1,197 research outputs found

    Upaya Peningkatan Ketrampilan Menyususn Cerita dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD N 3 Sumberagung Klego Boyolali

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya peningkatan ketrampilan menyusun cerita dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V di SD Negeri 3 Sumberagung. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 3 Sumberagung Klego Boyolali dengan subyek penelitian adalah siswa kelas V, guru Bahasa Indonesia, dan kepala SD Negeri 3 Sumberagung. Data dikumpulkan melalui kegiatan observasi, tanya jawab, validasi data dengan teknik triangulasi, teknik analisis data yang digunakan analisis isi. Ada tiga hal dari hasil penelitian ini: (1) Kondisi keterampilan menyusun cerita dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 3 Sumberagung Klego Boyolali berdasarkan hasil pengamatan selama mengajar di kelas V dan nilai akhir semester I serta tes sebelum penelitian dilaksanakan menunjukkan bahwa penguasaan kosakata siswa masih sangat rendah. Pada kegiatan menyusun cerita, siswa dalam menuangkan ide, pikiran, dan daya imajinasinya ke dalam bentuk bahasa secara lisan dan tertulis masih kurang dan bingung. Secara lisan (membaca), ketika siswa secara individu disuruh membacakan hasil cerita yang dibuatnya secara umum tidak mengalami masalah karena dari aspek membaca siswa sudah lancar. Secara tertulis, kesalahan yang dibuat siswa adalah dalam membuat judul, membuat kata, dan membuat cerita tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Hal ini terkait dengan latar belakang kebahasaan siswa. Namun secara umum aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran adalah baik; (2) Metode pembelajaran bahasa Indonesia di SD Negeri 3 Sumberagung Klego Boyolali adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada keterampilan menyusun cerita, guru telah mengembangkan metode pembelajaran yang baru, yaitu metode bermain dengan menggunakan media pembelajaran; dan (3) Upaya meningkatkan keterampilan menyusun cerita dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V di SDN 3 Sumberagung Klego Boyolali dilakukan dengan menggunakan metode bermain dengan media gambar. Pemberian gambar membantu siswa mengembangkan daya imajinasinya sehingga merangsang munculnya kosakata-kosakata baru dan siswa tampaknya mendapatkan peningkatan perbaikan yang berarti

    Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Perpindahan Kalor Kelas V SD Negeri 35 Palembang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 35 Palembang. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri 35 Palembang. Sampel pada penelitian ini yaitu siswa kelas VB sebagai kelas kontrol dan siswa kelas VF sebagai kelas eksperimen. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 30 siswa pada setiap kelasnya. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan desain posttest-only control group design. Teknik pengambilan data yang dilakukan dengan menggunakan tes dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam tes hasil belajar IPA materi perpindahan kalor berbentuk tes essay. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t (independent sampel t-test) berbantuan SPSS Versi 25. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa materi perpindahan kalor kelas V SD Negeri 35 Palembang. Dilihat dari perhitungan analisis data uji-t diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, maka Ha diterima. Dengan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen diperoleh 84,53 dan kelas kontrol diperoleh 59,00 dengan selisih nilai 25,53

    Menanamkan Nilai Disiplin Anak Pada Lingkungan Keluarga Di Desa Sungai Pinang Lama Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar

    Full text link
    Inculcate discipline for children is certainly not easy , requiring a habituation and perseverance , and certainly it needs the example of their parents . In other words , all of things must start from the parents . As caregivers and mentors in the family , the parents are the foundations for their children 's behavior. Attitudes, behaviors and habits of the elderly has always been viewed, assessed and imitated by children that consciously or unconsciously become habits for them anyway. Whatever the reason why parent gives discipline for the child is for their future. Hopefully that one day in the future the child will have good morals according to expectations of parents

    Growth And Yield Of Cassava Leaves To The Dose Of Manure And The Position Of Planting Stem Cuttings

    Get PDF
    The aim of the research was to determine the growth and yield of cassava leaf at the best dose of manure and planting position of cassava stem cuttings. The location of the research was carried out in the Garden of the Faculty of Agriculture UPN "Veteran" Yogyakarta, Condongcatur, Yogyakarta. The time of the research was carried out in November - February 2020 with the Regosol soil type and an altitude of approximately 110 m above sea level. This study used a field experiment with a factorial design which was arranged in complete randomized groups. The first treatment was the dose of manure, consisting of 4 levels: manure doses of 5 t/ha, 10 t/ha, 15 t/ha, and 20 t/ha. The second treatment was the planting position of the stem cuttings, consisting of 3 levels: vertical planting position, vertical planting position but the tip facing upwards was burned, and planting tilted at an angle of more than 60 degree. The results showed that the dose of manure did not show a significant difference to the growth and yield of cassava leaves. The planting position of cassava stem cuttings with normal cuttings gave the highest growth in the number of cuttings, shoot length, number of leaves, plant height and yield of fresh weight of cassava leaves. Interaction between manure dose and stem cuttings planting positio

