara sistematis pada kedua petak  penelitian  sedemikian rupa sehingga mewakili tempat-tempat sebagai berikut : lokasi tempat pengumpulan kayu (TPN),  di lokasi jalan sarad utama dan di lokasi jalan sarad cabang. Hasil inventarisasi tegakan menunjukkan bahwa potensi tegakan rata-rata pada petak pemanenan kayu konvensional dan RIL masing-masing sebesar 353,51 N/ha dan 362,67 N/ha. Jumlah kerusakan tegakan tinggal rata-rata akibat pemanenan kayu pada petak pemanenan kayu konvensional dan RIL masing-masing sebesar 134,67 N/ha (38,10 %) dan 85,33 N/ha (23,52 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan diterapkan teknik pemanenan kayu RIL dapat mengurangi kerusakan tegakan tinggal tingkat tiang dan pohon sebesar 9,86 N/ha atau 36,61 % dari yang dihasilkan pada petak pemanenan kayu konvensional. Dengan demikian pemanenan kayu konvensional menyebabkan kerusakan tegakan tinggal lebih besar dibandingkan  dengan teknik RIL. ABSTRACTThis research examined the effect of reduced impact logging (RIL) to residual stand damages in natural tropical forest. A  research was done at  natural tropical forest of PT Inhutani II, East Kalimantan. The effect of reduced impact logging to residual stand were studied using the data of three plots with each size 100 m x 100 m are placed based on purposive sampling at landing, main skiddtrail and branch skiddtrail, respectively. The results of the research showed that that the potency of commercial timber species in conventional logging and RIL were 353.51 N/ha  and  362.7 N/ha. The number of residual stand damages caused by conventional logging and RIL were 134.67 N/ha (38.10 %) and 85.33 N/ha (23.52 %). Results of the research showed that reduced impact logging is reduced trees damages 9.86 N/ha (36.61 %) compared with conventional logging. These researches indicated that conventional logging in the tropical natural forest caused heavier damage on residual stand when compared with a reduced impact logging

    Pendugaan Konsumsi Kayu dalam Mendukung Pengelolaan Hutan Lestari

    Full text link
    Pendugaan konsumsi kayu sangat penting dilakukan untuk mengukur tingkat produk kayu yang dipanen dan digunakan oleh masyarakat. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi tersebut, dapat dilakukan dengan pendekatantinjauan sistematis atas penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk mengetahui metode yang berkembang dalam menduga tingkat konsumsi kayu dan dampaknya terhadap pengelolaan hutan lestari. Bahan penelitian berupalaporan, prosiding dan jurnal ilmiah terkait metode pendugaan penggunaan produk kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 253 penelitian yang berkaitan dengan kata kunci metode pengukuran tingkat konsumsi produk kayu oleh rumah tangga yang dipublikasikan dalam bentuk 20 laporan, 2 tesis dan 231 jurnal. Namun demikian, hanya terdapat 46 artikel dan laporan dan dipublikasikan pada jurnal yang terindeks global. Berdasarkan hasil penelusuran pustaka, kemudian dilakukan simulasi penggunaan produk kayu pada tingkat/skala nasional, industri dan rumah tangga. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dugaan konsumsi kayu berdasarkan skala sangat bervariasi. Namun demikian, penggunaan pendekatan rumah tangga sangat mudah untuk dilakukan verifikasi

    13. Pendugaan Kerapatan Vegetasi untuk Menentukan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kabupaten Bogor

    No full text
    Green Open Space (RTH) is part of the open spaces of an urban area filled with plants and vegetation to support ecological, socio-cultural, and architectural benefits. An approach that can be done to determine green open space is by analyzing the density of vegetation. The minimum distribution of vegetation in an urban area should be 30% of the total area. This vegetation distribution can be calculated using Landsat 8 imagery. This research was conducted to determine Green Open Space in Bogor Regency by using Landsat 8 imagery. This study clearly showed that some areas in Bogor Regency are still having lack of vegetation, bring a need to develop green open spaces in the areas. Keywords: Landsat 8 imagery, Bogor Regency, Green Open Space, VegetationRuang Terbuka Hijau (RTH) merupakan bagian dari ruang-ruang terbuka (open space) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi untuk mendukung manfaat ekologis, sosial budaya, dan arsitektur. Salah satu pendekatam yang dapat dilakukan untuk menentukan RTH adalah dengan menganalisis kerapatan vegetasi. Persebaran minimal vegetasi pada suatu wilayah kota adalah 30% dari total luas wilayah tersebut. Sebaran vegetasi ini dapat dihitung dengan pemanfaatan Citra Landsat 8. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan Ruang Terbuka Hijau di Kabupeten Bogor dengan menggunakan Citra Landsat 8. Penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak wilayah yang masih kekurangan vegetasi sehingga sangat diperlukan untuk membangun Ruang Terbuka Hijau di wilayah-wilayah ini. Kata kunci: Citra Landsat 8, Kabupaten Bogor, Ruang Terbuka Hijau, Vegetas
    corecore