99 research outputs found
Pemberian pembiayaan murabahah dalam segmen mikro pada pt bank syariah mandiri kc Lubuk Pakam
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagimana proses pemberian pembiayaan murabahah dalam segmen mikro pada PT. Bank Syariah Mandiri ( BSM ) KC Lubuk Pakam, apakah sudah sesuai yang ditentukan, dengan melihat dari praktek-praktek manajemen yang dilaakukan Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Lubuk Pakam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana pengumpulam data dilakukan dengan wawancara observaasi secara mendalam secara mendalam selama periode tertentu untuk menggalih dan mendapatkan informasi lebih jauh bagaimana pemberian pembiayaan murobaha dalam sekmen mikro pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Subjek penelitian ini adalah Bank yang bergerak dengan sistem syariah yakni Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Lubuk Pakam. Jl. Diponegoro no. 45-46 Pasar I, Kel. Lubuk Pakam, Kec. Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang. Proses pemberian pembiayaan murabaha dalam segmen mikro pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Yaitu mencari dan menarik para nasabah untuk melakukan pembiayaan dalam sekmen mikro. Proses pemberian pembiayaan dilakukan sesuai dengan ketentuann yang berlaku pada Bank tersebut dan sesuai dengan prinsip 5C. Penelitian ini menghasilkan pemberian pembiayaan mikro denganakad murabahah di Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Pakam yang terdiri ataspembukaan, pelunasan dan penutupan melibatkan antara nasabah pembiayaandengan karyawan bagian customer service, account office, dan teller, sertadirektur dengan alur yang sederhana dan mudah. Pemberian pembiayaan tersebut hampir sama dengan pemberian pembiayaan yang digunakan oleh bank-bank lain, hanya saja terdapatbeberapa perbedaan dan modifikasi
Praziquantel and Moxidectin pharmacokinetics in dogs after Helmimax administration
The purpose of the research is to study Praziquantel and Moxidectin pharmacokinetics in dogs after Helmimax administration.Materials and methods. Helmimax pharmacokinetics was studied on 8 adult male dogs of different breeds aged 2 to 5 years and weighing 15β35 kg. Helmimax was administered orally in the fasted state with a small amount of feed at a dose of 5 mg/kg for Praziquantel and 0.25 mg/kg for Moxidectin at the rate of 1 tablet per 10 kg of body weight. Blood