118 research outputs found

    Perbedaan Daya Serap Hara Beberapa Varietas Unggul Padi Pada Tipe Lahan Berbeda Di Lahan Pasang Surut

    Full text link
    Nutrient uptake capacity is an important factor for increasing rice yield. A high nutrient uptake capacity is expected to produce a high rice yield. Research was conducted at Anjir Serapat Barat Village (Land type A), and Anjir Serapat Timur Village (Land type B) in the Kapuas Timur District, Central Kalimantan, during the planting season (PS) of 2006. The trial was arranged in a randomized complete block design with five treatments of three replications. The treatment consisted of 5 high-yielding rice varieties (IR66, IR64, Kapuas, Margasari, and Martapura) and each set was planted at two land types (Land types A and B). The variables observed were the N, P, K, Ca, and Mg uptakes by rice plants. Results showed that nutrient uptake capacities of rice plants were affected by rice varieties and by land types. The highest nutrient uptake capacity was found on variety Margasari grown on Land type A, which was equal to 55.2 kg K/ha, 47.6 kg N/ha, 19.7 kg P/ha, 19.7 kg Ca/ha, and 3.11 kg Mg/ha, followed by variety Martapura grown on Land type A, which was equal to 51.8 kg K/ha, 46.1 kg N/ha, 17.9 kg Ca/ha, 17.1 kg P/ha, and 9.7 kg Mg/ha. The lowest nutrient uptake capacity was found on variety Kapuas grown on Land type B, which was equal to 21.3 kg K/ha, 17.0 kg N/ha, 5.2 kg Ca/ha, 5.0 kg P/ha, and 2.8 kg Mg/ha. Differences on nutrient uptake capacity may influence the biomass and grain yield

    Zoning Rural Area For The Development Of Annual Plants

    Get PDF
    One strategy to protect land from degradation is to use the land according to their capability. Zoning of commodities is an effort in that direction and determination of commodities is based on the suitability of land with agronomic needs of crops and farming feasibility analysis. The purpose of this study was to determine the development zone of annual crops, based on the analysis of agro-ecological characteristics and agricultural viability. Analysis of land suitability for the cultivation of coffee, vanilla, pepper, cocoa, banana, durian, mango, and melinjo, found that land can be recommended for the development of the annual crops is about 29,230 ha from an area of 54,764 ha. The land was divided into six agro-ecological zones i.e. two zones at area with land slope of 3- 8%, each covering an area of 2,737 ha at an altitude of 15-50 m above sea level (asl), and 12,008 ha at an altitude of 50-300 m asl, the two zone at area with land slope of 8-15%, each covering 6119 ha at an altitude of 25-250 m asl and 1,221 ha at an altitude of 15-50 m asl, and two zones at area with land slope of 16-40% , each covering an area of 1,101 ha at an altitude of 400-700 m asl, and 6,134 ha at an altitude of 400-500 m asl. The soil types found are Typic /Vitrandic Eutrudepts, Typic Hapludands, and Vitrandic Hapludalfs. This study recommends that the banana is a perennial plant with the most potential to be developed and has good economic prospects in almost all agro-ecological zones. Other commodities are also preferred, coffee and vanilla