    Perbaikan Metode Kerja pada Bagian Produksi dengan Menggunakan Man And Machine Chart

    Full text link
    Metode kerja merupakan teknik tata cara kerja untuk memperbaiki sistem kerja bagi Perusahaan khususnya Perusahaan manufaktur. Berbagai metode kerja diperoleh dari penelitian secara primer terhadap operator langsung yang terpilih dengan kriteria tertentu di pabrik. PT Ima Montaz sejahtera yang merupakan salah satu Perusahaan air minum dalam kemasan yang berlokasi di Lhokseumawe dimana Perusahaan dalam berproduksi selalu berusaha untuk memenuhi permintaan konsumen, dengan daerah pemasaran yang terbilang sudah besar yaitu Lhokseumawe dan sekitarnya hingga ke beberapa daerah tetangga yaitu banda Aceh maupun hingga medan, Perusahaan memiliki kendala yang cukup berat yaitu tidak terpenuhinya permintaan konsumen akan produk dari Perusahaan tersebut, dimana Perusahaan hanya mampu berproduksi secara efektif sebanyak 420 kardus dengan jam kerja efektif 6 jam 42 menit (6,7 jam). Untuk produk unggulan aqua cup 220 ml, sehingga konsumen pun beralih untuk membeli produk dari Perusahaan lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan metode kerja dengan menggunakan man and machine chart dimana jumlah total produksi total mengalami peningkatan yaitu menjadi 215,16 unit/hari, perbaikan juga dapat dilakukan dengan memperbaiki waktu kerja efektif dari 402 menit menjadi 435 menit per hari sehingga peningkatan total produksi menjadi 230,55 unit/hari.Selain itu perbaikan juga dapat dilakukan dengan memperbaiki tata cara kerja pekerja sehingga dapat meminimasi waktu kerja pada setiap proses operasi. Yang terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki SOP (standard operating procedure) di Perusahaan yang selama ini belum ada

    PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DEBITUR DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET YANG DISALURKAN OLEH PT. BANK PUNDI, TBK SURAKARTA YANG BERAKIBAT PADA PELELANGAN OBYEK JAMINAN

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif kualitatif, yaitu penelitian mengenai data deskriptif yang menyangkut perilaku nyata dan pernyataan-pernyataan responden secara tertulis atau lisan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengupas tentang bagaimana perlindungan hukum bagi nasabah debitur dalam perjanjian kredit. Selain itu, penelitian ini juga membahas tentang bagaimana perlindungan hukum bagi nasabah debitur apabila terjadi kredit macet yang bisa berakibat pada pelelangan obyek jaminan. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, peneliti melakukan wawancara dan studi kepustakaan guna mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan obyek penelitian. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat diketahui bahwa perlindungan hukum bagi nasabah debitur dalam perjanjian kredit belum maksimal karena proses pembentukannya tidak sesuai dengan asas kebebasan berkontrak dan asas konsensual. Artinya, isi dan bentuk perjanjian kredit dibuat secara sepihak oleh pihak bank, dan kesepakatan yang diberikan oleh pihak nasabah debitur dalam bentuk penandatanganan diperoleh karena adanya unsur „paksaan‟. Pada prakteknya pun, tidak sedikit nasabah debitur yang sebenarnya tidak mengetahui dan memahami isi perjanjian kredit. Perlindungan hukum bagi nasabah debitur dapat diwujudkan apabila substansi dalam perjanjian kredit benar-benar memperhatikan asas proporsionalitas, sehingga ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam perjanjian kredit bisa seimbang dan tidak berat sebelah. Artinya, selama dalam surat perjanjian atau kontrak terdapat prinsip-prinsip asas proporsionalitas dan perjanjian dibuat secara sah serta sesuai dengan asas-asasnya, maka perlindungan hukum terhadap debitur akan dapat diwujudkan.Untuk menjamin perlindungan hukum bagi nasabah debitur, diperlukan juga budaya hukum yang baik, terkait dengan pemahaman masyarakat terhadap kekuatan hukum yang berlaku pada saat pembentukan, penandatanganan, dan pelaksanaan perjanjian kredit. Peneliti merekomendasikan kepada pihak nasabah debitur untuk memahami esensi sebuah perjanjian. Untuk pemerintah dan pihak bank sebagai kreditur, seharusnya dibuat regulasi atau peraturan yang jelas dan tegas, yang mengatur tentang bagaimana perjanjian kredit disusun mulai dari proses pembentukan/pembuatan, pelaksanaan pertukaran prestasi dan penyelesaian sengketa apabila terjadi permasalahan yang berkaitan dengan perjanjian kredit. Bagi notaris, dalam melaksanakan kewajiban dan tugasnya haruslah berpedoman pada Undang-Undang Jabatan Notaris. Kata kunci: perjanjian kredit, kredit macet, wanprestasi, perlindungan huku
    corecore