was sampled at various periods after the administration. The collected blood underwent sample processing: formed element and protein precipitation, solid-phase extraction, and microfiltration. The active components were analyzed and detected by the HPLC-MS/MS. Active substances in the blood plasma were determined according to the developed technique which had been validated. The device was calibrated before the measurement.Results and discussion. As a result of the studies, the Praziquantel and Moxidectin pharmacokinetic parameters were calculated. The maximum concentration was 0.240 and 0.130 ΞΌg/mL, the time-to-peak concentration was 2.15 and 1.48 hours, and the elimination half-life was 8.41 and 3.61 hours for Moxidectin and Praziquantel, respectively
Π€Π°ΡΠΌΠ°ΠΊΠΎΠΊΠΈΠ½Π΅ΡΠΈΠΊΠ° ΠΏΡΠ°Π·ΠΈΠΊΠ²Π°Π½ΡΠ΅Π»Π° ΠΈ ΠΌΠΎΠΊΡΠΈΠ΄Π΅ΠΊΡΠΈΠ½Π° Π² ΠΎΡΠ³Π°Π½ΠΈΠ·ΠΌΠ΅ ΡΠΎΠ±Π°ΠΊ ΠΏΠΎΡΠ»Π΅ ΠΏΡΠΈΠΌΠ΅Π½Π΅Π½ΠΈΡ Π³Π΅Π»ΡΠΌΠΈΠΌΠ°ΠΊΡΠ°
The purpose of the research is to study Praziquantel and Moxidectin pharmacokinetics in dogs after Helmimax administration.Materials and methods. Helmimax pharmacokinetics was studied on 8 adult male dogs of different breeds aged 2 to 5 years and weighing 15β35 kg. Helmimax was administered orally in the fasted state with a small amount of feed at a dose of 5 mg/kg for Praziquantel and 0.25 mg/kg for Moxidectin at the rate of 1 tablet per 10 kg of body weight. Blood was sampled at various periods after the administration. The collected blood underwent sample processing: formed element and protein precipitation, solid-phase extraction, and microfiltration. The active components were analyzed and detected by the HPLC-MS/MS. Active substances in the blood plasma were determined according to the developed technique which had been validated. The device was calibrated before the measurement.Results and discussion. As a result of the studies, the Praziquantel and Moxidectin pharmacokinetic parameters were calculated. The maximum concentration was 0.240 and 0.130 ΞΌg/mL, the time-to-peak concentration was 2.15 and 1.48 hours, and the elimination half-life was 8.41 and 3.61 hours for Moxidectin and Praziquantel, respectively.Π¦Π΅Π»Ρ ΠΈΡΡΠ»Π΅Π΄ΠΎΠ²Π°Π½ΠΈΠΉ β ΠΈΠ·ΡΡΠ΅Π½ΠΈΠ΅ ΡΠ°ΡΠΌΠ°ΠΊΠΎΠΊΠΈΠ½Π΅ΡΠΈΠΊΠΈ ΠΏΡΠ°Π·ΠΈΠΊΠ²Π°Π½ΡΠ΅Π»Π° ΠΈ ΠΌΠΎΠΊΡΠΈΠ΄Π΅ΠΊΡΠΈΠ½Π° Π² ΠΎΡΠ³Π°Π½ΠΈΠ·ΠΌΠ΅ ΡΠΎΠ±Π°ΠΊ ΠΏΠΎΡΠ»Π΅ ΠΏΡΠΈΠΌΠ΅Π½Π΅Π½ΠΈΡ Π³Π΅Π»ΡΠΌΠΈΠΌΠ°ΠΊΡΠ°.ΠΠ°ΡΠ΅ΡΠΈΠ°Π»Ρ ΠΈ ΠΌΠ΅ΡΠΎΠ΄Ρ. ΠΡΡΠ»Π΅Π΄ΠΎΠ²Π°Π½ΠΈΡ ΡΠ°ΡΠΌΠ°ΠΊΠΎΠΊΠΈΠ½Π΅ΡΠΈΠΊΠΈ Π³Π΅Π»ΡΠΌΠΈΠΌΠ°ΠΊΡΠ° ΠΏΡΠΎΠ²ΠΎΠ΄ΠΈΠ»ΠΈ Π½Π° 8 Π²Π·ΡΠΎΡΠ»ΡΡ