    Optimasi Pemanfaatan Lahan untuk Peningkatan Produksi Padi di Kalimantan Selatan

    Get PDF
    Abstrak. Masalah penyediaan beras dihadapkan pada ketersediaan, alih fungsi, dan kompetisi pemanfaatan lahan, degradasi kesuburan tanah dan kerusakan infrastruktur pertanian, menurunnya jumlah keluarga tani dan gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), tata ruang pertanian, jumlah penduduk dan kebutuhan konsumsi individu meningkat, dan efisiensi konsumsi. Kalimantan Selatan dalam perberasan nasional menduduki ranking 12 dari 34 provinsi. Meski produksi beras nasional pada tahun 2019 lebih rendah dari tahun 2018, tetapi Kalsel termasuk 8 provinsi yang mengalami kenaikan dan surplus sebesar 306.621 ton atau sekitar 63,37%. Peningkatan produksi padi di Kalimantan Selatan dapat dilakukan melalui optimasi pemanfaatan lahan sawah irigasi, lahan tadah hujan, lahan kering, lahan rawa pasang surut, dan lahan rawa lebak serta lahan yang tidak digunakan. Optimasi pemanfaatan lahan untuk peningkatan produksi padi dan perbaikan ranking Kalsel dalam perberasan nasional melalui peningkatan IP di daerah yang berpotensi ditingkatkan IP-nya dengan persyaratan tertentu, peningkatan produktivitas dengan perlakuan khusus di daerah tertentu, perluasan tanam di daerah-daerah yang potensial untuk dibuka sebagai sawah baru, dan tumpangsari dengan tanaman perkebunan,  yang didukung oleh kebijakan inventarisasi kondisi eksisting lahan pertanian, optimasi dan revitalisasi infrastruktur pengelolaan air, optimasi penggunaan alsintan, pengamanan panen, konsolidasi manajemen pemanfaatan lahan, perbaikan kelembagaan pertanian dan petani, dan penyusunan tata ruang pertanian.Abstact. Problems with rice supply are faced with responsibilities, transfer of functions, and competition for land use, degradation of soil fertility and damage to agricultural infrastructure, number of farming families and policies on excavation of plants), agricultural spatial planning, population and individual consumption needs, and consumption efficiency. South Kalimantan is ranked 12th out of 34 provinces in the national rice stock. Although the national rice production in 2019 is lower than in 2018, South Kalimantan is included in 8 provinces which added and a surplus of 306,621 tons or around 63.37%. Increased rice production in South Kalimantan can be done through the optimization of the use of paddy fields, rainfed land, dry land, tidal swamp land, and swamp land and land that is not used. Improve rankings to increase production and improve South Kalimantan's ranking in national rice through increasing IPs in regions that have improved IPs with special requirements, increasing productivity with special assistance in certain areas, increasing planting in areas that have the potential to be changed as new rice fields, and intercropping with plantation crops, supported by policies inventory of existing conditions of agricultural land, optimization and revitalization of water management infrastructure, optimizing the use of agricultural machinery, securing the harvest, investment in land use management, improving agricultural and farmer safety, and  preparation of agricultural spatial planning

    Psikologi perkembangan anak usia dini jilid I

    Get PDF

    Ketersediaan Lahan Mendukung Ekspor Jagung Kabupaten Bengkayang ke Malaysia

    Get PDF
    Abstrak. Jagung merupakan tanaman multifungsi, tetapi di Indonesia lebih banyak dimanfaatkan untuk bahan pakan ternak. Kelangkaan komoditas ini di pasaran berefek ganda terhadap industri pakan, harga pakan dan harga ayam potong dan telur. Kebijakan Pemerintah melarang impor jagung dan mengekspor 3,0 juta ton jagung ke Malaysia perlu didukung secara penuh dan konsisten. Kabupaten Bengkayang merupakan sentra produksi jagung Kalimantan Barat dengan kontribusi 76,71%. Petani di kabupaten ini sudah terbiasa membudidayakan jagung dengan rata-rata produktivitas 4,07 t ha-1. Dari 17 kecamatan yang ada, semuanya mempunyai tradisi menghasilkan jagung. Peningkatan produksi jagung melalui perluasan areal tanam dengan memanfaatkan sekitar 183.934,5 ha lahan yang merupakan (1) perluasan areal tanam melalui pemanfaatan lahan kehutanan APL dan HP, (2) tumpangsari dengan tanaman perkebunan, (3) optimasi lahan bera, dan (4) intensifikasi daerah sentra produksi. Dengan memanfaatkan lahan tersebut, Kabupaten Bengkayang berpotensi menghasilkan 665.434 ton jagung pipilan kering atau setara dengan 21,85% quota ekspor jagung ke Malaysia. Perluasan areal tanam jagung di Kabupaten Bengkayang perlu didukung oleh hal-hal teknis seperti (a) ketersediaan tenaga kerja yang terampil, Alsintan (pengolah tanah, pemeliharaan, pemanen, dan pemipil, dryer), lantai jemur, air, saprodi (benih, insektisida, herbisida), dan pupuk organik, (b) pendampingan teknologi dari penyuluh dan peneliti, dan (c) kelembagaan seperti kios saprodi dan organisasi petani

    MENGEMBANGKAN SIKAP CINTA ALLAH DAN RASUL MELALUI METODE KISAH PADA ANAK USIA DINI

    Get PDF
    Attitude marking believe in early childhood include; imitative,unreflective, verbalis and ritualis, wondering, anthromorphis, andegocentric. Wondering cause children aspire after to listen storys related toidol figures of[is including Allah and of Rasul-Nya. They show to wonderwith storys. Story method can develop attitude love Allah and of Rasul [at]age child early, because passing heard story, they will grow to feel tomarvel able to become base of growing of attitude love to Allah and HisRasul.Kata Kunci:Cinta Allah dan Rasul-Nya, Metode Kisah, Anak Usia Dini

    Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Kegiatan Menari Animal Chicken Dance

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kemampuan motorik kasaranak sebelum melakukan kegiatan menari animal chicken dance (2)Melaksanakan kegiatan menari animal chicken dance (3) Mengetahui kegiatan menari animal chicken dance dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakandi RA Al-Imam yang bertempat di Jalan Denai Gang Giat No. 21 Medan Denai, pada tanggal 13, 15, 21, 22 April 2017. Dengan jumlah anak yang diteliti yaitu 15 orang anak. Penelitian ini diawali dengan melakukan kegiatan pra skiklus, selanjutnya dilakukan kegiatan siklus I dan siklus II. Setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Kemampuan motorik kasar anak sebelum melakukan kegiatan menari animal chicken dance mulai berkembang, dari 15 orang anak yang diteliti, 10 orang anak yang mulai berkembang dan 5 (lima) orang anak yang belum berkembang. Kegiatan menari animal chicken dance dapat meningkatkan motorik kasar anak kelompok B RA Al-Imam dari 15 orang anak yang diteliti, 10 anak berkembang sesuai harapan, 5 (lima) orang anak berkembang sesuai harapan

    Penggunaan Media Lego Dalam Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Di Ra Hidayatullah Kec.Lubuk Dalam

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media lego dalam mengembangkn kreativitas anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan penelitian secara langsung pada sekolah RA Hidyatullah Kecamatan Lubuk Dalam. Penelitian ini dilakukan pada kelas kelompok B dengan jumlah anak 20 orang, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan media lego dalam mengembangkan kreativitas anak.Berdasarkan penelitian di kelas kelompok B RA Hidayatullah, menunjukan bahwa macam-macam pengembangan kreativitas pada media lego berkembang sangat baik, dimana anak memiliki hasil yang cukup baik dalam pada setiap bidang dalam pengembangan kreativitas dengan hasil 4 orang anak berkembang sesuai harapan dan 16 orang anak berkembang sangat baik. Optimalisasi penggunaan media lego anak sudah mampu menggunakan dan menyusun media lego dengan baik dengan hasil 9 orang anak berkembang sesuai harapan dan 11 orang anak berkembang sangat baik. Perkembangan kreativitas anak melalui penggunaan media lego juga sudah berkembang dengan baik, dengan hasil 3 orang anak yang berkembang sesuai harapan dan 17 orang anak yang berkembang sangat baik

    AKTIVITAS-AKTIVITAS PENGEMBANGAN PERILAKU BERAGAMA ANAK USIA DINI

    Get PDF
    Pada masa kecilnya rasa ingin tahu tentang Tuhan muncul melalui perkataan orang-orang di sekelilingnya. Rasa ingin tahu adalah bahwa benih agama pembangunan di child1ren. Anak usia dini menunjukkan sifat yang tidak sangat religius, egosentris, verbal-ritual, anthromorphic, meniru, dan bertanya-tanya. Berbagai perkembangan keagamaan kegiatan guru dapat melakukan sesuai dengan tingkat perkembangan agama anak-anak. Kegiatan keagamaan perilaku anak pembangunan yang dapat dipilih dan diterapkan guru anak usia dini lembaga antara lain, memberikan nama baik, mengajarkan teologi, terbiasa makan beradab, bercerita tentang contoh, mengajarkan kalimat-kalimat thayyibah dan mengajarkan kebersihan
    • …
    corecore