ΡΠΎΠ±Π°ΠΊΠ°Ρ
ΡΠ°ΠΌΡΠ°Ρ
ΠΌΠ°ΡΡΠΎΠΉ ΡΠ΅Π»Π° 15β35 ΠΊΠ³ ΡΠ°Π·Π½ΡΡ
ΠΏΠΎΡΠΎΠ΄ Π² Π²ΠΎΠ·ΡΠ°ΡΡΠ΅ ΠΎΡ 2 Π΄ΠΎ 5 Π»Π΅Ρ. ΠΠ΅Π»ΡΠΌΠΈΠΌΠ°ΠΊΡ Π²Π²ΠΎΠ΄ΠΈΠ»ΠΈ ΠΏΠ΅ΡΠΎΡΠ°Π»ΡΠ½ΠΎ Π½Π°ΡΠΎΡΠ°ΠΊ Ρ Π½Π΅Π±ΠΎΠ»ΡΡΠΈΠΌ ΠΊΠΎΠ»ΠΈΡΠ΅ΡΡΠ²ΠΎΠΌ ΠΊΠΎΡΠΌΠ° Π² Π΄ΠΎΠ·Π΅ 5 ΠΌΠ³/ΠΊΠ³ ΠΏΠΎ ΠΏΡΠ°Π·ΠΈΠΊΠ²Π°Π½ΡΠ΅Π»Ρ ΠΈ 0,25 ΠΌΠ³/ΠΊΠ³ ΠΏΠΎ ΠΌΠΎΠΊΡΠΈΠ΄Π΅ΠΊΡΠΈΠ½Ρ ΠΈΠ· ΡΠ°ΡΡΠ΅ΡΠ° 1 ΡΠ°Π±Π»Π΅ΡΠΊΠ° Π½Π° 10 ΠΊΠ³ ΠΌΠ°ΡΡΡ ΡΠ΅Π»Π°. ΠΡΠ±ΠΎΡ ΠΊΡΠΎΠ²ΠΈ ΠΏΡΠΎΠ²ΠΎΠ΄ΠΈΠ»ΠΈ ΡΠ΅ΡΠ΅Π· ΡΠ°Π·Π»ΠΈΡΠ½ΡΠ΅ Π²ΡΠ΅ΠΌΠ΅Π½Π½ΡΠ΅ ΠΈΠ½ΡΠ΅ΡΠ²Π°Π»Ρ ΠΏΠΎΡΠ»Π΅ Π²Π²Π΅Π΄Π΅Π½ΠΈΡ. ΠΡΠΎΠ±ΡΠ°Π½Π½ΡΡ ΠΊΡΠΎΠ²Ρ ΠΏΠΎΠ΄Π²Π΅ΡΠ³Π°Π»ΠΈ ΠΏΡΠΎΠ±ΠΎΠΏΠΎΠ΄Π³ΠΎΡΠΎΠ²ΠΊΠ΅: ΠΎΡΠ°ΠΆΠ΄Π΅Π½ΠΈΠ΅ ΡΠΎΡΠΌΠ΅Π½Π½ΡΡ
ΡΠ»Π΅ΠΌΠ΅Π½ΡΠΎΠ², Π±Π΅Π»ΠΊΠΎΠ², ΡΠ²Π΅ΡΠ΄ΠΎΡΠ°Π·Π½Π°Ρ ΡΠΊΡΡΡΠ°ΠΊΡΠΈΡ, ΠΌΠΈΠΊΡΠΎΡΠΈΠ»ΡΡΡΠ°ΡΠΈΡ. ΠΠ½Π°Π»ΠΈΠ· ΠΈ Π΄Π΅ΡΠ΅ΠΊΡΠΈΡΠΎΠ²Π°Π½ΠΈΠ΅ Π΄Π΅ΠΉΡΡΠ²ΡΡΡΠΈΡ
ΠΊΠΎΠΌΠΏΠΎΠ½Π΅Π½ΡΠΎΠ² ΠΏΡΠΎΠ²ΠΎΠ΄ΠΈΠ»ΠΈ ΠΌΠ΅ΡΠΎΠ΄ΠΎΠΌ ΠΠΠΠ₯ ΠΠ‘/ΠΠ‘. ΠΠΏΡΠ΅Π΄Π΅Π»Π΅Π½ΠΈΠ΅ Π΄Π΅ΠΉΡΡΠ²ΡΡΡΠΈΡ
Π²Π΅ΡΠ΅ΡΡΠ² Π² ΠΏΠ»Π°Π·ΠΌΠ΅ ΠΊΡΠΎΠ²ΠΈ ΠΏΡΠΎΠ²ΠΎΠ΄ΠΈΠ»ΠΈ ΠΏΠΎ ΡΠ°Π·ΡΠ°Π±ΠΎΡΠ°Π½Π½ΠΎΠΉ ΠΌΠ΅ΡΠΎΠ΄ΠΈΠΊΠ΅, ΠΊΠΎΡΠΎΡΠ°Ρ ΠΏΡΠΎΡΠ»Π° Π²Π°Π»ΠΈΠ΄Π°ΡΠΈΡ. ΠΠ΅ΡΠ΅Π΄ ΠΈΠ·ΠΌΠ΅ΡΠ΅Π½ΠΈΠ΅ΠΌ ΠΎΡΡΡΠ΅ΡΡΠ²Π»ΡΠ»ΠΈ ΠΊΠ°Π»ΠΈΠ±ΡΠΎΠ²ΠΊΡ ΠΏΡΠΈΠ±ΠΎΡΠ°.Π Π΅Π·ΡΠ»ΡΡΠ°ΡΡ ΠΈ ΠΎΠ±ΡΡΠΆΠ΄Π΅Π½ΠΈΠ΅. Π ΡΠ΅Π·ΡΠ»ΡΡΠ°ΡΠ΅ ΠΏΡΠΎΠ²Π΅Π΄Π΅Π½Π½ΡΡ
ΠΈΡΡΠ»Π΅Π΄ΠΎΠ²Π°Π½ΠΈΠΉ Π±ΡΠ»ΠΈ ΡΠ°ΡΡΡΠΈΡΠ°Π½Ρ ΡΠ°ΡΠΌΠ°ΠΊΠΎΠΊΠΈΠ½Π΅ΡΠΈΡΠ΅ΡΠΊΠΈΠ΅ ΠΏΠΎΠΊΠ°Π·Π°ΡΠ΅Π»ΠΈ ΠΏΡΠ°Π·ΠΈΠΊΠ²Π°Π½ΡΠ΅Π»Π° ΠΈ ΠΌΠΎΠΊΡΠΈΠ΄Π΅ΠΊΡΠΈΠ½Π°. ΠΠ°ΠΊΡΠΈΠΌΠ°Π»ΡΠ½Π°Ρ ΠΊΠΎΠ½ΡΠ΅Π½ΡΡΠ°ΡΠΈΡ ΡΠΎΡΡΠ°Π²ΠΈΠ»Π° 0,240 ΠΈ 0,130 ΠΌΠΊΠ³/ΠΌΠ», Π²ΡΠ΅ΠΌΡ Π΄ΠΎΡΡΠΈΠΆΠ΅Π½ΠΈΡ ΠΌΠ°ΠΊΡΠΈΠΌΠ°Π»ΡΠ½ΠΎΠΉ ΠΊΠΎΠ½ΡΠ΅Π½ΡΡΠ°ΡΠΈΠΈ 2,15 ΠΈ 1,48 Ρ, ΠΏΠ΅ΡΠΈΠΎΠ΄ ΠΏΠΎΠ»ΡΠ²ΡΠ²Π΅Π΄Π΅Π½ΠΈΡ 8,41 ΠΈ 3,61 Ρ Π΄Π»Ρ ΠΌΠΎΠΊΡΠΈΠ΄Π΅ΠΊΡΠΈΠ½Π° ΠΈ ΠΏΡΠ°Π·ΠΈΠΊΠ²Π°Π½ΡΠ΅Π»Π° ΡΠΎΠΎΡΠ²Π΅ΡΡΡΠ²Π΅Π½Π½ΠΎ
Techniques Of Adjustment Used In Translating A Novel Entitled βThe Fault In Our Starsβ By John Green
Penerjemahan merupakan hal yang penting karena membantu mereka yang tidak menguasai bahasa asing agar dapat mengerti pesan yang ditulis dalam bahasa asing dengan membaca terjemahannya. Penerjemah memegang peran penting dalam menerjemahkan dengan menggunakan teknik penyesuaian tertentu agar menghasilkan terjemahan yang terdengar wajar. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan teknik penyesuaian yang digunakan dalam menerjemahkan ucapan tokoh utama dalam novel The Fault in Our Stars ke dalam Bahasa Indonesia dan alasan penerjemah menggunakan teknik penyesuaian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam analisa dokumen karena data yang digunakan adalah dalam bentuk tulisan, bukan angka. Data dari penelitian ini adalah ucapan tokoh utama dan teori yang digunakan adalah teori dari Nida (1964). Penelitian ini menunjukkan bahwa semua teknik penyesuaian yang disebutkan oleh Nida (1964) yaitu penambahan, pengurangan dan penggantian digunakan namun tidak semua jenis dari masing-masing teknik tersebut dilibatkan. Teknik penyesuaian dengan penggantian merupakan teknik yang paling sering digunakan. Kemudian ada teknik penyesuaian dengan penambahan dan pengurangan sebagai teknik yang sering digunakan kedua dan ketiga. Alasan tertentu juga menjadi pertimbangan penerjemah dalam menggunakan teknik penyesuaian. Teknik penyesuaian digunakan agar hasilnya terdengar wajar dengan cara penambahan, pengurangan dan penggantian bagian tertentu karena memaksakan untuk menerjemahkan bahasa sumber secara langsung akan menghasilkan terjemahan yang tidak wajar. Setelah melakukan penelitian ini, disarankan kepada para peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian yang serupa untuk tidak membatasi lingkup data. Ini dimaksudkan untuk memperkaya temuan dan juga untuk mengetahui bagaimana teknik penyesuaian digunakan dalam karya sastra seperti novel secara keseluruhan
HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS X SMA ISLAM 1 SLEMAN
Makhlis Irhamni. 13410055.Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual dengan Interaksi Sosial pada Siswa Kelas X SMA Islam 1 Sleman. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah kecerdasan spiritual sangat penting bagi setiap siswa untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu dengan kecerdasan spiritual, siswa mampu mengambil makna dalam setiap peristiwa yang telah terjadi dan yang telah dialaminya. SMA Islam 1 Sleman merupakan sekolah swasta yang berbasis Islam dan memiliki muatan pelajaran Pendidikan Agama Islam yang lebih banyak dari pada sekolah negeri atau sekolah βsekolah swasta pada umumnya, jadi menjadi hal yang wajar apabila kecerdasan spiritual di SMA ini cukup baik. Namun tidak menutup kemungkinan para siswanya berinteraksi dengan baik satu sama lain. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat kecerdasan spiritual siswa kelas X SMA Islam 1 Sleman dan untuk mendeskripsikan tingkat interaksi sosial siswa kelas X SMA Islam 1 Sleman, serta untuk membuktikan hubungan antara kecerdasan spiritual siswa dengan interaksi sosial pada siswa kelas X SMA Islam 1 Sleman.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi siswa kelas X yakni 90 siswa. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dan pengambilan sampel melihat tabel nomogram Herry King yang mana diambil 72 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket, dokumentasi, danwawancara. Sedangkan analisis data meliputi analisis korelasi produk momen.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) tingkat kecerdasan spiritual siswa kelas X SMA Islam 1 Sleman dapat dikategorikan sedang, yaitu 79,11 %. (2) tingkat interaksi sosial siswa Islam kelas X SMA Islam 1 Sleman dapat dikategorikan sedang, yaitu 69,44%. (3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan interaksi sosial siswa SMA Islam 1 Sleman, artinya semakin tinggi tingkat kecerdasan spiritual maka tingkat interaksi sosial siswa semakin baik, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan hasil uji hipotesis rxy = 0,524 dan p (one-tailed) < .05
Modification of LDPE molecular structure by gamma irradiation for bioapplications
The surface properties of low-density polyethylene (LDPE) can be modified by the grafting of 2-hydroxyethyl methacrylate (HEMA). This was done aiming at the production of new materials suitable for bioapplications. Samples with different monomer concentrations were prepared from LDPE particles by gamma irradiation, following different irradiation protocols, including irradiation in presence and absence of air. The samples were characterized by thermal analysis techniques (DSC and TGA) and by Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR). The results obtained show a decrease in the crystallinity of the supporting matrix for copolymers with high yields of grafting. However, the new materials prepared maintain good structural order resulting from the protective effect of polyHEMA grafted onto LDPE backbone. These effects can improve the diffusion of other species deeper inside the matrix and increase the material hydrophilicity. The studies performed made possible the selection of experimental protocols adequate for the production of new copolymeric materials with high grafting yield. These were used in the production of new LDPE films with enhanced hydrophilic properties.http://www.sciencedirect.com/science/article/B6TJN-4G7DXV4-Y/1/f2a840cb28d43357b8175d66f670732
- β¦